3.kabar bahagia

"sesungguhnya,orang-orang yang tidak mengenal cinta,dan kasih sayang berarti dia belum mengenal AGAMA,"

"karena pondasi agama itu iman,sedangkan iman bukan hanya kepercayaan, tetapi juga cinta kepada ALLAH, dan kasih sayang kepada makhluk-nya"

Setelah chatan agung kepada ziah beberapa hari lalu, setiap kali ziah bertemu agung, ziah merasa salah tingkah, namun ziah berusaha bersikap propesional, saat ini ia tidak mau ada yang mengetahui kedetan nya dengan agung di ketahui banyak orang,meraka msih menutup rapat-rapat hal ini, ntah sampai kapan mereka akan menutupinya. Yang jelas mereka menunggu waktu yang tepat, bukan cepat.

"teh ziah" panggil rinayah pada shabatnya itu

"ya teh ada apa?" tanya ziah

"sekarang masuk kelas gak?" tanya rinayah

"iya nanti jam pelajaran ke 2 saya masuk teh, ada apa? Ada yang mau di bicarakan?"

"iya teh, saya mau cerita,kebetulan saya juga jam peljaran ke 2 masuk nya,jadi nanti saya bisa cerita agak lama sama teh ziah" ucap rinayah semuringah

"iya teh, ya sudah ayok kita ke kelas dulu,jam pelajaran pertama sudah selesai" ucap ziah

Mereka pun pergi dengan beringingan menuju kelas masing-masing.

Di dalam kelas ziah tidak fokus dalam mengajar anak-anak, ia trus saja memikirkan laki-laki yang memiliki hidung bangir dan kulit putih,"apakah ia akan membuktikan ucapan nya?"gumam ziah dalam hati

ziah kalut dalam fikiran nya ,hingga tiba-tiba murid mendatanginya ke depan untuk menanyakan soal yang ia berikan

"bu maaf, saya ingin bertanya, dari tadi saya panggil-panggil ibu,tidak ada jawaban" ucap salah satu muridnya itu.

" ma-maaf ya ibu tadi ngelamun, maafkan iya anak-anak" ziah meminta maaf pada muridnya.

"ya allah zi, ini tuh di sekolah, di kelaass kenapa sih kamu bisa ngelamun gitu, gak propesional banget sih kamu zi"rutuk ziah dalam hati, menyesali perbuatan nya itu.

**

Tak terasa jam pelajaran ziah pun tlah usai, ziah siap-siap untuk kembali ke ruangan guru.

baru saja ziah duduk di kursinya tiba-tiba pesan chat masuk di HP nya ziah.

[ teh mau makan di kantik gak? Atau mau saya bawakan saja ke ruangan?] tanya agung tiba-tiba.

[emmhh gak usah a, nanti saja saya bareng sama teh rinayah,] jawab ziah

Bukan tanpa alasan ziah menolak agung,ziah tidak ingin kedekatan mereka di ketahui banyak orang, ziah merasa tidak nyaman akan hal itu.

" teh hayuk kita ke kantin, saya sudah lapar ini" ajak rinayah pada ziah

"iya teh ayok"

Mereka pun pergi ke kantin, rinayah dan ziah cukup lama mereka bersahabat, sehingga mereka begitu dengan, ketika mereka memiliki masalah, mereka akan saling cerita, akan masalahnya, namun saat ini. Ziah belum siap untuk menceritakan soal kedekatan nya dengan agung, ziah masih ragu untuk bercerita akan hal tersebut.

"teh kenapa sih, di liat-liat dari tadi pagi ngelamun mulu, ada masalah?" tanya rinayah mengintimidasi ziah.

"ng-nggak kok teh, biasa aja, eh iya katanya ada yang mau di ceritaiin " jawab ziah,mengalihkan pembicaraan dan brusaha tenang.

"eemmmhh sebenarnya ada hal yang pengen aku bicarain sama teh ziah" ucap rinayah gugup

"soal?" tanya ziah penasaran

"pak adit,teh"

"ada apa sama pak adit teh?"

"pak adit mengajak saya ke jengjang yang lebih serius teh" jawab rinayah ragu-ragu

" mak-maksud teh rinayah, pak adit ngajak nikah sama teteh, tapi ngomong-ngomong emang kalian ada hubungan ya?" tanya ziah. Ziah memang tidak mengetahui hal ini, jadi dia di buat penasaran oleh sahabatnya itu.

"maaf ya teh, saya belum sempet cerita sama teh ziah, soalnya saya juga masih gak percaya sama pak adit, ketika beliau mengatakan bahwa beliau menyukai saya, dan ingin lebih serius pada saya,dan saya rasa ini waktu yang tepat untuk bercerita pada teh ziah" ucap rinayah panjang lebar.

"kalo emang serius ya terima aja atuh teh, keliatan nya juga pak adit orang yang baik, humoris lagi, eh tapi tunggu-tunggu, kapan kalian menjalin hubungan,Udah lama kah?" tanya ziah dengan penasaran.

Sebenarnyaaa..

Flashback on

(pov rinayah)

"teh ziah inget gak pas 2 bulan lalu saya pamit pulang duluan karna ada keperluan mendadak" tanya ku pada ziah

"eeemmmhh iya-iya saya inget teh, waktu itu teteh pulang lebih awal kan? Kalo gak salah pak adit juga pulang lebih awal deh" jawab ziah menebak-nebak.

"iya teh, pak adit memang pulang lebih awal katanya sih sama juga ada keperluan, tapi saya tidak tau keperluan apa, karna saya tidak bertanya pada beliau, "jawab ku pada ziah

"trus masalah nya apa? Apakah dari situ kalian menjalin hubungan? " tanya ziah masih di selimuti rasa penasaran.

" mungkin sih teh , karna waktu itu saya pamit untuk pergi lebih dulu, tapi tiba-tiba belum jauh dari sekolah motor saya mogok teh, dan kebetulan pak adit lewat," jawab ku pada ziah

Pas waktu aku pulang ngajar ntah kenapa motor ku tiba-tiba saja mogok, padahal tadi pagi gak kenapa-kenapa,dan bensin pun masih penuh. Tapi untung saja pak adit lewat, dan beliau berhenti, mengecek motor saya, maklum lah kebanyakan wanita hanya bisa mengunakan nya saja, tapi tidak hapal kalo ada ke rusakan, itulah aku.

"bu rinayah kenapa motornya?" tanya pak adit

"nggak tau pak, tiba-tiba aja mogok, mana saya ada keperluan lagi" jawab ku dengan lesu.

"ya sudah biar saya cek,kali aja saya bisa bantu"

"apa tidak merepotkan pak? Nanti tangan bapak kotor" tanya ku merasa tidak enak hati.

"kalo kotorkan bisa di cuci bu" jawab pak adit sambil ter kekeh.

pak adit pun mengecek motor ku, namun saya sudah hampir setengah jam motor ku tak kunjung nyala. Dan tiba-tiba pak adit mewarkan diri, untuk mengantar saya.

"bu bagai mana kalo ibu pulang saya antar saja," tawar pak adit

"tapi gimana sama motor saya pak." tanyaku, gak mungkin juga kan aku meninggalkan motor ku

"biar nanti teman saya yang ambil kesini, kebetulan saya punya temen, dan teman saya punya bengkel,jadi bisa dia ambil kesini" ucap pak adit.

" apa tidak merepotkan pak?" tanya ku , sebenarnya malu sih , tapi ya mau gimna lagi, daripada harus nunggu lama di sini, gak ada pilihan lain, aku ikut pulang bareng pak adit saja.

"sama sekali tidak bu" jawab pak adit meyakin kan,

"kalo begitu silahkan bu naik ke motor saya" ajaknya pada ku

Aku pun menaiki motor nya, ada rasa tak enak hati dan merasa canggung sih, tapi tidak ada pilihan lain.

"bu,apakah boleh saya tanya sesuatu,"tiba-tiba pak adit membuka percakapan kembali.

"boleh saja pak "ucap ku

"apa bu rinayah sudah memiliki kekasih?" tanya nya,membuatku heran dan bertanya-tanya, kenapa pak adit bertanya demikian?.

"untuk saat ini belum pak," jawab ku jujur

"alhamdulillah" gumam nya pelan tapi msih bisa ku dengar.

"maksud bapak apa ya,?" tanya ku

"eng-enggak bu, boleh saya jujur bu?" tanya lagi.

"soal apa pak?"

"soal perasaan saya.." pak adit menjeda ucapan nya, lalu ia melanjutkan nya.

"sebenarnya saya sudah lama bu, mengagumi bu rinayah,saya menyukai anda bu,maaf kalo saya lancang, sudah lama saya ingin menyatakan ini semua, tapi saya menunggu waktu yang tepat, dan saat ini . Saya rasa waktu yang tepat" lanjut pak adit membuat saya terkejut, dan tak bisa berkata-kata,

sejujurnya aku pun sudah sejak lama menyukai nya, tapi aku takut,jika pak adit memiliki kekasih hati,

"ya allah betapa bahagianya di sukai oleh orang yang kita sukai" gumam rinayah dalam hati.

" bu rinayah, apa ibu mau menerima saya, saya ingin langsung ke jengjang yang lebih serius lagi bu" tanya nya, membuyarkan lamunan ku.

" beri saya waktu untuk menjawabnya pak" jawab ku yang masih tidak percaya dengan semua ini.

"sudah sampai bu"ucap nya,

" oh i-iya maaf pak" ucap ku gugup,

"kalo begitu saya masuk dulu pak, apa bapak mau mampir dulu?" tanya ku berbasa basi.

"tidak perlu bu, saya langsung pamit saja". Ucap nya.

setelah pak adit pamit pergi, aku masih tidak percaya akan hal ini, namun ini memang benar adanya, aku bukan mimpi, pak adit memang menyatakan prasaan nya pada ku.

**

flasback off

"jadi gitu ceritanya teh" kata rinayah pada ziah

"masya allah tabarakallah, alhamdulillah tteh" jawab ziah yang merasakan bahagia juga

" apakah teh rinayah sudah memberikan jawaban pada pak adit?" tanya ziah kembali

"iya teh, saya mau menerima pak adit, saya berfikir, umur saya juga sudah tidak muda lagi,sudah waktunya ke jengjang yang lebih serius" ucap rinayah mantap

"alhamdulillah teh, semoga semua nya allah permudah ya teh" doa ziah untuk rinayah

"aamiin, makasih teh" ucap rinayah merasa terharu akan ucapan sahabatnya itu.

"semoga teh ziah juga segera ada kabar bahagia ya teh" ucap rinayah

"aamiin teh" ucap ziah seraya mengulas senyum manisnya.

2 sahabat itu saat ini sedang di landa kebahagian, rinayah sudah bercerita pada ziah, akan kabar bahagia nya itu. Namun ziah belum siap untuk bercerita, tetapi ziah janji akan bercerita hal ini pada sahabatnya itu. Tapì tidak sekarang.

"ziah janji teh akan bercerita semua nya pada teh rinayah, stelah a agung membuktikan semuanya" gumam ziah dalam hati.

Terpopuler

Comments

Phoenix Ikki

Phoenix Ikki

Tolong update cepat, jangan biarkan aku mati penasaran 😩

2023-07-23

0

Isabel Hernandez

Isabel Hernandez

Aku setia menunggu, please jangan membuatku menunggu terlalu lama.

2023-07-23

0

Asri Irwansyah

Asri Irwansyah

Author, kapan nih next chapter?

2023-07-23

0

lihat semua
Episodes
1 1. pertemuan
2 2.mengungkapkan isi hati
3 3.kabar bahagia
4 4.pernikahan
5 5. berusaha meyakinkan hati fazriah
6 6. Menjalin hubungan
7 7.Kehadiran zahra
8 8. zahra di tugaskan mengajar
9 9. kedatangan agung kerumah sang guru
10 10.marahnya ziah
11 11. hubungan kembali membaik
12 12. banyak lelaki yang ingin meminang zahra
13 13. ke jujuran zahra
14 14. agung memberi jawaban
15 15. keikhlasan hati fazriah.
16 16. pura-pura tegar
17 17. Undangan pernikahan
18 18. pesta pernikahan
19 19. Malam pertama
20 20. Membawa zahra ke rumah agung
21 21.Malam pertama yang tertunda
22 22. Tanda merah di leher
23 23. Kembali mengajar
24 24. Berkunjung kerumah abi dan ummi
25 25. Kedatangan guru baru
26 26. Kabar sedih
27 27. Berita duka
28 28. Secarik surat untuk yang terkasih
29 29. Sumber kekuatan
30 30. Pengasuh untuk hawa
31 31. Datangnya pengasuh hawa
32 32. Hawa nyaman dengan wafda
33 33. Berperan sebagai seorang ibu
34 34. Merayakan hari ulang tahun hawa
35 35. Apakah tidak kefikiran untuk menikah
36 36. Mulai membuka hati
37 37. Ngajak dinner
38 38. Mau kah kau menjadi ibu dari anak ku
39 39. Acara lamaran
40 40. Pernikahan ke 2 adit
41 41. Mencoba mendekati ziah
42 42. Mulai memberi respon baik
43 43. Kedatangan kamila
44 44. Meminta bantuan ziah
45 45. Dinner
46 46. Amarah
47 47. Ketakutan
48 48. Semua mengkhawatirkan ziah
49 49. Tidak menyerah
50 50. Ancaman
51 51. Pesan chat
52 52. Tabrak lari
53 53. Bukti-bukti pelaku
54 54. Mendatangi rumah pelaku
55 55. Di bolehkan pulang
56 56. Kejujuran
57 57. Memaafkan dengan lapang dada
58 58. Pengakuan
59 59. Bertemu kamila.
60 Menepati janji
61 61. Lamaran
62 62.Pernikahan
63 63. Malam pertama
64 64. Memberikan hak nafkah batin
65 65. Nafkah bathin part 2
66 66. Terimakasih sayang
67 67. Berkunjung ke rumah adit..
Episodes

Updated 67 Episodes

1
1. pertemuan
2
2.mengungkapkan isi hati
3
3.kabar bahagia
4
4.pernikahan
5
5. berusaha meyakinkan hati fazriah
6
6. Menjalin hubungan
7
7.Kehadiran zahra
8
8. zahra di tugaskan mengajar
9
9. kedatangan agung kerumah sang guru
10
10.marahnya ziah
11
11. hubungan kembali membaik
12
12. banyak lelaki yang ingin meminang zahra
13
13. ke jujuran zahra
14
14. agung memberi jawaban
15
15. keikhlasan hati fazriah.
16
16. pura-pura tegar
17
17. Undangan pernikahan
18
18. pesta pernikahan
19
19. Malam pertama
20
20. Membawa zahra ke rumah agung
21
21.Malam pertama yang tertunda
22
22. Tanda merah di leher
23
23. Kembali mengajar
24
24. Berkunjung kerumah abi dan ummi
25
25. Kedatangan guru baru
26
26. Kabar sedih
27
27. Berita duka
28
28. Secarik surat untuk yang terkasih
29
29. Sumber kekuatan
30
30. Pengasuh untuk hawa
31
31. Datangnya pengasuh hawa
32
32. Hawa nyaman dengan wafda
33
33. Berperan sebagai seorang ibu
34
34. Merayakan hari ulang tahun hawa
35
35. Apakah tidak kefikiran untuk menikah
36
36. Mulai membuka hati
37
37. Ngajak dinner
38
38. Mau kah kau menjadi ibu dari anak ku
39
39. Acara lamaran
40
40. Pernikahan ke 2 adit
41
41. Mencoba mendekati ziah
42
42. Mulai memberi respon baik
43
43. Kedatangan kamila
44
44. Meminta bantuan ziah
45
45. Dinner
46
46. Amarah
47
47. Ketakutan
48
48. Semua mengkhawatirkan ziah
49
49. Tidak menyerah
50
50. Ancaman
51
51. Pesan chat
52
52. Tabrak lari
53
53. Bukti-bukti pelaku
54
54. Mendatangi rumah pelaku
55
55. Di bolehkan pulang
56
56. Kejujuran
57
57. Memaafkan dengan lapang dada
58
58. Pengakuan
59
59. Bertemu kamila.
60
Menepati janji
61
61. Lamaran
62
62.Pernikahan
63
63. Malam pertama
64
64. Memberikan hak nafkah batin
65
65. Nafkah bathin part 2
66
66. Terimakasih sayang
67
67. Berkunjung ke rumah adit..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!