Speech

Seluruh isi aula mulai membicarakan kehadirannya. Ia telah kembali dari masa hiatusnya. Aromika Evan atau yang dipanggil Aro, sesuai dengan nama avatarnya (username) yang berasal dari nama asli, adalah salah satu pemain unggulan VEG dari The Waves. Dengan peringkat tertingginya di nomor dua, membuatnya sering dijuluki dengan sebutan The Ace.

Pertandingan VEG dua tahun lalu adalah masa-masa pertandingan sengit baginya. Bertarung melawan peringkat satu yang memiliki nama panggung Vinn, sampai pada akhirnya ia mengalami cedera cukup parah, yang membuatnya hiatus dari pertandingan VEG.

Kelvin yang saat itu ingin membawa Aro dan The Waves ke pertandingan beregu, pada akhirnya mengurungkan niatnya. Ia tidak ingin membebankan hal tersebut pada pemain andalannya.

Aro naik ke atas panggung dan berdiri di sebelah Archie. Rasa gelisah muncul di benak Archie. Yang benar saja? Ia harus bertanding di VEG dengan idolanya sebelum bergabung dengan The Waves, dan orang itu berada di sebelahnya, yang merupakan pemain dengan peringkat cukup rendah.

Tubuhnya seperti membeku. Ia merasa hal ini cukup keterlaluan.

Aku malu ya ampun, kenapa jadi seperti ini sih? Gumam Archie.

"Baik, selamat datang kembali Aro," ucap Alpha.

Yang disapa hanya sedikit tersenyum dan mengangguk sambil mengucapkan terima kasih.

Archie melihat kedepannya, banyak orang yang mengagumi orang di sebelahnya itu.

"Silakan, teman-teman boleh menyampaikan perasaannya. Karena kalian yang dipilih oleh Pak Kelvin untuk mewakili The Waves di VEG tahun ini."

Liam menyampaikan perasaannya terlebih dahulu.

"Halo, saya Liam. Pertama-tama, terima kasih untuk Pak Kelvin karena sudah memilih saya. Terima kasih atas kepercayaannya telah memilih saya untuk ikut pertandingan VEG kali ini.

Kebetulan tahun lalu saya juga dipilih oleh Pak Kelvin untuk bertanding di kategori beregu. Tetapi langkah kami terhenti, karena satu dua hal. Dan saya menjadi ketua The Waves, yang di mana saat itu kami semua gagal untuk ikut kualifikasi.

Saya harap, kali ini tidak mengecewakan Pak Kelvin dan juga teman-teman semuanya. Semoga saya bisa mendapatkan peringkat yang lebih tinggi lagi. Saya akan berusaha lebih keras, terima kasih," tutupnya.

Seluruh ruangan bertepuk tangan untuknya.

Aro mengerti dengan semua yang dikatakan oleh Liam. Ia mengetahui tentang niat Kelvin yang ingin membawa tim The Waves untuk pertandingan beregu tahun lalu. Tetapi, saat itu, hanya Aro yang menjadi andalan bagi tim, dan Kelvin ingin menunjuknya sebagai ketua. Saat ia cedera, The Waves justru kelabakan dan membawa pemain dari Group B untuk maju ke pertandingan tersebut.

Salah satu yang harus berkorban mengalami hal tersebut adalah Liam, seorang pemain dari Group B yang saat itu masih belum banyak pengalaman. Setelah kekalahan The Waves dari kualifikasi pertandingan beregu, Liam justru kembali lebih kuat. Peringkatnya melesat dan berhasil masuk ke Group A, dan digadang-gadang dapat bertanding di kompetisi individu.

"Baik, terima kasih Liam. Silakan Ann," lanjut Alpha.

"Selamat malam, saya Ann. Terima kasih untuk Pak Kelvin karena telah memilih saya. Terima kasih juga buat teman-teman anggota The Waves yang lainnya. Untuk kedepannya mungkin akan lebih sulit, saya harap kita semua bisa sama-sama berjuang di VEG nanti. Terima kasih," ucap Ann.

Sama seperti Liam, Ann mendapatkan banyak tepuk tangan dari anggota The Waves yang lainnya.

***

Selanjutnya giliran Archie yang berbicara. Saat memegang mic tangannya kaku dan sedikit bergetar. Rupaya itu sedikit menarik perhatian Aro di sebelahnya.

"Tarik napas embuskan perlahan. Katakan saja apa yang mau kamu katakan, tidak perlu takut," bisiknya pada Archie.

Archie yang mendengarkannya mengangguk dan melakukan hal yang diintruksikan Aro padanya.

"Halo semua, saya Archie. Terima kasih untuk Pak Kelvin yang sudah memilih saya. Sebenarnya saya merasa sedikit aneh dan dari tadi saya kebingungan mengapa hal ini bisa terjadi kepada saya," ucap Archie yang rupanya menarik perhatian semua yang mendengarkannya.

"Saya merasa aneh. Sangat berterima kasih tapi merasa sulit melihat kenyataan ini. Karena saya tidak pernah berani berpikir bisa berada di posisi seperti ini, dan sekarang melihat saya yang mulai meragukan diri sendiri," ketiga peserta di atas panggung mulai menoleh ke arahnya. Begitu pula dengan Alpha.

"Karena untuk saat ini saya berada di posisi ke 35, dan sebelum-sebelumnya pernah berada di posisi paling belakang. Saya merasa belum cukup pantas, tetapi Pak Kelvin sudah memilih saya, karena itu saya berharap, saya tidak mengecewakan Pak Kelvin dan teman-teman dari The Waves. Saya akan berusaha sekuat mungkin untuk bisa membuktikan kalau saya juga pantas berada di posisi ini. Terima kasih," tutupnya.

"UWOOOHHHHH ARCHIE SEMANGATTTT," ucap orang-orang di hadapannya.

Tepuk tangan sangat bergemuruh di aula tersebut. Jangankan orang lain, dirinya sendiri pun meragukan kemampuannya. Melihat dirinya yang mulai diperhatikan orang lain, memberikan sebuah tekanan berat dan motivasi besar untuknya dalam satu waktu. Aro sedikit tersenyum mendengarnya, karena ia juga pernah berada di posisi Archie. Orang yang sering meragukan kerja keras, sampai tidak berani berpikir banyak. Siapa sangka, ada orang yang melihat usaha yang dilakukannya sampai pada tahap yang sekarang.

Tiba waktunya Aro menyampaikan pidatonya. Archie menyerahkan mic kepada Aro. Ia berjalan ke tengah panggung sambil membawa microphone. Suasana ruangan aula jadi terasa sunyi. Memang seperti itu suasana ketika Aro hendak berbicara.

"Selamat malam semua, saya Aro. Terima kasih Pak Kelvin, telah mengizinkannya saya untuk kembali lagi. Beberapa tahun yang lalu saya mengatakan, suatu hari nanti orang-orang akan melihat saya sebagai peserta VEG yang diperhitungkan. Saya rasa sudah melakukannya," ucapnya. Alpha mengangguk sedikit saat mendengarnya.

"Sekarang, sudah kembali berada di posisi ini. Saya rasa sudah tidak ada alasan untuk berhenti lagi. Saya tahu, kemungkinan besar peringkat saya akan turun pada tahap 15 besar nanti, menuju babak final dan menjadi peringkat satu akan lebih sulit dari sebelumnya," lanjutnya.

"Tetapi, jika masih ada sedikit harapan, saya tetap memilih untuk mempercayainya. Saya Aromika Evan, dengan username Aro, saya kembali. Terima kasih," tutup Aro pada pidatonya kali ini. Tepuk tangan untuk Aro sangat riuh di dalam aula. Seseorang yang membawa harapan baru untuk The Waves untuk sampai kembali ke babak final.

Sementara itu, Kelvin mengamati mereka dari layar hologram monitor yang berada di ruangannya. Ia tersenyum melihat mereka berempat.

"Kali ini, harus sampai final," ucapnya setelah menutup layar tersebut.

“Zaoline, Prichilla, dia akan kembali lagi,” ujar Kelvin yang lalu menatap foto yang terpajang di mejanya. Di foto itu terlihat tim pertandingan beregu dari The Waves beberapa tahun yang lalu.

***

Terpopuler

Comments

Ayano Kouji

Ayano Kouji

Yang bikin author sebisanya aja ya, pengen lanjutin ceritanya.

2023-07-27

0

Mary_maki

Mary_maki

Jujur, bikin terharu.

2023-07-27

0

Febrianto Ajun

Febrianto Ajun

Mantap banget ceritanya, thor! Bener-bener bikin gue terhanyut!

2023-07-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!