Bab 5( POV SINTA)

Namaku Sinta Agniya, aku seorang Gadis yang berasal dari kampung yang sangat terpencil. Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara.

Karna kami mempunya ekonomi yang pas-pasan kuputuskan untuk tidak melanjutkan sekolah keoerguruan tinggi dan memilih untuk bekerja mengumpulkan uang dulu agar bisa lanjut kuliah.

Aku tergolong siswa yang berprestasi disekolah, sehingga aku sangat sedih sebenarnya karna tak bisa melanjutkan ke prguruan tinggi untuk meraih gelar sarjana yang sangat ku impikan sejak dulu.

Kuputuskan untuk berangkat kekota dengan tujuan untuk mengadu nasib, agar bisa memenuhi kebutuhan dapur orang tuaku dan juga uang sakuku.

Aku bekerja disebuah toko yang lumayan terkenal dan cukup besar di kota ini hingga mempunyai beberapa cabang dikota dan gajinya pun lumayan besar.

Seiring berjalannya waktu aku berkenalan dengan seorang pria yang dikenalkan oleh teman- temanku alias Mak comblang lah bahasa gaulnya.

Awalnya aku tidak tertarik sih dengan pria dingin itu karna selain sok cool juga terkesan cuek.

Dan juga Bos nya yang bernama Adi itu sering mengatakan padaku  kalau dia laki-laki pelit.

Namun aku tidak Pernah sekalipun mempercayainya, dan mungkin itu hanya candaan saja , batinku.

Seminggu pendekatan, aku pun berpacaran dengan Soni.

Selama enam bulan kami pacaran banyak teman-teman ku yang memberi support agar jangan sampai putus dengannya, karna yang mereka tahu dia pria yang sangat baik dan pekerja keras dan juga tidak merokok.

Namun jauh dari perkiraan temanku yang aku rasakan selama menjalin hubungan dengannya, hari- hariku dipenuhi dengan tangisan dan juga pusing karna dia jauh dari kata pria dewasa padahal usianya terpaut tujuh tahun diatasku.

Sikapnya seperti kekanak-kanakan dan tidak pernah mau mangalah serta egois.

Sekalipun salah dia tidak pernah mau minta maaf,, malahan kesalahannya itu bisa jadi dibalikkan fakta sehingga membuat aku jadi semakin salah dimatanya.

***

"Awwwww"

Kudengar Fitri menjerit karna sangkin senangnya bercanda dengan Soni.

Dasar cewek gatal, pekikku.

Percuma cantik kalau mengobral tubuhnya bahkan dia tahu pria itu sudah punya pacar, apa dia ada niat mau merebut Soni dariku, bisikku dalam kesendirian sambil mengerucutkan bibir kedepan persis seperti ikan cucut.

Tin.. tin... Soni membunyikan klakson motornya

"Cepatlah fitri nanti semakin siang kita kehabisan lauk", sahut Soni menyuruh Fitri agar cepat naik kemotornya..

Memang Soni setiap hari selalu membeli lauk buat makan siangnya, karna dapat jatah makan siang dari bosnya  diapun hanya membelikan sepuluh ribu saja uangnya untuk lauk dan sepuluh ribu lagi dia simpan.

Begitulah sehari-harinya karna harus berhemat.

"Iya son Sabar sebentar Napa",, jawab fitri, teman wanitanya yang bekerja satu toko dengannya, sambil bercermin dikaca spion yang ada dimotor soni  kulihat fitri menambah ketebalan lipstick dibibirnya.

Selesai, gumamnya dan segera dia menaiki jok belakang motor soni.

Bruuummm..

Kulihat Soni melajukan motornya berboncengan dengan Fitri yang sengaja menempelkan *********** yang besar kepada tubuh soni bagian belakang.

Dan terlihat soni hanya kegirangan didepannya, karna mendapatkan sentuhan gratis  darisahabatnya.

Huhhh hatiku bagaikan tarsayat sembilu disiram air jeruk nipis sangkin pedihnya.

Tuh kan ada niat nggak beres tuh cewek,, bathinku..

"Sinnnn".

"Sinta, Sini deh"..

Kudengar bos sisoni memanggilku dari arah samping.

Aku terperanjat dari lamunan yang sedang mengomeli Soni dan Fitri dalam hati.

"Apa bang" jawabku..

"Jalan yok sin, ntar malam Abang jemput ya" Ajak Adi kepadaku yang tidak lain Dia adalah bos nya Soni, dia memang sudah mapan di usia mudanya karna usaha nya diberi modal orang tuanya.

Sebenarnya dia tipe cowok idaman sih, baik dan juga royal.

Tapi aku aku nggak sukak karna dia terkenal laki-laki mata keranjang dan suka gonta-ganti  wanita.

Bahkan dia sering memamerkan sutera dari dalam dompetnya untuk persiapan gempurnya dengan wanita mana saja yang dia mau untuk bersenang-senang dalam cinta satu malamnya.

Gila ni orang apa ya, dia pikir aku sama dengan perempuan yang bisa dia ajak semaunya kehotel, ucapku dalam hati sambil menatapnya serius.

"Maaf ya bang aku nggak mau berhianat dari bang Soni",  selembut mungkin aku menolak dan jawabanku berhasil membuat Adi menatap kecewa kearahku dan langsung disambut dengan muka cemberutnya.

"Alah sin,, sin,, ngapain juga kamu setia sama sisoni, dia itu laki-laki pelit , juga belum tentu dia setia sama kamu.. nggak lihat kamu tadi dia boncengan dengan Fitri,, bukan nya menegur Fitri malah dia ke enakan karna Fitri menyandarkan gunung kembarnya yang kenyal itu"..

"Kuberitahu ya sin, jaman sekarang mana ada buaya yang nolak bangkai".

Ungkap Adi memberitahuku.

"Iya bang Biar saja dia berkhianat, asal jangan aku saja yang mendahuluinya ,, gumamku..

"Yasudah ya bang Sinta mau balik kerja lagi, nggak enak sama yang lain" ucapku beralasan

"Yaudah sin aku juga nggak memaksamu kok, aku pikir kamu jenuh dengan sisoni, aku siap kok mendengar curhatan mu" ,, tawar Adi sambil menyunggingkan senyuman nakal dibibirnya,,

Huhhh sebenarnya dia sangat tampan dan wajahnya pun sangat mirip dengan artis Korea favoritku ,, namun sayang dia mata keranjang batinku ..

Kutinggalkan segera dia secepat mungkin,, aku Muak mendengar nasehatnya yang setiap hari isinya hanya menjelekkan soni dan memberi komentar buruk tentang Soni.

Namun aku aku seperti seakan menutup telinga tidak terima tentang keburukan yang dilontarkan kepada Adi.

Mataku seakan buta jika ada yang menjelekkan soni, aku selalu tidak terima dan selalu membelanya walaupun dia bersikap semena-mena kepadaku.

"Ehemm,, Ehemmm",, kulihat kak Lena sedang membuat kode kepadaku,,

"Apasih kak gak usah kode-kodean gitu deh", sahutku.

Macam mau ngomong sama siap saja kakak ini,,

"Kepo dong,,,. Boleh nggak,," ucap kak Lena kepadaku..

"Boleh dong",,, apa sih yang enggak buat kakak tersayang, jawabku..

"Gimana dek hubungan kamu dengan Soni,, lancar kan?"..

"Yahhh gimana ya kak,, gak gimana-gimana sih lancar-lancar aja".. jawabku seadanya..

"Baguslah dek kalau bisa jangan sampai putus yah,, yang Kaka lihat Soni itu pria baik, susah loh dek jaman sekarang dapat pria modelan Soni, pekerja keras nggak merokok lagi,," jelas kak Lena memberitahuku

Itulah hari-hari yang selalu kudengar dari teman sekelilingku, bahwa Soni pria yang baik.

"Teraktir dong dek masak iya dari awal jadian belum ada teraktiran,," sambil bergelayutan dilenganku dan memonyongkan bibirnya..

Hmmmm... Lenguhku..

Aku menarik nafas panjang, sudah pasti bang Soni nggak setuju ni , diakan nggak punya duit fikirku, gimana yahh ,,apa aku pakai uang tabunganku aja kali ya, ucapku dalam hati..

Lagi pula aneh sih kami, cuman kami disini yang habis jadian gak teraktirin teman-teman .

Tapi mau gimana setiap bahas ini pasti si soni nggak mau keluar biaya,, ada saja alasannya, bayar listrik lah, beli beraslah , ngasih uang jajan adiknyalah,, haduhh pusing juga lama-lama , gumamku..

Huhhhh kutarik nafas panjang sekali lagi,,

"Iya kak nanti ku bilangin sama bang Soni ya kak",, jawabku..

"Nah gitu dong dek,, kakak tunggu ya kelanjutannya,," kata kak Lena sambil mengangkat jari jempolnya.

Nasib punya pacar pelit ya gini , lirihku..

Masalah biaya aku terus yang pusing memutar otak gimana caranya,, sedangkan Soni asal ditanya , selalu jawabnya terserah Adek..

Terserah sih terserah tapi ngasih duit juga dongg,,, batinku..

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Dallana u-u

Dallana u-u

Dekat dengan tokoh utama.

2023-07-19

1

Xyn Anala

Xyn Anala

Loh kok belom update? Lanjutin dong thor, gak sabar nungguin kelanjutannya 😫

2023-07-19

1

Sun Seto

Sun Seto

Terpesona

2023-07-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!