BAB 5: Wejangan Ibu

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, sudah saatnya aku pulang sebelum ibu khawatir mencariku. 'Beby' mengantarku pulang, biasanya ia akan turunkan aku di dekat taman tak jauh dari rumahku. Katanya sih ngga enak kalau harus antar aku ke depan rumah dan ketemu ibu, apalagi Anita tidak ikut mengantar.

"Ngomong-ngomong, kamu mau bicarain apa? Kamu bilang ada yang mau kamu bicarain, lupa ya?" Tanyaku pada 'Beby'.

"Oh iya hampir lupa, maklum sudah usia." Ia lalu mengeluarkan handphone dari dalam tasnya.

"Ini, aku pakai handphone baru dengan nomor baru. Tempo hari Anita pinjam handphone aku untuk telepon omahnya, katanya telepon dia ngga diangkat sama omah soalnya nomor dia kan ganti lagi waktu handphone nya hilang." Jelasnya padaku.

"Oke, terus?"

"Ini kamu simpan nomor baru aku, mulai sekarang aku akan chat atau telepon kamu pakai handphone ini. Jadi handphone lamaku untuk bisnis, keluarga atau teman aja." Ia pun menghubungi nomorku, lalu ku simpan nomor baru nya.

"Repot ya kalau rahasia-rahasiaan begini." Jawabku sedikit kesal.

Mobil pun melaju cukup cepat, katanya ia tak mau aku sampai rumah terlalu malam. Tepat di dekat taman ia menghentikan laju mobilnya. Sebelum turun, aku sempatkan untuk memeluknya lebih lama, lalu aku kecup semua bagian wajahnya. Ia pun juga melakukan hal yang sama, dan tak lupa ditambahkan ciuman singkat namun menggebu.

"Aku pamit pulang ya, kamu hati-hati dijalan."

"Siap Lia sayang. See you tomorrow."

Aku turun dari mobil dengan membawa banyak tas belanja, ada yang berisi tas oleh-oleh, ada yang berisi kopi dan juga kue kesukaan ibu. Aku sempatkan bersandar pada pintu kaca mobil lalu memberikan 'kiss bye' padanya, tapi tiba-tiba ada suara ibu menyapaku.

"Lia, sudah pulang? Kamu dari rumah Anita?" Sapa ibu padaku dan langsung membuat sekujur tubuhku kaku.

Aku sangat terkejut dengan kehadiran ibu yang tiba-tiba muncul, aku khawatir sejak kapan dia ada disana. Apakah dia melihat semua adegan di dalam mobil dan di luar mobil barusan? Aduh, aku cemas sekali.

"Lia sama siapa?" Ibu menoleh ke arah dalam mobil untuk melihat dengan siapa aku diantar pulang.

"Malam mba, saya antar Lia soalnya udah malam, khawatir kalau pulang sendiri." Ucap 'Beby' pada ibuku. Ia pun segera turun dari mobil untuk sekedar berbincang dengan ibu.

Ini pertama kalinya aku dan 'Beby' bertemu ibu di jalan seperti ini. Biasanya ibu memang tahu kalau aku sering pulang di antar ayah Anita alias 'Beby', tapi belum pernah kami berdua ketahuan begini oleh ibu.

"Terima kasih ya sudah antar Lia, maaf kalau dia merepotkan." Ucap ibu pada 'Beby'.

"Oh ngga masalah, Lia sudah seperti anak saya sendiri."

Apa?! Seperti anak sendiri! Kata-kata 'Beby' barusan benar-benar bikin panas di kupingku. Bukannya dia mau bilang dan tunjukkan ke orang-orang kalau kita punya hubungan?! Kalau dia bilang begitu bukannya tambah aneh kalau nanti tiba-tiba ibu tahu kita pacaran?!

"Bu, ayo kita pulang, Lia capek juga bawa banyak tas belanjaan. Kasian juga om Roby nanti pulangnya kemalaman. Makasih ya om Roby, bye..." Aku langsung pergi meninggalkan 'Beby' dan ibu yang menyusul di belakangku.

"Permisi ya, saya pamit pulang duluan. Hati-hati dijalan ya, mas." Ucap ibu pada 'Beby'.

Aku kesal campur bete, aku ngga menoleh ke belakang sedikit pun. Aku biarkan mobilnya melaju dan menghilang di pertigaan jalan.

"Lia, jalannya cepat sekali. Tunggu ibu dong."

"Eh maaf bu, Lia lupa ibu di belakang Lia."

Sesampainya di rumah aku langsung mandi dan berganti pakaian tidur. Aku lihat ibu juga sudah mandi dan sedang santai menonton vidoe di handphone.

"Ibu ngga tidur? Besok ibu kan keliling lagi jual kue." Ucapku pada ibu.

"Ibu belum bilang ya? Mulai besok ibu ngga jual kue keliling lagi, dan ngga kerja di laundry lagi, soalnya ibu sudah dapat pekerjaan baru." Ibu nampak senang.

"Ibu dapat kerja dimana sekarang?" Tanyaku penasaran.

"Nanti aja ibu cerita ya. Sekarang ibu mau bahas soal kamu dulu. Sini duduk dekat ibu."

"Aku? Memang aku kenapa bu?" Aku jadi khawatir dan takut ibu bahas soal tadi.

"Tadi itu ayahnya Anita?"

"Iya, bu. Kenapa?"

"Masih muda ya, masih gagah, kalau tadi ibu lihat kamu dan ayahnya Anita, ibu yakin orang akan pikir dia itu pacarmu."

"Hah?! Masa sih bu?" Jantungku tiba-tiba saja berdegup kencang, ketakutan seperti dikejar hantu.

"Lia, kamu kan sudah dewasa, ibu ngga enak kalau lihat Lia dan ayahnya Anita terlalu sering bersama. Ayahnya Anita itu lumayan sering lho antar kamu pulang. Selain ngga enak karena pasti ngerepotin, juga ngga enak sama orang-orang yang lihat." Aku tahu ibu sedang berusaha pelan-pelan menasehatiku untuk jaga jarak dengan 'Beby'.

"Emangnya ngga enak sama orang-orang itu kenapa ya bu?" Tanyaku sedikit ada rasa kesal.

"Karena setiap diantar pulang, kamu pasti bawa banyak belanjaan. Terus, dia itu kan kelihatan sekali sudah berumur dan kelihatan sudah berkeluarga, banyak orang disini yang tanya sama ibu, siapa pria yang sering antar Lia?" Jelas ibu padaku dengan hati-hati.

"Terus ibu jawab apa? Ibu jelasin ke mereka ngga siapa yang sering antar aku? Ngga perlu, bu. Mereka ngga perlu tahu siapa yang sering antar aku, mereka ngga perlu tahu urusanku." Ucapku dengan nada bicara sedikit tinggi. Entah kenapa aku jadi kesal dengar penjelasan ibu.

"Lia jangan marah, ibu kan bicaranya pelan-pelan. Ibu juga kurang sreg lihat Lia terlalu dekat sama ayahnya Anita, dia juga kan duda, dan..."

"Emang kalau duda kenapa bu? Emang kalau usia kita beda jauh kenapa juga? Apa yang salah sih bu?" Tanyaku semakin emosi.

"Lia kenapa? Lia marah sama ibu? Ibu cuma khawatir, nanti ngga ada cowo yang mau deketin Lia, soalnya dipikir Lia sudah punya pacar. Ibu juga ngga enak, takut orang-orang berpikir negatif sama Lia " Ucap ibu sambil membelai lembut rambut panjangku.

"Berpikir negatif gimana bu? Kan cuma diantar pulang aja, bu." Nada bicaraku mulai melemah, tiba-tiba ada perasaan ngga enak sama ibu.

"Gini Lia, ibu pernah dengar selentingan orang bilang, Lia diantar om-om. Kan kesannya kurang bagus, Lia. Maaf kalau Lia jadi kesal dengarnya, ibu sampaikan begini supaya kamu bisa lebih jaga diri dan jaga jarak."

Aku jadi tersentil dengar kata-kata ibu barusan. Memang sebenarnya aku sendiri juga pernah mendengar ada yang bilang aku sering jalan sama om-om. Bahkan setiap kali pergi bersama 'Beby', tidak satu dua orang yang melihat aneh ke arah kita. Padahal 'Beby' belum tua-tua banget lho. Apa karena penampilanku terlalu ke kanak-kanakan? Sepertinya aku harus rubah penampilan supaya terlihat lebih dewasa.

Terpopuler

Comments

lyPoppy

lyPoppy

Jangan lupa update setiap hari, saya suka banget dengan ceritanya 👏

2023-07-28

2

Yuri Lowell

Yuri Lowell

Beberapa hari sudah bersabar, tolong update sekarang ya thor!

2023-07-28

0

Curtis

Curtis

Sukses membuatku merasa seperti ikut dalam cerita!

2023-07-28

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 : Aku Dan Hidupku
2 BAB 2: Beby
3 BAB 3: Oleh-oleh
4 BAB 4: Apa Yang Salah?
5 BAB 5: Wejangan Ibu
6 BAB 6: Mahkota
7 BAB 7: Rendy
8 BAB 8: Taxi Online
9 BAB 9: Kacau
10 BAB 10: Ketahuan
11 BAB 11: Pertandingan
12 BAB 12: Terenyuh
13 BAB 13: Rencana Anita
14 BAB 14: Malam Yang Dinantikan
15 BAB 15: Dinner
16 BAB 16: Santapan Makan Malam
17 BAB 17: Aku dan Rendy
18 BAB 18: Bingung
19 BAB 19: Sakit
20 BAB 20: Aku Diantara Mereka
21 BAB 21: Anniversary
22 BAB 22: Situasi Berganti
23 BAB 23: Awal Takdir Buruk
24 BAB 24: Terjadi Lagi
25 BAB 25: Alasan Untuk Anita
26 BAB 26: Kecemasanku
27 BAB 27: Mimpi Buruk
28 BAB 28: Undangan Perjodohan
29 BAB 29: Rencanaku
30 BAB 30: Persiapan Perang
31 BAB 31: Jujur Pada Ibu
32 BAB 32: Rendy dan Cintanya
33 BAB 33: Perubahan Rencana
34 BAB 34: Plot Twist
35 BAB 35: Benjamin dan Anita
36 BAB 36: Rahasia Anita
37 BAB 37: Harus Menikah
38 BAB 38: Menanti Kepastian
39 BAB 39: Pembicaraan Serius
40 BAB 40: Akhirnya, Terjadi...
41 BAB 41: Menjauh
42 BAB 42: Terbongkarnya Rahasia Anita
43 BAB 43: Masa Lalu
44 BAB 44: Menyerah?
45 BAB 45: Tanpa Kepastian
46 BAB 46: Ibu Bahagia, Aku Pun Bahagia
47 BAB 47: Hari Pertama
48 BAB 48: Menepis Ego
49 BAB 49: Perdebatan Lagi
50 BAB 50: Desakan Ibu
51 BAB 51: Kehadiran Rendy dan Kolega
52 BAB 52: Malam Bersama Rendy
53 BAB 53: Pagi Yang Mendebarkan
54 BAB 54: Surat Dari Ibu
55 BAB 55: Keputusan Berat
56 BAB 56: Dilamar
57 BAB 57: Ancaman dan Teguran
58 BAB 58: Kepedihan
59 BAB 59: Kesempatan
60 BAB 60: Rendy oh Rendy
61 Bab 61: Gemuruh
62 We Are Back
Episodes

Updated 62 Episodes

1
BAB 1 : Aku Dan Hidupku
2
BAB 2: Beby
3
BAB 3: Oleh-oleh
4
BAB 4: Apa Yang Salah?
5
BAB 5: Wejangan Ibu
6
BAB 6: Mahkota
7
BAB 7: Rendy
8
BAB 8: Taxi Online
9
BAB 9: Kacau
10
BAB 10: Ketahuan
11
BAB 11: Pertandingan
12
BAB 12: Terenyuh
13
BAB 13: Rencana Anita
14
BAB 14: Malam Yang Dinantikan
15
BAB 15: Dinner
16
BAB 16: Santapan Makan Malam
17
BAB 17: Aku dan Rendy
18
BAB 18: Bingung
19
BAB 19: Sakit
20
BAB 20: Aku Diantara Mereka
21
BAB 21: Anniversary
22
BAB 22: Situasi Berganti
23
BAB 23: Awal Takdir Buruk
24
BAB 24: Terjadi Lagi
25
BAB 25: Alasan Untuk Anita
26
BAB 26: Kecemasanku
27
BAB 27: Mimpi Buruk
28
BAB 28: Undangan Perjodohan
29
BAB 29: Rencanaku
30
BAB 30: Persiapan Perang
31
BAB 31: Jujur Pada Ibu
32
BAB 32: Rendy dan Cintanya
33
BAB 33: Perubahan Rencana
34
BAB 34: Plot Twist
35
BAB 35: Benjamin dan Anita
36
BAB 36: Rahasia Anita
37
BAB 37: Harus Menikah
38
BAB 38: Menanti Kepastian
39
BAB 39: Pembicaraan Serius
40
BAB 40: Akhirnya, Terjadi...
41
BAB 41: Menjauh
42
BAB 42: Terbongkarnya Rahasia Anita
43
BAB 43: Masa Lalu
44
BAB 44: Menyerah?
45
BAB 45: Tanpa Kepastian
46
BAB 46: Ibu Bahagia, Aku Pun Bahagia
47
BAB 47: Hari Pertama
48
BAB 48: Menepis Ego
49
BAB 49: Perdebatan Lagi
50
BAB 50: Desakan Ibu
51
BAB 51: Kehadiran Rendy dan Kolega
52
BAB 52: Malam Bersama Rendy
53
BAB 53: Pagi Yang Mendebarkan
54
BAB 54: Surat Dari Ibu
55
BAB 55: Keputusan Berat
56
BAB 56: Dilamar
57
BAB 57: Ancaman dan Teguran
58
BAB 58: Kepedihan
59
BAB 59: Kesempatan
60
BAB 60: Rendy oh Rendy
61
Bab 61: Gemuruh
62
We Are Back

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!