Tatapan Rene mendadak terkunci pada mata hijau keabu-abuan yang menatap lurus ke manik matanya, Rene berdehem lalu segera melempar sampah tisu basahnya dan masuk tepat kedalam tempat sampah. Rene menyemprotkan hand sanitizer ke telapak tangannya lalu, barulah dia mendekati Lucas.
Melakukan apa yang dia lihat saat baru tiba tadi, Rene pun duduk diatas pangkuan Lucas dengan posisi menyamping. Tangan mungil Rene terangkat, menyentuh rahang tegas itu dan mengelusnya dengan sangat lembut. Bahkan tatapan Rene berubah menggoda, seakan dia mengambil alih rencana Friska tadi.
Jika didalam cerita, tidak ada adegan yang dia lakukan sekarang, maka Rene akan membuatnya dan terjun langsung kedalam dunia buatan itu. Melihat apakah sifat dingin yang dia ciptakan untuk Lucas bisa mencair atau tidak saat bersamanya. Karena kalau versi novel, sifat dingin Lucas hanya akan mencair saat bersama Daeva.
Dirinya yang menciptakan mereka semua, membuat kisah mereka dengan latar belakang yang berbeda-beda. Bukankah mereka harusnya berterima kasih pada dirinya? Terutama Daeva yang menjadi pemeran utama dengan segala macam kesempurnaan. Bagaimana kalau kita buat sebaliknya?
Membuat Daeva menjadi serba kekurangan, ah itu akan sangat menyenangkan! Tak masalah kalau dirinya harus berpikir lebih keras lagi untuk membuat takdir baru bagi para tokoh, yang terpenting rasa bersalahnya pada Aglaia dan Ezekiel akan segera menghilang. Sangat tidak seru kalau dirinya terus dihantui rasa bersalah.
"Apa yang terjadi padamu?"
Suara dingin dari Lucas berhasil menyadarkan Rene dari lamunan panjangnya, Rene menatap wajah tampan yang sangat sempurna itu. Alis tebal, bulu mata lentik, rahang yang tegas, bibir seksi dengan warna merah ceri alami, hidung mancung bak perosotan, juga bola mata indah dengan warna hijau keabu-abuan.
Perfect! Benar-benar visualisasi seorang tokoh utama pria yang kejam, batinnya dengan pandangan kagum.
Lalu tiba-tiba, kilasan tentang kejadian dimana Lucas mengurung Daeva berputar di kepalanya. Kejadian itu berawal dari Lucas yang tak sengaja melihat Daeva berpelukan dengan Giorgio, karena cemburu buta, Lucas pun menarik paksa tangan Daeva lalu mengurung Daeva di apartemen pria itu.
Didalam sebuah ruangan dengan dua orang manusia berbeda gender, pasti ada kejadian yang terjadi. Memang tak berlebihan tapi cukup membuat pembaca yang menyukai Aglaia langsung mencak-mencak tak jelas. Kini Rene malah ikut kesal, kenapa harus ada adegan itu? Jadinya kan Rene ingin mempraktekan nya secara langsung.
Cup.
Ingin merasakan apakah deskripsian yang dirinya ketik memang benar atau tidak, t-tapi sepertinya... Deskripsiannya memang benar! Lidahnya menyentuh pelan bibir pria itu, ada rasa manis yang membuat tubuhnya seperti tersengat, aliran darahnya memacu dengan deras hingga membuat degup jantungnya menggila.
Tak ada gerakan yang Rene lakukan, tubuhnya hanya membeku hingga lidah hangat Lucas mengambil alih. Tangan kekar pria itu memeluk erat pinggang Rene lalu memutar posisi Rene hingga duduk dipangkuan Lucas menghadap dirinya, tak membiarkan Rene berucap, Lucas kembali memangut bibir wanita dipangkuan nya itu.
Menggigit bibir bawah Rene agar mendapatkan akses untuk menjelajahi setiap rongga mulut Rene, Rene hanya diam hingga mulai terhanyut dengan perasaan asing di dirinya. Mencoba menguasai keadaan, Rene pun melingkarkan tangannya dileher Lucas lalu membalas pangutan bibir pria itu tak kalah liar.
Menjadi seorang penulis, membuat Rene paham dengan kata ciuman. Dirinya tak bisa munafik, Rene juga pernah membaca cerita dengan rating dewasa. Dimana cerita itu menjelaskan setiap kejadian intim dengan sangat detail hingga pembaca ikut merasakan getaran anehnya.
Berkat penjelasan cerita-cerita dewasa yang pernah dirinya baca, Rene sekarang jadi bisa mengimbangi ciuman panas yang Lucas berikan. Meski hanya berbekal materi bacaan, tapi Rene tak mengecewakan saat mempraktekan nya secara langsung. Bahkan bersama tokoh fiksi kesayangan nya!
Menit demi menit berlalu hingga Rene tak sadar kalau dirinya kini sudah berbaring diatas sebuah ranjang dengan Lucas yang berada diatas tubuhnya. Ciuman panas itu terlepas, membuat Rene mulai mengatur napasnya dengan pandangan yang tak pernah berpaling dari wajah tampan Lucas.
"Mari buktikan ucapanmu," Ucap Lucas dengan nada serak juga kabut gairah yang terlihat jelas disorot matanya.
Mendengar ucapan Lucas, Rene merasakan ada alarm berbahaya yang berbunyi dengan nyaring di otaknya. Menyuruhnya menghentikan semua ini, karena tak sepantasnya Rene seperti ini. Dirinya hanya orang asing untuk Lucas yang tanpa sengaja, jiwanya terjebak di raga wanita yang menjadi istri dari pria diatas tubuhnya itu.
Untuk ucapan, itu semua hanyalah ucapan biasa yang dia lakukan hanya untuk menggertak lawan. Tak ada maksud apapun tapi Lucas malah mengartikan dengan hal yang berbeda. Lantas, Rene menahan tangan Lucas yang hendak membuka gesper di pinggangnya. Rene menggeleng tapi Lucas tak perduli.
Pria itu berbisik, "Jadilah istri yang penurut untuk hari ini. Biarkan suamimu melepaskan hasratnya pada istrinya sendiri."
Rene termenung sejenak, sebelum akhirnya, menghembuskan napasnya dengan kasar. Gadis itu melingkarkan tangannya dileher Lucas, "Lakukan lah. Dengan lembut dan jangan menyakiti ku," ucapnya.
Mau bagaimana pun, ini adalah pengalaman pertama Rene. Yang membuatnya ingin melewati pengalaman pertama dengan suasana baik. Lagi pula, raganya adalah istri dari Lucas, jadi tak masalah karena Lucas pun tak tau tentang jiwanya yang hanya orang asing. Jadi, mari nikmati saja santapan yang ada.
"Tentu," Lucas tersenyum.
Di lobby perusahaan, Lanie tampak gelisah sambil terus melirik kearah lift lalu berganti menatap jam ditangannya. Sebentar lagi Tuan muda nya akan segera menyelesaikan sekolahnya, Nyonya juga bilang ingin menjemput Tuan muda nya tapi kenapa sampai sekarang, Nyonya belum muncul juga?
Terhitung, sudah 2 jam Nyonya nya berada di ruangan sang Tuan. Lanie yang semakin gelisah pun memutuskan untuk menemui Nyonya nya, ingin memberi tahu kalau Ezekiel akan dijemput oleh pengasuhnya saja. Karena mereka akan sangat terlambat kalau harus menjemput Ezekiel beberapa menit lagi.
Sesampainya dilantai tempat ruangan CEO berada, Lanie menatap bingung tangan kanan Tuannya. Wajah pria bernama Franco itu tampak memerah seperti kepiting rebus, yang membuatnya penasaran dan langsung mendekati tangan kanan dari Tuannya itu.
"Tuan Fran, apakah Nyonya ada didalam?"
Fran tersentak lalu mulai mengubah raut wajahnya menjadi datar kembali meski telinga nya masih memerah, "Ada."
"Baiklah, saya akan masuk. Tak apa kan? Ada yang harus saya bicarakan pada Nyonya," Ucap Lanie.
Belum sempat Fran melarang, Lanie sudah lebih dulu masuk yang membuatnya menghela napas dengan kasar. Sedangkan Lanie, kening wanita itu berkerut samar, memikirkan suara yang tak asing terdengar. Hingga ketika dirinya sudah menyadari suatu hal, wajahnya langsung memerah padam.
"Apakah Tuan muda akan segera memiliki Adik?" Lanie tersenyum-senyum tidak jelas dan segera keluar dari ruangan itu.
"Tuan Fran! Saya akan menunggu di mobil, tolong sampaikan pada Nyonya."
Fran mengangguk pelan, "Baik."
Keduanya mendengar suara yang sama, suara yang terdengar dari celah pintu yang tak tertutup sempurna. Membuat ruangan kedap suara itu menjadi tak lagi kedap suara. Fran dan Lanie tentu memikirkan hal yang sama dan hal itu memang yang terjadi sebenarnya.
Didalam sebuah kamar pribadi yang ada diruang kerja Lucas, dua manusia yang baru saja mencapai titik puncak itu mulai mengatur napas masing-masing yang terdengar memburu. Tangan Lucas terangkat, menghapus lembut peluh keringat yang membasahi kening wanitanya.
"Terima kasih," Ucapnya dengan tulus yang dibalas senyum manis dari Rene.
Pengalaman pertama nya tidak terlalu buruk, malah menyenangkan! Ah, berada di dunia ini, Rene jadi memiliki banyak pengalaman. Salah satunya, dia bisa bebas melawan musuh tanpa takut kalah di permasalahan hukum. Karena dirinya yang dulu, tidaklah terlalu kaya.
Memeluk erat bahu tegap Lucas, Rene mengendus leher Lucas yang sangat harum. Benar-benar aroma maskulin yang sangat kuat, padahal keduanya sama-sama berkeringat tapi keringat Lucas malah harum, aneh sekali. Sampai rasanya, Rene ingin memiliki parfum yang sama dengan aroma keringat Lucas. Rene memang ada-ada saja.
Tapi tunggu, Rene seperti melupakan sesuatu. Tapi apa ya? Dirinya lupa dan saat ingat, matanya memelotot. "Aku harus menjemput, Ezekiel!" Ucapnya seraya menjauh dari leher Lucas.
Rene mencoba mendorong dada bidang Lucas agar menjauh, tapi pria itu hanya diam. "Lucas tolong menyingkir lah, aku harus menjemput anak kita. Aku sudah berjanji, kita bisa melanjutkan nya nanti malam."
Bukannya menyingkir, Lucas malah menyentak kembali miliknya dan mulai menggauli tubuh istrinya lagi. "Hari ini kau hanya untukku!"
Rene mendesah pasrah, memilih diam dan menerima serangan penuh nikmat dari suaminya. Biarkan lah, dirinya bisa mengantar Ezekiel sekolah esok hari dan akan menghabiskan waktu seharian bersama Putranya besok. Anggap saja, hari ini menjadi bagian Lucas dan besok baru Putranya.
Dan tentu Rene menyadari akan satu hal, di alur cerita Dangerous Trap, tidak ada adegan ini. Adegan dimana Aglaia dan Lucas melakukan hubungan suami-istri. Yang Rene tulis, hanya bagian dimana mereka melakukan itu untuk pertama kalinya lalu hadir Ezekiel, dan sejak hari itu, mereka tak pernah lagi melakukan hubungan suami-istri.
Yang Rene buat memang seperti itu, tapi sekarang jelas berbeda. Bahkan Rene sempat berpikir, bagaimana kalau sebenarnya, dunia ini adalah dunia yang sama seperti dunia nya. Hanya saja, kisah nya mirip dengan cerita yang dia buat. Tapi entah lah, biarkan arus deras membawanya hingga ke tepi yang entah kapan.
Tugas Rene hanya memperbaiki takdir Aglaia dan Ezekiel jika memang mereka adalah tokoh fiksi yang dirinya buat, tapi ini memang dunia yang dirinya buat jadi sudah sepantasnya untuk dirinya memperbaiki takdir dua tokoh itu agar lebih baik lagi.
Fighting!
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments