...****************...
Waktu Aira pulang ke rumah, kata pedas dari Gian membuat hati Aira menjadi sakit dan kecewa, "dari mana aja Lo?, cewek pulang malam-malam, mau jadi cewek murahan hah?" tanya Gian dengan wajah garangnya, "aku mengambil kerja dua shift supaya kita bisa makan enak setiap hari, dan aku tidak sekotor itu untuk merendahkan harga diriku menjadi wanita seperti itu." jawab Aira dengan wajah kecewanya. Aira pun meninggalkan Gian dengan wajah bersalahnya. Tanpa Aira sadari air matanya menetes mendengar ucapan pedas suaminya tadi, tetapi ia memilih untuk segera membersihkan dirinya dan beranjak untuk tidur. Gian yang merasa bersalah hanya bisa menundukkan kepalanya karena ia terlalu gengsi untuk minta maaf kepada istrinya.
sinar matahari mulai menembus melewati celah tirai yang masih tertutup, Aira yang sudah bangun sejak subuh tadi sudah mempersiapkan makanan untuk suaminya makan, meskipun kata-kata dari suaminya kemarin membuat hatinya kecewa tetapi ia tidak mau memperpanjang masalah sepele itu, Gian yang baru saja keluar dari kamarnya melihat Aira yang sedang menyiapkan makanan untuknya. "hai, sudah bangun, ayo kita makan" ucap Aira dengan senyuman diwajahnya. Gian yang merasa aneh dengan wanita didepannya ini hanya bisa menurut apa yang diucapkannya. "apa dia lupa dengan perkataan ku kemarin? Kenapa dia bisa secepat itu untuk memaafkan? Bodo lah gue gak peduli juga." batin Gian. Mereka pun menikmati makanannya, tanpa mengeluarkan suara satu sama lain. "aku berangkat kerja dulu ya, dan nanti aku pulang malam lagi, jangan lupa kalau mau makan siang dan malam, sayurnya dihangatkan." ucap Aira, dia beranjak mencium tangan suaminya itu dan pergi dari rumahnya.
waktu sudah malam, Aira pulang dengan senyuman diwajahnya, ia membawa sesuatu yang diserahkannya kepada suaminya. "ini, aku membawa ayam untukmu, maaf aku belum bisa masak makanan yang enak dirumah, jadi aku membawanya untukmu". Gian merasa heran dengan tingkah wanita didepannya, "dari mana ini?" tanya Gian dengan mengangkat satu alisnya. "tadi dapat jatah makan untuk pegawai, jadi aku membawanya untukmu." jawab Aira dengan tersenyum. "Lo gak makan?" tanya Gian. "aku makan, tadi siang ayam gorengnya besar, jadi aku makan setengahnya aja dan setengah lagi buat makan sore. Jadi aku membawa ayam ini untukmu." jawab Aira. "jangan sok baik deh Lo, jangan berharap gue suka sama Lo juga. Karena gue gak akan pernah jatuh cinta sama Lo!" Aira yang mendengarnya hanya tersenyum, "siapa juga yang berniat gitu, aku cuma bawain kamu ayam ini supaya kita bisa makan enak satu sama lain, masa' iya aku makan ayam kamunya enggak, kan gak enak, namanya juga suami istri, harus berbagi satu sama lain." jawab Aira. Kemudian ia meninggalkan suaminya itu untuk pergi membersihkan diri dan beres-beres rumah.
cuaca malam hari ini begitu sangat dingin, Aira baru ingat sesuatu saat dia masih bersama orangtuanya, dia sering membuatkan ayahnya minuman jahe yang dicampur dengan kunir dan bawang untuk menghangatkan tubuh juga membersihkan paru-paru. Ia pun berinisiatif membuat minuman itu untuk suaminya. "aku buatkan minuman untukmu supaya badan kamu hangat". Gian hanya menurut dan meminum minuman yang dibuatkan Aira, ia merasa kagum dengan wanita yang sudah menjadi istrinya itu, apa saja yang dibuat Aira selalu enak, dia juga bingung untuk mencari kesalahan dari Aira supaya bisa membencinya namun Aira tidak pernah melakukan apapun yang membuatnya benci tapi justru sekarang ia mungkin bisa dikatakan sedikit luluh hati bekunya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Putri Minwa
😖😖😖
2023-09-06
1