Bab~16

"Kamu yakin seorang mahasiswa arsitektur ?" ucap seorang pria paruh baya dengan kumis sedikit tebal saat melihat CV milik Sofia pagi itu.

"Benar tuan, saya baru semester 4." sahut Sofia yang nampak sedang duduk di kursi depan meja HRD tersebut.

"Kenapa kamu tidak mencari tempat magang yang sesuai dengan jurusan kuliahmu ?" tanya pria itu lagi.

"Saya kesulitan mendapatkan yang sesuai tuan, saya tidak mengenal seseorang yang bisa membantu saya. Lagipula saya juga butuh pekerjaan ini." terang Sofia dengan jujur, karena pada kenyataannya jalur orang dalam memang sangat penting bagi seorang pelamar pekerjaan.

"Baiklah, pengalamanmu cukup meyakinkan. Kau terlihat sangat rajin dan bekerja keras selama ini, jadi kamu di terima bekerja menjadi office girl di sini. Nanti kepala kebersihan akan menunjukkan pekerjaan apa saja yang harus kamu kerjakan." ucap HRD tersebut dengan lugas yang langsung membuat Sofia nampak mengulas senyum manisnya hingga memperlihatkan kedua lesung pipinya dan sontak membuat pria itu tertegun saat menatapnya.

"Terima kasih tuan. Saya berjanji akan bekerja sebaik mungkin." ucapnya, ia tak menyangka gaji menjadi seorang office girl juga lumayan besar di perusahaan tersebut.

"Ingat Sofia, perusahaan di sini tidak mentolerin sebuah keterlambatan dan jaga selalu kebersihan setiap ruangan. Karena CEO sangat menyukai kebersihan meski beliau jarang sekali ke sini." ucap sang HRD memperingatkan.

"Tentu saja tuan, terima kasih banyak sudah di terima di perusahaan ini." Sofia langsung mengangguk mengerti.

"Baiklah, kamu bisa langsung bekerja mulai hari ini dan pergilah ke ruangan kepala kebersihan !!" ucap HRD itu lagi.

"Baik tuan, kalau begitu saya undur diri dulu." Sofia nampak sedikit membungkukkan badannya memberikan hormat sebelum berlalu dari sana.

"Sayang sekali, cantik-cantik menjadi office girl." gumam HRD itu seraya menatap kepergian Sofia dari ruangannya.

Sementara itu Sofia segera berlalu menuju ke ruangan kepala kebersihan di mana saat ini para office boy dan office girl berkumpul di sana. "Jadi kamu karyawan baru itu ?" ucap seorang wanita dewasa dengan tubuh sedikit gempal saat melihat kedatangan Sofia ke dalam ruangannya.

"Benar nyonya, saya Sofia mohon bimbingannya semuanya." Sofia langsung memperkenalkan dirinya.

"Apa saya terlihat tua hingga kamu memanggilku seperti itu ?" wanita itu langsung menatap Sofia dengan pandangan kurang suka, meskipun usianya sudah kepala empat namun wanita itu belum menikah.

"Maafkan saya, no-nona." ucap Sofia dengan sedikit membungkukkan badannya.

"Baiklah, karena kamu masih baru kamu bisa memulainya dengan membersihkan bagian gudang !!" ucap wanita itu namun langsung di sela oleh seorang pemuda.

"Itu terlalu berat nona Brigitta, bukankah bagian gudang selalu di kerjakan oleh karyawan lelaki ?" ucap pemuda itu.

"Diamlah, di sini siapa yang menjadi atasan aku atau kamu?dia masih baru dan harus mulai mengenal setiap sudut perusahaan ini." sang kepala kebersihan yang di ketahui bernama Brigitta itu langsung menyela hingga membuat beberapa bawahannya itu nampak menunduk patuh.

"Baiklah semuanya, ayo mulai bekerja dan utamakan keselamatan sesuai dengan moto perusahaan ini !!" perintah wanita itu kemudian.

"Juan, tunjukkan pada Sofia di mana area pekerjaannya !!" perintahnya lagi pada pemuda yang tadi menyelanya.

Kemudian meeting para OB pagi itu segera bubar dan mereka mulai bekerja sesuai dengan areanya masing-masing.

"Jadi namamu Sofia ?" ucap Juan seraya melangkahkan kakinya menuju gudang di area belakang gedung perkantoran tersebut.

"Hm, kamu Juan kan? aku tadi mendengar saat kepala kebersihan memanggilmu." timpal Sofia.

"Ya kau benar, kepala kebersihan memang sedikit galak tapi jika kerjamu memuaskan dia akan menyukaimu." terang Juan kemudian.

"Bukankah semua atasan seperti itu ?" timpal Sofia dan itu membuat keduanya langsung terkekeh.

"Seluas ini ?" Sofia nampak tertegun ketika melihat area gudang sesampainya di sana.

"Ini perusahaan kontruksi Sofia, makanya tadi ku bilang pada kepala kebersihan kamu tidak cocok di sini." terang Juan, banyak sekali besi maupun alat bangunan di sana.

"Itu tidak masalah, Juan. Jadi apa yang harus ku kerjakan, apa aku harus mengangkat semua besi-besi ini ?" tanya Sofia kemudian.

"Tidak Sofia, biar aku yang melakukannya. Kamu bersihkan saja sisa sampahnya. Ku harap nona Brigitta segera berubah pikiran dan memindahkan mu ke dalam yang lebih bersih dan dingin." timpal Juan seraya mengangkat besi-besi tua yang tak lagi di gunakan tersebut.

"Tidak apa-apa, aku bisa melakukannya." Sofia segera mengambil sapu dan mulai membersihkan area gudang tersebut, meskipun tempat tersebut terasa panas dan kotor namun gadis itu terlihat sangat bersemangat.

Hari pun telah berlalu dan Sofia nampak kelelahan menjelang sore itu, karena harus pergi kuliah maka gadis itu pulang lebih cepat dari pada karyawan lainnya.

Namun tetap saja ia harus bergegas jika tak mau terlambat ke kampusnya, dosennya yang sedikit killer membuatnya harus datang tepat waktu jika tidak akan banyak sekali tugas yang akan ia kerjakan sebagai hukumannya.

"Aarrgghh !!"

Sofia yang hendak menyeberang langsung berteriak saat tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kencang ke arahnya, beruntung mobil tersebut segera mengerem mendadak.

"Astaga kau lagi, apa kamu tidak melihat traffic light ?" tegur sang sopir yang langsung membuat Sofia membungkukkan sedikit badannya untuk meminta maaf.

"Maafkan saya tuan, saya terburu-buru." sahutnya memberikan alasan tanpa menatap pria tersebut, namun saat mendengar pria itu berkata seakan pernah bertemu sebelumnya ia segera mengangkat wajahnya.

Deg!!

"Bukankah dia asisten tuan James? lalu apa yang duduk di belakang itu adalah pria itu ?" gumamnya seraya mengalihkan pandangannya ke arah kursi belakang mobil tersebut.

Di sana nampak seorang pria duduk dengan angkuhnya menatap ke arahnya.

"Benarkah dia ayah kandungku ?" gumam Sofia lagi.

"Lain kali berhati-hatilah nona atau kau memang sengaja ingin menabrakkan diri agar mendapatkan ganti rugi seperti waktu itu ?" tuding pria tersebut.

"Itu tidak benar tuan, saya benar-benar sedang terburu-buru." Sofia langsung membela diri.

"Kau benar-benar membuang-buang waktu kami." gerutu pria itu seraya kembali masuk ke dalam mobilnya.

Sementara Sofia nampak mencuri pandang ke arah James, di mana pria itu nampak sedang berbicara di telepon.

Kemudian mobil tersebut segera melaju meninggalkan Sofia yang masih berdiri di tempatnya.

"Bukankah itu gadis yang pernah kuliah di kampus SG, Ben ?" ucap James setelah mobilnya kembali melaju menuju kantornya.

"Benar tuan, gadis itu sangat licik sekali dan pintar memanfaatkan keadaan. Beruntung saya belajar dari pengalaman agar tidak di tipunya lagi." terang sang asisten yang menuding jika Sofia sengaja berdiri di tengah jalan agar ketika gadis itu tertabrak maka akan bisa meminta ganti rugi padanya seperti sebelumnya.

Sementara James nampak tak menanggapi, pria itu justru terpaku menatap kaca spion di mana Sofia juga sedang menatapnya dari kejauhan.

Terpopuler

Comments

mars

mars

haish jgn buli berapapun seorang yg nlm nikah ya krn rezeki kan Tuhan yg tau

2024-05-06

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

tega seorg ayah ngk ada rasa apa sm darah daging sendiri🤗

2024-04-26

0

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

James bapak ngga peka klo Sofia putrinya🤔

2024-03-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!