Di bawah lembah tanpa dasar.
Lu Ming terdiam dia sudah siap untuk mati. Dia menutup matanya dan pasrah akan keadaanya.
Lu Ming tidak menyadari bahwa ruang disana tidak stabil sehingga dapat membawa Lu Ming kemana saja. Saat dia menutup matanya ruang didepannya terkoyak dan dia masuk kedalamnya.
Karena kekuatan Lu Ming yang sangat lemah kesadaranya juga mulai hilang, dia pingsan didalam lubang cacing yang entah akan membawanya kemana.
Daratan Wu, tepatnya dinegara Xi.
"Senior apakah tempat ini aman dari para demon beast itu." tanya seorang gadis remaja kepada kakaknya seniornya.
"Tenang saja, tempat ini pasti aman, kakak senior Yan bahkan mengatakan tempat ini juga memiliki banyak tanaman spiritual." ujar Kakak senior bernama Li Ran sedangkan adik juniornya adalah Yi Rua.
"Benar, tempat ini sangat aman dan terjamin, kalian berdua tidak perlu khawatir oke, lagi pula ini adalah misi sekte, jadi kita perlu menyelesaikannya." ujar Yan Bu yang merupakan seorang pria.
Keduanya mengangguk patuh dan kembali menyelesaikan misi. misi mereka adalah mengumpulkan tanaman spiritual untuk ditukarkan dengan poin sekte.
poin sekte berguna untuk menukar pil ataupun barang lainya.
Saat sedang mencari tanaman spiritual suara gedebuk keras terdengar walaupun lirih.
Mendengar itu mereka semua menjadi waspada dan segera menoleh kesekitar mereka.
"diam... jangan membuat suara, itu pasti demon beast yang merasakan kehadiran kita." Yan Bu memperingatkan.
Keduanya yang tidak tahu apa-apa tentu mengangguk dan segera mengambil sikap waspada.
Setelah sekitar satu jam menunggu dan tetap tidak ada pergerakan mereka menghela nafas lega dan mendekat kearah suara mencoba memastikan itu suara apa.
"Apakah kalian mau ikut mengecek suara tadi." Tanya Yan Bu.
"Aku ikut." ujar Li Ran.
"Aku juga." Ujar Yi Rua.
Mereka bertiga berjalan mengendap-endap seperti kucing yang akan menerkam mangsa, perlahan lahan mereka mendekati semak belukar dan membukanya.
Saat membuka semak itu mereka melihat pemuda yang sangat tampan sedang terbaring lemas dengan penuh luka di sekujur tubuhnya.
"eh.. Itu orang... Dia terlihat sedang terluka." ucap Yan Bu memberi tahu Li Ran dan Yi Rua.
"Kakak senior lalu apa yang harus kita lakukan?." tanya Yi Rua panik.
"Selamatkan.... Kita harus selamatkan dia, jika kita membiarkannya aku takut dia akan dimakan para demon beast disini." ujar Li Ran menanggapi.
"Tunggu, kita jangan terlalu gegabah. Kita tidak tahu dia orang baik atau jahat, jika dia orang jahat kita bisa dibunuh ketika dia sudah sadar." ujar Yan Bu yang tidak mau bertindak gegabah, karena ini juga demi sektenya.
"Tapi dia terlihat sangat tampan, pasti dia orang baik." Kata Yi Rua menatap wajah Lu Ming dengan mata berbinar.
"Hei.. Tidak semuanya yang tampan itu baik. Kita tidak boleh melihat orang dari tampangnya saja tapi juga harus dari dalam hatinya." Ujar Li Ran berpose seperti orang bijak.
"Junior Ran kau memang bijak." Puji Yan Bu.
"Tapi walau begitu kita harus membawanya. Untuk masalah baik dan jahatnya orang ini kita serahkan saja kepada para panutua sekte." Ucap Yan Bu.
"Senior Yan Bu memang selalu dapat diandalkan." puji Yi Rua kepada Yan Bu.
"Hehe... Junior terlalu memujiku." ujar Yan Bu sambil menggosok hidungnya.
mereka bertiga membawa Lu Ming dan bergegas menuju sekte.
Didepan gerbang sekte, mereka segera menunjukan token murid sekte.
"Eh... Junior Yan Bu siapa dia?." Tanya salah satu murid senior yang sedang menjaga gerbang sekte.
"Saya juga tidak tahu, tadi saya menemukan orang ini tergeletak ditengah hutan." Yan Bu menjelaskan.
"Orang ini begitu malang, cepat masuk dan cepat segera obati orang ini, aku takut dia akan segera mati." ujar Senior Yan Bu.
Mereka mengantarkan Lu Ming kekediaman panutua Gu.
"tok..tok...tok..."
Yan Bu mengetuk pintu panutua Gu sementara 2 gadis tetap stay disampingnya.
Panutua Gu segera membuka pintu.
"Yan Bu siapa orang ini?." Tanya Panutua Gu.
Yan Bu lalu menceritakan semuanya kepada panutua Gu.
"Begitu... Kalau begitu segera bawa kedalam." Yan Bu membopong Lu ming kedalam.
Kemudian Panutua Gu segera memeriksa tubuh Lu Ming.
"Meridianya Hancur dan dantianya rusak, ketika bangun orang ini akan menjadi sampah." ucap Panutua Gu.
"Panutua Gu, kira kira apa yang menyebabkan orang ini menjadi seperti ini?." Tanya Li Ran.
"Dari kelihatanya dia habis bertarung dengan orang yang sangat kuat." Ujar Panutua Gu.
"Kalian kembalilah dulu biar aku saja yang mengurusnya." Ucap Panutua Gu.
"Baik tetua." Mereka mengangguk dan kembali melakukan kegiatan mereka masing - masing.
Setelah mereka keluar panutua Gu menatap Lu Ming dengan serius.
"Orang ini memiliki fisik yang aneh, padahal dantian dan meridianya hancur tapi pemulihan dari fisiknya bisa secepat ini." ujar Panutua Gu terkejut.
sementara itu di alam kesadaran Lu Ming.
Seorang pria sedang terduduk di dalam kelopak bunga teratai yang sangat indah. yang awalnya tertutup mata pemuda itu terbuka.
"Pertarungan itu membawa terobosan pada tubuh ini, kekuatan tubuhku Sekarang ini bahkan tidak akan hancur walau dimasukan kedalam neraka abadi." Ujar sosok itu yang tak lain adalah Lu Ming.
Dalam kultivasi ada tiga hal yang dikultivasikan, yaitu kekuatan spiritual, Qi dan kekuatan tubuh.
Memang banyak orang yang memilih hanya melatih satu dari ketiga Hal itu, tapi Lu Ming dia mengkultivasikan ketiganya ketingkat yang sangat tinggi.
beberapa saat kemudian semua luka ditubuh Lu Ming sembuh, bahkan bekasnya saja tidak ada, panutua Gu melihat pemandangan tidak normal itu hanya terdiam.
Lu Ming terbangun dari pingsanya dan melihat keluar, dia sudah tahu bahwa dia berpindah dunia.
Walaupun dia pingsan tapi kekuatan spiritual seorang dewa tentu masih aktif bahkan jika dalam keadaan mati sekalipun, jadi dia bisa mendengar semuanya.
"Terima kasih, karena kebaikan kalian aku selamat dari kematian." Ujar Lu Ming.
"Tuan itu tidak masalah, saya hanya melakukan sebisa saya." ujar Panutua Gu tidak mempermasalahkan.
"Dan tuan bagaimana anda bisa mendapat luka seperti itu." Tanya Panutua Gu penasaran.
"Ceritanya sangat panjang dan aku tidak bisa menceritakannya untuk saat ini." Ujar Lu Ming.
"Karena tuan sudah sadar, lalu apa yang akan tuan lakukan selanjutnya." Tanya Panutua Gu.
"Entahlah, aku tidak tahu tapi bagaimana jika aku menjadi bagian dari sekte ini." Ujar Lu Ming.
"Tapi tuan, untuk kuota murid kami sudah penuh, dan mungkin hanya tersisa tukang sapu, itupun jika tuan mau." Ucap Panutua Gu.
"Yah jadi tukang sapu juga tidak apa." Ujar Lu Ming menyetujuinya.
"Jika tuan setuju, saya akan antarkan kekediaman tuan, dan juga untuk biaya tuan perlu melakukan misi sekte dan mendapatkan poin maka tuan bisa menukarnya dengan barang apapun di sekte ini." ujar Panutua Gu menjelaskan.
"Baiklah, ini adalah token sekte sebagai tanda pengenal tuan."
"Jangan panggil aku tuan, panggil saja aku Lu Ming, walaupun aku lebih kuat darimu tapi kau adalah Panutua dan aku adalah penyapu itu terasa aneh jika kau memanggilku tuan."
"Baik Lu Ming." Ujar Panutua Gu menyetujui pendapat Lu Ming.
...........
BERSAMBUNGGG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Kang Comen
tuh denger gk cwe² tidak semuanya tampan itu baik hati
2024-02-22
0
Singgih Sunaryo
dimulai dari 0 yahhh
2023-11-30
0
herry bjb
baru di awal cerita mc baru mau diangkat tulang sapu dah sombong bilang lebih kuat...sepertinya sifat mc di bab selanjutnya arogan...
2023-10-21
1