...📌 Jangan lupa ramaikan part ini ya!...
...📌Gimana tanggapan kalian dengan cerita baru ini?...
...Happy reading...
...***...
Arsenio masuk ke rumah kedua orang tuanya dengan langkah tegas. Semua pelayan menunduk ke arahnya saat ia datang, sebagai anak semata wayang dan mewarisi seluruh kekayaan orang tuanya serta dirinya yang membangun bisnis kerajaannya sendiri membuat Arsenio banyak disegani oleh orang-orang penting dan banyak wanita yang ingin menjadi istri seorang Arsenio tetapi sayangnya Arsenio sama sekali tidak tertarik.
"Mas!" panggil Chintya, mama dari Arsenio dengan tersenyum saat anaknya akhinya pulaang ke rumah.
Arsenio menatap mamanya dan berjalan malas ke arah wanita yang sudah melahirkan dirinya tersebut.
"Selalu saja memberikan wajah masam ke arah Mama, Mas!" ujar Chintya dengan bersedih.
"Aku tahu Mama menyuruh aku untuk pulang karena apa. Maka dari itu aku sangat malas pulang ke rumah ini," sahut Arsenio dengan datar.
Chintya menghela napasnya. Sejak kepergian Chelsea, anaknya bertambah dingin dan suka bermain dengan para wanita malam. Chintya takut anaknya akan terkena penyakit HIV, banyak juga para wanita yang Arsenio tiduri mendatangi dirinya karena meminta pertanggungjawaban atas kehamilannya. Chintya tidak bodoh, para wanita itu hanya ingin menguasai harta kekayaan anaknya saja berdalih hamil anak Arsenio tetapi yang sebenarnya tidak wanita itu hamil dari lelaki lain karena Arsenio selalu memakai pengaman ketika bermain. Chintya selalu tahu apa yang Arsenio lakukan di luar sana karena ia mengutus mata-mata untuk mengawasi anaknya termasuk kejadian semalam di mana Arsenio meniduri gadis yang bekerja di hotel Arsenio tetapi satu yang tak Chintya tahu Arsenio sama sekali tidak memakai pengaman saat berhubungan dengan wanita itu dan wanita itu sama sekali tidak mengambil uang yang Arsenio berikan kepadanya.
"Mama lelah melihat kelakuan kamu, Mas! Sudah berapa banyak wanita yang datang kepada Mama untuk minta dinikahi dengan kamu dengan alasan hamil anak kamu. Mama mohon move on dari Chelsea dan jangan banyak bermain dengan wanita yang tidak jelas di luar sana, Mas!" ujar Chintya dengan memohon.
Arsenio menatap mamanya dengan datar. "Sebelum Chelsea kembali maka aku akan tetap seperti ini, Ma. Mama juga tahu betapa pentingnya Chelsea di kehidupan aku!" ucap Arsenio dengan tajam.
"Tapi gadis itu meninggalkan kamu begitu saja untuk mengejar impiannya bahkan dia sama sekali tidak pamit ke kamu," ucap Chintya tak kalah tajam.
"Kamu anak tunggal di keluarga kita. Dan Mama sudah ingin menimang cucu seperti teman-teman Mama yang lainnya! Kamu selalu betah menyendiri seperti ini Mas! Jika dalam waktu dua bulan kamu tidak mengenali Mama dengan wanita pilihan kamu maka Mama akan menjodohkan kamu dengan wanita pilihan Mama!" desak Chintya kepada Arsenio.
Arsenio menghela napasnya dengan kasar. "Aku hanya akan menikah dengan Chelsea, Ma. Kami sudah mempunyai ikatan. Dan satu yang Mama tidak tahu Chelsea berpamitan dengan Aku walau hanya lewat pesan singkat," ujar Arsenio dengan datar.
"Kalian masih tunangan. Seharusnya tahun lalu kalian menikah. Tapi apa? Chelsea sama sekali tidak kembali dan tidak memberikan kabar apapun sama kamu, kan? Kamu yakin Chelsea setia sama kamu di sana?" ujar Chintya mengejek anaknya.
"Sudahlah, Ma! Kali ini aku tidak ingin bertengkar dengan Mama karena Chelsea. Jika Mama ingin memiliki cucu aku akan memberikannya nanti," ucap Arsenio dengan datar.
"Mas!" panggil Chintya dengan keras saat anaknya pergi meninggalkannya kembali. Arsenio kesal, ia begitu kesal jika mamanya selalu mendesak dirinya untuk menikah. Arsenio akan menikah hanya dengan Chelsea nantinya, ia akan menunggu wanita itu pulang dan bersamanya kembali.
Chintya menghela napasnya dengan kasar. Bagaimana lagi menyadarkan anaknya itu? Chintya tak ingin Arsenio terus memainkan perasaan wanita.
"Kamu dan papamu sama saja!" ujar Chintya dengan pelan.
Arion, suami dari Chintya dan papa dari Arsenio adalah lelaki yang banyak bermain dengan wanita bahkan sampai menikah dengan Chintya pun Arion tetap membawa wanita bayarannya ke rumah. Perjodohan membuat Arion tak mencintai istrinya tapi lambat laun dengan kesabaran Chintya dan lahirnya Arsenio sikap Arion berubah dan sekarang Arion takut jika sang istri meninggalkannya demi lelaki lain maka dari itu Arion sering membawa Chintya berpergian bersamanya ketika dirinya ada urusan bisnis di luar kota maupun di luar negeri. Arion terkena karmanya, ia tidak ingin ditinggalkan oleh Chintya bahkan Arion sangat bucin dengan Chintya walau usia mereka tidak lagi muda.
Arion memeluk Chintya dari belakang. "Kami berbeda, Sayang!" gumam Arion tidak terima jika harus disamakan dengan lelaki saingannya jika memperebutkan Chintya. Ya, Arion sangat cemburu dengan anaknya sendiri terkadang ia berpikir kenapa tidak anak perempuan saja yang lahir dari rahim istrinya, ini juga yang menjadi alasan Arion tidak ingin mempunyai anak lagi karena takut anak keduanya pun berjenis laki-laki. Aneh bukan? Tetapi itulah Arion yang sudah terkena virus bucin terhadap istrinya.
"Ish...Kalian sama! Sama-sama penggila wanita malam. Lihat saja nanti anak kita pasti akan terkena karmanya seperti kamu, Pa!" ucap Chintya dengan kesal.
Arion mendengkus. "Tidak usah dipikirkan Arsenio. Anak kita itu akan sadar sendirinya nanti setelah ada wanita baik seperti kamu. Sekarang ke kamar yuk! Papa kangen sentuhan Mama!" bisik Arion di telinga Chintya yang membuat wanita itu merinding tetapi tetap saja mau dengan ajakan suaminya yang semakin tua semakin menjadi itu.
****
Di sinilah Arsenio sekarang. Di gedung pencakar langit miliknya. Ia memijat pelipisnya dengan pelan saat pusing ia rasakan memikirkan ucapan mamanya yang setiap hari mendesaknya untuk segera menikah dan memiliki anak.
Arsenio bak mati rasa ketika kepergian Chelsea. Rasanya ia malas untuk menikah, tak ada minat pun di dalam dirinya seakan menikah itu adalah sebuah beban yang menganggu kebebasannya. Mungkin jika Chelsea kembali ia akan senang hati menikah tak perlu pusing untuk mencari istri yang tidak akan mencampuri kehidupannya sampai Chelsea datang kembali kepadanya.
"Tuan, meeting bersama dengan CEO perusahaan dari Jepang akan segera dilaksanakan sekitar 20 menit lagi," ucap sekretaris Arsenio dengan sopan.
"Baik. Kita segera ke sana!" ucap Arsenio dengan tegas.
Arsenio bangun dari duduknya. Ia berjalan dengan tegas keluar ruangannya dan berjalan ke ruang rapat diikuti dengan sekretarisnya. Sekretaris Arsenio adalah sepupu Arsenio sendiri, dulu jabatan itu diduduki oleh Chelsea. Namun, setelah Chelsea pergi jabatan sekretaris diduduki oleh sepupu Arsenio sendiri karena lelaki itu tak ingin orang baru yang menduduki jabatan tinggi tersebut.
Sepupu Arsenio itu tampak mengeryit bingung melihat wajah Arsenio yang tak bersahabat sejak tadi.
Jujur saja selain kesal dengan ucapan mamanya Arsenio masih kepikiran wajah cantik wanita yang sudah ia tiduri semalam. Dilihat dari pakaian wanita itu, wanita itu adalah pegawai di hotelnya. Namun,Arsenio merasa asing dengan dengan wajah wanita itu.
"Karina!" panggil Arsenio dengan tegas.
"Iya, Tuan. Apa ada yang bisa saya bantu?" tanya Karina tetap formal.
"Di hotel ada penambahan karyawan baru, kan?" tanya Arsenio dengan menatap Karina.
"Iya, Tuan. Ada 5 tambahan pegawai hotel jika tidak salah. 3 perempuan dan 2 lelaki," jawab Karina dengan tegas.
"Setelah meeting selesai berikan data 3 pegawai perempuan dan langsung letakkan di meja saya!" ujar Arsenio dengan tegas. Entahlah Arsenio selalu terbayang dengan wajah wanita itu, tangis wanita itu, rasa bersalah menyusup ke hatinya entah karena apa. Tak biasanya Arsenio seperti ini kepada para wanita yang sudah pernah ia tiduri sebelumnya.
"Baik, Tuan!" jawab Karina dengan tegas padahal di dalam hati ia bertanya-tanya. Kenapa Arsenio terlihat berbeda, Arsenio tak pernah ingin mengetahui data para karyawan dan pegawainya. Namun, kali ini berbeda. Apakah ada sesuatu yang terjadi dengan Arsenio? Entahlah Karina tidak ingin memikirkan sesuatu yang sia-sia di otaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Sakura
Baguslah klau sdh ada rasa bersalah dihatimu
2023-07-15
0