Bagian 4

selepas sholat zhuhur kedua nya bersantai di sebuah sofa panjang yang terletak di sebuah ruang tengah butik.

Dinda sedang memainkan ponsel nya sembari bersender di sofa. "ay, kalau mbak tambah karyawan lagi, kamu keberatan nggak?"tanya Dinda

"tentu saja tidak mbak, malah ayu senang."ucap ayu

"mbak nggak mau cari banyak-banyak sih, mungkin satu atau dua orang aja. oh ya teman kamu ada yang lagi cari kerja nggak?"tanya Dinda

"hmm, seperti nya tidak mbak."jawab ayu

"ya udah coba kamu buka lowongan kerja, nanti kalau udah ada yang kamu rasa cocok bilang aja sama mbak ya."ucap Dinda

"baik mbak."jawab ayu

"okay, kita makan dulu yuk, mbak udah lapar ni."ucap Dinda lagi

ayu pun mengangguk. kedua nya mulai membuka nasi bungkus yang mereka beli tadi. namun saat mereka sedang menyuap makanan, tiba-tiba ada seorang wanita paru baya mengetuk pintu butik. ibu itu terlihat begitu kotor dan lusuh.

kedua nya pun menoleh ke arah pintu, "biar ayu aja,mbak."ucap ayu sambil berdiri dan membuka pintu.

"kenapa ay?"tanya Dinda

ayu masuk kembali bersama wanita paru baya."ibu ini mau ketemu sama mbak."jawab ayu

terlihat ibu itu sangat kotor dengan pakaian yang sudah robek.

"silahkan duduk, buk."ucap Dinda

"terima kasih."ucap nya. ia pun duduk di lantai namun Dinda langsung menahan dan menyuruh nya untuk duduk di sofa.

"duduk disini aja, Bu."ucap Dinda

"nggak apa-apa neng ibu duduk disini aja."ucap ibu itu sembari tersenyum

"nama ibu siapa?"tanya ayu

"nama saya ibu sumi" jawab nya

"ibu sumi kesini mau cari apa, Bu?"tanya Dinda

"ibu kesini mau cari kerja neng, barangkali butik ini butuh karyawan."ucap Bu Sumi

Dinda dan ayu saling berpandangan, kedua nya merasa kasihan pada Bu sumi

"kerja apa aja kok neng."ucap Bu sumi lagi

"kebetulan saya lagi cari karyawan Bu, apa ibu mau?"tanya Dinda

"mau neng, mau. tapi ibu ini nggak punya ilmu apa-apa, SD aja ibu nggak tamat."ucap Bu Sumi

"nggak apa-apa Bu, nanti belajar sama ayu ya. Tapi kerja sama saya ada syarat nya Bu."ucap Dinda

"syarat nya apa, neng?"tanya Bu Sumi bingung

"sikap jujur adalah syarat yang paling utama Bu. apa ibu sanggup?"tanya Dinda lagi

"ins syaa Allah ibu sanggup neng."ucap Bu Sumi

"baik lah, tapi maaf suami ibu kemana?"tanya ayu

"suami ibu sudah meninggal beberapa tahun yang lalu."jawab Bu Sumi

"anak-anak ibu kemana?"tanya ayu lagi

"anak-anak ibu sudah berkeluarga semua, mereka jauh dari ibu."ucap Bu Sumi sedih

Dinda merasa sedih mendengar cerita Bu Sumi, bagaimana bisa di umur nya yang sudah tua, dia masih harus bekerja."ya udah nggak apa-apa mulai sekarang ibu kerja sama saya ya, semoga ibu betah kerja disini. nanti ayu yang akan mengajari ibu."ucap Dinda sembari tersenyum

"terimakasih banyak ya neng."ucap Bu Sumi lagi

"sama-sama, ibu tinggal dimana?"tanya Dinda

"di rumah kardus neng."ucap Bu sumi sembari tersenyum getir

"astaghfirullahaladzim, serius Bu?"tanya Dinda dan ayu bersamaan

Bu Sumi mengangguk"iya neng, rumah ibu di sita."ucap Bu Sumi

"ya Allah Bu, ya udah ibu tinggal disini aja. kebetulan disini ada satu kamar kosong nanti ibu bersihkan aja ya Bu, ibu tinggal disini aja."ucap Dinda

"ya Allah terima kasih banyak neng."ucap Bu Sumi sembari menangis

"ibu jangan nangis, sekarang ibu mandi dan ganti baju ya. ay tolong ambilkan baju untuk Bu sumi ya."ucap Dinda

"baik mbak."ucap ayu

Bu Sumi pun membersihkan tubuh nya yang kotor, setelah melakukan ritual mandi nya, Bu Sumi kembali menemui Dinda dan ayu. ia sudah terlihat lebih bersih dan sehat.

"udah selesai Bu?"tanya Dinda

"sudah neng."

"ya udah makan dulu ya, ibu pasti belum makan."ujar Dinda

"terima kasih neng."

...----------------...

drrrt

terdengar suara ponsel Dinda, terlihat dilayar nama Dita cantik

"assalamu'alaikum dit."ucap Dinda

"wa'alaikumussalam Din, oh ya aku ada kabar baik nih."ucap Dita

"kabar baik apa nih?"tanya Dinda penasaran

"jadwal aku pulang ke Indonesia di percepat."ucap Dita

"oh ya terus kapan kamu pulang?"tanya Dinda antusias

"ins syaa Allah, Minggu depan Din, oh ya kamu bisa jemput aku nggak?"tanya Dita

"tentu saja, nanti kalau kamu udah tiba di bandara kamu kabarin aku ya."ucap Dinda

"oke siap bos."ucap Dita

sambungan telepon pun terputus, Dinda  terlihat begitu senang karena sebentar lagi ia akan bertemu dengan sahabat nya.

"siapa mbak? kok kelihatan nya seneng banget?"tanya ayu

"sahabat mbak. sebentar lagi dia pulang ke Indonesia."ucap Dinda

"oh gitu, pantesan mbak kayak seneng banget."ucap ayu

"heheh, iya. eh ngomong-ngomong gimana nih kamu sama sih Doni?"tanya Dinda tiba-tiba

"baik sih mbak."jawab ayu

Dinda mengangguk"ya udah mbak ke dalam dulu ya. ibu saya permisi dulu."ucap Dinda lalu ia pergi ke ruangan nya.

...----------------...

Di tempat lain setelah beberapa tahun di turki, sore ini Reyhan akan kembali ke tanah air, dengan segala kegundahan nya Reyhan memutuskan untuk pulang ke Indonesia. kabar perjodohan dari orang tua nya, membuat Reyhan merasa frustasi.

saat Reyhan tengah sibuk dengan pikirannya, tiba-tiba handphone nya berdering. buru-buru Reyhan menjawab panggilan dari ibu nya.

"assalamu'alaikum Bu."ucap Reyhan

"wa'alaikumussalam Rey, kamu sudah berangkat nak?"tanya Bu Reni

"belum Bu, sebentar lagi check in."ucap Reyhan

"ya udah kamu hati-hati ya nanti ayah sama ibu akan menjemput kamu di bandara."ucap Bu Reni

"baik Bu, assalamu'alaikum."

"wa'alaikumussalam."

setelah beberapa menit terdengar suara panggilan dari pihak bandara, dengan langkah yang sulit di artikan Reyhan melangkah menuju pesawat yang akan membawa nya ke tanah air.

di dalam pesawat Reyhan hanya diam tanpa suara, perasaan nya benar-benar kacau.

"ya Robb, apa yang akan Reyhan katakan jika Reyhan bertemu dengan Dinda."ucap Reyhan karena dia yakin Dinda pasti masih menunggu nya.

dada nya terasa sesak, ia merasa bingung bagaimana dengan perasaan Dinda ketika Dinda harus tau kalau dirinya akan menikah dengan wanita lain.

"maaf kan saya Dinda, maaf kan saya."ucap Reyhan lirih

tak terasa pesawat sudah mengudara di angkasa, perjalanan yang cukup panjang membuat Reyhan merasa lelah dan ia pun tertidur.

setelah beberapa jam mengudara, akhirnya Reyhan tiba di tanah air, terlihat dua orang paruh baya sedang menanti nya di luar sana.

"Rey."teriak Bu Reni

"ibu, ayah."teriak Reyhan sembari memeluk kedua orang tua nya

"ya Allah, anak ibu apa kabar nak?"tanya Bu Reni

"Alhamdulillah, seperti yang ibu sama ayah lihat. Reyhan baik-baik saja."jawab Reyhan

"syukurlah nak."ucap Bu reni

setelah cukup lama berbincang, akhirnya mereka pun pergi meninggalkan bandara menuju rumah.

di dalam perjalanan Bu Reni bertanya dengan Reyhan mengenai keinginan dirinya dan suami.

"nak, apa kamu merasa keberatan jika ayah sama ibu menjodohkan mu?"tanya Bu Reni ragu

"ins syaa Allah tidak Bu,kalau memang ini sudah menjadi takdir Allah untuk Rey, Reyhan akan menerima nya dengan ikhlas."ucap Reyhan pasrah

"syukurlah kalau begitu, Minggu depan calon mu akan kembali ke Indonesia."ucap Bu Reni

Reyhan pun mengangguk sembari tersenyum.

Ntah tersenyum karena apa Reyhan pada saat itu, yang jelas hati nya kalut dan tidak tau harus bagaimana.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Bianca Garcia Torres

Bianca Garcia Torres

Mendebarkan! 😮

2023-07-27

0

Nia Achelashvili

Nia Achelashvili

Makin penasaran nih!

2023-07-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!