Chapter 02

di ruang kesehatan fakultas Teknik, terdapat mahasiswi cantik yang masih terbaring lemah akibat pingsan tadi

"eeemmm" geliat Hena dengan membuka mata secara perlahan menyesuaikan cahaya "wah aku ada di mana nih, oh iya tadi kan aku pingsan sebelum keluar ruangan, duh malu banget sama pak Jeferi"

"oh halo nak sudah bangun ini teh anget nya minum dulu" sapa penjaga ruangan, dan Hena segera meminum teh anget tersebut

"maaf Bu, kalau boleh tau siapa tadi yang bawa saya kesini ya" tanya Hena dengan Kepo, dia berfikir mana mungkin pak Jeferi yang ngangkat dia bisa kena gaplok Bu Tya nanti hahaha

"oh tadi ada pak Mahen Nok, tapi beliau ada kelas jadine kamu di titipin di sini" mendengar nama Mahen, Hena pun terkejut

"Hah ?? Apa ??? pak Mahen Bu, anda gak bercanda kan Bu ?" tanya Hena sangking gak percayanya kalau pak Mahen yang menggendongnya dari ruang tadi sampai ruang kesehatan kalau dilihat-lihat itu lumayan jauh dan juga pak Mahen kelihatan gak perduli sama sekitar dan terlihat cool gitu

"hahaha mukanya biasa aja dong Nok, pak Mahen gak sejahat itu kok Nok, dia emang kelihatan sok dingin tapi aslinya baik banget Lo, pernah saya lihat dia kasih sarapan setiap pagi buat pak satpam penjaga gerbang" jelas panjang kali lebar ibu ibu penjaga

"wah ternyata gitu to Bu, oke makasih ya Bu, Hena pamit mau sarapan dulu di kantin" pamit Hena pada ibu tersebut

....

Kantin

Hena pun kembali ke fakultas kedokteran dan segera ke kantin dan memesan makanan, bakso dan es teh manis

Hena adalah pencinta es teh manis atau kata lain maniak, apa apa harus es teh, tiap menit, jam, hari ,Minggu minumnya es teh

Hena mempunyai seorang sahabat dari kecil yaitu Naina, Naina Putri Setiawan rumah mereka hanya berjarak 2 rumah, tapi si Naina lebih milih fakultas seni dari pada kedokteran seperti Hena, karena dari kecil Naina sangat sangat ingin menjadi artis yang bisa muncul di dalam televisi

"woe di cariin dari tadi malah di sini anaknya" enak-enak nya makan Hena malah di kagetkan dengan kemunculan sahabat dari bayi nya Naina

"ye lu ngagetin aja, gue makan juga lu" emosi Hena

sebenernya Hena gak sekalem itu ya, dia juga bisa gaul ya walaupun sama bestie nya aja, karena dia juga dia tau kapan posisi dia formal dan informal

"dari mana lu, gue cari di kantin gak ada, di kelas biasanya gak ada, di toilet pun gak ada" cecar Naina pada Hena

"gue tadi ada seminar di fakultas teknik, gue bahkan sempet pingsan tadi karena belum sarapan" ucap Hena dengan muka melas nya sambil menyuapkan sebutir bakso ke mulutnya

"APA LO PINGSANG" kaget Naina mendengar sahabatnya pingsang "Tapi Lo gak papa kan ada yang luka gak" panik Naina sambil membolak balik wajah Hena

"Woe woles dong Nai, gue gpp tapi Lo tau nggak gue di tolong siapa?" tanya Hena "Siapa ?" tanya Nai dengan tidak sabar

"Pak Mahen Cuy, lo tau kan siapa dia dosen terkiller dan ter dingin se fakultas teknik" jelas Hena dengan muka tengil nya " APPAA ?" kaget Part 2 buat Naina

"serius pak Mahen yang itu, pak Mahen yang ganteng nya melebihi dosen fakultas gue, huaah beruntung banget Lo Hen gue juga mau" iri Naina dengan tampang melas yang di buat-buat

"bener yang itu, tapi Nai gue malu masak baru kenal udah di gendong aja, apalagi beliau bakal jadi pembimbing gue sementara" tambah lagi Hena

"Anj Hen Lo beruntung bangett" Hena hanya memutar bola matanya mendengar ke lebay an sahabat nya itu

"Eh btw nanti Lo pulang langsung ke RS apa pulang ke rumah dulu" tanya Naina

"gue pulang dulu ke rumah deh, ada bara-barang yang ketinggalan juga di rumah, nanti gue nebeng ya gue gak bawa motor"

"loh emang motor Lo kemana" ditanya Naina gitu Hena hanya cengengesan "hehehe tadi gue jatuh motornya gak bisa nyala terus gue tinggal deh" jawab Hena takut-takut

"HENA Lo kapan sih berhenti buat gue Khawatir kenapa Lo gak telpon gue aja tadi" marah Naina " ya sorry tadi sumpah gue gak kepikiran, tadi juga buru- buru takut telat seminar Sampek gak sarapan gue jir"

"oke jangan di ulangi lagi, gue gak mau Lo kenapa napa ya Hen" Hena hanya menganggukkan kepala nya kecil

" kalau gitu gue ke kelas dulu ya masih ada satu matkul, Lo mau nunggu dimana jangan jauh-jauh deh nanti ilang diculik om om" canda Naina

"mulutnya, oh gue mau ke perpus aja dulu sambil nunggu Lo selesai kelas" setelah mendengar jawaban Hena, Naina segera pergi meninggalkan kantin dan menuju kelas nya

Hena masih belum menyelesaikan bakso nya tapi es teh nya ternyata masih sedikit, ia berniat membeli es teh lagi

"wah mau es teh lagi deh, cepet banget ni es teh abis nya"

Hena segera memesan es teh lagi

"Bu es teh satu" pesen nya di salah satu stand "baik dek Hena tunggu sebentar ya" Hena pun menunggu es teh nya sambil memainkan hp nya

"ini dek es teh nya" Hena segera mengambil es teh tersebut dan tak lupa mengucapkan terimakasih

saat Hena ingin berbalik, dan karena kecerobohannya ia tidak sengaja menabrak seorang cowok dan es teh nya tumpah di kemeja tersebut

"duh sorry sorry gue gak sengaja..." sambil membersihkan kemeja tersebut tanpa melihat siapa yang di tabrak nya

"gak papa, santai gue masih ada baju ganti kok" jawab pemuda misterius itu "hai Gue Dimas, Lo siapa?" Hena yang mendengar nama Dimas segera mendongak kan kepala

"loh kak Dimas sorry aku beneran gak sengaja tadi, oh ya aku Hena kak" sesal Hena, btw Dimas adalah kakak tingkat Hena, dia sangat sangat mengagumi kak Dimas karena sering mendapat pujian dari beberapa dosen karena kepintarannya

"udah woe jangan minta maaf mulu, loh tadi bukan nya gue Lo kok jadi aku kamu hahaha" kekeh Dimas karena Cewek di depannya ini

"hehehe kan kakak kating masak gak sopan gitu, Lo gue" jelas Hena "hahaha ga papa kalau mau Lo gue biar tambah akrab gitu" sambil mengusap surai rambut Hena "eh sorry gue malah lancang megang Lo" sesal Dimas

"hehehe gpp kak, oh ya kalau gitu aku ke perpus dulu ya kak" pamit Hena "loh es teh Lo gimana, gue ganti deh" cegah Dimas merasa bersalah

"gak papa kak, es teh aja itu gampang tapi kalau mau ganti bisa deh lain kali aja kak, oh ya gue buru-buru kak bye" pamit Hena lagi dan segera beranjak meninggalkan Dimas

"lucu" monolog Dimas yang melihat Hena meninggalkan kantin

Ternyata dari awal Hena tabrakan dengan Dimas, ada mata seseorang yang mengawasi mereka

TBC

byArifa

Terpopuler

Comments

✨Wyn한✨

✨Wyn한✨

Wow, aku suka banget dengan kejutan di tiap chapternya. Keren! 🤯

2023-07-26

0

NotLiam

NotLiam

Ngga kebayang gimana kelanjutannya!

2023-07-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!