BAB 4: Apa Yang Salah?

Aku pulang dari rumah Anita menuju toserba dengan naik taxi online. Tepat 15 menit perjalanan, aku sudah sampai di depan toserba tempat aku dan 'Beby' biasa janji ketemuan.

Aku langsung masuk ke dalam mobil hitam yang terparkir di seberang toserba. Mobil langsung melaju pelan saat aku menutup pintu dan memakai sabuk pengaman.

"Waahhh... Akhirnya cuma kita berduaaaa..."

Aku langsung memeluk 'Beby' dan mencium pipi kirinya. Ia pun balas membelai lembut kepalaku.

"Anita ngga tanya apa-apa kan?" Tanyanya padaku.

"Ngga sih, soalnya aku bilang mau pergi sama ibu tadi. Tapi... Tadi dia sempet tanya soal cincinnya."

"Ohya?! Terus kamu bilang apa?"

"Aku bilang cincin ini dibeliin sama ibu. Eh tapi dia jadi sedih, katanya mamahnya ngga pernah perhatian sama dia, ngga kaya ibu."

"Memang mamahnya Anita kurang perhatian sama dia, yaah mungkin karena sudah punya keluarga baru, jadi perhatiannya terbagi. Tapi mamahnya pasti sayang juga sama Anita."

"Tapi kalau ayahnya punya keluarga baru, perhatiannya akan terbagi juga ngga?"

"Aku ngga bisa janji, tapi akan aku usahakan supaya perhatiannya terbagi secara adil. Apalagi kalau calon mamah barunya Anita seumuran juga sama dia, pasti sama-sama manja. Wah, ngga bisa aku bayangin gimana jadinya..."

Aku tidak bisa berkata apa-apa, karena kalau di pikir lagi memang rasanya aneh kalau benar-benar aku menikah dengan 'Beby' dan otomatis menjadi ibu tiri Anita. Aku dan Anita kan seumuran, dia juga kan sahabatku, hal apa pun biasa kita lakukan bersama, dan cerita apa pun sering juga kita bagi kecuali cerita aku dan ayahnya.

"Kenapa tiba-tiba diam? Mikirin apa?" Tanyanya penasaran.

"Kalau kita menikah, aneh ngga sih kalau beneran aku jadi ibu tirinya Anita?"

"Sebenarnya ngga sih, karena udah banyak juga kisah kaya gitu. Dan semua oke-oke aja selama semuanya saling memahami dan menerima situasinya." Jawabnya santai.

Benar juga, sebenarnya semua akan baik-baik saja seandainya ibu, Anita dan keluarganya serta orang-orang di sekitar kami bisa memahami kami, bisa menerima kenyataan bahwa aku dan ayah Anita saling mencintai. Lantas, apa sebenarnya yang membuat aku dan 'Beby' harus merahasiakan hubungan kami rapat-rapat? Apakah karena perbedaan usia? Atau apakah karena kedekatan kami sejak dulu dengan keluarga masing-masing?

Bukankah seharusnya keluarga kami justru senang karena kami akhirnya menikah dengan orang yang sudah mereka kenal sejak lama? Bukankah seharusnya ibu akan memiliki rasa aman kalau aku menikah dengan pria yang sudah jelas mapan, jelas baik, dan jelas perhatian padaku? Bukankah seharusnya Anita dan keluarganya justru akan lebih bahagia, karena akhirnya pria duda yang sangat mereka andalkan ini menikah dengan seorang gadis yang belum pernah menikah sebelumnya?

"Lia, are you ok? Sudah ngga usah dipikirin banget, kamu masih muda jadi nikmati saja hidupmu dan jalani sebaik-baiknya. Nanti akan tiba waktunya kita bisa bilang ke semua orang bahwa kita saling mencintai." Ia berusaha menenangkan aku.

"Menurutmu apa sih yang membuat semua orang sepertinya akan menentang hubungan kita? Atau hanya pikiran kita saja yang berpikir bahwa hubungan kita pasti tidak akan dapat restu semua orang?" Tanyaku penasaran dengan jawabannya.

"Kalau dari sisi ibumu, pasti dia ingin anak gadisnya menikah dengan pria yang belum pernah menikah alias bukan duda. Kalau dari sisi Anita, pasti dia akan merasa canggung sebab sahabat dekatnya akan berubah status menjadi ibu barunya. Dan orang-orang sekitar pasti akan bahas soal perbedaan usia kita yang menurut mereka terpaut jauh."

Aku sedikit puas dengan jawabannya karena sama persis dengan apa yang memang ada di pikiranku sebelumnya. Tapi aku masih bertanya-tanya, apakah sebenarnya yang salah dengan gadis yang menikahi seorang duda? Bukankah sudah banyak yang melakukan hal itu? Lalu apa yang salah dengan sahabat yang jadi ibu sambung, bukankah kita justru akan lebih dekat dan akrab karena sudah saling kenal luar dalam? Dan memangnya kenapa kalau perbedaan usia kami jauh? Toh yang menajalani hubungan itu kan kami berdua, bukan mereka. Aku hanya masih merasa bingung dengan orang-orang yang tidak bisa memahami dan menerima kami.

"Lia, kita beli kopi yuk, terus beliin ibu kue kesukaanya di tempat biasa." Ajaknya padaku, dan aku hanya menjawabnya dengan anggukan kepala.

Mobil melaju cukup cepat hingga sampai di sebuah coffee shop tempat kami biasa ngobrol-ngobrol berdua. Tempatnya nyaman dan tidak terlalu ramai, dan yang terpenting adalah cukup jauh dari area rumah kami. Disini aku bisa menyandarkan kepalaku di bahunya, melingkarkan tanganku di lengannya yang hangat.

"Cuma disini kita bisa se-mesra ini. Kamu nyaman?" Tanyaku padanya.

"Tentu, nyaman banget."

"Kapan ya kita bisa menunjukkan rasa nyaman kita begini di depan semua keluarga kita?"

"Kamu kenapa bahas itu terus sih? Kamu mau cepet nikah sama aku?" Dia bertanya sambil menggodaku dengan mencubit pelan pipiku.

"Bukan begitu, terkadang aku capek dan bosan juga kalau harus kucing-kucingan sama yang lain. Aku pengen setiap sama kamu, aku bisa dengan leluasa panggil kamu beb, peluk kamu atau telponan sama kamu tanpa takut ketahuan."

"Sabar ya, Lia. Aku juga mau, tapi aku masih harus jaga perasaan Anita. Aku masih sering merasa bersalah karena pernah gagal mempertahankan rumah tanggaku dengan mamahnya, sehingga Anita harus merasakan tumbuh tanpa ibu."

Aku tidak menjawab apa pun, hanya bisa terdiam sambil terus berharap suatu hari aku bisa merasakan bebas mencintai dan bermesraan dengannya tanpa harus takut atau khawatir pada apa pun dan siapa pun.

Terpopuler

Comments

Gbi Clavijo🌙

Gbi Clavijo🌙

Keren banget! Aku nggak sabar nunggu babak berikutnya ⚡️

2023-07-28

0

Shinn Asuka

Shinn Asuka

Suka banget sama karakter yang kamu buat thor, semoga terus berkembang.

2023-07-28

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Aku Dan Hidupku
2 BAB 2: Beby
3 BAB 3: Oleh-oleh
4 BAB 4: Apa Yang Salah?
5 BAB 5: Wejangan Ibu
6 BAB 6: Mahkota
7 BAB 7: Rendy
8 BAB 8: Taxi Online
9 BAB 9: Kacau
10 BAB 10: Ketahuan
11 BAB 11: Pertandingan
12 BAB 12: Terenyuh
13 BAB 13: Rencana Anita
14 BAB 14: Malam Yang Dinantikan
15 BAB 15: Dinner
16 BAB 16: Santapan Makan Malam
17 BAB 17: Aku dan Rendy
18 BAB 18: Bingung
19 BAB 19: Sakit
20 BAB 20: Aku Diantara Mereka
21 BAB 21: Anniversary
22 BAB 22: Situasi Berganti
23 BAB 23: Awal Takdir Buruk
24 BAB 24: Terjadi Lagi
25 BAB 25: Alasan Untuk Anita
26 BAB 26: Kecemasanku
27 BAB 27: Mimpi Buruk
28 BAB 28: Undangan Perjodohan
29 BAB 29: Rencanaku
30 BAB 30: Persiapan Perang
31 BAB 31: Jujur Pada Ibu
32 BAB 32: Rendy dan Cintanya
33 BAB 33: Perubahan Rencana
34 BAB 34: Plot Twist
35 BAB 35: Benjamin dan Anita
36 BAB 36: Rahasia Anita
37 BAB 37: Harus Menikah
38 BAB 38: Menanti Kepastian
39 BAB 39: Pembicaraan Serius
40 BAB 40: Akhirnya, Terjadi...
41 BAB 41: Menjauh
42 BAB 42: Terbongkarnya Rahasia Anita
43 BAB 43: Masa Lalu
44 BAB 44: Menyerah?
45 BAB 45: Tanpa Kepastian
46 BAB 46: Ibu Bahagia, Aku Pun Bahagia
47 BAB 47: Hari Pertama
48 BAB 48: Menepis Ego
49 BAB 49: Perdebatan Lagi
50 BAB 50: Desakan Ibu
51 BAB 51: Kehadiran Rendy dan Kolega
52 BAB 52: Malam Bersama Rendy
53 BAB 53: Pagi Yang Mendebarkan
54 BAB 54: Surat Dari Ibu
55 BAB 55: Keputusan Berat
56 BAB 56: Dilamar
57 BAB 57: Ancaman dan Teguran
58 BAB 58: Kepedihan
59 BAB 59: Kesempatan
60 BAB 60: Rendy oh Rendy
61 Bab 61: Gemuruh
62 We Are Back
Episodes

Updated 62 Episodes

1
BAB 1 : Aku Dan Hidupku
2
BAB 2: Beby
3
BAB 3: Oleh-oleh
4
BAB 4: Apa Yang Salah?
5
BAB 5: Wejangan Ibu
6
BAB 6: Mahkota
7
BAB 7: Rendy
8
BAB 8: Taxi Online
9
BAB 9: Kacau
10
BAB 10: Ketahuan
11
BAB 11: Pertandingan
12
BAB 12: Terenyuh
13
BAB 13: Rencana Anita
14
BAB 14: Malam Yang Dinantikan
15
BAB 15: Dinner
16
BAB 16: Santapan Makan Malam
17
BAB 17: Aku dan Rendy
18
BAB 18: Bingung
19
BAB 19: Sakit
20
BAB 20: Aku Diantara Mereka
21
BAB 21: Anniversary
22
BAB 22: Situasi Berganti
23
BAB 23: Awal Takdir Buruk
24
BAB 24: Terjadi Lagi
25
BAB 25: Alasan Untuk Anita
26
BAB 26: Kecemasanku
27
BAB 27: Mimpi Buruk
28
BAB 28: Undangan Perjodohan
29
BAB 29: Rencanaku
30
BAB 30: Persiapan Perang
31
BAB 31: Jujur Pada Ibu
32
BAB 32: Rendy dan Cintanya
33
BAB 33: Perubahan Rencana
34
BAB 34: Plot Twist
35
BAB 35: Benjamin dan Anita
36
BAB 36: Rahasia Anita
37
BAB 37: Harus Menikah
38
BAB 38: Menanti Kepastian
39
BAB 39: Pembicaraan Serius
40
BAB 40: Akhirnya, Terjadi...
41
BAB 41: Menjauh
42
BAB 42: Terbongkarnya Rahasia Anita
43
BAB 43: Masa Lalu
44
BAB 44: Menyerah?
45
BAB 45: Tanpa Kepastian
46
BAB 46: Ibu Bahagia, Aku Pun Bahagia
47
BAB 47: Hari Pertama
48
BAB 48: Menepis Ego
49
BAB 49: Perdebatan Lagi
50
BAB 50: Desakan Ibu
51
BAB 51: Kehadiran Rendy dan Kolega
52
BAB 52: Malam Bersama Rendy
53
BAB 53: Pagi Yang Mendebarkan
54
BAB 54: Surat Dari Ibu
55
BAB 55: Keputusan Berat
56
BAB 56: Dilamar
57
BAB 57: Ancaman dan Teguran
58
BAB 58: Kepedihan
59
BAB 59: Kesempatan
60
BAB 60: Rendy oh Rendy
61
Bab 61: Gemuruh
62
We Are Back

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!