"Woy, pak Dedi kumis gak datang...jamkos kita" Teriak Raymond yang masih setia dengan timun kesukaannya,
"Tau dari siapa Lo?" Tanya Sean yang masih fokus menatap bukunya,
"Gue kan king of news" Bangganya sambil melahap timun potongan terakhir, orang yang melihatnya bergidik ngeri dengan kelakuan anak satu itu. Raymond atau Ray yang pada dasarnya tak peduli dengan tatapan teman-teman satu kelasnya pun, mulai ngacir keluar entah kemana.
"Sahabat lo tuh" Tunjuk Alaska pada Juan
"Lo juga kali" Jawab Alaska membalikan,
"Nah mending, daripada si Arkana udah serasa bapaknya. Nganter sana nganter sini" Tutur Juan sambil melirik ke arah Arkana yang tengah memetik senar gitarnya,
"Nyawa lo minta di cabut?" Tanya Arkana seraya mengeluarkan pisau lipat dari dalam sakunya,
"Ngeri anjir, kalau barang-barang kematiannya udah dikeluarkan" Ucap Alaska seraya menepuk bahu Juan,
Namun tak lama kemudian...
" HAY GYUSSSS, RAYMOND IS COMING" Teriak Ray yang sangat keras membuat beberapa temannya terlonjak kaget, dengan bahasa Inggris belepotan nya dia menenteng tiga tas plastik besar berisikan cemilan, dan satu karpet kulit besar yang entah ia bawa dari mana.
"BUSYET, LO ABIS DINAS DARI MANA? DAPAT MAKANAN SEGITU BANYAK?" Teriak Juan yang berlari untuk membantu Raymond,
" Udah party aja. Ayo Gyus anggap aja lagi di pantai, santai and holiday" Tuturnya yang berhasil meracuni otak anak-anak, bahkan beberapa siswi sudah menurunkan beberapa kotak makan yang seharusnya menjadi bekal untuk istirahat,
"Memang pada sinting, tapi gue harus tetep ikut" Ucap Alaska sambil menyomot kue yang hampir segede gaban itu, karpet pun sudah dibentangkan tepat di belakang jajaran bangku, menandakan bahwa jiwa persantaian sudah di mulai...
"Anjir jorok lu, masa potong bolu paket tangan. Ini kan ada pisau khusus buat motongnya" Umpat Juan pada Alaska yang joroknya minta di pukul,
" Lebih nikmat gini, nasi aja kalau paket tangan nikmatnya bukan main" Jawab Alaska Cuek,
" Ya tapi ini kan bolu, kutil lalat" Geram Juan yang tak habis pikir dengan salah satu sahabatnya itu,
"Eh gue mau dong kerupuk warna kelamin lalat" Ucap Ray yang sedang nikmat mengunyah sate sepuluh tusuk dengan timun si penyedap makanannya,
"Gila mereka, dasar Ray. Kelakuan lo udah terkena pinalti pasti " Lirih Arkana yang mendekat sambil mengambil salah satu Snack berisikan keripik kentang,
Sedangkan Sean hanya menggelengkan kepalanya, namun tetap saja meminta susu kemasan botol agar tenggorokan nya itu terasa segar,
"Btw nanti pelajaran siapa?" Tanya Cindy salah satu siswi di kelas mereka,
" Ke nya miss Centini den Cin" Jawab Ray yang anteng mengunyah sate, nasi dan timun bergiliran,
"Heran gue, lu pada anak orkay tapi kelakuan ke orang yang belum makan sebulan" Kata Juan memperhatikan teman-teman disekitarnya satu persatu,
"Lo juga sama pe'a, jangan munafik deh lo, gue gibeng tau rasa lo" Tegur Arkana yang jengah akan kelakuan Juan, tapi tidak bisa disangkal. Kehadiran para sahabatnya itu membuat cerita hidupnya lebih berwarna, walau kadar berfikir nya terhitung rendah baginya.
"ASTAGAAAA BERESIN SEMUANYA CEPAT" Teriak pak Dedi berkumis super tebalnya kala ia melihat anak didiknya tengah bersantai ria di ruang kelas,
"A-ANJIR TO-TOLONG DONG AIR, GUE KESELEK LONTONG ANJIR" Teriak Alaska yang menahan sakit di tenggorokan nya, apalagi matanya yang sudah merem melek,
"Bangsat emang si Ray" Maki Arkana yang menyesal mengikuti siasat sesat dari sahabatnya itu,
"Sedangkan Juan yang notabenenya anak yang sudah keluar masuk BK, dia masih Santuy nyemilin keripik tempe di kala teman -teman lainnya gaduh terpontang -panting karena pak Dedi ternyata hadir hari ini, walau harus telat.
"KALIAN SEMUA TAU KAN? INI TUH SEKOLAH BUKAN TAMAN TAMASYA!!! SEKARANG JUGA LARI DAN BERSIHKAN LAPANGAN SEKOLAH, TERUTAMA BAGI YANG TADI DUDUK DI KARPET ITU" Tegas pak Dedi yang kesabarannya harus di uji tiap memasuki kelas yang isinya unik semua,
"BAGOY BANGET SIH RAY INFORMASI LO" Teriak Cindy yang merasa sangat kesal, pasalnya dia baru saja menyuapkan satu sendok nasi, pak Dedi malah datang.
"INI DILUAR PERKIRAAN BMKG TERNYATA, JANGAN SALAHIN GUE DONG. TUH SALAHIN JAMAL ANAK KELAS SEBELAH. NGASIH INFO KAGAK AKURAT" Tukasnya yang tak mau disalahkan, karena sebenarnya yang memberikan informasi memang Jamaludin anak kelas sebelah,
"NGELAK AJA LU CUCUK BEBEK" Umpat Alaska yang mulai keluar dari ruang kelas untuk menjalankan hukumannya, disaat mereka beramai-ramai berlari hampir satu kelas. Tiba-tiba anak kelas lain yang memang nyatanya jamkos keluar untuk sekedar menonton pemandangan yang menyegarkan itu, segar untuk bahan gosip. Termasuk Queen yang merupakan anak kelas sepuluh IPA 1 yang nangkring dari lantai atas Sambil nyemilin cimol bojot,
"Gue demen nih lihat orang yang menderita karena hukuman" Tutur Queen yang dapat didengar oleh Alyssa dan Nadin,
"Kagak waras Lo" Celetuk Nadin tak habis pikir dengan jalan pikiran wanita cantik disebelahnya itu,
"OMAYGAT ANAK SKY GANTENG-GANTENG BANGET ANJIR, TERNYATA BUKAN SEKEDAR RUMOR DOANG" Kagum Alyssa yang sudah meleyot menatap Raymond, Alaska, Arkana dan Juan secara bergiliran. Sedangkan Sean dia tidak di hukum dan malah duduk santai menonton bersama pak Dedi sendiri di bawah sebuah pohon beringin kecil,
"GILAAAAA ITU SEAANNNNNNN ANJIRRRR, BAK DEWAAAA YUNANI GANTENGYA ASTAGAAAA" Jerit salah satu siswi yang membuat pandangan Queen pun beralih ke sosok remaja yang kini tengah menatapnya juga,
"Berlebihan, modelan gorengan gosong gitu disebut dewa Yunani" Kata Queen yang tak peduli dengan teriakan-teriakan histeris dari para siswi yang selalu membawa beberapa kipas dan make up ke sekolah, Sedangkan Sean yang dari bawah mempertahatikan Queen mendelik tajam seakan tau apa ucapan gadis itu,
"PAK UDAH YA PAK LIMA KELILING AJA, NAPAS KITA UDAH SETENGAH UBUN-UBUN LAGI NIH" Teriak Cindy yang membuat siswa lain tertawa ngakak,
"JANGN BIKIN MALU NAPA CIN, HARUS KUAT LO. BUKTIKAN KALAU KELAS KITA INI SETARA DENGAN KEKUATAN BANTENG" Teriak Ray di sela-sela larinya,
"MATA LO SEPET RAYYY, LO SIH NAPASNYA DARI DERUAN KNALPOT BERANGIN HITAM. MAKANNYA KUAT" Ejek Cindy yang pada akhirnya memutuskan untuk berlari lagi,
"Kasihan anjir anak cewek, kalau kita sih segini kagak masalah" Tukas Alaska yang disetujui Arkana melihat beberapa siswi mulai nampak kelelahan, mereka ini sebenarnya memang saling peduli. Walau kenyataan nya kelasnya paling merusuh, Anak IPS 1 emang beda,
"PAK UDAH NIH PAK TUJUH KELILING AJA, NANTI KALAU BERKAHIR TAHLILAN MASAL GIMANA?" Teriak Cindy lagi bersama beberapa teman lainnya yang sudah ngos-ngosan dan terduduk lemas,
"YASUDAH, UNTUK SISWI HARAP MASUK KELAS KEMBALI DAN LANJUTKAN HUKUMAN KALIAN UNTUK MEMBERSIHKAN LAPANGAN SETELAH JAM PERLAJARAN BAPAK" Teriak Pak Dedi sambil tetep memantau anak yang lain, lagian dia juga tidak mau ribet.
Sedangkan Sean yang sedari tadi hanya terdiam, kini mulai berlari ke kantin untuk membelikan teman-temannya minum agar tubuh teman sekelasnya itu bisa kembali lebih fresh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
Blm muncul penampakan
Visi, Misi dan Motto SKY Geng??
2023-07-30
0
Bell_Fernandez
Suka banget sama karakternya, aku jadi bisa relate sama ceritanya.
2023-07-25
1
I,ts Zero
Mengurungkan nafsu kritis ku untuk hanya minta update~
2023-07-25
1