5. berusaha meyakinkan hati fazriah

"jangan anggap dirimu tidak berguna, mustahil ALLAH menciptakan mu menjadi makhluk sia-sia"

"bahkan debu pun berguna untuk tayamum,di saat air tidak ada"

"TETAP SEMANGAT UNTUK BERKARYA"

(pov agung)

Namaku agung prayoga, aku adalah salah satu guru di sebuah pondok pesantren Yang terlatak di kampung ku. di pesantren aku mengajar di sekolah SMP,karna di pesantren tempat ku mengabdi ada sekolah, di mulai dari TK,MADRASAH,SMP, dan SMA.

sudah cukup lama saya mengajar di sana,mungkin sudah hampir 5 tahun saya mengajar disana, karna sebelum saya mengajar, saya menimba ilmu di pondok tersebut, dan kebetulan saya cukup dengan dengan "kyai" pemilik pondok ini,karna hampir 10 tahun saya berada di tempat ini, saya memiliki seorang sahabat yaitu aditya, dia sahabat dengan ku selama di pondok, bahkan sampai sekarang, semua permasalahan apapun aditya mengetahui nya, begitupun dengan ku yang mengetahui semua tentang adit. Nggak nyangka ternyata sahabatku itu benar-benar serius ingin menikahi rinayah, semoga saja akupun begitu,bisa menghalalkan orang yang ku sebut dalam setiap do'aku.

[assalamu'alaikum teh, udah tidur belum] tiba-tiba saja aku ingin mengirim pesan pada ziah, wajah manisnya siang itu membuat ku terus membayangkan nya, puitis sekali aku ini. Lama sekali menunggu balasan dari ziah, "apa mungkin dia sudah tidur" gumam ku. Mata ku tak berhenti menatap benda pipih di hadapan ku itu, harap-harap ziah membalas pesan ku,

[waalaikum salam, belum a] balas ziah, ternyata harapan ku tak sia-sia, ziah membalas pesan ku.

[kirain udah tidur teh] balas ku basa basi

[kalo ziah udah tidur gak mungkin kan balas pesan a agung] balas ziah, yang membuat ku tersenyum sendiri, ada saja tingkah lucu nya itu.

[hehehehe. Iya juga ya teh, teh ziah tadi siang cantik bangeet,] pujiku padanya

[a agung bisa saja, jangan memuji saya terlalu berlebihan a,takut membuat saya lupa diri deh nanti nya] balas ziah

[emang kamu cantik teh] balas ku.

[terimakasih a] jawab ziah.

[teh, apakah teteh masih belum bisa memberikan hati tteh untuk saya?] tanya ku pada ziah,aku sudah dapat menebak, jawaban ziah akan sama sperti bulan lalu,

Namun tidak ada salahnya kan kita berjuang untuk orang yang kita sayang?.

[maaf a, ziah masih bingung sama diri ziah sendiri, ziah masih di hantui rasa takut] jawab ziah, benar saja dugaan ku, ziah akan memberi jawaban yang sama.

[mau sampai kapan, teh zia di hantui rasa takut?, kalo teh ziah gak bisa belajar menghilangakn rasa ketakutan itu, sampai kapan pun teh ziah akan seperti itu teh, hanya diri teh ziah lah yang bisaa merubah segalanya] balas ku pada ziah, sulit memang meyakin kan wanita yang sudah pernah di sakiti oleh pasangan nya, tapi aku akan terus berjuang hingga ziah, yakin padaku, bahwa aku bukan laki-laki seperti itu.

[beri ziah waktu a]

[mau sampai kapan teh? ini sudah hampir 1 bulan, teh ziah belum juga bisa memberikan hati teh ziah pada saya,jangan pernah menengok lagi ke belakang teh, di belakang hanya masa lalu, tetap lah lurus menghadap ke depan, karna masa depan sudah menunggu teh] jawab ku panjang lebar, bukan nya aku egois, tapi aku tidak ingin ziahku berlarut-larut dalam ketraumaan nya di masa lalu, aku akan menyembuhkan nya.

[apakah a agung yakin ingin memiliki ziah] tanya nya

[sungguh-sungguh sangat yakin] jawab ku

[mulai detik ini ziah akan belajar menerima a agung, jangan pernah buat ziah kecewa a] jawab ziah, yang membuat ku merasa sangaat bahagia, penantian ku tidak lah sia-sia.

[aa janji gak bakal buat ziah kecewa apalagi sampai menangis] balas ku pada ziah,

Aku harus lebih bisa meyakin kan hati ziah, karna jujur saja, aku sangat-sangat menyayangi nya, takan pernah ku buat dia menangis. Itulah janji ku pada mu zi.

**

(fazriah pov)

Namaku fazriah alifa, namun orang biasa memanggilku ziah, aku adalah salah satu guru di sebuah pondok pesantren, yang cukup terkenal di kampung ini, sebut saja kampung sembah dalem, aku di beri tawaran mengajar di pondok ini, karna kekurangan guru, yaitu guru SMP, dengan senang hati aku menerima tawaran itu, lagi pula jarak pondok dan rumah ku pun tidak terlalu jauh, hanya saja beda kampung.

Namun saat pertama kali saya mau mengajar, ada beberapa buku yang saya butuhkan dan kebetulan di pondok ini terdapat perputakaan,

dan di pagi itu aku pergi ke perpustaakan dengan sahabat ku rinayah, karna beliau sudah cukup lama mengajar di pondok ini. Namun ketika saya buru-buru. Ada hal yang tidak terduga terjadi, ada seseorang yang menabrak saya, hingga semua buku-buku saya pun jatuh bersekan.

"kalo jalan hati-hati dong pak" ucap ku pada laki-laki itu yang belum ku ketahui namanya

"i-iya maaf, tadi saya buru-buru" jawab nya sembari membantu mengambil buku yang berserakan.

Kesal, marah , jengkel udah pasti dalam hati aku berkata" jangan sampe saya ketemu lagi sama orang itu"gumam ku kala itu,

Namun siapa sangka, ternyata beliau salah satu guru di sekolah ini, dan beliau sudah cukup lama mengajar di sini, dan katanya sih kepercayaan nya "kyai" pemilik pondok ini.

Seiring nya waktu, kamu selalu bertemu dan bahkan sering makan bareng di kantin,awalnya aku selalu jutek dan males ngobrol sama dia, tapi dia itu orang nya bawel,kalo belum di jawab. Trus saja ia akan bertanya, menyebalkan bukan?

Namun ntah mengapa aku suka dengan perhatian-perhatian kecilnya, jujur saja itu semua membuatku nyaman.

Akan tetapi aku tak ingin sembarangan menaruh hati pada laki-laki apalagi baru kenal, karna aku punya masa lalu yang cukup menyakitkan,hampir 3 tahun kami menjalin hubungan, namun siapa sangka, hubungan itu harus kandas karna sebuah perselingkuhan, menyakitkan bukan?

Namun aku selalu berpesan pada ku , jangan berlarut-larut dalam kesedihan,dan di hantui rasa ketakutan,aku harus berusaha untuk tidak mengingat semua itu, karna tidak semua laki-laki seperti itu, kata agung kala itu,

Akupun tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan ku,akupun ingin melupan semua nya,tapi itu semua sulit.

Bukan nya aku belum bisa move on dari mantanku itu, sudah lama aku melupakan mantanku, tapi aku belum siap untuk membuka hati ku .

Hingga suatu hari agung trus berusaha meyakin kan ku, bahwa dia tidak sama dengan laki-laki lain, ia mampu menyembuhkan rasa takut ku karna di selingkuhi, ia berjanji tidak akan mengecewakan ku.

Aku belum bisa memberi jawaban apapun pada pada agung, aku bingung pada diriku sendiri, hingga akhirnya akupun memberanikan diri untuk bercerita pada sahabatku rinayah,

[assalamu'alaikum teh rin] aku mengirim pesan pada rinayah, sebenarnya malu sih karna takut mengganggu, tapi aku butuh solusi karna fikiran ku sangat kacau.

[waalaikumsalam,eehh tumben ning ngeCHAT, pasti ada yang mau di ceritaiin ya] tebak rinayah, beliau sudah tau tabiat ku,

[teh rin tau aja, tapi ganggu gak teh] tanyaku, takutnya kan mengganggu, karna kan masih pengantin baru.

[sama sekali tidak teh] balas nya.

[boleh ziah nlpn teh?] tanya ku

[sangat-sangat boleh] balas rinayah.

Dan akupun langsung menelpon nya, menceritakan semua nya, aku aku meminta saran padanya, karna dalam hal apapun dia sudah cukup dewasa,dalam menyikapi setiap permasalahan.

Cukup lama aku bercerita pada beliau,beliau pun memberikanku saran, agar aku dapat membuka hatiku untung agung, baiklah akan ku cobaa..

Sambungan telpon pun di akhiri, sebenarnya aku masih ingin bercerita sih, tapi mengingat mereka pengantin baru, aku gak mau ganggu momen bahagia mereka.

Setelah aku bercerita pada rinayah,hati ini sedikit legaa, apakah harus aku menerima agung? Akan kah kejadian 3 tahun lalu akan terulang?

Dalam hatiku terus bertanya-tanya. Namun memang benar, mau sampai kapan aku trus begini?

Ya aku harus belajar dari sekarang untuk melupakan masa lalu,dan fokus untuk menopang masa depan.

Aku akan menerima agung,lagipula akupun merasa nyaman jika berada di dekatnya. Aku yakin agung gak akan membuatku kecewa.

Bukan kah pepatah mengatakan, jika kita sudah siap jatuh cinta,maka kita pun harus siap terluka?. Semoga saja aku tidak kembali terluka untuk ke 2 kalinya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***