"Kakak serius dek.. kakak ga becanda.. kakak dalam waktu dekat ini, niatnya mau melar kamu.." Ungkap Candra.
"Kalau boleh tau, sejak kapan kakak suka sama Aku?" Tanya Lisa.
"Sejak pertama kali melihat kamu dek.." Ungkap Candra.
"Oh.. gitu ya kak?" Ucap Lisa.
"Iya dek.. gimana? jawaban kamu dek?" Tanya Candra.
"Em.. sebenarnya sih.. Aku juga merasa nyaman kak.. dekat dengan kakak.. meskipun kita ketemunya tidak disengaja.. Iya kak Aku mau.. asal kakak serius.." Ujar Lisa.
"Tapi, adik jangan terburu-buru ya dek.. soalnya Aku belum siap.." Ujar Candra.
"Loh maksudnya gimana kak? Apa maksud kakak pacaran dulu?" Tanya Lisa.
"Maunya sih begitu dek.." Ujar Candra. Lisa sedikit merasa kecewa dengan Candra. Akhirnya dengan tegas Lisa pun berkata.
"Maaf kak.. kalau kakak memang serius.. harusnya kakak minta Aku ke orang tuaku.. Aku ga mau pacaran kak.. karena pacaran itu hanya untuk dibuat mainan. Dan Aku, ga mau dibuat mainan.." Ucap Lisa tegas.
"Iya dek.. Ya, sudah.. kakak akan lamar kamu segera.. kakak akan minta kamu kepada orang tua kamu.. dalam waktu dekat ini.." Ucap Candra.
"Iya kak.." Jawab Lisa.
...****************...
Entah hari ini, Lisa merasa sangat bahagia. Lisa juga tidak tau apa yang membuatnya bahagia saat ini. Ingin rasanya Lisa cepat pulang.
Jam pulang pun berbunyi. Lisa pun segera memulangkan muridnya. Iya tetap riang sepanjang perjalanan pulang. Bahkan, Lisa pun senyum-senyum sendiri. Hingga orang yang melihatnya merasa ada yang aneh pada diri Lisa.
.
.
.
Sesampainya di rumah, Lisa segera ganti baju. Dan Lisa pun juga membantu orang tuanya memasak. Kemudian, Lisa mendapat pesan dari Mika. Bahwa Lisa ke rumah Mika sekarang. Lisa pun mengiyakannya. Tapi Lisa berjanji setelah selesai membantu orang tuanya memasak.
.
.
Akhirnya Lisa selesai juga membantu orang tuanya memasak. Lisa pun menepati janjinya untuk ke rumah Mika.
"Assalamu'alaikum mbak.." Ucap Lisa.
"Oh iya.. Waalaikumsalam.. masuk Lisa..." Ucap Mika mempersilahkan.
Lisa pun masuk ke rumah Mika.
"Ada apa ya mbak?" Tanya Lisa.
"Ga ada apa-apa kok.. ya kita ngobrol-ngobrol aja dulu..disini.." Ujar Mika.
"Oh.. " Jawab Lisa.
Mereka pun akhirnya cerita-cerita tentang diri mereka sendiri. Tak lupa juga Mika bercerita tentang Candra. Mika pun menjelaskan kepada Lisa yang sebenarnya. Bahwa Candra itu sebenarnya adalah duda anak satu. Dan umurnya pun sudah 28 tahun. Tapi, kenyatannya, Lisa tidak mempermasalahkan itu semua. Karena Lisa sudah mantap dengan keyakinannya.
"Soal itu bukan masalah bagi Aku mbak.. Aku sudah mantap dengan pilihan Aku.. Dan status kak Candra kan duda.. yang terpenting bukan suami orang mbak.." Ujar Lisa.
"Syukurlah kalau begitu dek.." Ucap Mika.
"Oh iya.. itu jenggot di dagunya kak Candra suruh potong kenapa mbak? biar rapi sedikit gitu.. apa karena Aku ya mbak.. yang nyapu kurang bersih?" Ujar Lisa.
"Iya nanti tak bilangin ke Candra.." Ujar Mika.
"Oh iya.. Aku pulang dulu ya mbak.. Aku takut dicariin.." Ujar Lisa. Selang beberapa waktu, ternyata benar, bahwa Lisa dicari oleh neneknya. Dan memang nenek Lisa ini terkenal bar-bar. Iya memanggil dan memarahi Lisa. Sehingga Lisa dibuat malu oleh neneknya. Tapi, Lisa memaklumi sikap neneknya itu. Karena iya memang semakin tua usianya. Jadi wajar saja kalau begitu.
Lisa pun pulang ke rumahnya. Tapi, rasa malunya sudah hilang. Dan Lisa pun tidur dengan nyenyak di siang hari. Memang Lisa, belum sempat cerita kepada kedua orang tuanya tentang hubungannya dengan Candra. Karena Lisa tidak berani untuk menceritakan semuanya. Biarlah waktu sendiri yang menjelaskan.
...****************...
Malam harinya, Lisa pun mendapat chat dari Candra.
"Dek.." Sapa Candra.
"Iya kak?" Jawab Lisa.
"Kamu sudah tau ya dek.. kalau Aku ini duda anak satu?" Tanya Candra harap-harap cemas.
"Iya kak.. Aku sudah tau kok.. kenapa emangnya kak?" Tanya Lisa.
"Terus perasaan adik sekarang bagaimana? Apa adik tetap menerima kakak? Secara kan adik sudah tau status kakak.." Ujar Candra pasrah.
"Terus?" Tanya Lisa.
"Kalau adik ga bisa nerima ini.. ga apa-apa kok dik.. kakak terima apapun keputusan adik.. kalau adik ga bisa terima kakak.. kakak siap.." Ujar Candra pasrah.
"Emangnya kalau kakak duda anak satu kenapa? Itu bukan masalah buat Aku kak.. Aku memilih orang itu sudah mantap.. Gini ya.. Aku tidak memandang siapa kakak, bagaimana kakak.." Ungkap Lisa.
"Tapi, kakak ini punya banyak kekurangan dek.." Ujar Candra lagi.
"Semua manusia itu punya kekurangan kak.. Aku juga punya banyak kekurangan kok.. ga ada manusia yang sempurna di dunia ini kak.." Ujar Lisa.
"Aku orangnya suka emosian dek.." Ujar Candra.
"Aku udah bilang, Aku ga mempermasalahkan itu kak.. insya Allah Aku siap Terima semua kekurangan kakak.." Ucap Lisa.
"Iya dek.. terimakasih sudah menerima kakak apa adanya.. nanti kalau misalnya kita beneran jodoh.. adik jangan kaget ya.. tentang sikap Aku yang keras kepala?" Ujar Candra.
"Dengan bismillah.. insya Allah.. saya terima kak.." Ungkap Lisa.
"Oh iya dek.. mungkin, besok Aku akan ke rumah adik.. mau meminta adik kepada kedua orang tua adik.." Ujar Candra.
"Iya kak.." Ujar Lisa.
"Oh iya.. kakak sudah bilang ke orang tua kakak? Dan saudara kakak?" Tanya Lisa.
"Sudah dek.. semuanya sudah setuju.." Ujar Candra.
"Iya kak.. takutnya nanti saudara kakak tidak setuju.." Ujar Lisa.
"Dek, kalau adik nanti jadi istri kakak.. yang nafkahi adik itu adalah Aku.. bukan saudara Aku.. jadi, adik ga usah khawatir ya.." Ujar Candra.
"Iya kak.. siap.." Ucap Lisa.
...****************...
Bibi Lisa memanggil Lisa untuk ke rumahnya. Dan Lisa pun memenuhi panggilan bibinya. Lisa menghampiri bibinya.
"Iya ada apa bi? Bibi memanggil Lisa?" Tanya Lisa.
"Iya Lisa.. ada yang ingin bibi sampaikan.." Ucap Bibi Lisa.
"Oh iya.. BI.. ada apa?" Tanya Lisa.
"Lisa.. Ayah dan Ibu kamu tidak setuju dengan lamaran Candra.." Ungkap Bibinya. Lisa sempat syok mendengar ungkapan itu. Tapi Lisa berusaha tenang. Mungkin, Ayah dan Ibu Lisa belum tau tentang hubungan Lisa dan Candra.
"Iya BI.. karena mereka belum tau hubungan Aku dan kak Candra.. BI.. Aku minta sama bibi, Bibi bilang ke mereka ya.. bahwa Aku menerima lamaran ini.." Ucap Lisa.
"Oh.. jadi kamu setuju Candra melamar kamu?" Ucap Bibinya.
"Iya BI.. Aku setuju.. Bibi bilang aja ya.." Ujar Lisa.
"Baiklah Lisa.. kalau itu memang keputusan kamu.." Ucap Bibinya.
Akhirnya, Bibi Lisa pun bergegas ke rumah Lisa. Bibi Lisa menyampaikan apa yang di sampaikan oleh Lisa.
"Lisa.. apa kamu benar-benar setuju dengan lamaran Candra?" Tanya Ayah Lisa.
"Iya.. Ayah.. Lisa setuju dengan lamaran kak Candra.." Jawab Lisa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments