Boleh nak, tapi Umi merasa tak percaya, Umi merasa kamu masih kecil dan harus Umi bimbing agar kamu tidak terjerumus kejurang hitam, Umi takut kamu kenal laki-laki sehingga kuliahmu hancur gara-gara itu. Umi ga tahu harus bilang apa dan harus bagaimana, tapi Umi juga sadar ternyata kamu sudah pintar dan dewasa dalam segala hal, sehingga Umi kaget sekaligus kagum padamu. Tapi Umi kepengen tahu, siapa dia dan bagaimana dia?. Tolong ya neg kabari dia, mau tidak temuin Umi jika Umi menengokmu kesana pungkas Umi
Aku
"Siap Umi, tapi boleh ga aku berteman dengan lelaki itu” sambil merengek pintaku”.
Umi
“Ga tahu nak? Umi belum bisa mengiyakan itu semua. Sebelum Umi melihat dan menilai dia seperti apa, keturunannya siapa, perangainya bagaimana, jadi Umi harus menilai dulu baik kah buat kamu atau kah seBali knya”.
Aku
“Baik Umi aku patuh pada Umi!”.
Umi
“Awas kamu macam macam dibelakang Umi, dan kamu harus focus pada ujian akhirmu agar kamu lulus dengan cepat. Umi kepengen lihat kamu menjadi Sarjana, dan memimpin daerah ini sebagimana cita citamu dulu”.
Aku.
“Siap Umi, aku laksanakan apa pesan Umi!”.
Kami berdua berlalu tidur dengan berpelukan, rasanya nikmat, ku berpikir suatu hari aku akan sendiri dan mungkin setelah Umi tiada. Ya Allah jangan ambil mereka sebelum aku bisa memberikan kesuksesan kebahagiaan padanya, sambil ke menangis dipelukan Umiku.
Liburanku sudah usai aku kemBali ketempat kostku sembari diantar Umi, dan disepanjang perjalanan Umi bilang aku tak sabar ingin bertemu dengan teman laki lakiku.
Umi selalu bertanya tentang apa saja yang aku ketahui tentang dia, aku menjawabnya selama ku bisa dan yang tidak bisa aku hanya bisa jawab nanti ya mi setelah bertemu dengan teman laki-laki, “itu pesan Umi padamu nak”, kamu jangan jorok ya, kalau jorok kamu nanti punya cowo yang jorok pula” aku hanya tersenyum dan menjawab “iya mi”.
Dan Umiku hanya tersenyum. Sampailah diterminal ku melanjutkan perjalanan dengan naik mobil kemBali untuk sampai ditempat kostku. Sekitar jam 16.30 aku sampai ditempat kostku, aku langsung ambil air wudu dan solat terlebih dahulu sebelum beres beres rumah.
Esok harinya dimana pertama kuliah ditahun ketiga, belum begitu padat dan aku ingat apa kata Umiku tadi, tolong bawa temennya biar Umi bisa berbicara dengannnya. Ketika ku bertemu dengannya hatiku berdegup kencang, dan tak berani menatapnya akupun meminta bantuan temanku, untuk memanggilkannya dan aku sampaikan apa yang menjadi keinginan Umiku. Dan temanku memanggilkannya untukku.
“Hai Syahrul Qamal nama panggilannya (Syah)” dipanggilah temanku itu.
“Iya menjawab, ada apa?”.
“Ni temanmu mau ada yang disampaikan”,pungkas Dina .
Aku menyikut dia dan berbisik aku tak berani Dina ” ungkap Zaskiatussoleha
“Iya deh aku sampaikan ya”. Lanjut Dina .
Syahrul”
“Kamu diundang oleh Uminya Zaskiatussoleha ketempat rumah makan Ojolele”. Ungkap Dina
“Ada apa ya?” dia terheran, jawab Syahrul.
Dina menjawab “tidak tahu”, dengan muka penasaran.
Dia menimpal lagi “kapan minta ketemuannya Dina”.
Dina
“Sekarang Syahrul”.
“InsyaAllah aku tidak janji aku ada rapat dewan Masjid kampus dulu”. Jawab Syahrul”.
Sore itu dia datang dengan tampang muka yang sedikit heran, karena ga biasa di ajak makan oleh orang tua perempuan yang bukan keluarganya.
Dan pertemuan itu terjadi juga dia menyapa dengan nada lirih assalamualaikum.wr.wb.
Aku menjawabnya “Waalaikumslam.wr.wb”.
Aku coba memberanikan diri untuk berbicara. “Itu Umi, kataku”. Sambil menunjuk kearahnya.
Tak terasa keluar keringat dingin karena takut dan malu dan ini adalah pengalamanku yang pertama memperkenalkan teman laki-laki kepada Umiku.
Syahrul menyapa ibuku dengan memberikan tangannya memperkenalkan dirinya sambil mencium tangan ibu aku Syahrul Umi ”temennya Zaskia”.
“Oooooh ini toh yang sering dibicarain sama kamu nak”. Ungkap Umi
“Settttt, ah Umi, aku malu mi, jangan diungkap rahasianya”. Pintaku pada Umi.
Namun seolah tak peduli Umiku terus menggodaku dengan candaan yang membuatku tersipu malu.
Dan akhirnya pertemuan itu terjadi juga, Umi mempersilahkan duduk dan menawarkan mau makan dan minum apa?.
Syahrul bingung dan terbata bata menjawabnya, “Nanti,… saya…. ehh… maaf Umi aku belum mau pesen makanan terimakasih sebelumnya”.
Melihat dia gugup dan malu akhirnya Umi bilang sama pelayan restorannya “Samain aja ya pesenannya sama Zaskia dan Umi”.
Syahrul menjawabnya dengan nada pasrah “Baik Umi” terima kasih Umi”.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾
Like thor
masih lanjut
2021-01-19
0