Umi menampalinya.
“Nak maaf, bukan Ayah dan Umi tidak memberikan ijin padamu, tapi Ayah dan Umi. Takut kamu tak bisa menjaga diri dan terjerumus kedunia kegelapan. Ayah dan Umi sangat sayang padamu, kamu anak perempuan satu satunya. Umi tidak mau kamu kenapa napa. Ayah dan Umi pingin melihat kamu tumbuh besar dan berpengetahuan luas agar tidak tertinggal dan maju, bukan Ayah dan Umi tak sayang kamu dan harus nurut pada budaya yang sudah ada. Tapi kamu harus tau dan tidak boleh meninggalkan apa yang sudah diwariskan oleh nene moyangmu.
Ayah menambah kemBali ceramahnya.
“Dan jangan lupa dengan kodrat sebagai wanita, jikalau kamu sudah menjadi sarjana, kamu harus tetap menjadi wanita seutuhnya, jangan mentang-mentang kamu sudah menjadi sarjana lalu lupa tugas sesungguhnya menjadi wanita
Jawabku
“Baik Ayah dan Umi, akan aku camkan dalam hatiku dan akan kulanjutkan tugasku”.
Mengemban amanah ini sangatlah besar tapi aku harus mampu dan bisa karena doa Ayah dan Umi.
Ayah
“Nak ingat, Ayah ijinkan kau mencari ilmu dunia, tapi jangan lupa ilmu akhirat, karena kelak nati akan di hisab dan dimana masuknya kamu kedalam surga serta meringankan beban Ayah dan Umi”.
Aku
“InsyaAllah Ayah, terima kasih Ayah dan Umi sudah mengijinkanku untuk beajar lebih tinggi. Aku janji pada Ayah dan Umi akan kupegang amanah ini dengan sebaik baiknya dan kujalankan dengan sesungguh hati. Citaku hanya untuk kemBali dan siap membangun desaku ini sambil berderai air mata, saking terharu karena ijin dan doa orang tuaku”.
Aku terharu dan menangis mendengar kabar sangat bahagia tersebut, aku senang Ayah dan Umi sudah memberikan ijin kepadaku untuk melanjutkan pendidikan. Aku bergumam dalam hatiku.
“Terima kasih ya Allah atas karunia ini” gerutuku dalam hati.
Bulan besok aku mulai menempuh pendidikan karena sebelumnya aku sudah mengikuti ujian masuk perguruan tinggi secara online dan alhamdulillah berhasil, ini bagaikan “ketiban runtuh” hari demi hari aku terus memikirkannya, bagimana nanti aku jauh dengan Ayah dan Umi. Tapi aku yakin pasti aku bisa, aku jangan cengeng, aku jangan jadi anak mami, aku jangan selalu apa apa minta ke mami, aku harus jadi wonder woment yang strong. Sambil melamun memandangi langit-langit rumah.
Hari ini aku berangkat ketempat kuliahku, Ayah dan Umi mengantarku keperguruan tinggi yang dituju untuk melakukan registrasi pendaptaran kuliah, dan alhamdulillah selesai dengan cepat sehingga aku bisa mencari tepat tinggal untuk disewa, yang dekat dengan kampusku. Aku menemukan tempat kostku yang sangat dekat dengan tempat kuliahku. Ini sangatlah indah bagiku perjlananku dimudahkan segalaanya karena mungkin keridoan Ayah dan Umi.
Di hari pertamaku tinggal dikosan, Ayah dan Umi menemaniku sampai dua hari lamanya.
Umi terus menangis dan memeluku sembari memberiku petuah nak Umi ga tega ninggalin kamu disini, Umi sangat sayang padamu, Umi ga bisa jauh dari kamu, Umi ga bakalan bisa tenang jauh dari kamu, Umi minta selalu jaga dirimu dan hubungi terus ya, tapi aku harus menguatkan diriku demi suksesnya masadepanku.
“Mi jangan hawatir insyaAllah aku kuat dan aku akan selalu jaga diri, selalu hubungi Umi baik selagi sibuk atau engganya, aku akan selalu ingat nasehat Umi, dan Umi harus kuat agar aku kuat” Umi sayang padaku kan, Umi cukup berdoa dan doakan aku agar sukses dalam menempuh ilmu ini. Agar cepat pulang kerumah dan berkumpul kemBali ungkapanku padaanya”.
Umi pun mengangguk.
“Iya nak Umi kan selalu mendoakan mu. Agar kamu sukses dan lancar tidak ada halangan apapun”.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Dhina ♑
Umi menampalinya
itu apa ya 🤔🤔
2021-05-07
0
Candy💞
😍😍
2020-11-21
0