“Bang Leon pasti sangat sibuk karena berkuliah sembari bekerja. Sebagai istri yang baik, aku tidak boleh manja dan terlalu banyak menuntut!”
Begitulah cara Valerie untuk menghibur dirinya sendiri, saat mendapati tak ada satupun pesan darinya yang di balas oleh Leon. Bahkan, sejak hari itu, pesan yang dia kirimkan tak sampai kepada Leon.
Valerie pikir, Leon kehilangan ponselnya.
Saat Valerie mengkonfirmasi hal tersebut kepada Maharani, wanita paruh baya itu terdiam sesaat.
Leon kehilangan ponselnya? Bagaimana mungkin? Beberapa menit yang lalu, dirinya baru saja bertukar kabar dengan anak semata wayangnya itu.
Maharani lantas menyecar Leon. Dan taulah wanita itu bahwa Leon telah memblokir nomor ponsel Valerie.
Berbagai ancaman Maharani lontarkan agar anak semata wayangnya itu mau untuk membuka blokir nomor ponsel Valerie. Namun, tentu saja Leon tak menggubris ancaman sang ibunda.
Pria itu kini hidup mandiri. Dia tak lagi butuh kedua orang tuanya. Dia bisa membiayai sendiri kehidupan serta pendidikannya di luar negeri. Walau itu berarti dia harus menghabiskan seluruh waktunya hanya untuk berkuliah dan bekerja paruh waktu.
Namun, itu sepadan bagi Leon. Lebih baik dia kelelahan karena bekerja sembari berkuliah, dibandingkan harus meladeni seorang bocah kecil seperti Valerie.
Leon tak mau dijodohkan dengan gadis kecil itu!
Beribu kali sang ibunda memarahi dan mengancamnya, beribu kali pula Leon selalu membantah perintah ibunya.
Maharani begitu geram dengan tingkah anak semata wayangnya itu. Maharani pun tak habis pikir dengan sikap Leon yang berubah 180° (seratus delapan puluh derajat) sejak duduk di bangku SMA. Leon yang tadinya menyayangi Valerie, mendadak tak lagi mau bertemu dengan gadis itu.
Apa anaknya itu sudah jatuh cinta dengan gadis lain?
Maharani menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Tidak! Leon tidak boleh jatuh cinta dengan gadis selain Valerie!" gumam Maharani.
Maharani bersumpah kalau dia tidak akan pernah merestui jika anak semata wayangnya itu ingin menjalin hubungan dengan gadis selain Valerie.
Maharani hanya menginginkan Valerie untuk menjadi menantunya. Dia sudah sangat menyayangi Valerie sejak anak dari sahabatnya itu berada di dalam kandungan.
Namun, melihat sikap Leon yang begitu terang-terangan menolak Valerie, tentu saja membuat Maharani kecewa.
“Leon tidak mungkin memiliki kekasih. Bukankah selama ini Leon tidak pernah terlihat dekat dengan seorang gadis? Bahkan di sosial medianya pun tidak ada.”
Maharani menghela napas berat. Wanita paruh baya itu benar-benar berharap sikap Leon kembali hangat kepada Valerie.
Siang dan malam Maharani berdoa karena hal itu.
Dan sepertinya, do'a yang dipanjatkan oleh Maharani mulai menampakkan titik terang.
Setelah tak berkomunikasi selama hampir satu bulan, akhirnya Leon menghubungi Maharani. Leon bahkan memberi kabar kalau dirinya sudah membuka blokir nomor ponsel Valerie. Leon juga menyerahkan bukti kalau dirinya sudah kembali menjalin komunikasi dengan Valerie.
“Ini baru anak mami! Mami bahagia sekali mendengarnya,” ucp Maharani riang.
“Leon juga sudah berjanji dengan Valerie kalau selesai ujian akhir tahun ini, Leon akan liburan ke Indonesia, Mi.”
Maharani semakin bersorak. Tak bisa dipungkiri, wanita paruh baya itu begitu bahagia. Akhirnya seluruh do'anya terkabul.
“Tapi ... Leon tidak punya biaya untuk pulang ke Indonesia, Mi. Mami tau kan, uang hasil kerja part time itu hanya cukup untuk biaya hidup dan perkuliahan saja. Sedangkan Papi dan Mami sudah beberapa bulan tidak mengirimkan biaya pendidikan untuk Leon,” ungkapnya.
Mendengar alasan Leon, awalnya Maharani menaruh curiga. Apakah anaknya itu hanya mencari alasan agar dirinya mengirimkan uang?
“Kamu benar-benar akan pulang liburan kali ini kan?”
“Mami tidak percaya dengan ucapan Leon? Kalau Mami tidak percaya dengan ucapan Leon, Mami bisa tanyakan kepada Erie. Leon sudah berjanji akan pulang ke Indonesia dan mengajak Erie jalan saat liburan. Mami tidak mau kan kalau Valerie menjadi sedih karena Leon mengingkari janji?”
Namun, Maharani tak mau percaya begitu saja dengan ucapan sang anak. Bisa saja anak kandungnya itu hanya 'membodohi Valerie ' untuk tujuan tertentu.
“Kamu benar-benar butuh uang untuk perjalanan pulang ke Indonesia kan?" tegas Maharani sekali lagi. “Nanti uang yang Mami transfer malah kamu bikin foya-foya di Sydney?!”
“Leon tidak meminta Mami untuk mentransfer uang kok. Mami saja yang belikan tiketnya. Biar Mami yakin kalau Leon tidak berbohong,” tantang Leon.
“Leon benar-benar ingin pulang ke Indonesia untuk memenuhi janji Leon kepada Erie.”
Setelah mendengar penjelasan Leon, Maharani akhirnya setuju. Dirinya langsung memesankan tiket pesawat agar anak semata wayangnya itu bisa kembali ke tanah air saat waktu liburan tiba.
Leon pun menepati janjinya pada sang ibunda. Selama satu bulan berlibur di Indonesia, sesekali dirinya mengunjungi kediaman Valerie dan menjemput gadis itu pulang sekolah seperti saat ini.
“Bang Leon!” pekik Valerie.
Gadis itu berlari menghampiri Leon yang tengah berdiri di depan mobil mewahnya. Sementara Leon, hanya menatap gadis itu dengan malas.
“Kenapa sih harus berteriak seperti itu? Ini bukan di hutan! Dan gue tidak budek!” ketus Leon ketika Valerie berada di hadapannya. Valerie membalasnya dengan tersenyum lebar sembari menunjukkan deretan gigi putihnya.
Tak seperti Valerie yang wajahnya dihiasi oleh senyum sumringah. Nico yang berada tak jauh dari tempat Valerie berdiri, menatap Leon dengan tajam.
“Erie hanya begitu bahagia karena anda menjemputnya di sekolah. Apa anda tidak tau, sejak kemarin Erie begitu senang dan terus menyeritakan tentang anda yang akan membawa kami berlibur di Jakarta,” tegas Nico.
Mendapat ucapan ketus dan tatapan tajam dari Nico, Leon membalas dengan senyuman sinis.
“Pacar lo?” tanyanya pada Valerie. Gadis itu pun menggelengkan kepalanya dengan cepat. “Bukan!” pekiknya.
Valerie segera menghampiri Leon dan menggandeng tangan pria itu. “Nico itu hanya sahabat. Kita dari SD sekolah bareng. Jadi, Bang Leon jangan cemburu, ya,” ucap Valerie sembari bergelayut manja pada Leon.
“Cemburu?” gumam Leon sembari memutar bola matanya. Leon pun segera melepaskan diri dari Valerie yang bergelayut manja di lengannya.
“Kenapa sih, Bang? Malu ya sama Nico dan Suci?” tanya Valerie. Gadis itu memeluk erat lengan Leon agar sang pujaan hati tak terlepas dari dekapannya.
“Gak perlu malu dengan mereka, Bang. Mereka itu sahabat Erie. Mereka juga sudah tau kok kalau Bang Leon itu suaminya Erie.”
Leon bergidik mendengar ucapan Valerie. Dengan sekuat tenaga Leon mendorong Valerie agar bisa terlepas dari dekapan gadis itu. Namun, Valerie tentu saja tak akan melepaskan dekapannya begitu saja.
“Kalau lu dan teman-teman kampung lu itu masih ingin gue ajak berlibur di Jakarta, lepasin gue sekarang juga. Sekarang sudah mulai sore, jalanan Ibukota sebentar lagi akan padat. Gue gak mau Mami sampai marah-marah karena terlambat membawa lu dan teman-teman lu ini untuk makan malam bersama!”
Mendengar penjelasan sang pujaan hati, dengan terpaksa Valerie melepaskan dekapannya. Dia tak mau pria yang sangat dikaguminya itu dimarahi oleh sang ibu mertua.
“Pastikan lu dan teman-teman kampung lu itu sudah mendapatkan izin dari orang tua mereka. Gue gak mau nantinya dituduh sebagai penculik!”
Tanpa mendengar jawaban dari Valerie, Leon segera masuk ke dalam mobil dan menyalakannya. Valerie pun mengikuti dengan antusias.
“Tenang saja, Bang. Mereka sudah diizinkan kok untuk menginap di rumah Bang Leon. Erie sudah mengatakan kepada orang tua Nico dan Suci, kalau mereka akan menginap di kediaman mertua Erie.”
Mata Leon seketika menyala. Dia begitu kesal dengan Valerie. Namun, Leon berusaha menahan amarahnya. Dia tak mau rencananya gagal hanya karena Valerie.
“Ternyata, suaminya si Erie tidak seperti yang dia bicarakan ya, Ci. Sepertinya, cinta Erie bertepuk sebelah tangan. Dibandingkan cinta, pria tua itu terlihat sangat membenci Erie,” ucap Nico, sebelum kedua sahabat itu menyusul Valerie, masuk ke dalam mobil berwarna silver milik Leon.
“Kita doakan saja yang terbaik untuk Erie,” balas Suci, persis sebelum dirinya tenggelam ke dalam mobil berwarna silver itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Rita Riau
kayak nya ada rencana tersembunyi si Leon ,,, 🤔🤭
2024-02-02
0
Epsilon
kasian jd eri
2024-01-19
1
Namira Aqilia
pria tua kata nico😁
2024-01-14
2