tok, tok, tok
"Masuk" suruh zimah pada orang yang mengetuk pintu ruangan nya "ada apa mbak dian?" tanya zimah saat melihat gadis berhijab yang usia nya lebih tua sudah berdiri di hadapan nya yang terhalang oleh meja kerja "silahkan duduk" mempersilah kan yang mendapat anggukan sopan dari sekertaris sekaligus asisten nya
"Mau menyerah kan berkas ini bu" jawab dian sambil duduk dan menyerah kan berkas pada zimah
"Trimakasih mbak" sambil membuka berkas "Gimana kerjasama kita dengan hotel bintang lima?" lanjut zimah setelah tadi hening sambil menutup berkas dan memfokus kan pandangan pada sekertaris yang juga sedang menatap nya
"Alhamdulillah semua nya berjalan dengan lancar bu" ujar dian sopan
"Alhamdulillah," ucap zimah penuh syukur
dan mereka melanjut kan pembahasan
sampai suara dian mengakhiri pembicaraan mereka
"Kalau begitu saya izin kembali keruangan bu" berdiri dan sedikit membungkuk kan kepala nya
"Silahkan mbak" mendapat angguk kan kecil dari dian yang terus berjalan kearah pintu keluar
"Tadi nona arisha menelpon saya, beliau bilang nomor ibu gak aktif" ujar dian yang berdiri di depan pintu yang hendak di buka nya
"Astaghfirullah" ucap nya dengan tampang terkejut "Hp saya tadi lobet mbak, sebentar lagi saya akan pulang" lanjut nya lagi "Mbak dian kalau udah gak ada kerjaan lagi langsung pulang aja, saya ada keperluan sama risha" perintah nya yang di balas anggukan oleh dian
"Trimakasih bu, kalau begitu saya keluar dulu" dian keluar setelah melihat balasan senyum dari zimah
Tampak kendaraan berlalu lalang ingin cepat menghindari kemacetan yang sebentar lagi akan terjadi karna sekarang waktu menunjuk kan pukul 15:30 dimana belum keseluruhan para pengendaraa pulang untuk mencari nafkah
Sambil menunggu lampu yang sebentar lagi menghijau zimah melihat-lihat ke arah luar dan terfokus kan ke satu pemandangan yang mencuri perhatian nya
Tampak dua anak kecil yang menunduk kan kepala nya di hadapan seorang wanita paruh baya dan tak lama datang seorang gadis yang zimah perkirakan umur nya belasan tahun menghampiri ke tiga orang yang beda usia itu
tin... tin... tin... tin...
Mendengar suara klakson yang bersahutan mengalih kan atensi zimah ke lampu tiga warna yang tadi nya bewarna merah ternyata sudah berubah menjadi warna hijau
zimah pun langsung memutar stir nya kearah pemandangan yang tadi mencuri perhatian nya dan memarkirkan mobil di sekitar tempat itu yang lumayan luas dan masih berhadapan dengan jalan raya
Turun dari mobil zimah terus mendekati kearah wanita paruh baya yang sedang memarahi seorang gadis dan 2 anak kecil dan zimah tidak dapat mendengar jelas apa yang mereka bicara kan
zimah terus mendekati dan melihat kearah sekitar empat orang itu tidak satu orang pun yang zimah lihat mendekati mereka walau banyak yang memperhatikan secara terang-terangan
"jelas-jelas adik kamu salah, kecil-kecil udah pandai mencuri" ucap nya tak suka
"Maaf, apa ibu sudah mendengar penjelasan dari adik saya?" balas remaja itu sopan
Zimah terus mendengar pembicaraan dua orang yang berbeda usia di depan nya
"Saya tidak butuh penjelasan adik kamu yang jelas-jelas sudah pasti bohong" sarkas nya
"Saya tidak yakin adik saya mencuri" ucap nya tersirat nada khawatir
"Jadi kamu nuduh saya bohong" marah nya tak terima berjalan mendekati remaja di depan nya dan mengangkat tangan kanan nya hendak ingin menampar remaja itu
"Hentikan." suara zimah yang lembut namun tegas mengalih kan atensi semua orang yang berada di tempat itu
Berbagai ekspresi yang mereka tunjukan kagum, terpesona, bingung,saat melihat zimah yang berjalan dengan wibawa dan elegan mendekat ke arah empat orang itu
"Tidak ada yang salah dengan ucapan anak ini sehingga mengharus kan ibu untuk melakukan kekerasan fisik" ujar nya tenang
"Kamu jangan ikut campur urusan saya dengan anak gembel ini, kamu tidak tau apa-apa" balas nya membela diri dengan mata yang memandang zimah dari atas kebawah
"Saya tidak akan ikut campur jika saya tidak mendengar permasalahan nya" sambil menatap wanita paruh baya yang juga menatap nya "
"Mereka mencuri jadi kamu gak perlu membela nya" tunjuk nya pada ke dua anak kecil cowok dan cewek dengan tatapan marah
"Apa ibu punya bukti kalau mereka mencuri?" tanya zimah dengan alis terangkat sebelah
"Jelas-jelas mereka memegang makanan yang mereka sendiri tidak mampu membeli nya" ujar nya meremeh kan yang membuat mimik wajah zimah berubah seperti orang menahan amarah dan tersirat tatapan luka
"Perkataan anda yang meremeh kan orang lain, menunjuk kan betapa buruk kualitas diri anda." balas spontan zimah tanpa menyebut kan embel-embel ibu pada wanita paruh baya yang tampak murka
"Ada apa ini" suara bariton dari arah samping mereka menghentikan wanita paruh baya yang ingin membalas perkataan zimah
...----------------------------------------...
siapakah suara bariton itu?
pangeran? atau polisi? atau satpam? atau abang tukang parkir? Atauuu?🤔🤭
ikuti terus ya Hazimah & Aqlan
vote dan komen kalian sangat mendukung cerita ini
jangan lupa di follow ya
Salam dari saya
🖋M.Diyah.T.N.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Main gas aja Bu 😌
2024-08-31
0
『ꌚꉣꋫ꒓ꋫ꓅ꂑꌚ』ꇓꂑꋫꆂ ꁒꂑꁹꁍ 🅰️
aku dukung ema ema , bocil suka aneh emang/Facepalm/
2024-02-10
0
『ꌚꉣꋫ꒓ꋫ꓅ꂑꌚ』ꇓꂑꋫꆂ ꁒꂑꁹꁍ 🅰️
emak emak power/Facepalm/
2024-02-10
0