Chapter 04

Di RS

Hena sudah ada di RS dari tadi sore, saat ini dia sedang makan malam di kantin RS sendiri, karena hanya dia yang jaga shif malam sendiri dari ke 5 temen se caos an nya

Hena memiliki 5 temen yang sama caos nya di RS ini, dua cowok 3 cewek. Rayhan cowok dengan tinggi 165, lebih pendek pada tinggi cowok Pada umumnya, dia dari Surabaya, yang kedua adalah Lian cowok paling ganteng di antara mereka hahaha dia asli Jakarta, dengan sifat cerianya menjadi mood booster ketika mereka sedang letih letih nya, ketiga Talita cewek dengan tinggi 150 itu memiliki sifat pemalu dan sedikit introvert tapi kadang juga dengan tingkahnya dapat meramaikan situasi dan yang terakhir Caca, dia adalah cewek keturunan China tapi tinggal menetap di Jakarta dari dia kecil dan Caca sendiri paling dekat dengan Hena dari pada yang lain

"gini nih kalau jaga sendiri jadi merinding dah, ini juga kantin sepi amat" gerutu hena sambil memakan makanan nya

"eh Hena kamu sendirian aja, temen mu yang lain mana?" tanya Dokter Winda, dokter anak di RS ini

"eh dokter Winda, iya nih Hena sendiri aja, temen" udah shif pagi tadi tadi sama Caca sih tapi dia izin sebentar gak bisa ikut jaga malam ini" jelas Hena panjang lebar

"Oalah gitu, dokter boleh gabung disini"

"boleh dok silahkan" Hena pun mempersilahkan dokter Winda

mereka pun larut bercerita kesana kemari sampai 1 jam mereka bercerita

"eh udah jam 8 aja, saya mau ngecek pasien saya dulu, Hena apa mau ikut dia anak yang lucu lo tapi kasian dia kena kangker makanya harus di rawat di sini dari kecil" jelas dokter Winda

"boleh dok, aku juga mau lihat anaknya pasti lucu"

mereka menuju ke ruangan anak kecil tadi yaitu ruang melati tidak jauh dari ruang tunggu Hena dan teman-temannya

"ayo masuk Hena" ajak dokter Winda

"halo Sasa gimana kabarnya, udah makan belum tadi" tanya dokter Winda ke Sasa

"baik dok, udah tapi gak enak tadi buburnya" lapor Sasa ke dokter Winda

"gak enak ya, tapi Sasa harus tetep makan ya biar cepat sehat, oh iya ini kak Hena temen Kaka" Winda pun memperkenalkan Hena ke Sasa

"Halo Sasa, aku kak Hena" sapa Hena ramah ke Sasa "halo Kaka Hena, aku Salsa tapi orang-orang panggil aku Sasa hihihi" balas Salsa kembali

" oh iya Kaka dokter periksa dulu ya" kalimat Winda hanya di tanggepin anggukan oleh Sasa

"nah sudah, keadaan Sasa semakin membaik, kalau cepet sembuhnya Sasa bisa pulang cepet, oh ya Sasa kok sendiri Bunda kemana" tanya Winda

"Bunda tadi pergi keluar sebentar dok"

"oh ya Hena kamu temani Sasa sebentar ya, saya ada akan mengecek pasien lain sebentar, tunggu aja Sampek ortunya balik" perintah Winda

"baik dok"

akhirnya Winda meninggalkan ruangan Sasa, Hena pun mencoba mengakrabkan dengan Sasa, dan ternyata sangat mudah karena mereka sama-sama bisa beradaptasi

"dan putripun akhirnya tertidur karena memakan apel pemberian nenek nenek tadi..." Hena menceritakan dongeng putri salju pada Sasa sampai Sasa pun tertidur mendengar cerita Hena

"loh kamu siapa, kok ada di ruangan anak saya" tiba-tiba mama Sasa Dateng dan memergoki Hena sedang membaca dongeng

"perkenalkan Bu saya Hena, saya mahasiswa yang sedang caos disini, tadi saya di ajak dokter Winda kesini tapi sekarang dokter Winda sendang memeriksa pasien lain jadi saya menjaga Sasa selagi ibu pergi" jelas Hena

"Oalah begitu terimakasih ya nak sudah menjaga Sasa" sambil mengusap halus kepala salsa

" sama-sama ibu kalau begitu saya permisi ya" ibu salsa hanya menganggukkan kepala dengan sopan, Hena pun kembali ke ruangan nya

" Bun, loh Sasa udah tidur" sapa Jesen anak pertamanya

"iya kamu pelan pelan aja bicaranya, oh ya tadi bunda ketemu mahasiswa kedokteran disini, cantik lo bang" goda mamanya

"ah masak Bun, tapi kayaknya lebih cantik gebetan aku deh hihihi" bangga Jesen

"loh Abang dah ada gebetan, kenalin ke bunda dong"

"siap kalau dah jadi pasti langsung aku kenalin ke bunda" jawab pasti Jesen

mereka pun larut dalam cerita sambil menunggui Sasa tidur

"Bun, udah jam 10 nih, Bunda tidur aja biar Abang yang jaga Sasa" perintah Jesen

" iya bang, Bunda tidur dulu ya kalau kamu laper kamu ketantin aja bang pasti masih buka"

Jesen pun menjaga bundanya dan Sasa yang sendang tertidur, karena bosen iya berjalan-jalan keluar sebentar

"loh itu bukanya gebetannya Mahen ya" Jesen melihat Hena yang sedang jaga di ruangannya

"wah ternyata dia jaga disini ya, ada temennya gak ya kalau ada kan bisa nih pdkt disini" tersenyum misterius

Terpopuler

Comments

Gusti Raihan

Gusti Raihan

Capek tapi puas baca cerita ini, thor! Terima kasih sudah membuatku senang.

2023-07-29

0

Aura Cantika

Aura Cantika

Tidak bisa berhenti membacanya!

2023-07-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!