BAB. 4

Malam ini dimana semua anggota keluarga dari Dirgantara Edlan berkumpul di ruang keluarga, kakek Henim dan juga papa Reeko akan mengumumkan pernikahan Irene dan juga Suho yang akan di laksanakan minggu ini.

Sebelumnya juga Suho sudah memberi tahu Ayahnya bahwa dia di minta untuk menikah dengan Irene atas permintaan majikan mereka. Begitu pun dengan papa Reeko sebelumnya dia sudah membicarakan ini dengan Daddynya.

"Bi tolong panggil kan Suho dan pak Dewo ya" pintah Kakek Henim

"Baik tuan besar" sahut salah satu pelayan.

"Kenapa harus ada mereka sih Dad, katanya mau membicarakan masalah keluarga?" Tanya Nenek Tiffeny yang memang dari dulu tidak suka dengan keberadaan Suho di tengah tengah keluarga mereka, karena suaminya itu selalu membela anak supirnya dari pada cucu cucunya sendiri.

"Ya karena ada kaitannya sama mereka makanya Daddy panggil" jawab Kakek Henim.

Irene yang duduk di samping mamanya merasa gugup dan takut, dia takut keluarganya akan membencinya ketika tahu akan berita sekandalnya di kampus. Mama Tere dengan setia menggenggam tangan dan berusaha memberi kekuatan kepada putrinya.

Tidak lama kemuadian Suho pun datang bersama sang Ayah yang tak lain supir pribadi Kakek Henim.

"Maaf Kek, kakek manggil aku dan Ayah?" Tanya Suho yang datang dengan sopan berdiri tepat di samping kakek Henim.

"Abang, sini duduk sama aku" ucap Salah satu cucu kembar Kakek Henim yang bernama Jeno, dia adalah anak bungsu dari Dimas Dirgantara Edlan dan juga Hyosi.

Di antara antara semua keluarga Dirgantara yang tidak suka kepada Suho hanya nenek Tiffani, dan juga mami Hyosi, mereka selalu memandang Suho adalah benalu dalam keluarga mereka. Apalagi dengan mami Hyosi dia takut anak Sulungnya akan tersingkirkan karena keberadaan Suho yang terlihat sangat di sayang oleh mertuanya.

"Kalian duduk lah" pintah Kakek Henim.

"Baik kek" sahut Suho lalu membawa Ayahnya untuk duduk di Sofa yang kosong.

Baru saja Suho mendudukan pantatnya di Sofa, Jeno dan Mark langsung menghampiri Suho dan duduk di samping kanan kiri Suho.

"Mark, Jeno ngapain disitu, kembali ke tempat duduk semula" pintah Mami Hyosi membuat kedua anak kembarnya menundukkan kepalanya.

"Biarkan saja, mungkin mereka mau duduk sama Abangnya" bantah Kakek Henim langsung dapat senyuman dari cucu kembarnya.

"Baik Dad" sahut Mami Hyosi.

Pemicaraan di mulai, semua orang kaget dengan berita tentang Irene yang tersebar di penjuru kampus terkecuali Papa Reeko, Mama Tere, Thomas dan juga Suho yang sebelumnya sudah tahu. Ayah Dewo menatap putranya alhadil mereka pun saling tatap dan Suho pun langsung menganggukkan kepalanya. Ayah Dewo jadi mengerti kenapa putranya bisa di minta untuk menikah dengan cucu perempuan dari bossnya itu.

"Makanya jadi perempuan itu jangan suka ke club, untung beritanya gak tersebar ke seluruh dunia, coba kalau sampai rekan bisnis papa kamu tahu pasti semuanya jadi kacau" omel Nenek Tiffany membuat Irene tidak berani menatap keluarganya.

Melihat Irene terpojokkan oleh ucapan neneknya Suho pun langsung angkat bicara.

"Maaf nyonya besar, ini tidak sepenuhnya kesalahan nona Irene, ini juga kesalahan saya yang sudah lalai menjaganya" bela Suho membuat kakek Henim dan papa Reeko tersenyum melihat keberanian Suho.

"Kamu bukan siapa siapa disini, lebih baik kamu diam tidak usah ikut campur keluarga saya" sahut Nenek Tifanny.

"Cukup mom, Daddy mengumpulkan kalian disini bukan untuk berdebat dan memojokkan Irene, Daddy percaya ko dia anak yang baik, tidak seperti perempuan lain yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan yang dia mau" ucap Kakek Henim sembari tersenyum licik kepada menantunya.

Mami Hyosi yang merasa tersindir dengan ucapan mertuanya menjadi gugup dan menggerutu dalam hatinya.

"Dan kakek sudah memutuskan, minggu depan Irene akan kakek nikahkan dengan Suho" ucap kakek Henim membuat istri, anak cucu menantunya kaget akan keputusannya.

"Gak bisa begitu dong Dad, masa cucu perempuan kita satu satunya menikah dengan anak angkat dari seorang supir yang tidak tahu asal usulnya, gimana nanti tanggapan rekan bisnis Daddy dan anak anak" protes nenek Tifany membuat Suho merasa hatinya tercubit akan kata katanya.

Para cucu cucu kakek Henim menatap ke arah Suho karena mereka baru mengetahui jika Suho bukan anak kandung dari supir kakeknya, sedangkan Suho sudah tidak kaget lagi karena semwnjak dia masuk sekolah SMP Ayah Dewo sudah memberi tahu jika Suho bukan anak kandungnya, tapi ketika Suho menanyakan siapa orang tua kandungnya, Ayah Dewo hanya mengatakan belum saatnya Suho untuk mengetahui siapa orang tua kandungnya sebelum ada perintah dari sang majikan

"Mom" bentak kakek Henim dengan nada tinggi membuat semuanya terdiam.

"Pokoknya keputusan kakek sudah bulat, minggu depan Irene akan menikah dengan Suho untuk masalah omongan orang lain biar kakek dan papa papa kalian yang akan urus" ucap kakek Henim dengan tegas lalu dia pergi meninggalkan ruang keluarga menuju ruang kerjanya.

sepeninggalan kakek Henim satu persatu anggota keluarga juga ikut meninggalkan ruang keluarga.

"Gua percaya lo bisa jaga dan melindungi adik gua" ucap Bang Candra sembari menepuk pundak Suho.

"Terima kasih bang" ucap Suho, hanya tinggal Suho dan juga Irene di ruang keluarga. Irene bener kaget ketika tadi mendengar jika Suho bukan anak kandung dari Supir Kakeknya.

"Kenapa kamu lihatin kakak begitu?" Tanya Suho ketika di tatap Irene yang dia tahu itu adalah tatapan kasihan.

"Ko ka Suho tadi gak kaget pas nenek bilang..." ucap Irene ragu ragu takut menyakiti hati Suho.

"Anak yang gak tahu asal usulnya, kakak sudah tahu dari kakak SMP kalau kakak itu ternyata bukan anak kandung Ayah sama Ibu, makanya kakak gak kaget" jelas Suho dan Irene hanya mengangguk nganggukan kepalanya.

"Terus kakak tahu orang tua kandung kakak dimana sekarang?" Tanya Irene penasaran.

Mendengar pertanyaan Irene, Suho hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Setiap kakak tanya, Ayah selalu jawab bahwa belum saatnya kakak mengetahui keluarga kakak sebenarnya semua demi kebaikan kakak katanya" jelas Suho lagi

"Sudah lah gak usah merasa kasihan begitu sama kakak, nanti juga tiba saatnya Ayah akan memberi tahu siapa orang tua kandung kakak sebenarnya, uda sana tidur sudah malam" pintah Suho

Suho selalu memanggil cucu kakek Henim jika di depan keluarga Dirgantara harus pakai nona atau tuan muda terutama kepada semua anak dari mami Hyosi, kalau tidak dia akan kena tegur oleh mami Hyosi dan juga nenek Tiffany.

"Idih siapa juga yang kasihan, orang aku cuman nanya" ucap Irene mencoba mengelak karena dia tahu pria tampan yang di di hadapannya itu paling tidak suka di kasihani.

"Ya uda sana ke kamar, mau kakak antar" ledek Suho, mereka berdua memang selalu begitu suka becanda dan Irene waktu kecil lebih manja dengan Suho dari pada kepada Ka Candra kakak kandungnya sendiri.

"Idih..., emangnya aku anak kecil apa harus di antar segala" tolak Irene lalu dia beranjak dari Sofa dan berjalan menuju kamarnya dengan wajah kesalnya.

Suho hanya geleng geleng kepala ketika melihat wajah kesel calon istrinya itu.

Terpopuler

Comments

Tri Oktifatun

Tri Oktifatun

lanjuutt kak othor.. makin menarik tentang asal usul Suho

2023-07-30

2

Lilis mulyati

Lilis mulyati

kyanya Suho anak orng kaya dan dia sngja diasingkan krna ada perebutan hrta yg trjdi didlm keluarga asli Suho dan bsa sja nyawa Suho dlm buaya mkanya ortu kndung suho sngja mnitipkan anaknya ke supir kakeknya irene itu knpa kakeknya lbh percya sma Suho dridpa ornglain.krna kakeknya irene tau asal usul suho

2023-07-30

3

Rapa Rasha

Rapa Rasha

sebenarnya ini Suho anak siapa ya

2023-07-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!