Keesokan harinya
Lu Ming Bangun dari tempat tidurnya, setelah semalaman beristirahat kondisinya semakin pulih, kultivasinya perlahan lahan juga kembali dan tentu pagi ini adalah hari pertamanya sebagai tukang sapu disekte Pedang Guangling.
Tukang sapu disekte pedang Guangling tidak hanya Lu Ming saja tapi banyak, karena sekte ini begitu besar jika hanya satu orang itu akan memakan waktu yang banyak, apalagi seorang tukang sapu adalah orang-orang yang dipilih dan hanya seorang sampah saja, jadi mereka tidak bisa menggunakan kekuatan terbatas mereka hanya untuk menyapu saja.
Karena kehadiran Lu Ming yang merupakan tukang sapu baru, beberapa murid menghampirinya.
"Tampan siapa kamu, dan kenapa kamu menjadi tukang sapu.?. Tanya seorang wanita yang berpakaian layaknya wanita genit.
Lu Ming hanya tersenyum dan kemudian menjawab.
"Aku adalah tukang sapu baru, jika anda berkenan saya bisa membantu anda membersihkan halaman rumah anda." Ujar Lu Ming dengan sopan.
"Hihihi... Bagaimana jika anda tidur denganku, maka aku akan memberi anda 50 poin sekte." Wanita itu berkata genit sembari memainkan mata dan alisnya yang seksi.
"Maaf, saya menolak itu bukan kebiasaan saya tidur dengan wanita yang sama sekali tidak saya kenal." ujar Lu Ming.
"HM... Menarik." Wanita genit itu bergumam.
Wanita genit itu adalah Rong Yan, dia adalah anak dari patriak sekte pedang Guangling dan merupakan jenius pertama di pelataran Luar.
Di umurnya yang masih 17 tahun dia sudah berada di ranah Golden core tingkat pertama yang seharusnya dia bisa masuk di pelataran dalam.
Karakter Rong Yan memang seperti itu, dia selalu bertingkah genit dengan tujuan mengetes para pria disini, jika pria itu tergoda dan memancarkan nafsu padanya maka dia tidak akan segan menendang bijinya hingga pecah.
Tingkatan kultivasi mortal
Qi refining
Foundation establishment
Golden Core
Nascent Soul
Soul formation
Body integration
Great ascension
Crossing tribulation
Setiap ranah kultivasi memiliki 5 tingkatan.
"Saudara kamu sudah bangun." suara lain bertanya pada Lu Ming.
"Saudara Yan Bu, terima kasih karena sudah menyelamatkanku." Ucap Lu Ming.
"Tidak perlu berterima kasih, itu memang sudah kewajiban setiap manusia untuk saling menolong sesama." Ujar Yan Bu tidak mempermasalahkannya.
"Saudara, nama kamu siapa, dan bagaimana wajahmu bisa setampan itu." ujar Yi Rua menatap Lu Ming dengan wajah berbinar.
"Kalian bisa memanggilku Lu Ming, dan mulai saat ini aku akan menjadi penyapu di sekte ini." Lu Ming memperkenalkan dirinya.
Beberapa saat kemudian terdengar suara banyak langkah kaki. seorang pria muda dengan para penjilatnya terlihat berjalan kearah Lu Ming dan lainya.
"Oh .. Inikah tukang sapu baru itu, orang rendahan sepertimu memang layak menjadi tukang sapu, dan kedatanganku kemari secara pribadi adalah untuk merekrutmu sebagai anjingku." Ujar pemuda yang sedang membawa kipas itu.
Mendengar itu semua orang terdiam, pemuda itu adalah anak dari jendral Xi, walaupun dia hanyalah anak dari selir jendral Xi dia sangat dihormati dan ditakuti karena statusnya itu.
"Maaf, aku tidak suka dan tidak Sudi menjadi anjing." Ujar Lu Ming masih tersenyum.
"Hei... Apakah kau tahu siapa tuan muda Xi." Ucap bawahan Xi Lin yang tidak terima karena ada yang menolak kebaikan Xi Lin.
"Apakah dia anak kaisar, atau anak raja, tapi walaupun kau adalah anak dewa langitpun aku tidak akan tunduk." Lu Ming masih tersenyum, tapi senyumanya terlihat menyeramkan.
"Hanya seorang penyapu berlagak sangat sombong, kalian semua segera patahkan kakinya." Perintah Xi Lin kepada para kacungnya.
"Tuan Muda Xi Lin, kau melakukan tindakan kekerasan di hadapanku apakah kau tidak takut aku akan menghancurkan biijimu sekali lagi." Rong Yan tersenyum sinis membuat Xi Lin ketakutan.
"Cih, kali ini kau selamat, tapi jika aku bertemu denganmu lain kali aku tidak akan segan untuk mematahkan kakimu." Xi Lin dan bawahannya segera meninggalkan tempat itu.
"Kamu harus berhati-hati dia adalah orang yang licik."Rong Yan memperingatkan Lu Ming.
Lu Ming tersenyum dan mengangguk.
"Hanya bocah ingusan seperti itu sama sekali tidak layak dimataku." Batin Lu Ming di dalam benaknya.
"Baiklah, kami pergi dulu, tetua sekte akan mengadakan sesi pelatihan di lapangan." Ucap Rong Yan dan diikut oleh lainya.
Lu Ming hanya mengangguk dan menatap siluet kepergian mereka.
Lu Ming kemudian menatap langit.
"Kaisar Surgawi, tunggu saja...cepat atau lambat kau akan mati ditanganku." Gumam Lu Ming menatap langit.
........
Setelah selesai menyapu, Lu Ming bermeditasi dibawah pohon didekat kediamannya.
"Vitalitas Qi disini sangat tipis, untuk memulihkan kekuatanku kepuncaknya aku tidak bisa terus menerus hanya mengandalkan vitalitas Qi disini, untuk cara alternatifnya aku akan mencari bahan obat." Ucap Lu Ming menghilang dari tempat meditasinya.
Lu Ming muncul dihutan kemarin.
Merasakan vitalitas Qi disini lebih baik, ia yakin dihutan ini pasti banyak ramuan spiritual.
Lu Ming melepaskan kekuatan spiritualnya keseluruh hutan, didalam penglihatan Lu Ming setiap inci dari hutan itu terlihat dengan jelas.
"Oh, itu adalah Bunga mawar pyton sembilan ekor." Ucap Lu Ming melihat bunga mawar berwarna hitam dengan tangkainya yang terlihat seperti ekor ular.
"Tak disangka ditempat dengan vitalitas yang kecil, bunga mawar itu masih bisa tumbuh dengan baik."
Lu Ming menghilang lagi dan muncul tepat didepan bunga mawar python sembilan ekor.
Saat hendak mengambil bunga mawar sembilan ekor, seekor naga muncul dari kolam yang berada didekat tumbuhan Bunga mawar python sembilan ekor.
"Bocah, beraninya kau menyentuh bunga yang selama ini aku jaga."
Note(oh Ya jika ada yang bertanya Lu Ming dari alam surgawi apakah sama sekali tidak memiliki harta, jawabannya dia punya banyak harta, tapi saat pertarungan dengan Dao surgawi saat itu, cincin yang berisi banyak harta itu hancur. Dan bisa dikatakan saat ini dia hanya memiliki pakaian yang Lu Ming kenakan saja, bahkan pedangnya hilang saat dia menjatuhkan dirinya ke dalam lembah tanpa dasar)
"Karena naga itu bisa berbicara setidaknya naga ini berada di ranah soul formation." Gumam Lu Ming menatap naga yang tak jauh darinya.
"oh ini milikmu." Ucap Lu Ming.
"Bagaimana jika kita bernegosiasi, aku bisa menyembuhkan lukamu tapi kau harus menyerahkan bunga ini padaku." Ucap Lu Ming mencoba untuk bernegosiasi.
Karena kekuatan spiritualnya yang kuat Lu Ming menyadari bahwa naga itu sedang terluka parah, dan alasannya menjaga bunga itu adalah menunggu agar bunga itu mengumpulkan vitalitas penuhnya sehingga dapat menyembuhkan dan meningkatkan kekuatanya.
Naga itu terlihat berpikir sejenak dan menatap Lu Ming dari atas kebawah.
"Dari kelihatanya pemuda itu sangat lemah dan tidak memiliki kekuatan sama sekali, tapi karena dia bisa datang kemari tanpa terluka, mungkin dia adalah orang yang kuat dan sedang menyembunyikan kekuatanya." Gumam Naga itu mencoba melihat melalui Lu Ming.
"Apakah yang kau katakan benar, jika itu benar aku berjanji akan mengabdi kepadamu." Ujar Naga itu dengan serius.
Naga memang memiliki sifat yang sombong, tapi jika mereka sudah berjanji mereka tidak akan pernah berani mengingkarinya.
.........
(Terima kasih yang sudah komen dan like ya)
BERSAMBUNGG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Kang Comen
yo
2024-02-22
0
Singgih Sunaryo
ya iyalah seluruh dewa aja kalah smaa dia
2023-11-30
0
Pakai bahasa Indonesia saja tor
reader bisr gampang mencerna kata katanya🙏🙏🙏
2023-08-24
1