Keyla mengambil dokumen yang di berikan Edgar, membaca kata demi kata yang tertuang dalam di atas kertas tersebut. Ekspresi Keyla berubah-ubah, kadang Keyla tersenyum kemudian melotot marah.
"Kenapa tugas saya seperti pekerjaan pembantu? dan semua hanya menguntungkan anda, Tuan!" protes Keyla kembali membaca poin poin yang ada. Edgar mengambil map yang di tangan Keyla kemudian ikut membaca nya. Edgar tersenyum penuh kemenangan, tidak sia-sia Edgar menyuruh Malik membuat perjanjian untuk mereka.
"Ya, terserah saya dong. Kamu lupa poin pertama? pihak pertama selalu benar, itu arti nya saya tidak pernah salah, termasuk apa yang saya tulis dalam perjanjian itu. " Jawab nya santai.
"Karena saya berbaik hati hari ini,saya mengizinkan kamu menulis 1 poin permintaan mu! " dalih nya, kembali menyodorkan map tersebut kehadapan Keyla.
" Selama kita menikah saya tidak mau ada kontak fisik! " Tolak Keyla tegas.
Menulis apa yang dia ingin kan. Setelah mempertimbangkan semua keinginan nya, Keyla memilih hal ini yang paling utama. Biarlah orang tau kalau dia seorang janda, tapi Keyla tetap bisa memberikan kesuciannya untuk suami nya kelak.
" Ck, Siapa juga yang nafsu sama tubuh kerempeng mu itu! " ejek nya berdecak, karena dari segi apa pun, Keyla bukan lah tipe pasangan untuk seorang Edgar.
" Bagus! kalau begitu. "
Keyla tersenyum senang,merasa tidak ada yang perlu di takut kan meskipun sudah menikah, lebih tepat nya nikah kontrak. Tanpa berpikir lagi, Keyla langsung membubuhkan tanda tangan nya kemudian menyerahkan pada Edgar.
"Sekarang giliran anda, Tuan! "
Edgar mengambil pulpen dan ikut menanda tangani berkas yang sama dengan Keyla.
"Deal, kita menikah. "
Kedua nya saling berjabat tangan.
"Kapan Tuan akan memberikan saya uang? " Tanya Keyla tak sabaran. Karena percuma saja dia berkorban sejauh ini kalau tidak mendapatkan sepeser pun.
"Sabar dulu Nona,mulai sekarang kamu bisa menggunakan ini! "
Edgar menyodorkan sebuah kartu black card pada Keyla.
Keyla menatap kartu itu dan Edgar bergantian, kemudian mencondongkan tubuh nya.
"Apa isi kartu ini cukup untuk biaya pengobatan Bunda? " tanya nya penuh selidik. Edgar menatap Keyla dengan senyum mengejek.
"Ini black card Nona! isi nya cukup untuk seluruh biaya pengobatan ibu mu dan juga biaya hidup keluarga mu selama 10 tahun." Mata Keyla membulat, tapi sejurus kemudian dia kembali menatap Edgar tajam.
"Kalau kamu tidak percaya, silahkan kamu ke bank tanya kan pada mereka! " sanggah nya lagi yang mengerti isi pikiran Keyla.
"Baik lah. Awas kalau anda menipu saya! saya akan menuntut anda ,Tuan." Balas Keyla mengancam seraya menunjuk wajah datar Edgar. Keyla segera memasukkan black card kedalam tas nya, kemudian berdiri berniat ingin keluar dari ruangan itu.
"Kalau kamu berani kabur! saya akan mencari mu sampai ke lubang semut sekali pun.Dan yang harus kamu tau! saya akan membunuh orang yang berani berkhianat. " Seru Edgar balik mengancam, tapi dengan ancaman yang lebih mengerikan. Keyla bergidik menatap wajah Edgar yang berubah menyeramkan, tanpa mengeluarkan suara lagi, Keyla langsung berlalu keluar dari neraka dunia itu.
Keyla memilih kembali ke rumah nya lebih dulu, sebelum nanti malam menginap di rumah sakit menjaga sang Bunda. Keyla langsung masuk kamar dan membaringkan tubuh nya di atas kasur,yang ada di dalam kamar yang berukuran kecil. Lelah fisik lelah pikiran, Keyla terlelap bahkan langit pun sudah berubah gelap.
Tok tok tok.
"Kak Key!" samar-samar Keyla mendengar suara adik nya, tapi mata Keyla masih enggan terbuka.
"Kak, bangun udah malam! Kakak mau ke rumah sakit jagain Bunda kan? " ulang nya lagi.
Mendengar kata rumah sakit Keyla langsung terduduk, mata nya melotot melihat jam dinding menunjukkan hampir pukul 9 malam. Keyla langsung beranjak ke kamar mandi, setelah setengah jam Keyla sudah selesai dan langsung menyambar tas selempang yang terletak di atas meja belajar.
Dengan mengendarai motor matic nya, Keyla sampai di rumah sakit dengan keadaan selamat sentosa. Langsung masuk ke dalam ruangan perawatan Bunda, terlihat sang ayah tertidur pulas di atas sofa, Keyla melangkah mendekati sofa, menatap wajah letih cinta pertama nya itu.
"Ayah tidak perlu memikirkan biaya pengobatan Bunda lagi! sekarang Keyla udah dapat uang nya.Keyla akan berusaha membahagiakan kalian berdua, meskipun dengan cara yang salah. " Ungkap Keyla sedih, mengusap sudut mata nya yang berair.
Semua orang berkumpul di ruang keluarga menunggu kedatangan Tuan Muda Addison. Tak berselang lama, orang yang di tunggu pun akhir nya tiba.
"Ed, duduk dulu di sini! " panggil Papa melambaikan tangan nya, tanpa membantah atau pun bertanya, Edgar langsung menuju ruang keluarga, dimana semua anggota keluarga berkumpul. Edgar mengerutkan kening nya, biasa nya kalau sudah seperti ini, berarti ada sesuatu yang sangat penting.
"Ada apa? " Tanya Edgar datar, menatap ke arah mama yang duduk di sebelah nya, mama nya yang di tatap Edgar hanya mengangkat bahu tidak tahu.
"Papa sudah memberitahu kakek dan keluarga kita yang lain tentang pernikahan kamu, tapi sebelum itu, kami ingin mengenal calon istri mu lebih dulu. " Terang papa, membuat Edgar terkejut. kenapa bisa secepat ini pikir nya.
Edgar memijat pangkal hidung nya, pusing memikir kan bagaimana caranya membuat Keyla bisa di terima dengan mudah di keluarga Addison, karena yang Edgar tau keluarga nya menginginkan menantu yang sederajat dengan mereka.
"Sebelum Edgar membawa nya kemari, Edgar ingin memberitahu kalian semua! kalau calon istri ku hanya orang biasa. " Terang Edgar tegas dengan wajah tetap tenang. Edgar menatap semua orang yang duduk di sana, menunggu respon keluarga nya. Melihat semua orang diam Edgar kembali bersuara.
"Jika kalian menginginkan aku menikah, mau tidak mau, suka tidak suka kalian harus menerima nya. " Pinta nya tegas.
"Kenapa ngak nikah sama Kak Olivia aja! udah cantik, karir bagus, kaya lagi. " Protes Karin adik pertama Edgar. Karin sangat dekat dengan kekasih Edgar, selain sama-sama menyukai dunia modeling, Olivia juga kerap memberi kan barang branded untuk karin.
"Iya, Kakak aneh, pacaran sama siapa nikah sama siapa. " Ucap Nela tak kalah ketus, adik bungsu Edgar. Mama menghela nafas berat melihat sifat ke tiga anak nya. Yang laki-laki dingin dan kaku dan perempuan culas bukan main.
"Kakek tidak setuju kamu menikah dengan Olivia, wanita itu hanya datang membawa pengaruh buruk. " Sindir kakek menatap dua gadis itu.
"Tidak masalah orang biasa, asalkan__."
Jangan lupa mampir Say, tinggalkan jejak kalian kasih like, komen, vote dan tap love. Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
bagus lah kakek , ngk perlu org kaya bikin sakit kepala, apa lg artis, semua yg ada di badannya di obral gratis biar cepat ngetop😡
2025-03-27
0
Agoda fraund
awas Ed
jatuh cinta.sekrg kamu bilang krempeng nanti setelah kartumu hbd buat perawatan baru sadar
2024-03-06
0
Resy
krempeng krempeng gitu juga ntar kamu nafsu
2024-02-20
0