CINTA

sinta hanya menganga dengan kedua mulut tertutup tangannya tak bersuara hingga sesaat jadi sunyi

kenapa ? berat ya manggil sayang aja Gilang kembali membuat benteng pertahanan sinta bergeser

tanpa sengaja menatap kaca mobil sudah nampak jalan yang lengang karena hujan segera sampai di terminal mungkin kebetulan yang disengaja yang tahu hanya sinta juga Tuhan saat sinta mengatakan sampai sini saja sayang nganternya

Gilang sedikit berekspresi atas sebutan sinta barusan yakin ? iya sinta semakin menajamkan pandangan menutupi rasa malu dan semua yang ada dibenaknya

sesuai permintaan sayang jawaban Gilang membuatnya semakin kepanasan ingin sadar jurang perbedaan cuman sayang sekali saat hati sinta mengatakan lain ada rasa nyaman selain kekayaan yang dimiliki Gilang

mobil menepi dan segera sinta mengatkan terimakasih dan berlalu pergi mencari angkutan umum

tanpa menoleh Karena sinta tahu akan perubahan muka saat mendengar kata sayang dan juga ada beban atas batasan dirinya Tuhan berikan jalanmu hanya itu yang selalu ucapkan

sampai dirumah tengah malam atau hampir malam sudah biasa segera membersihkan badan dan menikmati kamar mungil berbagi dengan adik adik kecilnya

merebahkan badan menikmati setiap kejadian sampai terlelap berselimut malam

saat pagi menjadi rutinktas membantu ibu menyiapkan sarapan menu utama tempe tahu sudah lebih dari cukup untuk dinikmati dengan kebersamaan kehangatan yang tak bisa dinilai denhan krmewahan apapun

saat berbagi cerita di meja makan itu semangat tersendiri bagi sinta melihat adik adiknya tumbuh dengan baik bukan suatu kebetulan sinta adalah satu satunya anak perempuan dirumah itu

mulai memikirkan kamar untuk adiknya biar ada privacy hanya itu yang menjadi angan angan bagaimana iya bisa membuat bahagia keluarganya bukan hal yang berlebihan karena disana dengan segala keterbatasan sinta mendapatnya banyak hal yang tak bisa diukur dengan uang

dengan menikmati suasana sinta mengatakan ke ayahnya bulan ini ada sedikit uang lebih bisa buat nambah bahan buat kamar adik dibelakang cuman kalau nyuruh orang belum bisa bikin dua yah yaa kita kerjakan saja sendiri mbak Adit adik terbesarnya menyambar pembicaraan Rio melanjutkan siap kak laksanakan Akbar batu juga yah biar Arief siapkan makanan semua ikut persaut sautan makasih sayang adik adik mbak hebat terus lakukan yang terbaik ya sayang sinta sudah mendapatkan pelukan

sudah sudah siang buruan berangkat nanti kakak kalian kesiangan iya bund bersamaan jawaban ketiga anak lelaki kecuali arif yang masih dirumah belum sekolah karena biaya belum menjadi prioritas masuk ke paud

selesai menikmati sarapan bertiga mereka mengayuh sepeda pancal alias sepeda manual dengan bahagia bergantian mengonceng adik nomer 4 akbar sampai sekolah ditingkat dasar lebih dekat dwngan Rio sedangkan Adit sedikit lebih jauh menuju SMK favorit dengan predikat anak beasiswa prestasi

saatnya sinta berangkat menunggu angkutan di ujung jalan tak perlu lama pagi ini sudah nampak angkutan tapi sayang penuh dengan anak sekolah jadi tak ada tempat

bukan suatu kebanggaan saat melihat mobil semalam ada di ujung jalan dwngan arah berlawanan

Hai sin berangkat ? dengan menepikan mobil

iya pak sedikit berteriak ada jalan memisahkan mereka

baiklah ayo aku antar cuman setelah ke rumah makan diujung mengantarkan pesanan tanteku benar juga sih siang kendaraan juga masih lama pasti telat lagi pastinya kena omel lagi percakapan di benak sinta menggiringnya ke jawaban

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!