Join The Squad

Aula Besar The Waves

Alpha, asisten Kelvin yang baru pergi dari ruangan kerja milik Kelvin, memanggil seluruh pemain VEG dari The Waves untuk berkumpul di aula tersebut.

"Baik, saya mulai saja. Selamat malam semua," ucap Alpha.

"Selamat malam paaaakkk," jawab semua peserta.

"Jadi, tujuan saya mengumpulkan kalian semua di sini adalah untuk mengumumkan siapa-siapa saja peserta VEG dari The Waves untuk tahun ini," jelas Alpha.

Ramai dari peserta yang dikumpulkan terkejut dengan apa yang dikatakan Alpha. Sepertinya semua terasa sangat tiba-tiba. Banyak dari mereka yang mengobrol atau menebak-nebak siapa saja yang akan diikutkan pada tahun ini, untuk diseleksi 15 besar.

"Menurut kamu siapa?” tanya Zack, yang duduk di kursi tengah.

"Aku rasa Liam sama Ann bakal diikutin, rangking mereka tergolong aman," jawab Joyce yang duduk di sebelahnya.

Liam dan Ann, mereka tergolong peserta yang popularitasnya sebanding dengan prestasi mereka di VEG dan The Waves. Mulai dari avatar visual, gaya bermain, tak tik, pertarungan fisik dan kepandaian mereka sangat terkenal dari debut mereka di VEG beberapa tahun yang lalu. Bahkan tanpa operator pun, mereka sanggup mempertahankan eksistensinya di kompetisi VEG.

"Seperti yang kalian ketahui, pemain VEG yang diikutkan untuk seleksi 15 besar adalah orang-orang yang dipilih oleh Pak Kelvin selaku pimpinan. Beliau telah memilih tiga orang yang diseleksinya secara ketat," ucap Alpha lantang.

"Untuk yang namanya dipanggil dan fotonya muncul di layar hologram depan, silakan maju dan naik ke atas panggung," lanjutnya.

Layar hologram dihidupkan.

"Peserta pertama, Liam," ucap Alpha.

Gemuruh tepuk tangan mengisi seisi aula. Foto Liam dan avatarnya muncul di layar hologram. Liam yang duduk di kursi depan langsung berdiri dan berjalan ke atas panggung.

"Ga heran, ini orang konsisten banget," ucap Zack.

"Ya ampun, muka kak Liam ganteng banget di foto," ucap Joyce yang duduk dengan kegirangan.

"Joyce seneng banget. Tahan diri kamu," jawab Zack.

"Eh sumpah, tapi ganteng banget heheheheh."

Memang banyak pemain dari The Waves yang menghormati dan mengagumi Liam sebagai senior mereka. Selain kemampuannya di VEG, dia memang terlihat cukup tampan dengan senyuman di lesung pipitnya. Tak heran para penikmat VEG terkhususnya kaum wanita banyak yang menyukainya.

"Peserta kedua," lanjut Alpha.

"Pasti kak Ann," bisik Joyce pada Zack.

Alpha menarik napas panjang. "Selamat, Ann."

Tepuk tangan kembali bergemuruh. Foto Ann dan avatarnya muncul di layar hologram atas panggung.

"UWOOOOOHHH KAK ANN," teriak Zack dari kursinya.

"Kamu sama aja ih," celetuk Joyce.

"Abis seneng banget woy, waktu latihan sebulan lalu aku dimentorin sama dia," jawab Zack.

Ann yang dipanggil sangat senang lalu high-five dengan teman sebelahnya, langsung berlari kegirangan menuju atas panggung.

"Wajah sama mata gabisa bohong, seneng banget itu pasti," bisik Zack.

"Ya iyalah, kalo sekelas mereka aja seneng, gimana kalo kamu? Seneng ga?” tanya Joyce.

"Seneng lah."

"Tapi sayangnya, kayaknya bukan kamu sih nanti yang dipanggil."

"Iya, aku juga tau. Realistis aja, peringkatku 30an."

"Kapan-kapan ya, Bang," ucap Joyce.

"Bukan kapan-kapan lagi, tapi kapan tahu," jawab Zack.

Kedua peserta yang dipanggil, sudah berada di atas panggung. Keduanya memang sudah diduga banyak orang untuk menjadi perwakilan The Waves di VEG tahun ini. Sudah terisi dua tempat dari The Waves. Peserta ketiga dan keempat belum diumumkan.

Banyak yang berharap agar nama mereka dipanggil. Tapi banyak juga yang sudah tidak terlalu berharap karena melihat peringkat mereka, tidak tahu apakah usaha mereka akan membuahkan hasil yang baik dan terlihat oleh pihak pimpinan.

"Saya akan mengumumkan peserta terakhir," ucap Alpha.

"Hah? Dari The Waves cuma tiga orang?"

"Eh iya kok cuma tiga?"

"Lah, di The Waves bukannya banyak yang peringkatnya tinggi? Kenapa cuma tiga?"

Keramaian terjadi di dalam ruangan aula tersebut. Kata-kata Alpha yang mengatakan akan mengumumkan peserta terakhir banyak membuat para pemain dari The Waves terheran-heran.

"Saya harap kalian tetap tenang," ucap Alpha.

Seketika itu juga, suara di ruangan aula menjadi tidak ramai.

"Peserta ketiga ini, peringkatnya tidak terlalu tinggi, bahkan sering naik turun. Tapi Pak Kelvin melihat potensi dalam dirinya dan memilihnya," lanjut Alpha.

Ruangan aula mulai ramai yang menebak-nebak kembali siapa yang dipilih oleh Kelvin kali ini. Tentunya, banyak peserta yang berharap dirinya dipanggil kali ini. Lebih banyak yang menebak kalau peringkat sekitar belasan lah yang akan dipilih.

"Peserta ketiga, Archie."

"Uhuuukkk..." Archie yang sedang meminum air putih langsung menyemburkannya dan tersedak. Ia kaget sejadi-jadinya. Merasa bagaimana mungkin seseorang dengan peringkat 35 dipilih oleh pimpinannya dan mewakili tim untuk VEG?

"WAH GILA ARCHIEEEE," teriak Delaney sambil mengguncang tubuh Archie yang duduk di sebelahnya.

"Hah? Beneran aku?" yang dipanggil justru masih belum menyangka dirinya benar-benar dipanggil.

"Iyaaaa itu lihat, foto sama Avatar kamu dipajang," jawab Delaney. "Buruan naik!"

Archie yang masih terlihat kikuk langsung berlari ke atas panggung. Banyak yang bertepuk tangan untuknya.

Archie masih bingung dengan semua ini. Satu sisinya lagi ia merasa senang, karena merasa latihannya membuahkan hasil. Tetapi saat di atas panggung, ia mulai merasa ragu. Sebelah kanannya diisi oleh pemain-pemain tingkat atas, dan juga tatapan orang-orang di depannya banyak yang meragukan dirinya.

Karena banyak yang mengetahui, kalau Archie pernah mendapat peringkat terbawah peserta VEG tingkat nasional.

***

Ketiga peserta yang dipanggil sudah berada di atas panggung. Archie masih merasa ragu dan ia hanya bisa terdiam di atas panggung. Merasa tidak pantas, ia merasa lebih banyak orang yang lebih pantas darinya untuk berada di posisi ini. Apalagi rekor terburuknya banyak diketahui orang.

"Seperti yang kalian lihat, saya sudah memanggil tiga orang yang akan mewakili The Waves di VEG tahun ini. Tentunya banyak yang bertanya, mengapa hanya 3 orang, benar?" tanya Alpha.

"Benarrrr," jawab para peserta yang berada di dalam aula.

"Karena ada satu orang lagi yang akan bergabung dengan mereka bertiga, dan identitasnya tentunya kalian mengenalnya."

Pengunguman Alpha kali ini benar-benar membuat mereka penasaran. Ketiga peserta yang sudah dipilih pun juga tidak mengetahui siapa satu orang ini.

"Silakan masuk," ucap Alpha.

Foto dan avatarnya muncul di layar monitor sebelah peserta lainnya. Banyak yang terkejut dan menutup mulutnya tidak percaya. Ketiga peserta di atas panggung pun terkejut.

Aromika Elvan

Username: Aro

Current rank: 2

Orang tersebut masuk dari pintu depan aula dan berjalan menuju atas panggung.

"Woy, Aro comeback," ujar Zack.

"Eh gila, aku ga ngimpi kan?” tanya Joyce.

"Joyce, tabok aku," bisiknya. Joyce melakukannya. "Aw sakit. Yaudah berarti ini beneran."

He is back, VEG.

***

Terpopuler

Comments

Mưa buồn

Mưa buồn

Wah, seru banget! 😄

2023-07-26

0

Muhamad Ali

Muhamad Ali

Bikin nagih bacanya 😍

2023-07-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!