Dengan segenap keyakinan, Keyla bertekad menghubungi pria arogan itu, semata-mata demi bunda nya. Tangan Keyla bergerak lincah di atas keyboard ponsel nya, mengetik nomor yang tertulis di kartu nama tersebut. Keyla menghirup udara sebanyak-banyaknya, kemudian menghembuskan kembali untuk menenangkan pikiran nya sebelum menghubungi nomor Edgar.
"Halo, " sapa suara dingin nan tegas dari seberang sana, membuat Keyla hampir saja mematikan sambungan telpon tersebut, tapi ucapan dokter kembali terngiang di telinga nya.
"Halo!" jawab Keyla lirih, hampir tak terdengar oleh lawan bicara nya.
"Kalau tidak ada keperluan, mati kan saja!" ujar nya geram, karena Keyla tak kunjung bersuara.
Keyla mendesah pelan sebelum kembali bicara.
"Saya Keyla perempuan yang anda tolong kemarin, " jawab nya cepat, membuat orang yang di seberang sana menyunggingkan senyum.
"Datang ke kantor saya sesuai alamat di kartu nama itu, saya tunggu dalam waktu 1 jam! " titah Edgar singkat, langsung mematikan panggilan tanpa menunggu jawaban dari lawan bicara nya.
Keyla menghadiahkan segala sumpah serapah untuk Edgar, jika tidak untuk bunda nya, Keyla tak kan sudi merendahkan harga diri nya pada pria arogan itu.
Sedangkan di seberang sana, tanpa sadar Edgar tersenyum membayangkan wajah kesal Keyla.
"Kamu masuk dalam perangkat ku kelinci kecil, " gumam nya, seraya berjalan keluar menuju balkon. Memandang kendaraan yang lalu lalang, menghiasi hiruk pikuk ibu kota. Pikiran nya menerawang mengingat kebersamaan nya bersama Olivia selama ini, orang yang masih setia bertahta di hati nya ,meskipun sudah di khianati. Begitulah Edgar sebenarnya, sekali jatuh cinta akan jatuh sedalam-dalamnya nya, tapi sialnya malah jatuh pada orang yang salah.
"Aku akan menggantikan mu dengan orang lain, meskipun aku tidak mencintai nya, tapi aku yakin dia lebih baik dari mu!"
Edgar berbicara seraya menatap foto Olivia yang ada di ponsel nya. Cantik, itu lah gambaran diri seorang Olivia, tapi hati tak secantik paras nya. Edgar mendengus,reka adegan tak senonoh Olivia bersama beberapa laki-laki terlintas di ingatan nya.
Suara ketukan pintu, membuyarkan lamunan Edgar. Memutar badan nya melangkah masuk kembali ke dalam ruangan.
"Masuk, " suara tegas Edgar terdengar dari dalam.
"Tuan, ada seorang perempuan bernama Keyla ingin bertemu dengan Tuan, dan sekarang menunggu di lobby, " sekretaris nya masuk memberitahu, menunduk sopan pada bos nya.
"Biar kan di masuk! " jawab nya datar tanpa ekspresi. Sekretaris yang sudah paham tabiat bos nya langsung keluar dan kembali menghubungi resepsionis.
Langkah kaki Keyla terhenti di depan pintu ruangan CEO perusahaan ini, dengan ragu-ragu Keyla memberanikan diri membuka pintu, setelah mendapatkan persetujuan dari pemilik nya.
Pandangan Keyla langsung tertuju pada sosok pria arogan, yang duduk dengan angkuh di kursi kebesaran nya.Keyla berusaha setenang mungkin berjalan mendekati Edgar.
"Duduk! " katanya tegas, menunjuk kursi dengan dagu nya.Tanpa di suruh dua kali Keyla menarik kursi yang ada di seberang Edgar dan mendudukkan bokong nya.
"Apa yang kamu butuh kan? " Lagi-lagi Edgar bertanya, menyilang kan ke dua kaki nya menatap pada Keyla dengan tatapan tajam.
"Kalau bukan demi Bunda, ogah berurusan dengan manusia ini!" batin nya.
"Uang, " jawab Keyla dengan berani nya.
"Saya butuh uang untuk pengobatan Bunda saya. " Lanjut nya lagi menjelaskan, Keyla tidak ingin Edgar salah faham pada nya. Sebenarnya tanpa Keyla jelaskan, Edgar sudah tau. Karena dari hal kecil sampai besar dalam kehidupan Keyla sudah Edgar selidiki.
Edgar berdiri dari duduk nya, melipat kedua tangan di dada ,berjalan mengitari meja sampai terhenti didekat Keyla, berdiri di samping Keyla hingga menyisakan jarak beberapa cm saja. Keyla sedikit gemetar berdekatan dengan pria yang satu ini, tapi Keyla berusaha terlihat tenang supaya tidak mudah di intimidasi oleh lawan nya.
"Saya bisa bekerja apa pun, asalkan bisa menghasilkan uang. " Ucap Keyla lagi, memandang lurus ke depan, dengan bola mata bergerak liar enggan menatap pria di samping nya.
Edgar salut melihat keberanian Keyla yang masih bisa tenang, meskipun mata elang nya menyorot Keyla tajam.Biasanya orang yang berurusan dengan pewaris Addison ini akan kalah sebelum berperang, apalagi ini seorang perempuan. Tapi tidak dengan Keyla Salsabila, meskipun di tatap sedemikian rupa, jangan lupa mulut pedas Edgar yang bicara pasti akan membuat sakit hati, Keyla tetap tenang walau tangan nya sudah basah oleh keringat dingin.
"Saya bisa memberi mu uang yang banyak, bahkan tanpa harus bekerja. " Keyla refleks menoleh menatap wajah angkuh Edgar.
"Tapi ada syarat nya. " bisik Edgar, menegakkan tubuh nya kembali beranjak duduk di kursi kebesarannya.
Mata Keyla memicing menatap Edgar dengan tatapan curiga.
"Menikah lah dengan ku! " Lanjut Edgar lagi. Mata dan mulut Keyla menganga mendengar perkataan Edgar.
Keyla menatap Edgar dengan tatapan tak percaya.
"Menikah? " Keyla kembali mengulang apa yang dikatakan Edgar.
Belum sempat Keyla bicara,Edgar kembali bersuara.
"Kamu jangan kepedean dulu! saya meminta kamu menikah dengan ku bukan karena saya jatuh cinta. Saya memerlukan status pernikahan untuk memperkuat kedudukan saya di perusahaan ini.Ingat itu! " Ungkap nya jujur.
"Saya bisa membantu permasalahan mu, asal kamu mau membantu permasalahan saya! impas kan? " usul nya santai.
"Apa tidak ada cara lain, Tuan? " protes Keyla keberatan dengan ide Edgar menjadikan pernikahan sebagai lelucon.
"Tidak! " Jawab Edgar mantap. Wajah Keyla berubah lesu, pupus sudah harapan nya untuk mendapatkan biaya pengobatan bunda nya.
"Kamu tenang saja! kita hanya menikah kontrak selama 1 tahun, setelah itu kita bercerai.Saat itu tiba,saya akan memberikan kompensasi yang besar untuk mu melanjutkan hidup, bagaimana? " bujuk Edgar kembali, dengan memberikan penawaran lebih besar lagi.
"Saya akan membantu biaya pengobatan Bunda mu sampai sembuh, bila perlu berobat keluar negri! selama menjadi istriku semua biaya hidup mu dan keluarga mu, saya tanggung! "lanjut nya lagi.
"Maaf kan Keyla Bun, harus memilih jalan ini. Semua ini Keyla lakukan untuk Bunda. " Ucap Keyla menangis dalam hati. Keyla memejam kan mata nya menghela nafas panjang.
"Baiklah, " jawab Keyla akhirnya. Edgar tersenyum penuh kemenangan,sekali lagi pemikiran Edgar benar, uang adalah segala nya. Edgar mengeluarkan map dari laci meja menyodorkan ke hadapan Keyla.
Berbagai pertanyaan muncul di benak Keyla saat Edgar meletakkan pena di telapak tangan nya.
Hai pecinta dunia halu, ketemu lagi dengan Author amatir. Mampir yuk! jangan lupa tinggal kan jejak kalian.Kasih like ya, komen, vote dan tap love nya juga.
Mampir juga di karya Author 'Terimakasih telah mengkhianati ku', oke besti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
Seru outhour, aku suka, apalg kalau ada visualnya jd halu nya enak
2025-03-27
0
Ce Habibah
q suka dunia halu karena di dunia nyata berat boss🤭
2024-05-08
0
Agoda fraund
tidak masalah yg penting bunda sembuh.bathin kayla
2024-03-06
0