BAB 2: Beby

Semenjak kejadian di vila 3 tahun lalu, aku jadi semakin bersemangat kalau akan bertemu Anita. Aku sering mencuri curi pandang dengan ayahnya, pernah dengan sengaja bertatapan mata dengan ayahnya, menyentuhnya, bahkan sedikit menggodanya. Aku juga sering mencuri waktu untuk sekedar berbicara dengan ayahnya. Bahkan yang paling gila adalah aku dengan sengaja mencuri nomor handphone ayahnya dan menghubunginya.

Ya, saat itu aku masih 18 tahun dan aku paham mengapa ayah Anita sering mengabaikanku. Tapi aku yakin kecanggungan yang ia tunjukkan saat berdekatan denganku adalah karena ia juga punya ketertarikan yang sama denganku. Usia kami terpaut 24 tahun dan sekarang usiaku sudah 21 tahun sedangkan ia sudah berusia 45 tahun. Aku memang masih muda tapi dia juga belum terbilang tua. Kami sudah menjalani hubungan cinta rahasia ini selama setahun lebih. Dan sampai sekarang aku masih menikmatinya, menikmati saat-saat cemas waktu sedang curi kesempatan untuk bermesraan atau bahkan dag dig dug saat harus bertatapan atau bersentuhan di depan Anita atau orang banyak.

Sebenarnya sah-sah saja kalau kami menjalani hubungan percintaan karena kami sama-sama belum punya pasangan alias single. Tapi karena ia adalah ayah Anita, sahabat baikku dan ia juga seumuran dengan ibuku, jadilah kami harus merahasiakan semuanya rapat-rapat. Selain itu, hubungan kami harus dirahasiakan rapat-rapat juga dari keluarga Anita yang sudah menganggapku seperti keluarga sendiri.

Ngga bisa aku bayangkan bagaimana jadinya kalau ibu sampai tahu aku pacaran sama pria yang seumuran dengannya bahkan seorang duda dan ayah kandung sahabatku. Bahkan aku ngga mau bayangin gimana kalau Anita sampai tahu aku dan ayahnya pacaran. Pasti kacau banget, dan aku pasti malu banget. Malu karena kesannya aku adalah orang yang ngga tahu diri dan memanfaatkan kebaikannya. Padahal cintaku untuk ayahnya tulus dan bahkan ini adalah cinta pertamaku.

"Lia, kamu udah ambil minumannya? Yuk ke kamar, kita mulai filmnya." Anita mengajakku masuk kamarnya yang super nyaman untuk menonton film terbaru. Hal yang biasa aku lakukan kalau sedang ke rumahnya. Dan barusan aku sengaja ke dapur untuk ambil minum sekalian janjian dengan ayahnya.

Dulu, aku simpan nomor handphone ayahnya tanpa sepengetahuan Anita. Aku sering menghubungi nomor ayahnya, lalu ku matikan waktu diangkat. Mendengar suaranya saja sudah sangat senang sampai jantungku mau loncat. Tapi kemudian aku ketahuan, waktu itu aku sedang menunggu Anita ke toserba dan aku di dalam mobil bersama ayahnya. Ayahnya sengaja menghubungi nomor yang sering menghubunginya itu, dan handphone milikku berbunyi.

"Ini nomor handphone kamu, Lia?" tanya nya sambil menatapku dari kaca spion.

Aku tertunduk malu, aku bingung harus jawab apa. Rasanya seperti ketahuan habis melakukan kriminal, jantungku berdegup sangat kencang, aku malu, takut, dan gugup.

"Nomor kamu om simpan ya. Dan jangan dimatikan lagi kalau teleponmu om angkat."

Deg! Ninu ninu ninu...*suara sirine ambulance terdengar di kepalaku.

Aku harus ke IGD sekarang juga! Jantungku mau loncat keluar! Hahaha... Aku senang banget, karena itu artinya aku dapat lampu hijau. Yes! Aku boleh menghubunginya, bahkan seperti ajakan bagiku untuk menelpon dia lagi. Begitulah awalnya hingga sampai sekarang aku masih terus berhubungan dengan ayahnya.

"Lia, kamu sudah ketemu ayahku? Dia baru sampai tadi pagi dari luar kota, katanya dia mau kasih kamu oleh-oleh." Tanya Anita tiba-tiba sambil menonton film, dan jantungku selalu dag dig dug kalau dia bahas ayahnya.

"Mh... Belum sih, emang oleh-oleh apa, Nit?" tanyaku pura-pura ingin tahu, padahal aku sudah tahu oleh-olehnya, yang salah satunya adalah ciuman tadi.

"Nanti aja ya kamu lihat sendiri, bagus deh pokoknya! Aku yang pilihin oleh-olehnya waktu ayah video call aku kemarin."

"Oke. Jadi penasaran..."

Cling. Suara handphone ku berbunyi, ada notifikasi chat wa dari Beby disana. Iya, aku namai kontak ayahnya Anita dengan nama Beby, nama sebenarnya Roby tapi aku ngga berani kasih nama itu di kontakku, apalagi kasih embel-embel sebutan 'sayangku', 'pacarku' atau lain sebagainya. Dan aku katakan pada Anita kalau aku punya teman kampus yang cukup akrab denganku bernama Beby.

Aku buka chat nya, disana tertulis, 'Gimana tadi? Jangan marah ya, Lia.'

Aku jadi teringat adegan ciuman tadi, begitu lembut dan hangat, ingin sekali mengulanginya lagi. Aku pun jawab chat nya, 'Happy banget, mau lagi, beb😘'

Aku memang anak yang apa adanya dan tidak sungkan mengutarakan apa yang ada di hati atau pikiranku, apalagi dengan kekasihku Roby. Dan iya, aku memanggilnya 'beb', tapi ia tak pernah memanggil aku dengan sebutan sayang, dia lebih sering menyebut namaku saja. It's ok, yang penting hubungan kami lancar dan saling memiliki.

"Chat dari siapa, Lia?" Tanya Anita padaku.

"Ini, Beby wa aku, tadi pagi dia kasih aku makanan pas lewat depan rumah." Aku beralasan.

"Dia lewat depan rumah kamu? Dia dari mana mau kemana?"

"Aku ngga tau, dia cuma bilang mau mampir, terus dia kasih aku makanan. Oh ya, itu makanannya ada di tas. Mau coba?" Aku berbohong pada Anita, makanan itu memang ada di meja makan tadi pagi, aku sengaja membawanya karena pikirku mungkin akan ku makan bersama Anita. Tak kusangka bisa aku jadikan alibi.

Handphone ku berbunyi lagi, ada notifikasi chat wa lagi dari Beby. Aku pun membaca dan membalasnya sementara Anita sedang memakan makananku sambil terus nonton.

'Lia, nanti ketemu ya'

'kan tadi sudah, ada apa?'

'ku tunggu di depan toserba jam 8'

'masih kangen? Jadi ngga sabar nunggu jam 8 malam'

'keep it secret. Kangen beraaaatt'

Aku pun tersenyum membaca chat wa nya, sampai-sampai Anita melirik ke arahku.

"Nit, aku pamitan ya jam 7 malam nanti. Aku mau pergi sama ibu."

"Oke... Tapi nanti ketemu ayah dulu ya, ambil oleh-olehnya. Atau ambil aja sekarang, ayah kayaknya di kamar."

Wah, kesempatan bagus sebetulnya, tapi aku ngga mau kelihatan banget kalau aku kepingin banget ke kamar ayahnya.

"Ah ngga Nit, ngga enak lah takut ganggu, mungkin lagi istirahat"

"Ngga kok, sana gih ambil. Ketuk aja pintunya, bilang Anita yang suruh ambil oleh-olehnya. Takut lupa, soalnya ayah kan sering keluar rumah" Anita menyuruhku sambil sedikit mendorongku keluar kamar.

Oke, ini benar-benar kesempatan yang kebetulan. Aku jadi grogi, padahal kalau dilihat dari kacamata orang biasa, aku hanya sekedar ke kamar ayahnya lalu ambil oleh-oleh dan bilang terima kasih. Tapi, karena aku dan 'Beby' ada hubungan jadinya aku grogi banget, seperti takut ketahuan rahasia hubungan kita terbongkar.

Terpopuler

Comments

Diary Tika

Diary Tika

Aku juga grogi nich

2023-08-17

0

Risa Koizumi

Risa Koizumi

Luar biasa! 👏

2023-07-26

0

Akako

Akako

Gila, endingnya bikin terharu.

2023-07-26

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Aku Dan Hidupku
2 BAB 2: Beby
3 BAB 3: Oleh-oleh
4 BAB 4: Apa Yang Salah?
5 BAB 5: Wejangan Ibu
6 BAB 6: Mahkota
7 BAB 7: Rendy
8 BAB 8: Taxi Online
9 BAB 9: Kacau
10 BAB 10: Ketahuan
11 BAB 11: Pertandingan
12 BAB 12: Terenyuh
13 BAB 13: Rencana Anita
14 BAB 14: Malam Yang Dinantikan
15 BAB 15: Dinner
16 BAB 16: Santapan Makan Malam
17 BAB 17: Aku dan Rendy
18 BAB 18: Bingung
19 BAB 19: Sakit
20 BAB 20: Aku Diantara Mereka
21 BAB 21: Anniversary
22 BAB 22: Situasi Berganti
23 BAB 23: Awal Takdir Buruk
24 BAB 24: Terjadi Lagi
25 BAB 25: Alasan Untuk Anita
26 BAB 26: Kecemasanku
27 BAB 27: Mimpi Buruk
28 BAB 28: Undangan Perjodohan
29 BAB 29: Rencanaku
30 BAB 30: Persiapan Perang
31 BAB 31: Jujur Pada Ibu
32 BAB 32: Rendy dan Cintanya
33 BAB 33: Perubahan Rencana
34 BAB 34: Plot Twist
35 BAB 35: Benjamin dan Anita
36 BAB 36: Rahasia Anita
37 BAB 37: Harus Menikah
38 BAB 38: Menanti Kepastian
39 BAB 39: Pembicaraan Serius
40 BAB 40: Akhirnya, Terjadi...
41 BAB 41: Menjauh
42 BAB 42: Terbongkarnya Rahasia Anita
43 BAB 43: Masa Lalu
44 BAB 44: Menyerah?
45 BAB 45: Tanpa Kepastian
46 BAB 46: Ibu Bahagia, Aku Pun Bahagia
47 BAB 47: Hari Pertama
48 BAB 48: Menepis Ego
49 BAB 49: Perdebatan Lagi
50 BAB 50: Desakan Ibu
51 BAB 51: Kehadiran Rendy dan Kolega
52 BAB 52: Malam Bersama Rendy
53 BAB 53: Pagi Yang Mendebarkan
54 BAB 54: Surat Dari Ibu
55 BAB 55: Keputusan Berat
56 BAB 56: Dilamar
57 BAB 57: Ancaman dan Teguran
58 BAB 58: Kepedihan
59 BAB 59: Kesempatan
60 BAB 60: Rendy oh Rendy
61 Bab 61: Gemuruh
62 We Are Back
Episodes

Updated 62 Episodes

1
BAB 1 : Aku Dan Hidupku
2
BAB 2: Beby
3
BAB 3: Oleh-oleh
4
BAB 4: Apa Yang Salah?
5
BAB 5: Wejangan Ibu
6
BAB 6: Mahkota
7
BAB 7: Rendy
8
BAB 8: Taxi Online
9
BAB 9: Kacau
10
BAB 10: Ketahuan
11
BAB 11: Pertandingan
12
BAB 12: Terenyuh
13
BAB 13: Rencana Anita
14
BAB 14: Malam Yang Dinantikan
15
BAB 15: Dinner
16
BAB 16: Santapan Makan Malam
17
BAB 17: Aku dan Rendy
18
BAB 18: Bingung
19
BAB 19: Sakit
20
BAB 20: Aku Diantara Mereka
21
BAB 21: Anniversary
22
BAB 22: Situasi Berganti
23
BAB 23: Awal Takdir Buruk
24
BAB 24: Terjadi Lagi
25
BAB 25: Alasan Untuk Anita
26
BAB 26: Kecemasanku
27
BAB 27: Mimpi Buruk
28
BAB 28: Undangan Perjodohan
29
BAB 29: Rencanaku
30
BAB 30: Persiapan Perang
31
BAB 31: Jujur Pada Ibu
32
BAB 32: Rendy dan Cintanya
33
BAB 33: Perubahan Rencana
34
BAB 34: Plot Twist
35
BAB 35: Benjamin dan Anita
36
BAB 36: Rahasia Anita
37
BAB 37: Harus Menikah
38
BAB 38: Menanti Kepastian
39
BAB 39: Pembicaraan Serius
40
BAB 40: Akhirnya, Terjadi...
41
BAB 41: Menjauh
42
BAB 42: Terbongkarnya Rahasia Anita
43
BAB 43: Masa Lalu
44
BAB 44: Menyerah?
45
BAB 45: Tanpa Kepastian
46
BAB 46: Ibu Bahagia, Aku Pun Bahagia
47
BAB 47: Hari Pertama
48
BAB 48: Menepis Ego
49
BAB 49: Perdebatan Lagi
50
BAB 50: Desakan Ibu
51
BAB 51: Kehadiran Rendy dan Kolega
52
BAB 52: Malam Bersama Rendy
53
BAB 53: Pagi Yang Mendebarkan
54
BAB 54: Surat Dari Ibu
55
BAB 55: Keputusan Berat
56
BAB 56: Dilamar
57
BAB 57: Ancaman dan Teguran
58
BAB 58: Kepedihan
59
BAB 59: Kesempatan
60
BAB 60: Rendy oh Rendy
61
Bab 61: Gemuruh
62
We Are Back

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!