Sepulang sekolah Zea dan Nayla segera keluar dari kelas. Mereka berjalan beriringan, hingga saat hampir sampai parkiran. Mereka melihat seorang laki-laki sedang bertengger manis di pinggir motornya yang berdampingan dengan motor Zea. Siapa lagi kalo bukan Kenzo.
"Ehem ... Ketemu lagi deh sama ayang," goda Nayla pada Zea.
Zea tak merespon, ia memilih segera menuju motornya.
"Woy ...!! Tungguin !!" teriak Nayla sambil mengejar langkah lebar Zea.
"Zea bego ! Rok gue sobek nih gara-gara lo !" rajuk Nayla sambil mengerucutkan bibirnya.
"Aduuhhh, lagian siapa sih yang nyuruh lo lari-lari ngejar gue Nay. Salah lo sendiri lah, terima akibat dari yang Lo buat." sergah Zea.
Nayla mendelik sinis pada Zea, ia tak terima Zea berkata begitu. Padahal ia hanya ingin menyusulnya.
"Ya lo ! Jalannya cepet banget elah ! Pengen cepet ketemu abang gue ya ?" godanya sambil menaik turunkan alisnya.
"Sembarangan kalo ngomong, sono lo pergi ! Gue mau pulang, hush !" usir Zea ada Nayla seperti mengusir anak ayam.
Namun alih-alih menjauh Nayla malah berteriak pada kakaknya
"Aa nih Zea cepet pengen ketemu aa disini sampe bikin rokku sobek," teriaknya pada Kenzo.
Kenzo hanya menanggapi adiknya tersenyum. Ia menggelengkan kepalanya heran. Jelas-jelas kenzo tau itu ulah adiknya. Meski ia tau, Zea seolah ingin menghindarinya karena berjalan cepat hingga membuat adiknya seperti ini.
"Cih dasar tukang ngadu !" cibir Zea sambil memakai helmnya. Zea segera menyalakan motornya.
"Udah ah, gua mau balik. Bye bye tukang ngadu, gue duluan !" sindir Zea.
"Ihhh ! dasar tu anak, maen pergi-pergi aja," gerutu Nayla. Lalu ia mengajak kakaknya untuk menyusul Zea. Beruntung Zea dan Nayla sati kampung. Namun Zea tak pernah mau membonceng Nayla jika ia sedang membawa motor. Katanya Nayla berisik dan itu membuat dia tak fokus berkendara.
Pasalnya Zea sempat hampir beberapa kali menabrak orang gara2 seekor Nayla. Dan motornya sering disita oleh ayahnya, sejak saat itu, Nayla tak mau lagi membonceng Nayla.
"Aa hayuk kejar si Zea," ajak Nayla.
"Kamu masih aja manggil dia Zea, padahal tau, kalo dia lebih tua dari kamu." tegur Kenzo lembut, sambil menyalakan mesin motornya
"Yah gimna, udah kebiasaan," jawab Nayla smbil menggedikkan bahunya.
"Jangan kaya gitu, mau sedekat apapun, kamu harus tetap sopan. Meskipun dia sekolahnya telat dia tetap kakak kelas kamu. Kamu harus hargai dia." tutur Kenzo lembut berusaha menasehati adiknya yang ngeyel tiada dua
"Iya .. Iya .. Ahh bawell. Nanti aku bakal sopan sama dia pas udah jadi istri kakak," pungkasnya.
"hushh ... Sembarangan kalo ngomong. Mana mau Lea sama kakak. Dia pasti udah punya pacar yang alim dan yang soleh," papar Kenzo dengan ragu. Dia sendiri yang berkata dia sendiri yang meragukannya. Kan aneh ya!!
"Aa tuh yang sembarangan, mana ada Zea punya pacar, dia tuh jomblo akut setelah kakak tinggalin 3 tahun yang lalu, asal Aa tau. Dia bener-bener nepatin janjinya kan? Dia pernah berjanji kan sama Aa kalo dia ga bakal pacaran lagi?" tukas Nayla gemas dengan Kakaknya yang suka mendadak bodoh jika masalah beginian.
"Apa bener Zea masih nunggu aku? Selama itu? Ahh mana mungkin dia begitu, dulu saja dia banyak yang mau, apa lagi dia pernah berselingkuh dari aku," batin Kenzo.
"walaupun aku tau, saat trakhir aku yang salah karena meninggalkan dia. Tapi, untuk percaya jika dia menungguku selama ini, aku ragu." antara pikiran dan batin Kenzo berperang.
"Jangan ngelamun a, nanti aja ngelamunnya pas nyampe rumah. Nanti aku kenapa-kenapa gimana!!" teriak Nayla pada Kenzo. Membuat laki-laki tersadar hampir saja ia menambrak trotoar, untung saja langsung Kenzo rem.
"Astagfirullahal'adzim ... Allahuakbar !!!" pekik Kenzo.
"Huh, dasar!! Kalo gak aku teriakin pasti udah nyungsep deh !!" omel Nayla pada Kakaknya.
"Tuh, ketinggalan jejak Zea kan jadinya ! Aa sih ahh !," gerutu Nayla kesal pada Kenzo.
"Aduhhhh, lagian kamu mau ngapain ngikutin Zea, dia kan sekampung sama kita ! Ngapain harus diikutin sih," decak Kenzo kesal terus-menerus dirutuk oleh adiknya.
"Ihhh ... Aa jadi cowok ga perhatian banget sih !! Zea tuh perempuan aa, nanti kalo dia kenapa-kenapa gimana?? Walaupun Zea pinter beladiri dan udah sabuk hitam juga tetep aja kan bahaya gak ada yang tau," kelakar Nayla.
Kenzo mengerjapkan matanya, ia bingung hqrus berkata apa, terlebih ada yang membuatnya terkejut. Saat mengetahui fakta, jika Zea bisa beladiri. Zea memang pemberani, tapi Kenzo tidak tau jika wanita itu bisa beladiri.
"Udah ayok cepetan a!! Keburu jauh Zea nya ihh !! Kalah molohok wehh," ketus Nayla. Ia sangat kesal karena Kenzo malah menjadi orang linglung...
"Iya, iya. Ayok cepet naik!" titah Kenzo.
"Ternyata banyak yang enggak aku ketahui tentang kamu sekarang neng, apa aku benar-benar terlampau jauh selama ini? Sampai tentangmu saja banyak aku lewati. Padahal jarak kita tak begitu jauh," batin Kenzo bermonolog.
Tak ingin diteriaki Nayla lagi, Kenzo memfokuskan dirinya berkendara agar cepat sampai tujuan. Terlebih ia juga harus segera menemukan jejak Zea. Karena kata-kata Nayla barusan, Kenzo jadi kepikiran akan keselamatan Zea.
Hingga tak lama kemudian netranya menangkap sosok gadis yang sedang mengganggu fikiran dan hatinya sejak tadi.
Zea sedang memarkirkan motornya ditepi jalan yang cukup lengang. Lalu ia turun dan berjalan kearah nenek-nenek yang kelihatan ragu untuk menyebrang.
Kenzo menepikan motornya tak jauh dari keberadaan Zea. Ia masih memperhatikan gadis yang masih mengisi relung hatinya.
"Apa aku salah telah meninggalkanmu?? Mengapa rasa ini menyapa lagi?? Dulu aku yang memintamu melupakanmu dan aku mendoakanmu semoga kamu bisa mendapatkan laki-laki yang lebih baik dari aa. Tapi kenapa aku sekarang tidak terima dengan ucapanku sendiri," Kenzo bermonolog dengan hati dan fikirannya.
Netranya masih setia memandang gadis yang sudah selesai membantu seorang nenek tadi. Jujur, ia benar-benar kagum pada Zea, gadis itu rela menunda perjalanannya untuk menolong nenek tadi. Sudut bibirnya naik, Kenzo menghangat kala melihat Zea melakukan itu.
"Dasar buaya !! Baru putus, udah mau sergap mangsa lagi aja !! Mana yang diincer mantannya lagi !" decak Nayla saat sadar kakaknya yang sedang memandang kearah sahabatnya. Alih-alih menjawab Kenzo masih saja tersenyum sambil mengikuti arah Zea.
"Woy, Zeze !!" teriakan Nayla membuat Zea yang hendak menaiki motornya langsung menoleh kesumber suara.
Zea berdecak sebal, karena Nayla terus saja berteriak didepan umum padahal sudah ia peringati berkali-kali.
"Eh, dek ! Kamu ngapain teriak gitu sih, bikin malu aja !" dengus Kenzo saat sadar adiknya malah meneriaki Zea.
"Biar Aa makin puas natap mantan, mumpung dianya jalan kesini tuh !" tunjuk Nayla ada Zea. Dan benar saja, saat Kenzo mengalihkan pandangannya gadis itu sudah dekat dengan tempatnya kini berada.
"Ngapain disini ? Bukannya pulang lo !" gerutu Zea pada Nayla. Ia masih kesal karena diteriaki oleh Nayla.
"Noh, Aa yang berenti. Dia tadi ngeliatin elu mulu. Makanya gua panggil elu, biar dia puas natap lu lama-lama," papar Nayla dengan santai.
Deg,
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Assalamualaikum temen-temen up tipis dulu ya hehe. Nanti insya Allah bikin lebih banyak lagi. Terimkasih yang sudah berkenan membaca cerita pertama yang saya buat. Semoga bisa menghibur kalian ya.
Jangan sungkan untuk memberi saran atau komen yang salahnya ya. Karena saya masih belajar menulis. Terimakasih . Tunggu part selanjutnya ya.
Wassalamualaikum
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Marii Buratei
Jangan berhenti sampai mencapai akhir cerita yang epik ini! 🚀
2023-07-20
1
tao shin
Saya benar-benar merasakan karakternya, thor.
2023-07-20
1
shizi ah
Serius, ceritanya bikin aku baper
2023-07-20
1