Intan pakai tas terbuat dari karung dan juga rambut dikuncir dua dikepang dibantuin Anggun, supaya mendapatkan kunciran rapih untuk datang ke kampus.
" Anak Mami cantik sekali sayang, walaupun dibuat culun tapi tetep terlihat cantik." ucap Anggun melihat hasil kuncirannya ke Intan.
" Bisa saja Mami ini puji Intan, tapi bagus juga sih hasil kuncirannya." ucap Intan melihat pantulan dari kaca, Intan pakaikan pita dikedua kuncirannya untuk pemanis penampilannya.
" Mau Papi anterin sayang?" tanya Tomi melihat Intan yang lagi siap-siap ke kampus.
" Mau Papi, hari ini mau dianterin terus pulangnya dijemput iya, soalnya selama lagi ospek takut ada yang periksa tas dan bisa dijahilin lagi pasti bikin malas sekali dan malu juga ke kantor pakai baju seperti ini." lanjut Intan kasih tahu tas buatannya dan kuncirannya ke Tomi.
" Oke Papi mengerti sayang, yuk Mami juga ikut anterin princess cantik kita untuk ke kampus, sekalian kita jalan-jalan." lanjut Tomi mengerti, masa ospek ajang balas dendam kerjain juniornya apa lagi jika memiliki kelebihan dan kekurangan bisa dikerjain.
Intan memperhatikan penampilannya, dari cermin dan merasa sudah rapih langsung ikut Tomi keluar dari kamar diikuti Anggun yang akan ikut anterin Intan ke kampus.
**
Dion merasa bahagia sekali, karena keluarganya setuju untuk Dion menikah cepat selain untuk Dion punya teman hidup, takut Dion hilaf selama pacaran.
" Tidak menyangka papi, mami, dan beo. Setuju saya menikah cepat dengan Tasya dan alhamdulilah karir saya juga bagus lagi sebagai bekal mampu ajak nikah Tasya sekarang." ucap Dion merasa bersyukur, karena ajak nikah merasa sudah siap dalam hal finansial dan bisa memanjakan Istrinya.
Dion tidak sabar untuk jemput Tasya dan kasih tahu kabar gembira, kalo keluarganya bakal ke Solo untuk bahas pernikahannya Dion bersama Tasya.
**
Fika membaca chat keluarga, kalo semalam Dion sebelum tidur vidio call untuk minta ijin supaya mau memberikan ijin untuk Dion ajak nikah Tasya.
" Alhamdulilah buaya semakin serius dengan Tasya, tapi herannya Dion masih saja suka jahil godain saya, apa beneran dia ajak nikah mau serius menjalankan rumah tangga bersama Tasya untuk bahagia bersama atau cuman pelampiasan karena selalu saya tolak ya. Pas ikut ke Solo saya bahas hal ini ke Dion deh, kepastian keputusan Dion karena kasihan kalo Dion tidak serius dengan Tasya." ucap Fika yang akan pastikan, keputusannya Dion yang tiba-tiba mau menikah.
Fika setelah baca chat yang dikirim oleh Anggun, langsung melanjutkan siap-siap berangkat ke kampus hari ini.
**
Intan hari pertama masuk ke kampus, berusaha berbaur dengan teman-teman barunya supaya mendapatkan teman selama kuliah.
" Hai nama kamu siapa?" tanya temen baru Intan, yang menghampiri Intan yang lagi makan sendirian.
" Nama saya Intan, kamu sendiri namanya siapa? Untung kita sampai kampus satu jam sebelum acara ospek dimulai iya." ucap Intan yang merasa kecepatan, tapi masih bersyukur dari pada kesiangan karena bakal kena hukuman.
" Nama saya Ratna, iya betul kita kecepatan, tapi masih lebih baik sih dari pada telat kan." lanjut Ratna yang memang sengaja datang lebih cepat supaya bisa sarapan dan santai dikampus sambil menunggu waktu ospek dimulai.
" Oh Ratna salam kenal iya, nama saya Intan ya sudah kita tunggu saja disini sampai jam acara ospek dimulai." lanjut Intan sambil makan, Intan sengaja makan cemilan di kampus supaya tidak bosan menunggu acara dimulai.
Intan berusaha membuka obrolan seru dan menarik, selama ngobrol bersama Ratna.
**
Dion kasih tahu kabar gembira ke Tasya, kalo keluarganya setuju Dion ajak nikah Tasya dan bakal ke Solo untuk bahas pernikahannya.
" Sayang keluarga aku akan kesini, bahas pernikahan kita dan bagaimana kedua orang tua kamu apa setuju kita menikah cepat?" tanya Dion melihat Tasya yang lagi pakai sabuk pengaman.
" Alhamdulilah setuju sayang, mereka tidak keberatan kita menikah sayang." ucap Tasya yang tidak cerita sepenuhnya, karena orang tuanya sempat mengira kalo Dion ajak nikah cepat karena sudah melakukan kehilafan.
"Memang benar iya, kalo niat baik insya allah dilancarkan sayang, keluarga aku kesini hari jum'at malam." lanjut Dion, Dion melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju kampus.
Dion sudah merencanakan ganti kasur dan lemari, karena bakal disini oleh barang-barangnnya Tasya, Dion juga berencana membuang barang-barang yang tidak terpakai supaya muat dengan barang-barang milik Tasya.
**
Gunawan melihat calon mahasiswa, yang sudah kumpul dilapangan, langsung mengincar mahasiwa yang akan dikerjain oleh Gunawan.
" Mereka cantik dan putih-putih sekali, akan ada mangsa baru nih buat dijadikan teman kencan." batin Gunawan yang tidak sabar, mau punya teman kencan baru karena yang lama sudah merasa bosan.
" Hayo kita gabung bersama mereka, sekarang giliran kita yang kerjain mereka." ucap Toni temen Gunawan, yang sengaja masuk BEM untuk kerjain calon mahasiswa baru terutama perempuan.
" Hayo lah, mau kenalan dengan mereka satu persatu." ucap Gunawan yang memperhatikan satu persatu mahasiwa baru.
Gunawan bakal minta nomor hanphone, satu persatu calon mahasiswa dan bakal diajak kenalan.
**
Fika dan Sarah ke kampus bareng, hari ini hari pertama Sarah ospek dan membuat Fika datang lebih cepat ke kampus.
" Sarah semangat iya ikut ospeknya." ucap Fika yang keluar dari mobil.
" Pasti Kak, untungnya Sarah satu kampus dengan Kak Fika jadi tidak sendirian ke kampus nya." ucap Sarah merasa bersyukur, dihari pertama ospek tidak sendirian.
" Iya alhamdulilah sekali, jadi kan ada yang temani kamu sebelum acara dimulai." lanjut Fika langsung jalan masuk kedalam kampus, Fika sengaja datang lebih pagi karena sekalian kerjain tugas kuliahnya.
Sarah melihat mahasiwa di kampusnya, merasa senang sekali karena seniornya terlihat tampan dengan baju santainya.
**
Intan dan Ratna setelah acara ospek, langsung beli minum karena merasa haus sekali, bagaimana tidak haus karena selama empat jam acara ospek dilapang terus.
"Hari ini dijemur seperti jemuran iya, empat jam tidak masuk kedalam ruangan sama sekali!" protes Intan merasa kesal, empat jam mendengar kata sambutan yang disampaikan ketua BEM.
" Bener tega sekali, oh iya Intan apa kamu sering membuat desain rumah? Tujuan kamu buat masuk jurusan ini apa?" tanya Ratna penasaran
" Belum pernah bikin sama sekali, tujuan masuk jurusan ini karena saya ingin menjadi desain interior yang punya karya bangunan ada dimana-mana." ucap Intan yang sejujurnya, sudah banyak desain bangunan dan gedung yang sudah dibuat dan sudah di terima oleh client.
" Sama dong, saya juga ingin sekali punya karya seperti itu, jadi kebanggan melihat desain kita dipakai orang lain dan hasilnya sesuai bayangan kita disaat membuat gambarnya." lanjut Ratna yang punya impian bisa kerja di perusahaan Abcde, untuk menjadi desain interior di perusahaan terkenal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments