Sebagai catatan semua wanita yang masuk ke istana timur adalah milik raja dan mereka tidak akan bisa keluar dari sana sampai mati. kecuali mendapat persetujuan atau mendapat
surat pembebasan yang di tanda tangani oleh Raja atau Permaisuri.
Baik di seleksi atau tidak,atau mereka mendapat giliran bertemu Raja atau tidak itu resiko dari tinggal di istana timur.
disana tidak ada lelaki yang masuk semua di jaga ketat para kasim Raja.
Jadi akan lebih baik kalau Roro berjuang untuk mendapatkan gelar selir paduka Raja yang akan membuat dia bisa berinteraksi dengan orang banyak dan bisa tinggal di istana raja.
Meski beda ruangan dan agak jauh dari tempat raja setidaknya tidak di istana timur yang berisikan wanita.
yang tidak berguna selain hanya berdandan dan bergosip di sana, menunggu gilar di panggil dan di pakai sang paduka Raja.
"apakah hidup wanita hanya, begitu bodoh sekali,kalau tujuan utama wanita hanya di dapur dan di sumur di sumur dan di kasur.
wanita bahkan sebenarnya punya kekuatan yang lebih daripada pria bila wanita mengunakan otaknya untuk bisa bermain di balik layar bahkan di arena politik kerajaan.
Pernahkan kalian melihat atau memperhatikan kesuksesan atau kegagalan lelaki terletak wanita di belakangnya, meski tidak semuda demikian tapi hampir sembilan puluh persen itulah kenyataannya.
Roro Ayu sering berada di sebuah bilik perpustakaan di mana banyak buku dan juga strategi perang, dia juga belajar ilmu bela diri di sana.
dan mempelajari beberapa ramuan obat yang tertulis di sana, sungguh itulah sisi baik dari istana timur.
Di sana juga banyak di sediakan taman-taman dan beberapa tumbuhan atau kebun obat-obatan yang bisa di buat untuk meramu sayang sekali banyak wanita yang tidak mau datang atau melakukan riset di kebun.
mereka terlalu takut hitam dan kulit mereka akan kusam,harus kamu tau gadis-gadis cantik kalau tidak pintar itu hanya akan jadi alat pemuas pria
bila ingin lebih dari itu maka kita harus Mengupgrade diri supaya lebih di cinta di kagumi dan di cintai.
Roro Ayu juga belajar, suka membaca sajak atau puisi tetembangan jawa yang romantis menambahkan pada otaknya pembendaraan kata.
Meski tidak tau kapan Roro akan menggunakannya namun dia percaya suatu hari nanti pasti akan terpakai ini adalah suatu persenjataan kata-kata manis yang akan melembut kan hati yang keras.
Wanita akan terlihat lebih cantik saat bisa berfikir dan berkata-kata bijak dan manis, itu akan bisa melumpuhkan kekuatan lelaki tanpa harus berkelahi.
Tuan Ahmed datang ke tempat para wanita yang ada dia datang memangil Roro Ayu,lalu dia pun mendekat dan memberi salam hormat.
"Kemari Roro Ayu ini pesanan kamu, lain kali kamu bisa mengambilnya di sendiri di tempatnya,kamu bisa ikut dengan para senior di tempat ini, kata tuan Ahmed pada Roro.
"Tapi saya belum mengenal, para senior dengan baik karena saya juga baru beberapa hari di sini,alangkah senangnya kalau, tuan Ahmed yang akan memberi tahu tempat atau gudang wewangian rempah -rempah yang ada,tentu Roro akan sangat berterima kasih karena anda sudi untuk menolong hamba, "kata Roro Ayu dengan nada merendah dan hormat.
Tutur kata Roro begitu terkesan sangat sopan ,manis dan diplomatis, sungguh sangat menyenangkan untuk di dengar.
"Baiklah mari saya kasih tau silahkan ikut dengan saya kata tuan Ahmed yang berjalan dengan anggun.
"Astaga lelaki satu ini kenapa jalannya kok berlengak- lengok begitu," rutuk Roro Ayu dalam hati tidak mungkin keluar dari mulutnya yang manis tentunya.
" Dan uluh-uluh itu tangan kok bergoyang keriting ngondek begitu , perempuan asli juga tidak begitu jalanya ,"
Roro memperhatikan cara Ahmed ketua kasim itu berjalan, berbicara sangat anggun melebihi perempuan meski suaranya masih suara laki-laki tapi cukup lumayan bagus.
" lama-lama disini aku bisa mulai mengalami gangguan jiwa melihat ketidak lasiman sebagai sebuah kebiasaan yang sudah berbeda menyalahi kodrat semestinya sebagai layaknya lelaki atau perempuan batin Roro bergejolak.
Roro bukannya tidak tau rahasia umum di dalam istana timur tempat para gundik dan beberapa wanita yang ada disini.
Karena paduka Raja mempunyai banyak gundik sehingga lupa akan nama-namanya maka mereka jarang di panggil lagi bisa berbulan-bulan ada juga yang sudah terhitung tahun yang tidak di panggil kembali oleh paduka Raja.
Maka mereka melakukan dengan benda-benda yang mereka pakai untuk memuaskan diri mereka.
Ada juga yang melakukan dengan sesama wanita dan itu hal sangat mengerikan bagi Roro Ayu apakah sekuat itu dorongan nya sehingga melakukan hal yang tak pantas.
Namun Roro sendiri tidak berani berkomentar tentang hal itu karena mungkin saja memang benar sesuatu itu tak dapat di tahan bagi mereka yang sudah pernah merasakan akan hal itu.
mungkin mereka sudah ketagihan namun tidak ada pelampiasan bagi mereka.
Setelah berjalan melewati koridor demi koridor sampailah mereka pada ruangan yang besar dan penuh dengan laci dan botol-botol kecil berisikan wewangian dan rempah disana.
Roro Ayu terpesona melihat ruangan itu,mata Roro berbinar terang dan bahagia selain karena dia jadi tau akan wewangian yang di sukai oleh paduka Raja.
Dia juga menyukai tempat itu karena banyak sekali rempah-rempah untuk di jadikan obat-obatan.
dia bisa bereksperimen di sana dan meraciknya tanpa perlu repot untuk mencari di hutan senyum Roro Ayu mengembang dengan lebar.
Roro Ayu memandang penuh ruangan kekaguman,ruangan itu dari lantai bawah sampai ke atas dan rak besar semua berbentuk laci dan berisi guci-guci kecil dan juga ada tangga yang bisa di pakai untuk memanjat ke sana.
Setiap kotak ada tulisan tentang apa yang ada di dalam sehingga mempermudah pencarian rempah atau wewangian.
setelah mengambil apa yang di Roro Ayu kembali ke tempat, yang tadi tempat para calon gundik berada.
Tempat calon gundik dan tentu saja gundik yang terpilih itu masih sama di istana timur, cuma bedanya para gundik mempunyai ruangan atau bilik pribadi bagi mereka.
Namun para gundik itu, bisa datang ke tempat belajar calon gundik Raja. terdapat aura persaingan di antara mereka meski terlihat sangat sopan dan halus namun mereka terkadang membuat orang tidak percaya diri supaya mengundurkan diri.
bukankah sudah di beritahu bahwa tidak ada jalan mudur atau keluar dari istana timur dengan begitu siapapun yang nekat melakukannya sama saja dengan mencari mati.
mungkin bisa,mengundurkan diri dan menjadi dayang atau pembantu di istana timur itu, jadi emban yang membantu bersih - bersih.
itu mungkin lebih baik dari pada menjadi seorang gundik Raja yang entah kapan mendapat gilirannya hingga membuat sakit hati sendiri.
------------Bersambung baby-------------
jangan lupa like👍👍👍👍👍👍
comment✍️✍️✍️✍️✍️✍️✍️✍️✍️
and vote✌✌✌✌✌✌✌✌✌
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments