"Nona Zulfa,bangun. Waktunya makan malam ".Ucap asisten rumah sembari membangunkan Zulfa dari tidurnya.
"Ooh bik, Ini sudah malam? ".Tanyanya Zulfa dengan suara parau khas bangun tidur.
"Iya non,Tuan muda sudah menunggu anda di meja makan".Jawab sang asisten rumah sembari memberitahu bahwa tuannya sudah menunggu terlalu lama.
"Sekarang sudah jam 8 malam non".
"Bibi kenapa tidak membangunkan ku dadi tadi? ".Tanyanya yang gelagapan karena ternyata waktu makan malam terlewat karena menunggu dirinya terbangun.
"Maaf non, tuan muda Dipta menyuruh untuk tidak membangunkan nona dan membiarkan anda bangun dengan sendirinya,tapi ternyata anda tidak bangun-bangun jadi terpaksa baru saja bangunkan sekarang".Jawabnya bibik.
"Berarti dia sudah menungguku dari tadi.Mampus aku".Ucapnya dalam hati yang terkejut karena ternyata dia tidur terlalu lama.
"Baik bik aku akan menyusul aku mau membersihkan badan dulu bik".
"Baik non".
Setelah asisten rumah tangan keluar dari kamarnya, ia lantas bergegas masuk ke kamar mandi dan melakukan ritual membersihkan badannya.
30 menit kemudian dia keluar dari kamarnya dengan keadaan wajah yang sudah lebih baik tidak se sembab tadi saat tertidur karena menangis.
"Cepatlah duduk, Apa kau tidak lapar? ".Tanya Felix dengan ketus.
"Anda bisa makan malam terlebih dahulu kenapa harus menunggu saya? ".
"Di larang berbicara saat makan! ".ketus Felix dengan wajah datarnya.
"Nih cowok udah jutek, dingin gak ada senyum-senyumnya, ketus lagi. Untung ganteng ".Gumam Zulfa dalam hati sambil memandang wajah Felix tanpa sadar.
"Mau sampai kapan kau mengumpati ku. Aku tahu kalau aku tuh tampan".
"Ternyata sifat kepedean nya sagat luar biasa ".Lirihnya seraya menyendok kan nasi ke mulutnya".
"Apa kau bilang? ".
"Haah makanan ini sangat enak.Makasih bik makanannya ".Ucap zulfa tersenyum kikuk kepada bibik.
Bibik yang mendengar di panggil hanya membalas dengan senyuman juga.
Seusai makan malam berakhir, tak asa satupun yang beranjak dari tempatnya. Mereka sibuk dengan handphone nya masing-masing.
"Jika kamu belum bisa menjawab tawaran ku, akan aku beri waktu untuk berfikir sampai besok malam".Ucap Felix seraya beranjak dari meja makan.
"Tunggu dulu!! ".Mendengar zulfa berbicara, ia menghentikan langkahnya dan berbalik menatap zulfa.
"Saya terima tawaran anda ".Ucap Zulfa tanpa menoleh ke arah Felix dan masih menatap lurus ke depan.
Felix yang terkejut dengan ucapan Zulfa,segera mengkondisikan raut wajahnya dengan normal.
"Baguslah kalau kau menerima. Besok kau ikut aku ke rumah orang tuaku".Setelah selesai mengatakan hal itu, ia lantas naik ke atas dengan sedikit tersenyum.
"Huuuuh semoga ini langkah yang benar untuk membalas kematian kedua orang tuaku".Gumamnya di dalam hati.
Flashback on
"Setelah kejadian yang tak sengaja membuat dirinya sedikit terluka karena ulah Zulfa dan membawanya ke apartemen pribadi miliknya, saat akan membangunkan Zulfa yang tertidur ia memutuskan menelepon sekretaris sekaligus tangan kanannya untuk mencari tahu siapa gadis tersebut dan keluarganya.
Tut tut tut
"Halo tuan".
"Cari tahu tentang gadis ini dan keluarganya.Aku tunggu hasilnya malam ini".Ucap Felix dengan suara khas dinginnya.
"Baik tuan apa ada lagi tuan".
"Tidak segera kerjakan tugasmu".Perintah Felix.
" Baik tuan ".
Setelah kejadian itu, di malam hari dia mendapat email dari sekretarisnya hasil dari perintahnya.
"Sudah saya kirim hasil penyelidikan nya tuan ".Isi pesan dari sekretarisnya .
Nama Zulfa Gauri.Putri dari Arkana Gauri dan Elina Lishwell.Dia menjadi yatim piatu saat umurnya baru menginjak 10 tahun.Orang tuanya meninggal karena pembunuhan yang di lakukan oleh pembunuh bayaran sang bos di perusahaan tempat ayahnya bekerja yaitu perusahaan Netland Company.
Pembunuhan terjadi lantaran sang paman, adik dari Arkana bernama Daniel Gauri, memfitnahnya dengan dengan menggunakan kepada bosnya bahwa Arkana mengetahui rahasia sang bos tentang rencananya menyabotase saham Arkana Company melalui pembobolan data perusahaan melalui tim IT yang di ketuai oleh arkana.
Flashback off
Pagi hari menjelang, Zulfa bangun lebih awal karena sudah menjadi kebiasaan nya bangun sebelum matahari terbit .Setelah bangun, ia lantas masuk kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat.
30 menit kemudian, dia keluar dari kamar tamu utama langsung menuju dapur untuk membantu asisten rumah menyiapkan menu sarapan.
"Non, sudah bangun?".Tanya sang bibi kepada Zulfa dengan senyuman.
"Iya bisa saya ingin membantu membuat sarapan ".Jawab Zulfa dengan membalas senyuman kepada bibi.
"Tidak usah non biar bibi aja. non Zulfa duduk saja di meja makan".Ujar sang yang merasa sungkan karena Zulfa ingin membantunya di dapur untuk memasak.
"Gak apa -apa bi. Bibi bisa mengerjakan pekerjaan yang lain".ujarnya meyakinkan sang asisten rumah.
"Baiklah non, bibi akan mengerjakan pekerjaan yang lain kalo ada apa-apa panggil saja bibi ya non,saya permisi ".
" Baik bi".jawab Zulfa.
Setelah asisten rumah melangkah pergi untuk mengerjakan pekerjaan lain, Zulfa dengan segera menyelesaikan memasaknya dengan telaten dan cekatan.
Dalam waktu 15 menit semua makanan yang ia masak sudah tertata rapi di meja makan lengkap dengan susu hangat dan disert sebagai pencuci mulut.
Tak lama kemudian Felix yang sudah rapi terlihat turun dari lantai atas menuju ke meja makan. Ia melihat begitu banyak makanan tersaji di depannya.
"Kenapa bi inah memasak makanan sebanyak ini? ".Tanyanya dengan raut wajah yang dingin.
"Saya yang memasak tuan sebagai tanda terima kasih saya kepada anda".Felix sontak terkejut dan sedikit memicingkan matanya karena ucapan Zulfa.
"Oohh jadi kamu yang memasak apa ini aman? ".
Zulfa yang terkejut dengan ucapan pria tersebut sontak menjawab dengan nada sedikit ketus.
"Jika tuan takut saya mencampurkan makanan ini dengan racun, saya yang akan mencobanya terlebih dulu dan anda bisa melihat sendiri bagaimana hasilnya aman atau tidak".
Setelah mengatakan itu, Zulfa lantas menyuapkan makanan ke mulutnya, Dia menyicipi semua masakannya untuk membuktikan bahwa apa yang di katakan Felix.
"Apa anda sudah melihatnya tuan Felix yang terhormat".Ia lantas pergi tanpa melanjutkan sarapannya.
Saat Zulfa melangkah pergi, Felix melihat dengan sedikit menyunggingkan senyumannya.
"Ternyata dia lebih berani dari yang aku kira ".Lirihnya dengan menikmati hidangan di depannya.
Setelah selesai memakan sarapan nya, Felix langsung beranjak berangkat ke kantor. Sebelum sampai pintu, dia berjalan ke arah tamu tempat Zulfa beristirahat.
"Cepatlah sarapan, setelah makan siang aku akan menjemputmu.Jangan membuang waktuku yang berharga".perintah Felix.
"Hmm iya ".Jawabnya dengan sedikit lesu.
Setelah mengatakan itu, dia lantas keluar apartemen nya menuju loby, Di Sana sang sekretaris sudah menunggunya dan segera membuka pintu mobil untuk sang tuannya.
Sementara di apartemen setelah Felix pergi, Zulfa lantas keluar dari kamarnya dengan menggerutu.
"Udah capek-capek di masakin gak tau Terima kasih! dasar beruang kutub".Gerutunya dengan bibir sedikit mengerucut. Ia lantas melangkah ke meja makan untuk menyantap sarapannya.
Bibi yang melihat tingkah Zulfa hanya bisa menggeleng dengan tersenyum .
"Semoga nona Zulfa bisa meluluhkan hati tuan muda yang dingin itu".Ucapnya sang bibi di dalam hati.
Felix yang melihat tingkah Zulfa dari layar ponsel yang terhubung dengan seluruh CCTV di apartemen nya tanpa sadar di sudut kedua bibirnya tersenyum Sang sekretaris yang melihat tuannya tersenyum merasa sedikit terheran.
"Apa karena gadis baru itu tuan Dipta bisa tersenyum ".Gumamnya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
4U2C
𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐚𝐫-𝐛𝐚𝐫 𝐤𝐮𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐬𝐲𝐢𝐤 𝐝𝐢𝐛𝐚𝐜𝐚,,𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐛𝐚𝐫-𝐛𝐚𝐫 𝐭𝐚𝐦𝐛𝐚𝐡 𝐥𝐮𝐜𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐛𝐚𝐠𝐮𝐬,,𝐝𝐚𝐡𝐥𝐚𝐡 𝐙𝐔𝐋𝐅𝐀 𝐩𝐚𝐧𝐝𝐚𝐢 𝐛𝐞𝐥𝐚 𝐝𝐢𝐫𝐢,,𝐥𝐚𝐬𝐭-𝐥𝐚𝐬𝐭 𝐭𝐢𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐚𝐫-𝐛𝐚𝐫 𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐭𝐞𝐫𝐮𝐬 𝐛𝐮𝐜𝐢𝐧 𝐡𝐮𝐡𝐮𝐡𝐮,,𝐞𝐧𝐠𝐠𝐚𝐤 𝐚𝐬𝐲𝐢𝐤.
2023-09-18
0
Wirda Lubis
lanjut
2023-08-16
0
Kiran Kiran
Ngangenin deh ceritanya.
2023-07-31
0