Mengenalmu 3

Ada banyak hal lain yang harus aku lakukan dengan hidupku saat ini. Tetapi sebaliknya, aku terjebak di sini bersama denganmu. Yang kutahu, Setiap orang adalah pintu baru ke dunia yang berbeda dimana setiap ruangan memiliki arti tersendiri yang harus kau pahami..

 “ Baiklah, aku sudah siap.” Ucap Byana kepada Aldrik.

Aldrik menatap pada Byana dengan pandangan menjurus dari atas hingga bawah. Tersenyum dengan wajah tertutup tangan, Aldrik membalikkan tubuhnya seraya agar tidak menyinggung perasaan Byana saat ini.

“ Kenapa kau tertawa? ... Apa ada yang salah?” Byana kebingungan dengan menatap dirinya kembali dari balik cermin lalu menatap pada Aldrik.

“ Tidak, tidak maaf. Aku yang salah. Baru kali aku melihat wanita sepertimu. Wanita yang berusaha mendekatiku biasanya ... kau tahu, mereka ...” Aldrik menggerakkan tangannya sembari mengangkat kedua alisnya.

“ Aaah ... maksudmu seperti berhias dengan Makeup tebal, sepasang Highheels, tas jinjing kecil, dan gaun? Maaf, kau harus terbiasa jika ingin menjadi kekasih kontrak denganku. Karena sepatu sneakers, tas ransel serta celana jeans ini tidak akan lepas dariku.” Byana menatap penuh keseriusan.

Aldrik mencoba mengendalikan dirinya dengan berhenti tertawa dan berjalan mendekati Byana. Tubuh tingginya sedikit menunduk mengarah pada sejajar wajah dan matanya dengan jarak yang sangat dekat, tersenyum begitu mempesona hingga Byana tertegun melihatnya.

“ Aku akan menerima itu. Tapi, disaat tidak berdua denganku ... kuharap kau bisa menyesuaikan penampilanmu di hadapan semua orang. Apa kau bersedia?” Aldrik menatap mencoba bertanya dan menatap akan kesanggupan Byana.

Pikiran Byana pun akhirnya tersadar akan statusnya yang akan berubah dan dikenal sebagai seorang Nyonya muda yang masuk ke dalam hidup Aldrik dimana keluarga besar Mahendra akan menjadi keluarga barunya meski hanya berupa hubungan kontrak belaka.

Byana mengepalkan kedua tangannya sempat merasa ragu kembali untuk berjalan maju. Memalingkan pandangan dari Aldrik, tanpa sadar jarak antara dirinya dan Aldrik begitu dekat, membuat Byana merasa nyaman jauh dari yang pernah di bayangkannya, terlebih Byana pun memang memerlukan keberadaan Aldrik.

“ Hanya jika kau berjanji, akan membantuku dan tidak meninggalkanku di saat itu ...” balas Byana menatap Aldrik.

“ Aku berjanji.” Aldrik kembali memberi senyuman di wajahnya yang tampan.

Tak lama Aldrik mengambil Koper Byana dan Byana pun mengambil barang barang terakhir yang diperlukannya.

Berjalan berdampingan dengan pria yang baru di temuinya, sungguh terasa canggung bagi Byana yang menghabiskan hidupnya di Asrama Kepolisian. Hingga Aldrik akhirnya menggenggam tangan Byana pertanda hubungan kekasih kontrak pun di mulai oleh keduanya..

***

-Perumahan Elit di daerah Menteng, Jakarta-

Tatapan mata yang baru mengenal daerah baru yang jauh berbeda dengan lingkungan dimana tumbuh berkembang, tak cukup hanya dengan merasa kagum akan fasilitas dan gaya hidup yang sangat berbeda mengingat tanggung jawab yang akan menjadi bagian hidupnya.

“ Arah kesana adalah kediaman Daniel, nanti aku akan mengajakmu untuk berkeliling. Kita pulang dulu ke rumah untuk menaruh barang barangmu.” Ucap Aldrik saat mengemudikan mobilnya.

Terhenti pada sebuah rumah mewah dengan kolam Air Mancur di halaman depan, garasi panjang pun menjadi pemandangan tak kalah menarik melihat 2 mobil mewah lainnya yang terpajang di dalam. Terhenti dengan merlihat beberapa orang berpakaian rapi menundukkan kepalanya.

“ Selamat datang kembali Tuan Aldrik ... apa anda sudah sarapan? Bagaimana dengan kondisi kepala anda?” ucap seorang lelaki penuh hormat pada Aldrik.

“ Byana kenalkan, dia adalah Pak Gio. Assisten pribadiku, dan Jika kau butuh sesuatu tanyakan padanya.” Ucap Aldrik dengan tersenyum.

“ Nona Byana ...” Pak Gio menundukkan kepalanya penuh hormat pada Byana.

“ Tidak perlu seperti itu ... halo, saya Byana.” Balas Byana santun dengan meraih tangan Pak Gio mencoba untuk berjabat tangan merasa belum terbiasa mendapatkan perlakuannya.

Pak Gio yang merasa kebingungan dan terkejut melihat reaksi Byana, membuat Aldrik kembali tertawa lepas. Tak urung dengan kebiasaan keluarga Mahendra yang sekelas dengan kaum Bangsawan, akan memerlukan perjuangan berat bagi Byana untuk menyesuaikannya..

“ Cukup Byana, Pak Gio bisa kena serangan jantung jika kau berprilaku seperti itu padanya. Pak Gio tunjukan kamar utama dan bantu Byana membenahi barang dan semua keperluannya. Byana maaf, aku harus kembali ke kantor, ada hal yang ....”

“ Tidak apa apa, silahkan lanjutkan saja aktivitasmu.” Balas Byana tersenyum pada Aldrik.

“ Baiklah, sampai bertemu sore nanti.” Aldrik mengecup kening Byana sebagai salam perpisahan dengan kembali masuk ke dalam mobilnya dan berlalu pergi.

Tanpa sadar mobil Aldrik berlalu pergi meninggalkannya namun Byana masih saja berdiri kaku bagai patung.

Sepertinya, aku benar benar harus membiasakan diri dengan kebiasan baru ini. Gumam Byana dalam hati sembari menyentuh keningnya yang seolah masih terasa kecupan Aldrik.

“ Silahkan Nona Byana ...” Pak Gio dan beberapa Asissten wanita lainnya yang menundukkan sedikit tubuhnya mempersilahkan Byana untuk berjalan duluan.

Rumah mewah berlantai 2, perpaduan nuansa Victoria dengan jaman Modern membuat rumah ini memiliki daya tarik tersendiri. Semua perabotan yang terlihat mahal namun tidak berlebihan, terlihat jelas bahwa rumah ini hanya di tinggali oleh seorang pria lajang..

“ Silahkan ini kamar anda Nona Byana. Dan tepat di hadapan anda adalah ruangan tidur Tuan Aldrik. Jika membutuhkan sesuatu, panggil saya kembali ... ” Pak Gio dengan menundukkan sedikit kepalanya dan menutup pintu.

“ Maaf tunggu, dimana kamar kedua orang tua Aldrik?” tanya Byana polos.

“ Maksud nona, mungkin Rumah kediaman Tuan dan Nona besar?.”

Mendengar perkataan Pak Gio, Byana terdiam dan cukup mengerti dengan langsung bisa mengambil kesimpulan bahwa hanya ada dirinya dan Aldrik yang menempati rumah mewah ini.

Dengan menundukkan kepalanya seraya mengerti, Pak Gio pun menutup pintu kamar untuk membiarkan Byana beristirahat..

Terduduk pada sebuah bangku, Byana tersadar akan pekerjaannya besok hari di kepolisian. Mencoba untuk memikirkan cara agar dirinya dapat mengajukan cuti, hanya untuk hari dimana dirinya harus menjadi Guru seni untuk anak Daniel yang sedang sakit.

Dengan menghela nafas panjang mencoba untuk menenangkan hatinya, belum selesai membongkar barang barang dan mengagumi ruangan kamarnya, Byana kembali kembali mendapat panggilan dari No. Telephone yang tidak dia kenal..

“ Halo, siapa ini?” tanya Byana Tegas.

“ Sungguh aneh jika kau tidak menyimpan No. Telephone kekasihmu bukan?!.”

“ Aldrik? ... ini kau?” Byana terheran akan Aldrik yang sudah menyimpan No. Handphonenya.

“ Byana, ku dengar Guru kesenian akan mulai berdatangan pada siang ini di kediaman Deniel. Bagaimana jika kau menunjukkan kemampuanmu?” tanya Aldrik.

“ Kapanpun aku siap. Dimana lokasinya dan beri tahu apa yang harus aku lakukan?” ucap Byana kembali dengan penuh antusias.

“ Tunggu kabar dariku.” Balas Aldrik dengan menutup panggilannya.

Byana mulai membereskan barang barangnya dahulu sembari menunggu kabar dari Aldrik. Tak menunggu waktu lama, Pak Gio kembali datang dan memberikan sebuah Gaun formal indah dengan sepasang sepatu yang akan di kenakan oleh Byana.

Byana yang mengerti langsung bersiap siap dan juga di bantu berhias dengan adanya sebuah Perias yang membuat Byana semakin terlihat berbeda dan begitu menawan.

“ Nona Byana, Tuan menyuruhku untuk memberikan ini pada anda.” Ucap Pak Gio dengan menyerahkan sebuah kartu dan kunci mobil padanya, serta sekertas surat kecil.

Byana membuka kertas note kecil itu dan menyadari tulisan tangan Aldrik yang bertuliskan,

#Semoga berhasil, jangan gugup, kau pasti bisa melakukannya. Berikan kartu itu pada petugas di kediamannya maka mereka akan tahu siapa kau#.

Byana berjalan dengan sedikit keraguan melihat mobil yang akan digunakannya merupakan Mobil mewah yang sangat jarang di kemudikan di jalanan umum.

Terkirim sebuah alamat melalui media sosial yang di kirimkan oleh Aldrik, Byana memantapkan langkahnya dan berjalan dengan anggun masuk ke dalam mobilnya dan berkendara pergi.

“ Blok C8. Jalan Shapire No. 45A, 45B ... oke ini dia. Apa aku masuk saja?” ucap Byana sembari melihat dari ujung ke ujung rumah tersebut.

Tiba tiba pagar tinggi itu terbuka dan Byana pun masuk ke dalamnya. Terlihat berjejer mobil mobil yang masuk dan terparkir. Byana langsung menyerahkan Kartu yang diberikan Aldrik untuk disampaikan kepada Petugas keamanan Daniel.

Diarahkan pada suatu ruangan, Byana mencoba terduduk dengan anggun dan bersikap layaknya seorang Nona Bangsawan. Seorang demi seorang masuk ke dalam ruangan hingga akhirnya giliran Byana pun datang dan masuk untuk memperkenalkan dirinya.

“ Tunggu dulu, jadi kau Nona muda Mahendra?” tanya Daniel terkejut sembari memegang kartu yang diberikan Aldrik di tangannya.

“ Setelah sekian lama, akhirnya kami bisa melihatmu ... kudengar kau seorang aktivis seni dan sering berkeliling dunia.” Tanya Sarah, istri Daniel dengan sangat anggun.

Byana terdiam dan melayangkan pikiran mencoba untuk mengerti dengan apa maksud dari yang mereka katakan.

Aktivis seni dan sering berkeliling dunia?. Apa yang mereka bicarakan adalah kekasih dari Aldrik yang sebenarnya? Gumam Byana dalam hati.

Merasa Daniel dan Sarah yang menatap penuh tanya menunggu jawaban dari Byana, Byana segera menyadarkan dirinya dengan kembali mengambil posisi tubuh gemulai anggun mempesona dan tersenyum manis di wajahnya yang cantik.

“ Apa, Aldrik berkata seperti itu? ... sepertinya dia terlalu melebih lebihkan ...” balas Byana dengan anggun dan penuh santun.

“ Sangat berbudaya. Ku pikir kau cocok untuk mengajari putri kami ...” balas Daniel dengan antusias.

 “ Sudah, sudah, kalau begitu silahkan dimulai ...” Sarah mengarahkan Byana pada Piano di ruangan tengah.

Byana menunjukkan keahliannya yang juga merupakan salah satu pelepasan penat akan kegemarannya sejak kecil. Alunan nada dan symphony yang Byana lantunkan mampu membuat seisi ruangan terdiam seolah olah sedang menyaksikan pertunjukan musik orkestra.

“ Nada yang indah, kau membuat nada lagu itu sendiri?” tanya Sarah terkesima oleh permainan Piano yang dibawa oleh Byana.

 “ Yaa ...” balas Byana sembari tersenyum manis dengan sedikit menundukkan kepalanya.

Dibalik sifat anggun dan senyumannya, tangan Byana mengepal mencoba menahan amarah dan emosi dirinya mengingat Penculik Ayah dan Ibunya berada tepat dihadapannya bahkan menjadikan mereka sebagai Pembelot negara.

Jika bisa, saat ini juga aku melompat kearahmu dan menancapkan pisau itu di lehermu! Gumam Byana dalam hatinya sembari memalingkan pandangannya dari Daniel.

Kesepakatan pun terjadidengan tanpa ragu, Byana pun akhirnya bekerja sebagai Guru seni Sandra. Dan di tengah jam istirahat Sandra, Byana memperkenalkan dirinya dimana Sandra terlihat begitu senang dan menyukai sifat Byana yang Ramah dan sangat terbuka.

Selesai mengajari Sandra bermain piano, dengan polos Sandra mengajak Byana berkeliling rumahnya, dimana Byana dapat dengan mudah mengamati kegiatan di kediaman Daniel.

“ Sandra, pintu apa itu?” tanya Byana dengan tersenyum pada Sandra.

“ Di ruangan itu Daddy biasanya bekerja. Bahkan Mommy pun di larang untuk masuk ke dalam sana ...” balas Sandra polos sembari menunjuk dengan jarinya ke arah pintu.

“ Oya? Lalu siapa saja yang boleh masuk ke sana?” tanya Byana kembali dengan lembut.

“ Uncle Gerry ....”

Byana terdiam dan dapat dengan mudah membayangkan apa saja yang berada di dalam ruangan itu.

Sandra kembali mengajak Byana berkeliling rumah, dimana terlihat beberapa penjaga dengan membawa senjata api yang berjaga begitu ketat dari ujung satu ke ujung rumah lainnya.

Beralasan mengambil foto dengan Sandra, Byana sengaja mengambil titik fokus pada ruangan ruangan atau pada sudut rumah Daniel yang dianggap mencurigakan agar dengan mudah membicarakan bersama dengan Aldrik begitu ia sampai di rumah.

Mendekati sore menuju senja dan Byana bersiap pulang, tiba tiba Sandra meminta Byana untuk menemaninya mengadakan Pesta Barbeque yang akan diadakan bersama teman temannya nanti malam.

“ Bisakah kau menemaninya?” tanya Daniel pada Byana.

“ Dimana Nona Sarah?” balas Byana dengan sopan.

Menyadari akan kehadiran Sarah, istri Daniel yang tiba tiba pergi karena suatu alasan. Daniel dengan berat hati meminta bantuan Byana, mengingat ada tamu penting yang akan datang ke kediamannya dan bermaksud untuk  menyambutnya.

" Angkatlah Aldrik, ada apa denganmu?! Kenapa harus di saat seperti ini ..." ucap Byana sedikit kesal saat berada di dalam toilet.

Byana mencoba menghubungi Aldrik namun Aldrik tidak menjawab panggilan dari Byana, yang akhirnya memutuskan untuk menyetujui permintaan Sandra. Bersama teman temannya acara pun berlangsung dengan penuh ramai akan kehadiran anak anak, hingga..

“ API! ... TOLONG AKU! ... API.” Teriak Sandra.

Bola mata yang melebar dengan menatap pada kobaran api yang dengan cepat melahap kain yang menjuntai menutupi jendela tinggi. Tangan dan kaki yang siap berlari, namun keraguan menghampiri. Aldrik, apa yang harus ku lakukan?.

Terpopuler

Comments

🌿🌹Evie Kyut🌹🌿

🌿🌹Evie Kyut🌹🌿

semangat thor

2023-10-28

0

cerry

cerry

Seketika aku meleleh...

2023-10-18

1

lihat semua
Episodes
1 Mengenalmu 1
2 Mengenalmu 2
3 Mengenalmu 3
4 Mengenalmu 4
5 Mengenalmu 5
6 Mengenalmu 6
7 Mengenalmu 7
8 Mengenalmu 8
9 Mengenalmu 9
10 Mengenalmu 10
11 Pendekatan 1
12 Pendekatan 2
13 Pendekatan 3
14 Pendekatan 4
15 Pendekatan 5
16 Pendekatan 6
17 Pendekatan 7
18 Pendekatan 8
19 Pendekatan 9
20 Pendekatan 10
21 Ekspektasi dan Keraguan 1
22 Ekspektasi dan Keraguan 2
23 Ekspektasi dan Keraguan 3
24 Ekspektasi dan Keraguan 4
25 Ekspektasi dan Keraguan 5
26 Ekspektasi dan Keraguan 6
27 Ekspektasi dan Keraguan 7
28 Ekspektasi dan Keraguan 8
29 Ekspektasi dan Keraguan 9
30 Ekspektasi dan Keraguan 10
31 Menerima Realita 1
32 Menerima Realita 2
33 Menerima Realita 3
34 Menerima Realita 4
35 Menerima Realita 5
36 Menerima Realita 6
37 Menerima Realita 7
38 Menerima Realita 8
39 Menerima Realita 9
40 Menerima Realita 10
41 Stabilitas Keyakinan 1
42 Stabilitas Keyakinan 2
43 Stabilitas Keyakinan 3
44 Stabilitas Keyakinan 4
45 Stabilitas Keyakinan 5
46 Stabilitas Keyakinan 6
47 Stabilitas Keyakinan 7
48 Stabilitas Keyakinan 8
49 Stabilitas Keyakinan 9
50 Stabilitas Keyakinan 10
51 Komitmen 1
52 Komitmen 2
53 Komitmen 3
54 Komitmen 4
55 Komitmen 5
56 Komitmen 6
57 Komitmen 7
58 Komitmen 8
59 Komitmen 9
60 Komitmen 10
61 Rekonsiliasi 1
62 Rekonsiliasi 2
63 Rekonsiliasi 3
64 Rekonsiliasi 4
65 Rekonsiliasi 5
66 Rekonsiliasi 6
67 Rekonsiliasi 7
68 Rekonsiliasi 8
69 Rekonsiliasi 9
70 Rekonsiliasi 10
71 Pengikatan 1
72 Pengikatan 2
73 Pengikatan 3
74 Pengikatan 4
75 Pengikatan 5
76 Pengikatan 6
77 Pengikatan 7
78 Pengikatan 8
79 Pengikatan 9
80 Pengikatan 10
81 Sepenuh hati
82 Sepenuh Hati - End
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Mengenalmu 1
2
Mengenalmu 2
3
Mengenalmu 3
4
Mengenalmu 4
5
Mengenalmu 5
6
Mengenalmu 6
7
Mengenalmu 7
8
Mengenalmu 8
9
Mengenalmu 9
10
Mengenalmu 10
11
Pendekatan 1
12
Pendekatan 2
13
Pendekatan 3
14
Pendekatan 4
15
Pendekatan 5
16
Pendekatan 6
17
Pendekatan 7
18
Pendekatan 8
19
Pendekatan 9
20
Pendekatan 10
21
Ekspektasi dan Keraguan 1
22
Ekspektasi dan Keraguan 2
23
Ekspektasi dan Keraguan 3
24
Ekspektasi dan Keraguan 4
25
Ekspektasi dan Keraguan 5
26
Ekspektasi dan Keraguan 6
27
Ekspektasi dan Keraguan 7
28
Ekspektasi dan Keraguan 8
29
Ekspektasi dan Keraguan 9
30
Ekspektasi dan Keraguan 10
31
Menerima Realita 1
32
Menerima Realita 2
33
Menerima Realita 3
34
Menerima Realita 4
35
Menerima Realita 5
36
Menerima Realita 6
37
Menerima Realita 7
38
Menerima Realita 8
39
Menerima Realita 9
40
Menerima Realita 10
41
Stabilitas Keyakinan 1
42
Stabilitas Keyakinan 2
43
Stabilitas Keyakinan 3
44
Stabilitas Keyakinan 4
45
Stabilitas Keyakinan 5
46
Stabilitas Keyakinan 6
47
Stabilitas Keyakinan 7
48
Stabilitas Keyakinan 8
49
Stabilitas Keyakinan 9
50
Stabilitas Keyakinan 10
51
Komitmen 1
52
Komitmen 2
53
Komitmen 3
54
Komitmen 4
55
Komitmen 5
56
Komitmen 6
57
Komitmen 7
58
Komitmen 8
59
Komitmen 9
60
Komitmen 10
61
Rekonsiliasi 1
62
Rekonsiliasi 2
63
Rekonsiliasi 3
64
Rekonsiliasi 4
65
Rekonsiliasi 5
66
Rekonsiliasi 6
67
Rekonsiliasi 7
68
Rekonsiliasi 8
69
Rekonsiliasi 9
70
Rekonsiliasi 10
71
Pengikatan 1
72
Pengikatan 2
73
Pengikatan 3
74
Pengikatan 4
75
Pengikatan 5
76
Pengikatan 6
77
Pengikatan 7
78
Pengikatan 8
79
Pengikatan 9
80
Pengikatan 10
81
Sepenuh hati
82
Sepenuh Hati - End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!