Setelah tertembak pada bagian kaki saat bertanding, nama Aro diumumkan hiatus dari dunia pertandingan Virtual Evo Game. Ia memilih untuk memulihkan dirinya sendiri di tempat yang sudah disiapkan oleh Kelvin selaku pemimpin dari The Waves. Saat itu, semua orang yang menjadi bagian dari tim The Waves, menjadi kalang kabut.
Kelvin mengurungkan niatnya untuk membawa Aro menjadi ketua pada pertandingan beregu di tahun depan. Aro yang saat itu namanya sedang naik daun, menjadi perbincangan bagi media-media besar. Beruntungnya, hal tersebut dapat dikawal oleh Kelvin dan dibantu oleh Alpha, asistennya. Baginya, kesehatan semua pemainnya adalah suatu hal yang terpenting.
Aro berada di rumah sakit yang jauh dari hiruk pikuk kota. Dirinya saat itu berada di Pulau Sierra. Terlihat dirinya yang sedang berlatih untuk kembali berjalan, dan terlihat sudah semakin membaik.
“Kalau seandainya nanti aku benar-benar kembali pun, apakah semuanya akan berjalan seperti biasanya?” gumam Aro yang saat itu tengah menatap pemandangan di jendela dari atas kursi rodanya.
Dia bangun dari kursi rodanya, lalu berjalan perlahan ke arah saklar lampu. Ia menekan saklar dan seketika lampu di kamarnya pun mati, dan kegelapan pun menyelimuti ruangan. Laki-laki itu kembali berjalan ke arah ranjangnya.
“Kenapa aku merasa kegelapan ini terlihat seperti masa depanku? Hah… entahlah,” ujar Aro.
Tiba-tiba, secercah cahaya muncul dari arah pintu yang dibuka oleh seseorang. Kelvin yang membuka pintu tersebut, membuat Aro terkejut saat melihanya.
“Pak Kelvin? Kenapa Anda di sini? Bukannya jam besuknya sudah habis?” tanya Aro.
“Saya tahu, jam segini, anak muda seperti kamu pasti belum tidur. Soalnya dulu saya juga sama,” ujar Kelvin yang membuat Aro keheranan. Kelvin tersenyum ke arahnya, dan masuk ke dalam ruangan tersebut dan menekan saklar lampu. Ia duduk di kursi sebelah ranjang milik Aro. Aro yang melihatnya, langsung bangun dari posisi berbaringnya.
“Tidak usah dipaksa,” ujar Kelvin yang melihat Aro bangun dari berbaringnya. Tetapi Aro menggeleng. “Saya sudah sehat,” balasnya.
“Saya tahu itu. Saya sudah izin untuk bertemu kamu, yang jaga shift malam ini juga tahu kalau kamu pasien yang seperti apa,” jawab Kelvin sambil tersenyum.
Keduanya terdiam, hingga pada akhirnya Kelvin memecah keheningan tersebut.
“Saya tidak akan menanyakan tentang kabar kamu, karena saya tahu, kamu ga suka ditanya seperti itu,” ujar Kelvin yang dibalas anggukan mantap dari Aro.
“Ada tujuan apa Anda kemari?” tanya Aro yang kembali memastikan.
“Saya ingin membicarakan tentang pertandingan beregu,” kata-kata yang disampaikan oleh Kelvin tersebut membuat Aro sangat terkejut dibuatnya. The Waves memilih untuk befokus pada pertandingan individu setelah mundurnya Zaoline dari jabatannya sebagai pemimpin.
Tetapi, setelah mendengar tujuan Kelvin untuk berbicara dengannya saat itu, menimbulkan harapan baru bagi dirinya.
“Awalnya saya mau bawa kamu sebagai ketua. Tetapi, setelah kejadian yang menimpa kamu, saya merasa lebih baik kamu beristirahat terlebih dahulu. Jangan salahkan diri kamu, saya hanya ingin memberitahu, bahwa kita punya niat ini,” ujar Kelvin yang dibalas anggukan dari Aro.
“Tetapi, saya memberitahukan kepada kamu tentang hal ini karena nama The Waves sudah saya daftarkan dari sebelum kamu cedera beberapa tahun lalu. Saya hanya ingin meminta pendapat kamu, apa lebih baik kita mundur, atau kamu punya opsi lain? Karena kalau kita memilih untuk maju tanpa kamu sebagai pemain dengan peringkat tinggi, notional point kita tidak cukup, dan pemain lain yang masuk tim harus melewati babak kualifikasi,” ujar Kelvin.
Aro tampak berpikir keras, ia tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi juga Group The Waves dengan pemain-pemain potensial yang lainnya. Beberapa pemain The Waves pernah ia latih sebelumnya, sehingga ada beberapa orang yang menarik perhatiannya. Jika ia memberikan pendapat kalau memilih untuk mundur sebelum bertanding, hal itu membuatnya takut kalau pemain lain tidak akan mendapatkan kesempatan lagi.
“Kita juga punya pemain potensial kan? Apa ada satu orang yang menarik perhatian bapak selama saya di rumah sakit?” tanya Aro.
“Ada, dan saya menyarankan Liam untuk maju untuk jadi ketua,” ujar Kelvin.
“Liam? Deno Alvaro?” tanya Aro kembali memastikan, dan dibalas anggukan oleh Kelvin.
“Iya, peringkat dia saat ini berada di Group B. Saya tidak menargetkan yang muluk-muluk pada dia saat ini. Saya hanya ingin memberikan dia pengalaman,” jawab Kelvin. Aro menyetujuinya.
“Dan hingga tahun berikutnya saat pertandingan individual nanti, saya juga akan membawa pemain lain. Saya ingin membawa pemain lain agar kita tidak hanya berfokus kepada satu orang, seperti era Zaoline dulu.”
Aro memang belum pulih sepenuhnya, tapi ia merasa masih mampu untuk bertanding. Ia paham mengapa Kelvin mengatakan hal ini kepadanya.
“Saya tidak berniat untuk mencari pengganti kamu dalam waktu cepat, Aromika. Saya justru sangat berharap kalau kamu bisa pulih dalam waktu yang cepat untuk bisa bertanding lagi,” ujar Kelvin yang kembali dibalas dengan anggukan Aro.
“Saya tidak merasa kalau Anda seperti itu, saya paham, Anda pasti ingin yang terbaik bagi The Waves. Terima kasih karena saya masih diberi kepercayaan. Tolong beri saya waktu untuk beberapa waktu kedepan. Saya akan kembali lebih kuat setelah ini,” ujar Aro.
“Iya, dan saya akan menunggu kamu untuk kembali,” jawab Kelvin.
Setahun setelah pemulihan, Aro memilih untuk bertahan sementara waktu di Pulau Sierra. Ia memilih untuk melatih dirinya sendiri dan juga menghampiri sebuah tempat yang menjadi masa lalu bagi Kelvin, tempat pelatihan operator.
***
*Notional point: jumlah point minimal untuk mengikuti pertandingan kelas besar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Tình nhạt phai
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
2023-07-27
0
EatYourHeartOut
Jalan ceritanya dapet banget!
2023-07-27
0