Tidak terasa sudah satu minggu Bima belum ada kepastian dari Rahmad, dan hari ini Bima memintak nomer ponsel Rahmad ke salah satu teman yang punya nomer ponsel Rahmat,
Dan Bima menghubungi Rahmat untuk menanyakkan apa lamaranya di terima,
"Ma __ maaf Bim, aku belum bicara sama Dira, Dira lagi banyak tugas di sekolah aku takut ngangu, " ucap Rahmad di sebrang sana,
Bima dan Rahmad hanya bisa bertanyak lewat ponsel, dan sama - sama punya ke sibukan masing - masing,
Di sisi lain
Pak Rahmad dan istrinya akan membicarakan tentang lamaran keluarga Bima, hanya saja Pak Rahmad takut Dira tidak mau, dan kakak Dira setuju bila di lamar oleh Davin,
Dan Muklis akan berbicara sana Dira,
"Jangan Klis biar Bapak sama Ibu yang akan bicara ini, kapan - kapan aja nunggu suasana yang pas, " ucap pak Rahmad sambil melihat Muklis,
Dira dan tiga temannya mau pulang sekolah seperti biasa Dira dan teman - temanya mampir membeli bakso di pinggir jalan, dan tidak sengaja Dira dan kawanya melihat sekgrombolan pemuda, dan pemudah itu mengoda Dira dan teman - temanya, semua pemuda saling berteriak - teriak dan bersorak sorak memangil, " Hai cewek mau kemana ?
Dan Dira tidak sengaja melihat pemudah yang pernah datang ke rumahnya, Dira dan Davin saling memandang, Dira berkata dalam hatinya, "Itu kan yang pernah ke rumah, anak temanya Bapak,
Pulang sekolah Dira langsung masuk kamar dan seperti biasa Dira merebahkan badanya di atas kasur sambil membaca bukunya,
Ponsel pak Rahmad berbunyi terus menerus dan akhirnya Bu Rahmad menerima pangilan,
"Iya Bu, saya istrinya suami saya masih di masjid, ya Alloh i ___ iya Bu nanti saya sampekan, " ucap bu Rahmad dengan nada gugup,
"I ___ itu loh Nduk ! Teman bapakmu pak Rahmat lagi sakit, "jawab bu Rahmad dengan nada gugup sambil duduk di samping Dira,
"O ! Ternyata orang kaya itu bisa sakit juga ya Bu ! " jawab Dira dengan nada senyum,
Bu Rahmad menemui Pak Rahmad untuk memberitau kalau pak Bima sedang sakit ada di rumah sakit,
Dan pak Rahmat mengajak bu Rahmad untuk pergi menjenguk pak Bima besok pagi,
Pak Rahmad duduk di samping bu Rahmad, dan bu Rahmad ber kata, " Pak ne kasihan Dira ya kalau nanti nikah mudah, apa sebaiknya pak ne ngak usah ngasih tau Dira, dan bilang aja kalau Dira ngak mau di jodohkan,
"Kok kamu gitu si Buhne ! Kayaknya kamu ngak setuju dengan perjodohan ini, " ucap pak Rahmad,
Pagi - pagi sekali pak Rahmad dan istrinya pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Bima, sampailah di sana, sampailah di rumah sakit,
Pak Rahmad duduk di samping Bima sambil bertanyak keadaanya,
"Ya begitulah jantungnya kambuh, "ucap bu Lisa sambil mengajak Rahmad masuk ke ruanggan,
Rahmad dan Bima berbincang - bincang mengenai perjodohan anaknya, dan Rahmad menerimanya tampa berkata sama Dira,
Bima ingin segera melaksanakan pernikahanya Davin dengan Dira di percepat, dan Bima mengajak menikahkan anaknya besok,
"Jangan besok, apa tidak sebaiknya nunggu kamu sembuh saja, " jawab Rahmad sambil memegangi tangan Bima,
"Ngak, gak usah nunggu aku sembuh, besok aja nikahnya di sini, kamu bilangin Dira ya Mad ! " jawab Bima dengan nada ngos - ngosan,
Rahmad gugup karena Rahmad belum memberi tahu Dira yang sebenarnya, dan Rahmad binggung dengan jawabanya, dan melihat kondisi Bima merasa kasihan,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments