Baru saja keluar dari toilet, Dimas merasakan mulas lagi pada perut nya. Ia masuk lagi ke toilet, hingga ia keluar masuk toilet ber ulang ulang, sampai terasa tubuh nya merasa lemas, karena usus nya hampir mengeluarkan seluruh isi nya.
"Siska tolong suruh bobi membeli obat untuk ku, aku tidak tahan lagi..." Ucap Dimas setengah berteriak dari dala toilet, ia tak lagi memanggil sayang pada Siska karena keadaan nya yang buruk.
"Tetap lah bertahan sayang, aku akan segera menyuruh Bobi membelikan obat untuk mu" ucap nya sedikit cemas dari luar toilet.
Sedangkan kan Dimas hanyut dalam pikiran nya "apa jangan-jangan Hana sengaja meracuni diri ku?, Kalau memang benar apa masalah nya pada ku, selama ini ia bekerja baik-baik saja, apa aku berbuat salah pada nya?, jika ia memang sengaja ingin meracuni ku aku tidak akan pernah memaafkan nya, dan ku pastikan ia keluar dari kantor ku ini dengan perasaan malu dan ku pastikan juga pemecatan yang tak akan bisa ia lupa kan!" Gumam nya dalam hati penuh pertanyaan bercampur rasa kecewa dan marah.
Bagaimana tidak, ia sudah terlanjur menganggap Hana sebagai adik nya dan sebagai salah satu orang yang ia percaya di kantor nya.
Tak menunggu lama, Bobi akhirnya sudah tiba dan memberikan obat itu pada Siska, dan Siska pun akhirnya memberikan obat itu pada Dimas, yang terbaring di sofa ruang kerja nya.
"Ini obat nya sayang.. minumlah agar perut mu normal kembali" menyodorkan minum dan obat nya, sedangkan Bobi membantu Dimas untuk duduk, agar bos nya bisa menelan pil nya.
Setelah meminum obat ia terbaring lagi, akhirnya Dimas menutup mata nya sampai ia tertidur pulas. sedangkan Siska pergi, ia hanya meninggalkan selembar kertas di atas nakas samping sofa Dimas berbaring.
isi surat nya.
"Maaf sayang...aku harus pergi karena aku masih ada urusan semoga cepat sembuh... I LOVE YOU"
Bobi sebagai asisten nya pun bingung kenapa bos nya keracunan makanan, sedangkan para karyawan lain juga memakan makanan yang sudah di pesan dari restaurant yang sama, bahkan mereka tidak ada yang keracunan sama sekali.
"Apa mungkin seseorang sengaja untuk meracuni pak bos? Tapi siapa? Selama ini bos tidak punya musuh di kantor ini". Gumam nya dalam hati lalu melanjutkan pekerjaan nya.
_______________
Hari sudah sangat sore namun Dimas belum juga membuka mata nya, karena tubuh nya tadi sangat lemas bercampur kelelahan, Bobi ber inisiatif membangunkan bos nya, karena para karyawan sudah pada pulang setengah jam yang lalu, Hana juga pulang karena memang sudah waktu jam pulang ia pun tidak tau apa-apa tentang masalah Dimas. Sedangkan bobi juga tadi hendak pulang, tapi ia sengaja melanjutkan pekerjaan nya sambil menunggu bos nya bangun.
Setelah menunggu 30 menit, akhirnya Bobi memutuskan mem bangunkan bos nya, setelah Bobi masuk, Dimas akhirnya terbangun karena mendengar pintu yang terbuka oleh Bobi.
"Bob sekarang sudah jam berapa?, Apa aku sudah tertidur lama di sini?" Tanya Dimas beruntut.
"Iya bos, setelah pak bos minum obat, tadi pak bos langsung tertidur, sekarang sudah jam 18:00 bos"
"Ouh.. kenapa kau belum pulang?"
"Aku menunggu pak bos sampai bangun, tapi setelah 30 menit pak bos belum bangun juga, akhirnya aku ingin membangun kan pak bos, tapi setelah aku masuk ternyata pak bos sudah bangun" ucap Bobi panjang lebar.
"Oh oke baiklah sekarang pulang lah, aku juga hendak pulang"
"Tapi pak bos... Siapa yang berani menaruh racun si makanan pak bos ?"
"Saya tidak tau Bob, masalah ini besok saja kita bahas, besok kita batalkan saja rapat nya, dan kamu minta besok semua OG dan OB kantor ini berkumpul di ruangan ku, Sekarang ayo kita pulang, aku masih lelah dengan keadaan ku tadi" ucap Dimas panjang lebar.
"Baik lah pak bos"
Mereka akhirnya pulang menuju rumah masing-masing, sedangkan Dimas, kepala nya penuh dengan pertanyaan.
🌻🌻🌻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments