"laisal firoq,kuntabaqiyan"
"walaqinna liqo'a kunta naa diiman"
"bukan perpisahan yang kutangisi, tetapi pertemuan yang ku sesali"
hari, bulan tlah mereka lalui,tanpa mereka sadari mereka sama-sama merasa nyaman, seiring berjalan nya waktu, dan mereka sering bertemu, membuat mereka merasa nyaman.
"pagi ibu guru galak" sapa agung denngan jail
"iiisshh apa sih ganggu orang mulu gak bosen apa?" dengan gengsi ziah menjawab, padahal dalam hatinya ia merasa sangat bahagia
"maaf deh kalo ganggu, saya cuman mau ngajak teteh makan di kantin sama temen-temen, kalo mau ayok. Mereka udah nunggu di kantin" ajak agung pada ziah
"tumben anda ngajak saya makan di kantin, mau nelaktir nih ceritanya?" tanya ziah dengan nada meledek.
"ya sudah kalo si tteh nya mau di telaktir nanti saya telaktir bakso di kantin deh" jawab agung santai
" ya sudah, silahkan anda duluan saja, saya masih mau membereskan buku-buku saya" jawab ziah tanpa menoleh pada agung,
Ziah sibuk membereskan buku-buku yang ada di atas mejanya, karna ziah tipe orang yang gak suka berantakan.
"nggak papa saya tunggu saja teh" jawab agung sambil mengulumkan senyum manisnya
Ziah tak menjawab,ia hanya menganggukan kepala,ziah masih fokus membereskan buku-bukunya dan sebagian buku di masukan kedalam lacinya. Agung masih setia menunggu ziah,hingga selesai ziah membereskan buku-bukunya
"alhamdulillah beres" gumam ziah
"alhamdulillah, ya sudah ayo kita ke kantin"ajak agung
"iya" jawab ziah singkat
Mereka pun berjalan menuju kantin, tak sedikit para guru dan murid yang melihat mereka berjalan bareng merasa gemasss, dan baperr, banyak sekali murid-murid dan guru mendoakan agar mereka berjodoh.
"masya allah, cantik dan tampan cocok bangeett" ucap salah satu murid pada teman nya, dan ucapan itu di dengar oleh ziah dan agung, membuat mereka salah tingkah.
Mereka mempercepat jalan nya, karna mereka juga merasa risih dengan tatapan orang-orang pada mereka.
"akhirnya sampe juga ke kantin"ucap mereka barengan
"cie..cieeee..cieee" ucap teman- teman mereka yang ada di kantin
"iiisshh apaan sih suka pada heboh deehhh" ucap ziah dengan jengkel
"abis nya kalian itu, sok jaim bangett sihh padahal kan saling suka" celetuk rinayah pada ziah dan agung
"zi-ziah suka sama agung, iiihh nggak mungkin atuh teh rin ?" tanya ziah gugup, dan wajah memerah
"teh ziah gak bisa bohong, keliatan kok dari muka nya juga" jawab rinayah, yang membuat ziah tak berkutik
" lagian kamu juga gung katanya suka sama ziah tapi gak ngomong-ngomong, ntar kalo di ambil orang baru tau rasa deh" ucap adit pada agung yang membuat agung salah tingkah
"punya sahabat gini amat sih, punya mulut gak bisa di rem bangeett" gumam agung dalam hati dengan kesal
"kalian itu udah hampir 3 bulan loh kenal,sama-sama suka juga,tapi masih pada jaim, dan gengsi" ucap adit kembali
"apaan sih dit, kamu kalo ngomong asal kena aja" ucap agung jengkel karna merasa di pojokan.
"emang benerkan gung? Kamu deketin ziah, tapi kamu gak berani minta no WA nya ziah," ucap adit yang membuat agung malunya bukan main
"ooohhh ternyata agung mau minta no ziah tapi gak berani?" ucap rinayah di iringi gelak tawa nya
" ya udah atuh gung nih aku kasih,kasian aku sama kamu"ucap rinayah masih di iringi dengan tawa nya.
"ambil atuh gung, jangan sampe nyesel loh" adit pun tertawa
sebenarnya ziah merasa nggak nyaman karna guyonan sahabatnya itu, tapi ziah juga merasa bahagia dan gemas melihat agung yang malu dan tak berkutik
"udah-udah, kita itu mau makan bukan mau ngegibah, pak adit juga, cowo kok lemes banget" ucap ziah, ziah emang orang yang bicara nya asal, jadi udah gak aneh dan gak sakit hati lagi mendengar ucapan seperti itu.
"iya bu ziah maaf-maaf" ucap agung
Akhirnya mereka pun memesan makanan sesusai selara mereka masing-masing, tak ada lagi obrolan di antara mereka, yang ada hanya suara dentingan sendok yang menyentuh mangkuk, yang berisi kan bakso
makaaan pun sudah selesai,dan waktunya untuk membayar, tapi tiba-tiba agung berbicara" biar saya saja yang bayar"ucap agung pada teman-temannya
"wiih mksih gung belum juga jdian udah di traktik aja" ucap adit kembali.
"apaan sih dit ya udah kamu bayar sendiri aja" ucap agung kesal
"ya allah gung kan cuman becanda" ucap adit
Agung menggeleng-gelengkan kapalanya karna melihat tingkah konyol sahabatnya itu.
**
Hingga beberapa hari setelah kejadian itu, agung dan ziah menjaga jarak,bukan tanpa karena, ziah yang meminta agung untuk menjaga jarak, karna ziah merasa risih.
"pak agung sekarang kita jaga jarak dulu saja hingga semua nya kembali tentram" ucap ziah pada agung
"boleh saja, tapi dengan syarat saya ingin no WA bu ziah" ucap agung memberanikan diri,
mau tidak mau ziah memberikan no nya pada agung,
"jangan sampai orang lain tau,nanti bisa sama saja" ucap ziah pada agung
"siiiaapp bu"ucap agung pada ziah sembari tersenyum bahagia, ziah pun samaa ia pun merasa bahagia.
**
[assalamu'alaikum bu ziah, ini saya agung] tiba-tiba ada pesan chat masuk pada HANDPONE ziah
[waalaikum salam pak,jangan panggil saya ibu, saya bukan ibu anda] ucap ziah, ia merasa hatinya berbunga-bunga
[baiklah, trus saya harus panggil apa? Sayang? Cinta? Bep? Atau apa] ucap agung dengan memberi emot tertawa.
[cukup panggil nama saja] ucap ziah masih dengan prasaan bahagia nya
[kayanya panggil tteh aja yah, kalo nama agak gimna gitu, teh ziah juga jangan panggil saya bapak saya juga bukan bapak nya teh ziah] ucap agung
[ya sudah terserah,saya panggil aa saja ya] ucap ziah
[lagi apa teh?udah makan, saya ganggu waktu tteh gak]
[sama sekali tidak, saya sedang santai-santai saja a]
[teh boleh saya berkata jujur sama teh ziah]
[silahkan a, nanya kan gratis]
[apa teh ziah sudah memiliki kekasih]tanya agung, sebenarnya dia malu bertanya akan hal itu.
[belum kefikiran kesana lagi, msih troma a] ucap ziah
Ziah trauma akan namanya jatuh cinta,ia tak ingin menaruh hati pada orang yang salah seperti saat itu, ziah sudah benar-benar sayang pada mantan kekasih nya itu, tapi sayang seribu sayang ternyata ziah di selingkuhi.
[maksud teh ziah trauma gimna?]tanya agung penasaran
[saya di selingkuhin mantan saya, lucu bukan? Saya berusaha untuk stia padanya tapi dia nya selingkuh] ucap ziah
[belajar dari masa lalu teh,tidak selama nya itu akan terjadi, tteh harus bisa bangkit, kita harus berjuang melawan rasa trauma teh] ucap agung menyemangati ziah
[tidak mudah a, sudah hampir 3 tahun saya msih betah sendiri]
[kalau misalkan ada laki-laki yang serius sama tteh, apa tteh bisa buka hati teteh buat dia]tanya agung
[saya akan belajar,benar kata a agung, kita gak boleh terpuruk dalam mass lalu] ucap ziah semangat.
[kalo saya yang hadir dalam kehidupan teh ziah, apa teh ziah bisa menerimanya?]tanya agung hati-hati, ia takut ia akan di tolak akan cintanya
[bantu saya untuk meyakin kan diri saya bahwa a agung srius pada saya,buktikan saja semua ucapan a agung] jawab ziah
[saya akan membuktikan nya teh] ucap agung srius.
Ziah tidak membalas pesan agung hati nya masih di selimuti rasa bimbang dan ragu, ia takut kejadian 3 tahun lalu, akan terjadi lagi. Tidak munafil ziah merasa bahagia, ucapan agung sedikit mengurangi keraguan nya terhadap agung.
"semoga kamu benar-benar bisa membuktikan ucapan mu gung" gumam ziah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
KnuckleBreaker
Keren abis! Thor pasti punya imajinasi yg luar biasa!
2023-07-21
0
Aini Nurcynkdzaclluew
Keren banget gambaran tentang Indonesia dalam cerita ini, semoga terus mempromosikan budaya! 🇮🇩
2023-07-21
0