BENIH CINTA

...****************...

"AARRRGGGG......" Aira dan Gian jatuh bersamaan dengan posisi tubuh Gian yang berada dibawah tubuh Aira. Mereka saling menatap satu sama lain Tanpa berkedip sekalipun, baiklah! Jantung Gian tidak bisa dikendalikan sekarang, wajahnya memanas dan seketika berubah menjadi merah seperti kepiting yang direbus. Gian tidak bisa mengendalikan tubuh untuk saat ini, entah apa yang merasukinya, aku juga tidak tahu.

Berbeda dengan Aira yang malah dengan polosnya tersenyum jahil melihat wajah Gian yang berubah menjadi merah, Aira dengan sengaja mendekatkan wajahnya untuk lebih dekat lagi dengan Gian dan bahkan jarak mereka sangat dekat sekarang hingga hidung Aira hampir menyentuh hidung Gian, kalian tau lah ya sedekat apa itu!.

Gian kehilangan kendalinya, nafasnya mulai tersekat, jantungnya berpacu lima kali lipat lebih cepat dari pada biasanya, sebelumnya Gian belum pernah merasakan hal semacam ini, Gian berpikir mungkin ini efek dari jatuh kali ya. Gian segera mendorong tubuh Aira untuk menjauh darinya, dari pada dia pingsan karena kehabisan nafas.

"ya! Kenapa panas sekali? Lo gak lupa bukan buat nyalain AC nya?" tanya Gian tanpa sadar. Gian sebenarnya sama polosnya dengan Aira, dia tidak pernah tau rasa apa yang dirasakannya tadi karena dia belum pernah merasakannya. Maklum lah ya namanya juga jomblo dari lahir, ets bukan berarti Gian itu jomblo dari lahir karena tidak ada yang mau dengannya. Justru Gian adalah laki-laki yang di idamkan banyak wanita diluar sana, dia memiliki paras yang sangat tampan, garis rahangnya sangat kuat dan alisnya sedikit tebal menambah citra karisma di dalam diri Gian, apalagi Gian memiliki keturunan orang Jerman dan Korea sehingga garis ketampanannya diatas rata-rata...

Tetapi pada dasarnya saja Gian yang tidak suka dengan perempuan karena trauma dengan ibunya sendiri, banyak perempuan diluar sana sakit hati dengan sikap Gian yang dingin dan tidak berperasaan itu.

Aira yang merengut karena Gian yang mendorongnya dengan kasar memilih tidak menjawab pertanyaan dari Gian. "ya! Gue ngomong sama Lo!, bantuin gue buat duduk di kursi roda gue cepet!" perintah Gian dengan seenaknya. Aira yang merasa tambah kesal dengan sikap Gian memilih untuk berdiri dari duduknya. "ogah! Duduk aja sendiri, kenapa nyuruh-nyuruh." jawab Aira kesal. "ya! Gue jatuh gini gara-gara Lo ya! Bantuin gue gak!" perintah Gian sama kesalnya. Aira dengan terpaksa membantu Gian untuk kembali untuk duduk di kursi rodanya.

"makanya jadi orang gak usah pendek-pendek, jadi susah kan berdirinya" ucap Aira dengan nada meledeknya. Ia segera lari dari Sana dan masuk kedalam kamar mereka karena takut terkena marah dengan gian. Gian yang merasa kesal hanya bisa mengumpat di atas kursi rodanya. sedangkan Aira sudah tertawa terbahak-bahak di dalam kamarnya.

...****************...

Gian yang sedari tadi menonton film diluar akhirnya masuk kedalam kamarnya untuk mencari Aira, tetapi batang hidung istrinya itu tidak terlihat sama sekali didalam kamar.

sedangkan Aira yang baru saja menyelesaikan pekerjaan mencucinya keluar dari kamar mandi melihat Gian yang celingukan seperti mencari sesuatu, Aira yang penasaran pun akhirnya menanyakan apa yang Gian lakukan.

"mau cari apa?" tanya Aira. Gian yang sedari tadi membelakangi tubuh Aira, terkejut mendengar pertanyaan dari perempuan itu. "ekhm, Lo dari mana?". Aira yang kebingungan dengan sikap Gian, menjawab pertanyaan suaminya itu apa adanya. "habis cuci baju tadi."

Gian yang mendengar jawaban dari Aira entah kenapa dia sangat terkejut, padahal Aira cuma mencuci baju. "Lo cuci baju gue?" tanya Gian panik. "iyalah sekalian tadi, soalnya udah numpuk Banyak dibelakang" jawab Aira santai. "seharusnya Lo gak usah cuci baju gue, gue bisa cuci baju sendiri, tanpa bantuan Lo!!" Gian yang bicara dengan pipi memerahnya tampak sedikit panik.

aira yang melihat tingkah suaminya itu langsung bertanya karena rasa penasaran yang sangat tinggi. "kenapa emangnya? Itu sudah menjadi tugasku bukan? karena aku seorang istri. Lagi pula mumpung aku libur kerja, jadi sekalian aja aku beres-beres rumah." Aira baru mengerti kenapa Gian tidak mau bajunya dicuci oleh Aira. "apa kamu malu aku cuci baju kamu karena banyak pakaian dalamnya?" tanya Aira dengan senyum jahilnya.

Gian melotot garang dengan apa yang diucapkan Aira, baiklah! Dia benar-benar malu sekarang. "emangnya kenapa juga kalau ada pakaian dalam nya toh juga kamu suamiku" ucap Aira dengan melangkah pergi menuju ke dapur. Gian hanya bisa diam dengan menahan rasa malunya itu.

...****************...

Hari sudah malam, mereka berdua sudah siap-siap untuk pergi tidur, tetapi Gian merencanakan sesuatu untuk membalas perbuatan istrinya itu tadi siang karena Gian dikatakan pendek. Gian mengambil sesuatu di dalam nakas lemari samping tempat tidur mereka dan melemparkannya kepada Aira

Aira yang kaget karena tiba-tiba ada ular di pangkuannya, langsung meloncat ke pangkuan Gian dengan teriak. Gian yang juga kaget karena tiba-tiba Aira duduk di pangkuannya seketika pipinya merah merona. Aira yang sadar bahwa itu adalah tingkah jahil Gian langsung menyentil dahi suaminya itu karena merasa kesal. "jahil banget sih jadi orang, udah jahil, PNS lagi" ucap cemberut Aira. Gian yang tidak mengerti langsung bertanya kepada Aira, "apa itu PNS?" tanya Gian "PNS itu........"

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!