chapter 5

Siska sebenar nya dulu kuliah di kota, tempat tinggal nya sekarang, dengan mengandalkan prestasi, sampai ia lulus dan sewaktu kuliah di kampus yang sama dengan Dimas, rupa nya Siska telah membuat hati Dimas jatuh hati pada nya, akhirnya mereka pacaran sampai sekarang, mereka memang saling mencintai, tetapi Siska terpaksa berbohong tentang status sosial nya.

Siska menjalin hubungan dengan Dimas pun tidak menyia-nyiakan kesempatan, ia kerap kali meminta agar Dimas mentransfer uang untuk nya dan begitu juga dengan vino, bahkan vino juga sering dimintai Siska agar vino mentransfer uang untuk nya juga.

"jadi kapan ayah dan ibu ku bisa menemui orang tua mu sayang, hubungan kita sudah hampir 4 tahun Lo, aku tidak mau terus berlama-lama begini dengan mu, aku ingin menikah dengan mu sayang!" Ucap Dimas penuh harap dengan menggenggam erat tangan Siska. Handika sedari tadi berusaha mendengarkan pembicaraan siska dan Dimas, akhir nya ia mengetahui bagaimana sifat wanita yang sedang menjalin hubungan dengan putra nya.

Ada rasa bersalah di hati Siska, karena ia telah membohongi lelaki tulus seperti Dimas selama hampir 4 tahun berlalu.

"Maaf sayang, aku akan berusaha menghubungi ayah dan ibu ku" ucap nya menunduk, karena ia tak sanggup menatap wajah kekasih nya yang begitu tulus karena rasa bersalah nya.

"Saya harap .. secepat nya ya sayang, aku sudah membayangkan betapa bahagia nya kita setelah menikah" ucap Dimas membuat hati Siska semakin kian bersalah pada Dimas

"Iya sayang" ucap Siska senyum kecut yang dipaksakan.

Sedangkan Handika hanya mengumpat i Siska, "berani-beraninya dia menjadikan vino sebagai selingkuhan nya, bahkan sudah setahun ini, akan ku jamin hubungan nya dan vino akan segera berakhir, dan aku juga bersumpah hubungan nya dengan kekasih nya ini pun akan sama, akan berakhir dalam waktu dekat!" Gumam nya penuh kebencian.

Flashback of.

Kembali ke masalah awal.

Sofia hanya pasrah dengan keputusan Handika, ia hanya kesal dan mengancam suami nya.

"Terserah papa lah, memang susah ngomong sama papa!, Dan yaa jika pernikahan ini terjadi jangan salahkan mama, jika mama tidak menyukai calon menantu pilihan papa, dan satu lagi jika vino berbuat tidak pantas untuk nya setelah pernikahan ini terjadi, jangan salahkan mama, jika mama tidak menegur vino!" Ucap Sovia memberi peringatan pada suami nya, lalu meninggal kan Handika di ruang makan sendirian.

Mendengar ancaman istrinya Handika hanya diam, ia tidak peduli dengan ucapan istri nya. Ia hanya berfikir bagaimana cara nya agar vino setuju m nikah dengan Hana, dan bagaimana cara nya agar vino tau, kalau dia hanya selingkuhan Siska.

***********

Di tempat lain, Hana begitu resah, bagaimana bisa makanan yang di antar nya pada Dimas siang itu mengandung obat pencuci perut, ia resah bukan karena ia yang mencampurkan nya, tetapi karena ia takut, ia akan tertuduh akan hal itu, dan jika benar-benar Dimas menuduh nya, otomatis Dimas tidak akan segan-segan unt mecat nya dari kantor itu dan ia akan kehilangan harapan untuk me minjam uang kepada bos nya, agar ia dapat melunasi hutang-hutang ayah nya.

"Nak ibu lihat kamu sedang memikirkan sesuatu, apa semua baik-baik.saja?" Tanya Lia, seakan ia tahu isi pikiran anak nya, walaupun Hana bukan anak kandung nya dan suami nya Hendro.

"Iya Bu, tadi siang ada sedikit masalah di kantor" ucap Hana lalu menceritakan semua, apa yang sudah terjadi pada bos nya, karena ia yang selalu mengantar makan siang pada bos nya, jika Dimas tak pergi keluar kantor untuk makan siang.

"Apa mungkin ada seseorang yang melakukan itu, agar kamu di pecat dari kantor itu?, Dan apa selama ini kamu punya masalah dengan karyawan lain nya nak?"

"Tidak ibu, Hana bahkan tidak punya musuh sama sekali di sana" ucap nya me ngingat-ingat, karena memang ia tak punya musuh selama ini di kantor Bara Wijaya

"Jika kamu merasa tak bersalah dalam hal itu, katakan yang sejujur nya, jangan takut jika semua orang tak percaya itu, cepat atau lambat kebenaran akan Ter ungkap" ucap Lia menguatkan dan mendukung putri nya.

"Iya ibu..., tapi.. Hana sudah berniat akan meminjam uang pada bos ku, agar semua hutang-hutang ayah segera kita lunasi Bu, jika bos ku sampai memecat ku, sudah putus harapan ku Bu!, Aku bahkan tidak bisa berbuat apa-apa lagi, hanya itu harapan satu-satunya ibu" dengan nada sedih ia katakan pada ibu nya.

"Dengar ibu nak, semua akan baik-baik saja, percaya lah pada yang kuasa nak"

"Hmm baiklah Bu"

Dengan hati yang berkecamuk, Hana melewati malam ini dengan penuh pertanyaan, entah mengapa ia merasa kalau ibu nya benar, ada yang sengaja menjebak diri nya, agar ia di pecat dari pekerjaan nya, tapi siapa? Siapa yang tega melakukan itu pada nya?Tanya nya dalam hati.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!