"sesungguhnya,orang-orang yang tidak mengenal cinta,dan kasih sayang berarti dia belum mengenal AGAMA,"
"karena pondasi agama itu iman,sedangkan iman bukan hanya kepercayaan, tetapi juga cinta kepada ALLAH, dan kasih sayang kepada makhluk-nya"
Setelah chatan agung kepada ziah beberapa hari lalu, setiap kali ziah bertemu agung, ziah merasa salah tingkah, namun ziah berusaha bersikap propesional, saat ini ia tidak mau ada yang mengetahui kedetan nya dengan agung di ketahui banyak orang,meraka msih menutup rapat-rapat hal ini, ntah sampai kapan mereka akan menutupinya. Yang jelas mereka menunggu waktu yang tepat, bukan cepat.
"teh ziah" panggil rinayah pada shabatnya itu
"ya teh ada apa?" tanya ziah
"sekarang masuk kelas gak?" tanya rinayah
"iya nanti jam pelajaran ke 2 saya masuk teh, ada apa? Ada yang mau di bicarakan?"
"iya teh, saya mau cerita,kebetulan saya juga jam peljaran ke 2 masuk nya,jadi nanti saya bisa cerita agak lama sama teh ziah" ucap rinayah semuringah
"iya teh, ya sudah ayok kita ke kelas dulu,jam pelajaran pertama sudah selesai" ucap ziah
Mereka pun pergi dengan beringingan menuju kelas masing-masing.
Di dalam kelas ziah tidak fokus dalam mengajar anak-anak, ia trus saja memikirkan laki-laki yang memiliki hidung bangir dan kulit putih,"apakah ia akan membuktikan ucapan nya?"gumam ziah dalam hati
ziah kalut dalam fikiran nya ,hingga tiba-tiba murid mendatanginya ke depan untuk menanyakan soal yang ia berikan
"bu maaf, saya ingin bertanya, dari tadi saya panggil-panggil ibu,tidak ada jawaban" ucap salah satu muridnya itu.
" ma-maaf ya ibu tadi ngelamun, maafkan iya anak-anak" ziah meminta maaf pada muridnya.
"ya allah zi, ini tuh di sekolah, di kelaass kenapa sih kamu bisa ngelamun gitu, gak propesional banget sih kamu zi"rutuk ziah dalam hati, menyesali perbuatan nya itu.
**
Tak terasa jam pelajaran ziah pun tlah usai, ziah siap-siap untuk kembali ke ruangan guru.
baru saja ziah duduk di kursinya tiba-tiba pesan chat masuk di HP nya ziah.
[ teh mau makan di kantik gak? Atau mau saya bawakan saja ke ruangan?] tanya agung tiba-tiba.
[emmhh gak usah a, nanti saja saya bareng sama teh rinayah,] jawab ziah
Bukan tanpa alasan ziah menolak agung,ziah tidak ingin kedekatan mereka di ketahui banyak orang, ziah merasa tidak nyaman akan hal itu.
" teh hayuk kita ke kantin, saya sudah lapar ini" ajak rinayah pada ziah
"iya teh ayok"
Mereka pun pergi ke kantin, rinayah dan ziah cukup lama mereka bersahabat, sehingga mereka begitu dengan, ketika mereka memiliki masalah, mereka akan saling cerita, akan masalahnya, namun saat ini. Ziah belum siap untuk menceritakan soal kedekatan nya dengan agung, ziah masih ragu untuk bercerita akan hal tersebut.
"teh kenapa sih, di liat-liat dari tadi pagi ngelamun mulu, ada masalah?" tanya rinayah mengintimidasi ziah.
"ng-nggak kok teh, biasa aja, eh iya katanya ada yang mau di ceritaiin " jawab ziah,mengalihkan pembicaraan dan brusaha tenang.
"eemmmhh sebenarnya ada hal yang pengen aku bicarain sama teh ziah" ucap rinayah gugup
"soal?" tanya ziah penasaran
"pak adit,teh"
"ada apa sama pak adit teh?"
"pak adit mengajak saya ke jengjang yang lebih serius teh" jawab rinayah ragu-ragu
" mak-maksud teh rinayah, pak adit ngajak nikah sama teteh, tapi ngomong-ngomong emang kalian ada hubungan ya?" tanya ziah. Ziah memang tidak mengetahui hal ini, jadi dia di buat penasaran oleh sahabatnya itu.
"maaf ya teh, saya belum sempet cerita sama teh ziah, soalnya saya juga masih gak percaya sama pak adit, ketika beliau mengatakan bahwa beliau menyukai saya, dan ingin lebih serius pada saya,dan saya rasa ini waktu yang tepat untuk bercerita pada teh ziah" ucap rinayah panjang lebar.
"kalo emang serius ya terima aja atuh teh, keliatan nya juga pak adit orang yang baik, humoris lagi, eh tapi tunggu-tunggu, kapan kalian menjalin hubungan,Udah lama kah?" tanya ziah dengan penasaran.
Sebenarnyaaa..
Flashback on
(pov rinayah)
"teh ziah inget gak pas 2 bulan lalu saya pamit pulang duluan karna ada keperluan mendadak" tanya ku pada ziah
"eeemmmhh iya-iya saya inget teh, waktu itu teteh pulang lebih awal kan? Kalo gak salah pak adit juga pulang lebih awal deh" jawab ziah menebak-nebak.
"iya teh, pak adit memang pulang lebih awal katanya sih sama juga ada keperluan, tapi saya tidak tau keperluan apa, karna saya tidak bertanya pada beliau, "jawab ku pada ziah
"trus masalah nya apa? Apakah dari situ kalian menjalin hubungan? " tanya ziah masih di selimuti rasa penasaran.
" mungkin sih teh , karna waktu itu saya pamit untuk pergi lebih dulu, tapi tiba-tiba belum jauh dari sekolah motor saya mogok teh, dan kebetulan pak adit lewat," jawab ku pada ziah
Pas waktu aku pulang ngajar ntah kenapa motor ku tiba-tiba saja mogok, padahal tadi pagi gak kenapa-kenapa,dan bensin pun masih penuh. Tapi untung saja pak adit lewat, dan beliau berhenti, mengecek motor saya, maklum lah kebanyakan wanita hanya bisa mengunakan nya saja, tapi tidak hapal kalo ada ke rusakan, itulah aku.
"bu rinayah kenapa motornya?" tanya pak adit
"nggak tau pak, tiba-tiba aja mogok, mana saya ada keperluan lagi" jawab ku dengan lesu.
"ya sudah biar saya cek,kali aja saya bisa bantu"
"apa tidak merepotkan pak? Nanti tangan bapak kotor" tanya ku merasa tidak enak hati.
"kalo kotorkan bisa di cuci bu" jawab pak adit sambil ter kekeh.
pak adit pun mengecek motor ku, namun saya sudah hampir setengah jam motor ku tak kunjung nyala. Dan tiba-tiba pak adit mewarkan diri, untuk mengantar saya.
"bu bagai mana kalo ibu pulang saya antar saja," tawar pak adit
"tapi gimana sama motor saya pak." tanyaku, gak mungkin juga kan aku meninggalkan motor ku
"biar nanti teman saya yang ambil kesini, kebetulan saya punya temen, dan teman saya punya bengkel,jadi bisa dia ambil kesini" ucap pak adit.
" apa tidak merepotkan pak?" tanya ku , sebenarnya malu sih , tapi ya mau gimna lagi, daripada harus nunggu lama di sini, gak ada pilihan lain, aku ikut pulang bareng pak adit saja.
"sama sekali tidak bu" jawab pak adit meyakin kan,
"kalo begitu silahkan bu naik ke motor saya" ajaknya pada ku
Aku pun menaiki motor nya, ada rasa tak enak hati dan merasa canggung sih, tapi tidak ada pilihan lain.
"bu,apakah boleh saya tanya sesuatu,"tiba-tiba pak adit membuka percakapan kembali.
"boleh saja pak "ucap ku
"apa bu rinayah sudah memiliki kekasih?" tanya nya,membuatku heran dan bertanya-tanya, kenapa pak adit bertanya demikian?.
"untuk saat ini belum pak," jawab ku jujur
"alhamdulillah" gumam nya pelan tapi msih bisa ku dengar.
"maksud bapak apa ya,?" tanya ku
"eng-enggak bu, boleh saya jujur bu?" tanya lagi.
"soal apa pak?"
"soal perasaan saya.." pak adit menjeda ucapan nya, lalu ia melanjutkan nya.
"sebenarnya saya sudah lama bu, mengagumi bu rinayah,saya menyukai anda bu,maaf kalo saya lancang, sudah lama saya ingin menyatakan ini semua, tapi saya menunggu waktu yang tepat, dan saat ini . Saya rasa waktu yang tepat" lanjut pak adit membuat saya terkejut, dan tak bisa berkata-kata,
sejujurnya aku pun sudah sejak lama menyukai nya, tapi aku takut,jika pak adit memiliki kekasih hati,
"ya allah betapa bahagianya di sukai oleh orang yang kita sukai" gumam rinayah dalam hati.
" bu rinayah, apa ibu mau menerima saya, saya ingin langsung ke jengjang yang lebih serius lagi bu" tanya nya, membuyarkan lamunan ku.
" beri saya waktu untuk menjawabnya pak" jawab ku yang masih tidak percaya dengan semua ini.
"sudah sampai bu"ucap nya,
" oh i-iya maaf pak" ucap ku gugup,
"kalo begitu saya masuk dulu pak, apa bapak mau mampir dulu?" tanya ku berbasa basi.
"tidak perlu bu, saya langsung pamit saja". Ucap nya.
setelah pak adit pamit pergi, aku masih tidak percaya akan hal ini, namun ini memang benar adanya, aku bukan mimpi, pak adit memang menyatakan prasaan nya pada ku.
**
flasback off
"jadi gitu ceritanya teh" kata rinayah pada ziah
"masya allah tabarakallah, alhamdulillah tteh" jawab ziah yang merasakan bahagia juga
" apakah teh rinayah sudah memberikan jawaban pada pak adit?" tanya ziah kembali
"iya teh, saya mau menerima pak adit, saya berfikir, umur saya juga sudah tidak muda lagi,sudah waktunya ke jengjang yang lebih serius" ucap rinayah mantap
"alhamdulillah teh, semoga semua nya allah permudah ya teh" doa ziah untuk rinayah
"aamiin, makasih teh" ucap rinayah merasa terharu akan ucapan sahabatnya itu.
"semoga teh ziah juga segera ada kabar bahagia ya teh" ucap rinayah
"aamiin teh" ucap ziah seraya mengulas senyum manisnya.
2 sahabat itu saat ini sedang di landa kebahagian, rinayah sudah bercerita pada ziah, akan kabar bahagia nya itu. Namun ziah belum siap untuk bercerita, tetapi ziah janji akan bercerita hal ini pada sahabatnya itu. Tapì tidak sekarang.
"ziah janji teh akan bercerita semua nya pada teh rinayah, stelah a agung membuktikan semuanya" gumam ziah dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Phoenix Ikki
Tolong update cepat, jangan biarkan aku mati penasaran 😩
2023-07-23
0
Isabel Hernandez
Aku setia menunggu, please jangan membuatku menunggu terlalu lama.
2023-07-23
0
Asri Irwansyah
Author, kapan nih next chapter?
2023-07-23
0