DINGIN,TAPI PERHATIAN

"Kamu masih betah gak ci disini?".Tanya Miranti pada Uci.

"Betah mah betah Mir,tapikan disini kita butuh biaya,gak mungkin kan kita yang tidak punya penghasilan hanya diam saja disini liburan terus-terusan."jelas Uci.

Tentu saja,Miranti dan Uci yang baru saja lulus belum kerja dan memiliki penghasilan.

Tidak mungkin akan berlama-lama di Bandung dan menginap di hotel berlama-lama.

Pastinya akan memakan biaya yang cukup banyak.

Miranti hanya sedang bercanda pada Uci saja.

Karna Uci gak pernah menanyakan kapan pulang ke Rumah.

Miranti pikir Uci betah di Bandung sampai-sampai lupa.

Tidak banyak teman se angkatan Miranti yang lanjut ke kuliah.

Hanya beberapa saja,kebanyakan memilih untuk kerja karna terkendala dengan biaya.

Beruntung Miranti orang tuanya memiliki beberapa sawah dan kebun di Tanah kealhirannya itu.

Jadi orangtua Miranti sudah menyiapkan biaya untuk pendidikan anak-anaknya.

Hanya ada 3 teman yang melanjutkan kuliah dan di kota yang sama.

Namun di kampus yang berbeda-beda dan jurusannya pun tidak sama.

Tak terasa malam ini malam ke dua mereka menginap di hotel itu.

"Dingin banget Mir,enak kali ya kalau minum yang anget-anget gitu."bujuk Uci yang ingin keluar cari minuman yang anget.

Baru juga keluar dari kamar hotel.....

"Eehhh.... Maaf..Maaf pak,saya gak sengaja."ucap spontan Miranti.

Karna terburu-buru sosok laki-laki berumur 58 tahun itu tak sengaja menabrak Miranti yang baru saja keluar dari kamar hotel.

Pak hermanto,dia salah satu investor yang menanamkan sahamnya di Hotel tersebut.

Hermanto orang tua dari Mateo,laki-laki yang kemarin menabraknya di depan pintu hotel.

"Saya yang minta maaf nak."ujarnya.

"Saya buru-buru jadi gak tau kalau ada kamu di depan saya."tambah Hermawan.

Dan terlihat Mateo tepat di belakang Hermawan.

Mereka sedang menginap di hotel itu juga.

"Lah..dia lagi ! Gumam Miranti.

"Kok dunia serasa sempit,hampir dua hari berturut-turut ketemu dia lagi."tambahnya dalam hati.

Seketika Miranti terdiam dan merasa heran.

"Mungkin kebetulan kali ya."Gumamnya lagi.

"Pah...ayo! kita udah ditunggu di loby."ajak Mateo pada Hermawan.

Mateo adalah anak semata wayang Hermanto.

Duda yang di tinggal meninggal istrinya sejak 8 tahun silam.

Dan hanya memiliki anak 1 yakni Mateo.

Hermawan adalah pebisnis tajir yang banyak menanam saham di beberapa perusahaan termasuk Hotel tersebut.

Ya! Tentu saja Mateo adalah pewaris tunggal kekayaan Hermanto.

Maka dari itu Mateo sering diajak Hemawan meeting dan bertemu dengan clean di luar kota maupun di dalam kota.

Sekaligus mengajarkan berbisnis pada anak semata wayangnya itu.

"Oh.. Gapapa pak saya juga minta maaf tidak hati-hati.silahkan lanjut jalannya pak mas."ucap Miranti pada Hermawan dan Mateo.

Karna melihat mereka yang terkesan terburu-buru makannya Miranti tidak banyak melontarkan kata-kata.

"Wah.. Wah...wah,Mir."Bisik Uci didekat telinga Miranti.

"Udah berapa kali tanpa di sengaja Mir kamu bertemu dengan tuh cowok."Tambah Uci.

"Ihh.. Kamu apaan si ci."elak Miranti.

"Kebetulan aja itu."tambahnya.

Mereka pun keluar dari hotel menuju pinggir jalan depan hotel.

Yang memang kebetulan pagi sampai malam jalanan itu memang ramai pedagang makanan dan minuman.

Miranti yang masih kepikiran dengan Mateo,sepanjang jalan tak fokus dengan apa yang Uci bicarakan.

Sesekali Uci menepuk bahu Miranti yang sedang melamun sambil berjalan itu.

"Aduh! Kamu ini apa-apaan si ci.sakit tau ! "tegas Miranti.

"Abis kamu dijalan ngelamun si Mir,bahaya loh."jawab Uci dengan rasa heran.

"Iya.. Iya."jawab singkat Miranti.

"Itu cowok kenapa kelihatan dingin banget ya sama cewek,padahal kan sempat kemarin kita tabrakan,dan tadi juga ketemu kebetulan bapaknya yang nabrak.Tapi kok kayak gak ada pikiran tanya beberapa kali gak sengaja ketemu gitu."gumam Miranti.

"Ah kenapa malah kepikiran tu cowok sih !"tambahnya dalam hati.

Mateo yang mempunyai sifat dingin karna memang dia jarang sekali berinteraksi dengan cewek.

Bahkan dulu di sekolahnya banyak yang ingin dekat dengan Mateo namun Mateo tidak meresponnya.

Bicara dengan cewek jarang dan hanya seperlunya saja kalau pun pernah.

Kebanyakan teman Mateo itu cowok.

Dia mempunyai club motor karna memang cukup hoby mengendari Moge.

Di dukung oleh orangtua nya yang mampu memfasilitasi Mateo untuk memiliki Moge tersebut.

Namun,walaupun dia anak orang kaya tapi tidak menonjolkan kekayaan yang dimiliki orangtuanya.

Karna semua orang tau dan mengenal siapa Orangtuanya,tidak banyak cewek yang mendekati hanya ingin ikut merasakan fasilitasnya saja.

Maka dari itu Mateo belum pernah sama sekali memiliki kekasih.

"Woiilahh...Ngelamunin apa si neng."Tegur Uci yang di buat heran dengan tingkah Miranti.

Sepanjang jalan hanya diam fokus kedepn tanpa celotehan yang biasanya bercanda receh dengan Uci.

"Perasaan setelah kejadian tadi lu ngelamun mulu si Mir?"tanya Uci.

"Ah gak juga ci."tungkasnya.

"Ayok ah kita mau makan minum apaan ini...".Ucap Miranti yang ingin mengalihkan pembicaraan uci.

Benar saja,Miranti yang sejak tadi kepikiran dengan sosok Mateo.

Seperti ada rasa penasaran terhadap cowok dingin itu.

Akhirnya Miranti dan Uci berhenti di waeung wedang ronde.

Cocok dengan cuaca Bandung malam itu yang sangat dingin.

Apalagi mereka pendatang yang belum terbiasa dengan cuaca dingin kota Bandung.

Seperti berada di pucuk salju.

Pmandangan yang indah nan cantik dengan gemerlap lampu merah kuning.

Jalanan yang padat karna banyak orang berlalu lalang berburu makanan.

Kota yang tidak pernah sepi.

Ya !selalu ramai dengan pendatang dari berbagai kota bahkan turis juga.

Miranti dan Uci yang sedang menikmat se mangkok wedang ronde di kejutkan kembali dengan sosok laki-laki dingin itu.

Ya ! Benar saja,Mateo.

Lagi dan lagi Miranti bertemu dengan Mateo.

Tentunya tanpa di sengaja lagi.

Semesta memang mensukung mereka untuk sesering mungkin bertemu.

Bandung begitu luas,namun mereka dua hari berturut-turut bertemu dengan tidak sengaja.

"Astaga Mir! Berapa kali kalian bertemu sejak kemarin iru?".tanya Uci pada Miranti.

Miranti yang melongo melihat sosok laki-laki dingin itu menuju arahnya.

Entah memang Mateo sedang mencari makanan juga atau gimana yang jelas lagi dan lagi mereka di pertemukan dalam satu tenda.

Mateo yang mengarah ke waeung wedang ronde tempat Miranti dan Uci sedang menikmati wedang tersebut.

Duduk dan memesan 2 porsi wedang ronde untuk nya dan sang papa Hermawan.

Hermawan yang menyadari keberadaan Miranti...

"Kita bertemu lagi disini nak." sapa Hermawan.

"Iya pak."sambil melempar senyum.

"Kita belum sempat berkenalan."sambil menjukurkan tangan.

"Saya Hermawan dan itu anak saya Mateo."ucapnya sambil menunjuk ke arah Mateo yang sedang duduk.

"Nak,sinilah!".panghil Hermawan pada Mateo.

Hermawan meminta anaknya bersalaman dengan Miranti.

"Saya Miranti pak,dan ini teman saya Uci."

"senang bertemu dengan bapak lagi."ujar Miranti dan Uci.

Mereka pun saling berjabat tangan.

Namun,lagi dan lagi Mateo masih saja bersikap dingin.

Tidak ada senyum ramah.

Bukan terkesan tidak sopan,hanya saja datar pandangannya.

Hermawan dan Mateo kembali pada tempat duduk mereka.

Brakkk.......

"Aduh! ".teriak Miranti yang terjatuh kepalanya terbentur besi tenda.

Mateo yang melihat spontan lari dan membantu berdiri Miranti.

"Kamu gapapa?"tanya Mateo.

"Em..gapapa kok,sedikit kaget aja."jawab Miranti.

"Ada yang sakit gak?".tanyanya.

"Kepala saja sedikit nyut-nyutan,kena besi itu."sambil menunjuk pada besi tenda.

Miranti yang kaget terjatuh karna kursi tempat ia duduk telah bergeser sesikit jauh dari temat ia berdiri tadi.

Tidak sengaja kursinya bergeser saat iya hendak berdiri bersalaman dengan Hermawan dan Mateo tadi.

"Ya sudah lain kali hati-hati ya."ucap Mateo sambil meninggalkan Miranti.

"Iya makasih mas."jawabnya.

Astaga! Kenapa jantung ku etaknya semakin kenceng begini?."gumam Miranti.

......................

Episodes
1 PERTEMUAN TIDAK SENGAJA
2 DINGIN,TAPI PERHATIAN
3 TEH POCI DAN MARTABAK MANIS
4 MATEO MULAI PENASARAN DENGAN MIRANTI
5 RASA YANG TERPENDAM
6 BELUM SEMPAT BERTUKAR NOMOR WHATSHAP
7 DI HANTUI OLEH PERASAAN
8 MIRANTI SAKIT
9 MELELEH HATI MIRANTI
10 KEDATANGAN MATEO MENJADI OBAT UNTUK MIRANTI
11 SALAH PAHAM PEMBAWA BENCANA
12 KESEL,TAPI KANGEN
13 KLARIFIKASI MATEO
14 SUPRICE YANG TIDAK GAGAL
15 HADIAH KECIL UNTUK NENG GEULIS
16 NYAMAN TANPA STATUS
17 WAKTU BERDUA
18 DRAMA LDR KEMBALI
19 CEMBURU
20 CURIGA
21 TAK PUNYA KESEMPATAN BERTANYA
22 APALAGI INI.........
23 AKHIRNYA UCI TAHU...
24 HAMPIR SAJA KETAHUAN...
25 BELUM JUGA TERUNGKAP
26 JULID GAK ADA HABISNYA....
27 KETAKUTAN YANG TAK ADA UJUNGNYA
28 SANG PEMBELA
29 TEPAT SASARAN
30 MASALAH APA LAGI
31 TIDAK TAHU MENAU MASALAH PERJODOHAN INI
32 BAHAGIAKAH KAMU SAAT INI MIR...?
33 SEMANGAT PAGI UNTUK MIRANTI..
34 PERDANA MENAIKI MOTOR SPORTNYA..
35 CARAKU MENYATAKAN PERASAAN
36 PENGALAMAN PERTAMA
37 PERJODOHAN SEJAK KAPAN ?
38 AKHIRNYA BERTEMU DENGAN KELUARGA OM DANU
39 GAK MAU JAHAT
40 SIAPA DALANG DIBALIK INI SEMUA ?
41 JADI SALAHKU ?
42 WAKTUNYA PEMBALASAN
43 MISS KOMUNIKASI
44 MENYADARI
45 AKHIRNYA...
46 KEJUTAN..
47 SAATNYA..
48 MAAF YA...
49 KESERUAN KITA..
50 KE UWUAN BESTIE..
51 DI TERIMA KERJA,YEYYY....
52 KABAR BARU...
53 KEBAHAGIAAN
54 KANGEN BERAT
55 TAK SEMUDAH ITU
56 MASA IYA...?
57 WAKtU PALING BERHARGA...
58 KANGEN....
59 SPESIAL
60 AKHIRNYA BERTEMU KEMBALI..
61 BAHAGIANYA
62 ADA APA DENGAN MATEO ?
Episodes

Updated 62 Episodes

1
PERTEMUAN TIDAK SENGAJA
2
DINGIN,TAPI PERHATIAN
3
TEH POCI DAN MARTABAK MANIS
4
MATEO MULAI PENASARAN DENGAN MIRANTI
5
RASA YANG TERPENDAM
6
BELUM SEMPAT BERTUKAR NOMOR WHATSHAP
7
DI HANTUI OLEH PERASAAN
8
MIRANTI SAKIT
9
MELELEH HATI MIRANTI
10
KEDATANGAN MATEO MENJADI OBAT UNTUK MIRANTI
11
SALAH PAHAM PEMBAWA BENCANA
12
KESEL,TAPI KANGEN
13
KLARIFIKASI MATEO
14
SUPRICE YANG TIDAK GAGAL
15
HADIAH KECIL UNTUK NENG GEULIS
16
NYAMAN TANPA STATUS
17
WAKTU BERDUA
18
DRAMA LDR KEMBALI
19
CEMBURU
20
CURIGA
21
TAK PUNYA KESEMPATAN BERTANYA
22
APALAGI INI.........
23
AKHIRNYA UCI TAHU...
24
HAMPIR SAJA KETAHUAN...
25
BELUM JUGA TERUNGKAP
26
JULID GAK ADA HABISNYA....
27
KETAKUTAN YANG TAK ADA UJUNGNYA
28
SANG PEMBELA
29
TEPAT SASARAN
30
MASALAH APA LAGI
31
TIDAK TAHU MENAU MASALAH PERJODOHAN INI
32
BAHAGIAKAH KAMU SAAT INI MIR...?
33
SEMANGAT PAGI UNTUK MIRANTI..
34
PERDANA MENAIKI MOTOR SPORTNYA..
35
CARAKU MENYATAKAN PERASAAN
36
PENGALAMAN PERTAMA
37
PERJODOHAN SEJAK KAPAN ?
38
AKHIRNYA BERTEMU DENGAN KELUARGA OM DANU
39
GAK MAU JAHAT
40
SIAPA DALANG DIBALIK INI SEMUA ?
41
JADI SALAHKU ?
42
WAKTUNYA PEMBALASAN
43
MISS KOMUNIKASI
44
MENYADARI
45
AKHIRNYA...
46
KEJUTAN..
47
SAATNYA..
48
MAAF YA...
49
KESERUAN KITA..
50
KE UWUAN BESTIE..
51
DI TERIMA KERJA,YEYYY....
52
KABAR BARU...
53
KEBAHAGIAAN
54
KANGEN BERAT
55
TAK SEMUDAH ITU
56
MASA IYA...?
57
WAKtU PALING BERHARGA...
58
KANGEN....
59
SPESIAL
60
AKHIRNYA BERTEMU KEMBALI..
61
BAHAGIANYA
62
ADA APA DENGAN MATEO ?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!