...****************...
Hari-hari pun berlalu, dan seperti biasa mereka menjalani kehidupan dengan banyak keheningan yang tercipta, tetapi ada satu pertanyaan yang muncul membuat mereka saling mengungkapkan isi pikiran mereka masing-masing, "boleh aku tanya sesuatu gak?" tanya Aira.
Gian yang sibuk dengan ponselnya itu akhirnya menghentikan aktivitasnya "apa?" jawab Gian tanpa menoleh sedikitpun.
"bukannya dulu nama calon suamiku itu gain ya? Atau aku salah baca waktu itu?" tanya Aira dengan menggaruk rambutnya yang tidak gatal.
Gian yang mendengar pertanyaan Aira langsung menoleh menghadap Aira dengan tatapan marahnya. "ya, yang seharusnya nikah sama Lo itu gain kembaran gue! Dan sialnya gain gak mau nikah sama Lo!, dan gue yang harus terpaksa nikah sama Lo gantiin dia karena dia malu punya istri kayak Lo, miskin, dekil, jelek, dan gue terpaksa nikah sama Lo karena gue dipaksa sama orang tua gue! Karena itu gue benci sama Lo! Puas Lo!!".
...ΩΩΩΩΩΩΩΩ FLASHBACK ΩΩΩΩΩΩΩΩ...
…Kediaman rumah Gian…
"Apa ma, pa? Perjodohan? Gain gak mau dijodohin sama cewek miskin itu ma! Gain malu sama temen-temen gain!" tolak gain
"lalu gimana? Mama juga gak mau kamu dijodohin sama dia tapi ini permintaan nenek kamu sebelum gak ada, gimana ini pa? Lakuin sesuatu untuk anak kita dong pa, mama gak mau punya menantu miskin gitu mana jelek lagi, gak cocok banget sama keluarga kita!" ucap Kiara, mama dari Gain & Gian.
"Pa, kenapa papa gak nikahin aja tuh cewek sama Gian? Diakan cacat pa, pasti dia gak akan pernah nolak." bujuk gain.
"benar juga apa kata kamu. Giaann!!" panggil Johan selaku papa kandung dari Gain & Gian.
Gian datang dengan kursi rodanya. "apa pa?" tanya Gian.
"besok kamu siap-siap pergi menikah dengan Aira, jadi persiapkan diri kamu!" tegas Johan.
"APA??!! Bukannya yang menikah itu gain kenapa jadi Gian pah?" kaget Gian.
"gak ada penolakan, intinya kamu harus menikah sama Aira menggantikan gain karena dia gak mau!"
Gian gak percaya dengan apa yang dikatakan papahnya itu. Gian kecewa dengan apa yang dilakukan keluarga kandungnya kepadanya, dia dari kecil disiksa oleh papahnya sendiri atas apa yang tidak ia lakukan, dia dibeda-bedakan dengan gain yang notabenya adalah adiknya, dirumah ini gak ada yang peduli dengan Gian dia selalu dicambuk oleh papahnya setiap dia melakukan hal salah yang sangat kecil sekalipun, sedangkan gain, dia selalu dimanja oleh kedua orang tuanya, bahkan saat nilai mereka turun waktu sekolah Gian yang selalu disakiti oleh mamanya sedangkan gain dia selalu mendapatkan kasih sayang meskipun nilai Gian lebih baik dari pada nilai gain.
Dan kali ini kesalahan apalagi yang dilakukan Gian sehingga dia harus menggantikan posisi adiknya untuk menikah dengan perempuan yang bahkan tidak ia kenali. Gian yang merasa dengan kedua orang tuanya pun memilih meninggalkan mereka dan masuk kedalam kamarnya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩ FLASHBACK OFF ΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Aira yang mendengar jawaban dari Gian pun merasa sedih bahkan air matanya tidak bisa ia bendung lagi. "maafkan aku, karena aku kamu tersiksa seperti ini, dan makasih atas kata kasarnya, bukan cuma kamu kok yang ngomong gitu, bahkan aku dibully dari SMP hingga SMA karena aku miskin dan jelek, bahkan keluarga ku yang lain juga merendahkan kedua orang tuaku karena kami miskin. tapi apakah aku salah?? Aku juga gak mau hidup seperti ini, apakah yang miskin gak boleh bahagia? Apakah yang jelek gak boleh punya teman, apakah yang miskin dan jelek gak boleh untuk hidup? Tapi aku bersyukur karena aku masih punya Allah, dia yang tau semuanya. Hiks....aku tau kamu menyesal tapi aku minta sama kamu, kasih aku waktu satu bulan aja kalau kamu minta cerai, aku gak mau orang tuaku malu dengan tetangga." ucap Aira, dia tidak bisa menahan Isak tangisnya lagi.
Gian pun merasa sangat bersalah atas apa yang dia ucapkan, "maaf gue gak bermaksud seperti itu."
"gak papa udah terbiasa juga, dan makasih banyak. tenang aja aku gak marah kok sama kamu." jawab Aira dengan senyuman palsunya, dia kemudian beranjak pergi meninggalkan Gian dengan rasa bersalahnya itu.
…Gian masuk kedalam kamar dan mendapati Aira yang sudah lelap dalam tidurnya. "apa perkataanku tadi terlalu kejam untuknya?" batin gian…
...****************...
Matahari sudah mulai panas, kedua pasangan suami istri ini sedang menikmati makan pagi seperti biasa dengan penuh keheningan, ditambah lagi dengan masalah yang kemarin belum mereka selesaikan.
"gue minta maaf atas kejadian kemarin, gue gak bermaksud jelekin Lo kayak gitu, gue cuma terpancing emosi aja kemarin. Dan perkataan gue soal Lo kemarin gue harap Lo lupain soal itu karena hati gue gak seperti itu."
"gak masalah, udah lupain aja, aku juga udah lupa kok." jawab Aira dengan senyuman.
"gimana bisa Lo sesabar ini? Gue juga mau tanya sama Lo, Lo bilang kemarin waktu SMP sampai SMA Lo dibully, gimana bisa? Kalau Lo gak mau jawab gak masalah. Itu hak Lo"
"jujur aku pendiam saat dikelas, waktu itu ada cowok yang mendekatiku, tiba-tiba dia mengatakan jatuh cinta kepadaku didepan semua temanku, aku terlanjur senang karena aku belum pernah pacaran sama sekali, aku pikir gak ada yang mau dengan ku, tapi tiba-tiba dia datang dan mengatakan cinta kepadaku. Waktu itu aku khilaf, aku tau pacaran itu dosa tapi gak tau kenapa waktu itu aku terima dia begitu aja meskipun aku belum kenal dia. saat aku terima dia, dia malah mentertawakan ku, dia bilang 'siapa juga yang mau denganku, jelek, miskin' dia mengatakan itu didepan teman-temanku, mereka semua mentertawakan ku. Dia beralih menyatakan cinta kepada teman sekelas ku yang paling cantik. Saat itu aku sadar bahwa dia menjebak ku supaya aku malu didepan teman-temanku. Sejak saat itu, banyak yang mengejekku perempuan murahan dll. Bukan cuma teman sekelas ku tapi juga satu sekolah." ucap sedih Aira
Gian yang mendengarnya merasa miris dengan kejadian apa yang menimpa perempuan didepannya ini yang sekarang menjadi istrinya, sebenarnya Aira itu tidak jelek, justru dia itu cantik secara alami, namun dia jarang perawatan karena tidak punya uang. Bahkan Gian juga merasa bahwa aira ini lebih cantik dari mamanya. "gausah sedih lagi, gue minta maaf sama Lo atas perkataan gue, jangan insecure lagi. Cantik itu bukan dilihat dari wajah tetapi dari hati, buat apa wajah cantik tapi hatinya jelek. Yang benar itu hati yang cantik membawa wajah yang ikutan cantik. Dimana kalau hati Lo baik pasti banyak yang bilang kalau Lo cantik." ucap Gian dengan sedikit senyuman diwajahnya, dia kelihatan sangat tampan karena senyum kecil itu.
Aira yang mendengarnya merasa lega, apalagi melihat sedikit senyuman di wajah Gian membuat hatinya sedikit tenang "makasih, aku berangkat kerja dulu takut kesiangan" pamit Aira.
Malam harinya seperti biasanya, mereka tidur berdua tetapi dengan jarak guling yang memisahkan mereka.
gak ada yang aneh tetapi suara erangan dan tangisan dari Gian membuat Aira langsung terbangun dari tidurnya. Aira kaget karena Gian......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
muhammad iqbal
Jangan berhenti menulis thor, saya sudah menantikan karya selanjutnya.
2023-08-01
1
Pandaherooes
Kamu luar biasa thor, selalu berhasil membuatku baper sama ceritanya hehehe
2023-08-01
2