Setiap hari, Candra melihat Lisa semakin bertambah cantik. Iya merasakan ada getaran dalam hatinya. sepertinya Candra memang menyukai Lisa. Candra terus berusaha untuk mendapatkan nomornya Lisa.
Hingga pada akhirnya Candra bertanya kepada ipar sepupunya tentang nomor Lisa. Kebetulan istri dari sepupunya itu juga mengajar di tempat yang sama dengan Lisa.
"Mbak Mika.. punya nomornya si Lisa itu tidak?" Tanya Candra kepada Mika. Ya, istri dari sepupunya itu bernama Mika.
"Lisa siapa Candra?" Tanya Mika tidak mengerti.
"Masak ga tau Lisa? Itu yang rumahnya sebelah barat itu.." Ucap Candra. Baru Mika sadar, bahwa Lisa yang dimaksud adalah Lisa tetangganya.
"Oh.. si Lisa.. punya, emang kenapa?" Tanya Mika lagi.
"Ya, ga apa-apa.. Aku pengen minta aja.." Ucap Candra.
"Kamu suka sama Lisa?" Tanya Mika.
"Em.." Candra bingung mau jawab apa. Iya malu mau mengatakan yang sebenarnya.
"Kalau suka bilang aja ga apa-apa.." Ucap Mika.
"Sebenarnya sih iya.. Aku suka sama Lisa.. makanya Aku pengen kenal dulu sama Lisa.." Ucap Candra.
"Ok.. kalau begitu, nanti Aku coba hubungi Lisa ya.. siapa tau dia angkat.." Ujar Mika.
"Ok.." Jawab Candra.
.
.
.
Sesuai pesan Candra, Mika menepati omongannya kepada Candra. Iya mencoba menghubungi Lisa dengan mengirim pesan kepadanya.
"Dek.. kamu sibuk ga?" Tanya Mika lewat pesan WA.
"Enggak kok bak.. Aku lagi santai aja.. kenapa mbak?" Tanya Lisa.
"Aku boleh telfon gak? Soalnya ada yang ingin Aku bicarakan.." Ujar Mika.
"Iya boleh mbak.." Jawabnya.
Mika pun mulai memencet panggilan di telfonnya. Iya menghubungi Lisa dan berbicara dengannya. Dan Lisa pun mengangkat telfon dari Mika.
"Halo.." Jawab Lisa dari seberang telfon.
"Iya Halo Lisa.. Lisa ada yang ingin Aku katakan ke kamu.." Ucap Mika.
"Iya ada apa mbak?" Jawab Lisa mulai penasaran.
"Lisa.. nanti kalau misalnya ada chat kamu.. kamu bales ya.." Ucap Mika.
"Maksud mbak Mika?" Tanya Lisa.
"Maksud Aku gini.. ada yang minta nomor kamu.. Dia ingin kenal sama kamu.. nanti kamu balas ya.." Ungkap Mika.
"Emangnya siapa mbak?" Tanya Lisa penasaran.
"Ya, nanti kamu tau sendirilah orangnya.. kamu bales ya.." Ujar Mika lagi.
"Iya sudah mbak.. Aku bales nanti.." Jawab Lisa lagi.
"Ya, udah kalau begitu.. sampai sini dulu ya.. Aku cuma mau menyampaikan itu kok.." Ucap Mika.
"Ok mbak.." Jawab Lisa.
Mika pun mengakhiri telfonnya dengan Lisa. Begitu juga Lisa, iya mematikan telfonnya dengan Mika.
"Candra.. sudah Aku bilang ke Lisa.. dan Lisa jawab Iya.." Ujar Mika.
"Yang bener bak?" Ujar Candra ga yakin.
"Iya.. ini nomornya Lisa.. sudah Aku kirim ke kamu.. tinggal bagaimana kamu.. coba aja.." Ujar Mika.
"Makasih mbak ya.." Ujar Candra.
...****************...
Candra pun mulai mencoba mengirim chat kepada Lisa. Candra menunggu balasan dari Lisa dengan sabar. Tak lama kemudian, Lisa pun membalas chat dari Candra.
"Hai.." Sapa Candra. Melihat chat yang menyapa Hai, Lisa menjadi kaget. Tiba-tiba saja Lisa teringat dengan kata-kata Mika tadi siang.
"Mungkin ini kali ya.. orang yang dimaksud oleh mbak Mika?" Batin Lisa. Lisa pun membalas Chat itu.
"Siapa?" Tanya Lisa.
"Aku Candra.." Jawabnya.
"Candra? Candra siapa?" Tanya Lisa.
"Aku Candra kakaknya Rafi dek.." Jawab Candra.
"Oh.. kak Candra, kakaknya mas Rafi?" Ujar Lisa.
"Iya dek.." Jawabnya.
"Ada apa kak?" Tanya Lisa.
"Em.. enggak kok dek.. boleh kenalan ga dek?" Tanya Candra.
"Oh.. tentu boleh kok kak.." Jawab Lisa.
"Makasih dek.. udah berapa lama ngajar dek?" Tanya Candra basa-basi.
"Masih baru kak.. masih baru satu tahun.." Jawab Lisa.
"Oh.. masih baru ya?" Tanya Candra lagi.
"Heem.." Jawab Lisa singkat.
"Lagi apa sekarang?" Tanya Candra lagi.
"Enggak lagi ngapa-ngapain kak.. cuma santai aja.." Jawab Lisa.
Setiap hari Candra selalu main chat dengan Lisa. Dan Candra merasa semakin hari semakin nyaman ngobrol dengan Lisa. Selain jawaban Lisa yang sopan, Lisa juga humoris ketika main chat dengan Candra. Hal ini membuat Candra semakin merasa suka.
...****************...
#Seminggu Kemudian#
Setelah seminggu melakukan pendekatan, Candra pun bertanya tentang Lisa. Iya bertanya sendiri kepada Lisa.
"Hai dek.. lagi apa?" Tanya Candra dalam chat.
"Lagi santai aja kak.." Jawab Lisa.
"Udah makan belum dek?" Tanya Candra basa-basi.
"Sudah kak.." Jawab Lisa.
"Oh iya.. memangnya ga ada yang marah ta dek kalau kakak chat kamu?" Tanya Candra.
"Marah? Siapa yang mau marah kak?" Ujar Lisa heran.
"Cowok kamu mungkin dek.." Ujar Candra memancing.
"Cowok? Cowok yang mana kak? Aku ga punya cowok kok kak.." Ujar Lisa.
"Masak sih dek, ga punya cowok?" Tanya Candra lagi.
"Hem.. memangnya cowok mana sih kak, yang mau sama Aku? Aku kan jelek kak.. ga cantik.." Ujar Lisa merendah.
"Em.. jangan merendah kayak gitu kenapa dek?" Ujar Candra.
"Loh.. emang kenyataannya begitu kan? Aku ini ga secantik perempuan lain kak.. Aku ini apa?" Ucap Lisa.
"Enggak kok dek.. siapa bilang kamu jelek?" Ujar Candra.
"Iya terus, menurut kakak bagaimana?" Tanya Lisa.
"Kamu itu ga jelek dek.. malah menurut kakak, kamu itu cantik, manis.." Ujar Candra. Jawaban Candra berhasil membuat Lisa sedikit besar kepala.
"Masak si kak? Jangan terlalu memuji ah.. entar kalau Aku besar kepala gimana? Kan nantinya kerudung Aku ga muat lagi.." Ucap Lisa.
"Ya, ga apa-apa.. emang kamu cantik kok.." Ujar Candra.
"Iya deh.. makasih.. atas pujiannya.. tapi cantik itu semata-mata dari Allah juga kan.." Ujar Lisa.
Dua minggu hari perkenalan Lisa dengan Candra. Keduanya merasa saling nyaman. Hanya saja, mereka melakukan pendekatan lewat telfon. Karena ketika Candra mengajak Lisa ketemuan, Lisa selalu menolaknya. Alasannya karena Lisa tau bagaimana situasi di kampungnya itu. Candra semakin merasa mantap dengan Lisa. Ternyata Lisa memang perempuan baik-baik.
Tinggal menghitung hari, Candra akan segera kembali ke tempat kerjanya. Dan sampai sekarang pun Candra belum berani menyatakan perasaannya. Karena takut Lisa menolaknya. Tapi, berkat dukungan dari saudaranya, akhirnya Candra memberanikan mengungkapkan perasaannya.
"Hai dek.. lagi apa?" Tanya Candra.
"Lagi santai kak.." Jawab Lisa.
"Dek.. ada yang ingin kakak sampaikan.." Ujar Candra.
"Apa kak?" Tanya Lisa.
"Tapi, adik jangan marah ya?" Ujar Candra merasa dag, dig, dug.
"Enggak kok kak.. ngapain marah?" Ujar Lisa.
"Dik, kakak sebenarnya ada rasa sama kamu dik.." Ungkap Candra.
"Rasa apa kak?" Tanya Lisa.
"Cinta.." Jawabnya.
"Cinta kak? Maksudnya?" Tanya Lisa tidak mengerti.
"Iya dik.. kakak suka sama kamu.." Ucap Candra.
"Emang kakak yakin dengan yang kakak ucapkan? Jangan bercanda dong kak.." Ujar Lisa tidak percaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments