Repotnya Hari Ini

"Terimakasih ya nak udah bersedia nganter ibu sampai ke rumah" Ucap sang ibu modis itu dengan raut wajah senang,

"Iya ibu, tidak masalah" Jawab Queen yang hampir berlalu dari tempat,

"Tunggu dulu nak, boleh minta nomor handphone kamu?" Tanya nya dengan hati-hati, Queen sebenarnya agak heran dengan permintaan ibu itu. Bukan tidak mau, tapi ini kan baru pertama kali kenal, namun karena dia diajarkan sopan santun oleh keluarga nya akhirnya ia menyerahkan nomor ponsel sambil menyelidik,

"Tenang saja, saya beneran tinggal di sini ko, saya bukan orang jahat atau suruhan untuk memancing korban. Nanti nak siapa namanya kalau boleh tau?" Tanya nya lagi dengan hati-hati yang menurut Queen penuturan nya itu lucu,

"Panggil aja Queen Bu" Jawab Queen,

"Ah iya...nak Queen, lihat saja kalau saya masuk rumah ini ya" Tunjuknya pada rumah megah yang berisikan tanaman asri di depannya,

"Ah baiklah, saya percaya ko Bu. Lain kali jangan berjalan sendiri ya Bu. Sekarang banyak modus kejahatan yang diluar nalar" Tutur Queen memberitahu, walau sepertinya ibu itu sudah sangat tahu tentang kekejaman dunia.

"Ah baik anak cantik, sekali lagi terimakasih banyak" Ucapnya lagi, yang akhirnya berlalu terlebih dahulu untuk masuk agar Queen percaya kepada dirinya.

"Benar, dia jujur" Lirih Queen yang langsung berlalu berlawanan arah kembali,

...****************...

Sedangkan itu di basecamp SKY Gang,

"Mana si Susanto? katanya mau jadi pak ustadz" Tanya Juan sambil terus mengemil keripik tempe nya itu, entah sudah berapa bungkus dia habiskan. Jika yang lain kecanduan rokok, sepertinya cowok satu ini lebih ke kecanduan keripik tempe,

"Tuh dia datang" Tunjuk Alaska pada salah satu remaja yang tinggal disekitar basecamp nya, kebetulan ia sering mengontrol base camp baru itu agar dia bisa masuk SKY gang yang sejak dulu melegenda,

"Assalamu'alaikum Brody, What's up man?" Tanya nya dengan bahasa Inggris yang lumayan baik,

"Tentunya tampan"Jawab Alaska yang sangat tidak nyambung sama sekali,

"Anak satu ini sangat Jumawa ya bapak kusen" Sarkas Susanto sambil melemparkan kulit kacang ke arah Alaska,

"Jangan buang sampah sembarangan kalau pala lu gak mau jadi pajangan" Sindir Sean dengan tatapan dingin yang menatap layar ponselnya,

"Tuh kan bapak kusen ngambek" Ejek Juan yang kini malah mendekati Sean seperti bochil yang sangat kepo, apalagi posisi jongkok. Percis seperti orang yang mau pup,

"Apaan sih Lo cil, masih bau bawang sana Lo" Usir Sean yang sangat terganggu ketenangannya,

"Dih jahat banget si bapak"Tutur Juan yang malah makin menyender,

"Ya Allah ke bocah banget Lo" Ucap Sean sambil meneloyor kepala Juan,

"Btw dua bocah lagi belum nongol nih" Ujar Alaska yang celingukan di depan pintu,

"Biasanya kalau di omongin datang, tuh kan datang" Ucap Alaska yang melihat kehadiran Ray bersama Arkana,

"Dari Mana aja kalian anak kutil, kita udah tungguin dari setengah abad yang lalu" Ucap Alaska Dramatis,

"Lo tau sendiri kita kebagean foto copy undangan buat syukuran, lagian anggota kita diluar banyak bre, kagak cukup buat seratus orang doang" Jawab Ray sambil membawa sekantong tas besar yang berisikan tumpukan undangan,

"Anjir gimana tuh mgebagiinya? sementara acara udah dua hari lagi?" Tanya Juan meneguk salivanya kala melihat berapa banyak undangan yang harus dibagikan,

"Ya kita nyebar pe'a" Jawab Arkana kali ini,

"Ya udah masuk dulu Napa, diluar banyak angin duduk" Timpal Susanto yang masih santai memakan kacang kulit yang bungkusnya Segede tas sekolah anak itu,

"Dih Susanto, Lo doyan apa laper man. Gila selera kacang Lo" Ucap Ray sambil menepuk punggung Susanto,

"Lo pun sama ya pecinta timun, gue tebak pasti sekarang lo baru beli tuh" tunjuk Susanto menggunakan dagunya melihat ada tas lain yang berisikan timun di motornya Ray atau Raymond ini,

"Tentu saja bro, jangan lewatkan makanan satu itu" Kata Ray sambil tertawa,

"OH TERNYATA BAPAK KUSEN DAH DIMARI? TUMBEN CEPET? BUNGANYA UDAH DI SIRAM?" Teriak Ray dengan keras begitu memasuki base camp melihat keberadaan Sean,

"Tengil banget lo Ray, benar-benar Lo siluman berkaki terompet, energi Lo kagak abis-abis perasaan" Heran Arkana yang sedari tadi membawa Ray yang tak mau diam,

"Kita ini harus full face, biar kagak cepet lelah bagoy" Jawabnya yang sudah terduduk anteng di dekat Sean,

"Paan tuh full face?" Tanya Alaska yang otaknya tak sampai akan Jokian Ray,

"FULL ENERGI SABLENG, LO KATA HELM ANTI KEJARAN POLISI APA" Ucap Juan tak kuat lagi dengan keabsurdan sahabatnya itu,

"ANJIR JAUH AMAT SELERA HUMOR LO RAY" Ucap Susanto yang terkikik dibuatnya,

"Diem deh lo Susanto, mendingan Lo hafalin surat buat besok jadi pemimpin syukuran" Titah Ray yang sepertinya agak kesal juga entah kenapa,

"Dih ko gua? kan janjinya gue hanya cariin pak ustadz doang" Kata Susanto yang enggan menjadi pemimpin syukuran itu, bukan tak mau ...melainkan lebih ke takut apa yang ia lafalkan itu salah, kan gak baik bukan?

"Udah begini, sekarang kita nyebar aja mengantarkan undangan ini, teruatama untuk anggota yang baru gabung. Semisal pun nanti ada lebihnya, besok kita lanjut lagi sepulang sekolah" Ujar Sean yang diangguki mantap oleh yang lain,

"Iya juga ya, harus bergegas nih. Belum urusan catering yang entah berapa ratus lagi yang harus kita boyong nanti" Kata Juan yang menghentikan acara makan keripik tempenya itu, akhirnya mereka pun berdiri, termasuk Susanto yang memang diperuntukan untuk ikut juga agar mengenal anggota yang lain.

Akhirnya Terik mentari menuju senja itu menjadi saksi, enam remaja yang berusaha membangun relasi dengan didirikannya sebuah gang bernama SKY. Satu persatu undangan tersampaikan dengan perasaan bahagia, mereka juga mengharapkan adanya kebaikan yang terlahir dari kegiatan ini. Dengan cara semakin menguatnya ikatan mereka, yang menentukan kemajuan dari nasib SKY GANG ini,

"Jangan lupa datang kawan" Ucap Juan yang diberi acungan jempol oleh beberapa anggota yang baru itu,

...****************...

Sementara itu di kediaman Alyssa...

"Astaga Queen, Lo abis ngebolang ke mana dah? kita tungguin juga dari tadi?" Tanya Alyssa yang lebih ke khawatir,

"Biasa Bu bos kan sibuk" Jawab Queen menjawab sekenanya,

"Si paling bos dah" Timpal Nadin yang meletup-letup kan permen karet di mulutnya,

"Gimana tugas udah rampung?"Tanya Queen yang sudah dipastikan jawabannya adalah ....

"Belom" Ucap mereka berdua serempak,

"Nah kan emang beban dunia nih dua bocah" Seru Queen yang mulai duduk dan mengeluarkan beberapa alat tulis untuk memulai kerja kelompoknya,

"Eh Queen, kenapa dah tuh hoodie Lo merah? abis tempur lagi Lo?" Tanya Alyssa yang sedari tadi memperhatikan kondisi Queen,

"Ah biasa, abis ngelukis. Cat nya nempel, gapapa dah buat pajangan" Santuy Queen yang malah diteloyor oleh Nadin.

"Bocah semprul" Umpat Nadin yang masih Asik dengan permen karetnya,

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

wadohhhh
Bang SusanTo.., please deh!
Undang aj la Ustadz beneran..
Ragu aqu...
nnti lain yg loe baca, lain pulak artine
KacaUuuuu.... 🤣🤣

2023-07-30

0

Graziela Lima

Graziela Lima

Luar biasa thor, semangat terus membuat cerita 👍

2023-07-25

0

Amiichan206

Amiichan206

Bikin kesemsem berat sama tokoh utamanya.

2023-07-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!