...~Happy reading ~...
Ayah Keyla berlari di lorong rumah sakit menuju ruang ICU, dengan langkah lebar menghampiri Keyla yang duduk di kursi tunggu.
"Key! " panggil nya, membuat sang empunya menoleh.
"Ayah, " Keyla menangis di pelukan sang ayah.
"Bunda, Yah." Beritahu nya sesenggukan, masih terngiang di telinga nya saat dokter menjelaskan kondisi bunda.
"Tenang ya! Bunda pasti baik-baik saja. " Bujuk ayah lembut, mengusap punggung Keyla menenangkan.
Hati ayah juga cemas, tapi ia berusaha tegar di hadapan Keyla.
Ayah masih ingat betul saat menemukan sebotol obat di ruang menjahit istrinya, tapi saat di tanya, bunda mengatakan hanya vitamin.
"Keluarga pasien? " tanya dokter, saat keluar dari ruangan. Keyla dan ayah nya gegas beranjak.
"Saya suami nya, Dok." Tutur nya, sudah berdiri di hadapan dokter.
"Kita bicara di ruangan saya saja!" ajak nya berjalan lebih dulu, di ikuti oleh Keyla dan ayah nya dari belakang.
"Begini Pak! dari hasil laboratorium dengan berat hati terpaksa saya katakan, istri Bapak mengidap penyakit kanker darah stadium 2." Jelas dokter tersebut, menyodorkan hasil laboratorium milik Bu Widia.
"Di fase ini, sel kanker sudah mulai menyebar ke kelenjar getah bening yang dekat dengan tumor. " Sambung nya lebih menjelaskan.
Sebagai calon Dokter, Keyla tentu saja tau seberapa parah kondisi bunda nya dari hasil lab yang di berikan dokter.Tidak banyak yang bisa Keyla lakukan saat ini selain berdoa, berharap Tuhan memberi kesembuhan untuk penyakit yang menggerogoti tubuh bunda nya.
"Apa yang bisa kita lakukan Dok? supaya istri saya bisa sembuh. " Tukas nya, menatap dokter penuh harap.
"Kita bisa melakukan pengobatan dengan metode kemoterapi,imunoterapi dan terakhir operasi. " Ungkap dokter menjelaskan.
"Lebih baik kita coba metode kemoterapi bersamaan dengan imunoterapi. Imunoterapi ini merupakan metode terobosan baru dalam pengobatan kanker. Terapi ini menggunakan sistem kekebalan tubuh sendiri untuk melawan sel-sel kanker.Peluang kesembuhan semakin besar jika di lakukan bersamaan. "Tutur dokter lagi menjelaskan panjang kali lebar.
"Lakukan yang terbaik untuk bunda saya, Dok!" pinta Keyla penuh harap.
"Berapa pun biaya nya akan kami usahakan!" lanjut Keyla lagi, seolah paham apa yang akan di katakan dokter selanjutnya.
"Key! " bisik ayah menyentuh bahu Keyla.
Keyla menggelengkan kepala nya seraya mengulas senyum lembut.
"Key akan mencari pekerjaan Yah,Key akan membantu ayah mencari biaya pengobatan Bunda. " Usul nya meyakinkan sang ayah.
"Tapi kamu masih kuliah, Key. Tinggal sebentar lagi kamu lulus.Biar Ayah saja yang bekerja." Sanggah nya, kurang setuju dengan pendapat Keyla.
"Key bisa membagi waktu! Ayah tenang saja." Tutur nya lembut menggenggam tangan ayah nya.
"Terima kasih, Dok. Kami permisi dulu! " pamit Keyla mengajak ayah nya keluar.
Terlihat sang Bunda terbaring lemah di atas brankas rumah sakit dengan mata terpejam, dan punggung tangan di hiasi jarum infus.
"Ayah pulang aja, biar Key yang jaga Bunda! " Pinta Keyla, menatap wajah lelah ayah nya.
"Kasihan Aldo di rumah sendirian, Yah. " sambung nya lagi, teringat adik nya sendirian di rumah.
"Baik lah, kalau ada apa-apa hubungi Ayah! " pinta nya, mencium lembut kening istri nya sebelum pergi.
Meskipun berat meninggalkan sang istri tapi dia tidak boleh egois, karena masih ada anak yang lain yang membutuhkan nya saat ini.
"Key akan lakukan apapun, asal kan Bunda sehat kembali. " Ucap nya lirih, mengusap lembut tangan bunda nya, membaringkan kepala dengan tangan nya sebagai bantal.
Di tempat lain, disebuah mansion mewah terlihat Edgar berjalan memasuki rumah.
" Baru pulang Ed? " tanya papa saat melihat Edgar berjalan melewati ruang tamu.
" Iya Pa. " Jawab Edgar singkat, kemudian mulai melangkah menuju kamar.
"Papa tunggu kamu diruang kerja, " seru nya, Edgar melirik papa nya sekilas kemudian mengangguk.
Setelah membersihkan diri, Edgar langsung menuju ruang kerja papa nya sesuai perintah.
"Ada apa? " Tanya Edgar to the point.
"Kapan kamu akan menikah? " balas papa dengan pertanyaan.
Sebuah pertanyaan yang sangat Edgar hindari saat ini, bagaimana tidak? di usia yang ke 27 tahun Edgar harus sudah menikah, demi memperkuat kedudukan nya sebagai pimpinan perusahaan keluarga Addison. Edgar tau akan hal itu, tapi tidak mungkin menikah dengan Olivia, pantang bagi Edgar menerima bekas orang lain.
"Satu bulan sebelum ulang tahun ku, " Jawab Edgar asal.
"Bagus! Papa akan mempersiapkan pesta terbaik untuk mu, " sahut papa senang, mendengar jawaban yang Edgar berikan.
"Tapi bukan dengan Olivia," lanjut nya, membuat papa menatap Edgar bingung karena setau mereka, kekasih Edgar adalah Olivia.Setelah mengatakan itu, Edgar pergi meninggalkan papa yang masih terdiam.
"Ahhhh, " Edgar menjambak rambut nya frustasi. "Aku harus nikah sama siapa? "tanya Edgar pada diri nya sendiri.Menyesal telah mengatakan hal itu pada Papa nya, berharap lepas dari satu masalah tapi ternyata malah menimbulkan masalah lain, bahkan semakin rumit.
Berulang kali sang kekasih menghubungi Edgar, tapi tak satu pun dari panggilan itu yang mendapatkan jawaban.
Edgar meraih ponsel nya yang sedari tadi berdering berniat mematikan, tapi gerakan nya terhenti saat melihat ID pemanggil berbeda dari yang sebelum nya.
" Bagaimana? "Tanya Edgar langsung tanpa basa basi.
" Saat ini gadis itu di rumah sakit Tuan __" perkataan Malik terputus mendengar pertanyaan bos nya.
"Masuk rumah sakit karena kecelakaan tadi pagi? " sela nya meninggi. Malik menghela napas panjang, kemudian kembali bersuara.
"Bukan,Tuan. Menjaga ibu nya yang sedang sakit, " ucap nya meluruskan, membuat Edgar bernafas lega.
"Informasi selengkapnya sudah saya kirim ke email anda Tuan. " Lanjut Malik lagi sebelum Edgar memutus kan panggilan.
Setelah panggilan terputus, gegas Edgar langsung memeriksa Email yang di kirim oleh Malik.
"Keyla Salsabila mahasiswi semester akhir fakultas kedokteran di universitas xxx. " Kening Edgar berkerut saat membaca nama Universitas tempat Keyla kuliah.
"Jadi dia kuliah di kampus itu. " Gumam nya, kemudian ibu jari nya terus menscroll layar semakin kebawah membaca data diri Keyla.
"Ayah nya seorang guru Sekolah Dasar, Ibu nya mengidap kanker stadium 2 dan membutuhkan banyak biaya. "
Senyum jahat terbit di bibir tipis nya,
sebuah hal yang kebetulan tanpa sadar membuat mereka berdua terikat satu sama lain.
"Aku bisa memanfaatkan kelemahan nya ini, dan yang pasti perempuan tidak akan menolak uang. " Gumam nya seraya memutar otak berpikir keras.
Edgar menjentikkan jari saat menemukan sebuah ide yang cemerlang.
*****
Mampir yuk Say! jangan lupa kasih like ya, kasih masukan juga biar Author bisa memberikan yang lebih baik lagi.Semoga readers semua suka.
Dan jangan lupa tap love nya ya. 💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
Edgar mulai nih pasang jebakan, 😜
2025-03-27
0
Susi Andriani
ujung2nya juga nnti jadi bucin tuh
2024-02-10
0
kagome
yaiyah gar gk nolak uang
lawong keyla butuh
klo gk butuh ditolak lu😝
2024-02-07
0