Air mata Leticia mengalir membasahi kedua pipinya, karena Leticia mengingat hal itu kembali. Mengingat masa lalunya dan kejadian yang terjadi di sekolah.
“hiks.. hiks.. hiks.. mengapa ini semua harus terjadi?, Aku hanya ingin memulai kehidupan baru ku. Aku baru saja menghindari mereka dan 'Dia' tapi... hiks.. hiks..”, tangisnya yang tidak bisa Leticia tahan keluar dengan begitu banyak.
Seketika Leticia memasuki kamar mandi dengan seragam sekolah yang masih ia pakai, dan mulai membasahi tubuhnya dari ujung kepalanya dengan keadaan Leticia yang masih menangis terisak-isak.
******
Rumah yang besar tingkat 3 dengan cat berwana biru dan lantai yang berisikan keramik-keramik cantik yang memenuhi semua sudut ruangan, Toma mulai memasuki kamar tidurnya. Di dalam Toma membersihkan diri dan mengganti pakaian.
“tok.. tok.. tok..” Suara ketukan pintu seakan memanggilnya.
“iya siapa? Bibi Tutik?” memanggil nama salah satu ARTnya.
“iya.. ini bibi, tuan. Nyonya memanggil tuan turun kebawah untuk makan malam”. Suara bibi Tutik menjawab pertanyaan Toma.
“iya bi, bilang Mama tunggu Toma sebentar, Toma pakai baju dulu”, teriak Toma dari ruang wardrobe.
Toma yang telah selesai memakai bajunya, ia langsung turun ke bawah untuk makan. Di meja makan sudah tersedia makanan yang sehat dan memiliki banyak menu.
Toma mulai memakan makanannya bersama keluarganya, yang terdiri dari Mama dan Papa Toma saja. Toma merupakan anak tunggal putra dari pengusaha tambang emas terbesar di Asia.
“Toma.. Mama dan Papah mau berbicara penting sama kamu, Papah dah Mama akan pergi ke luar negeri untuk urusan bisnis dengan waktu yang lumayan lama, kamu mau tinggal sendiri di sini dengan bibi Tutik atau ikut Mama dan Papah ke luar negeri?” tanya Mama Toma dengan hangat.
“wahh.. iya kah Pah? Kira kira berapa lama Pah?” tanya Toma dengan penasaran.
“hmm sepertinya sekitar 1 tahun Papah dan Mama di luar negeri” Jawab Papah Toma.
“kalau selama itu, kayaknya Toma mendingan di sini aja Pah, sama bibi Tutik.. di sini juga Toma sekolah udah kelas 3, Toma mau fokus belajar biar Toma dapat universitas yang Toma mau”, Jawab Toma.
“kalau itu keputusan Toma, Mama dan Papah menerima keputusan Toma, Mama dan Papah pagi hari sudah pergi ke luar negeri”, mamah Toma sembari memberikan tambahan lauk untuk Toma.
Toma dan keluarganya melanjutkan makan makan malam setelah perbicangan selesai. Setelah makan malam, Toma pergi menuju kamar tidurnya.
Di kamar, Toma duduk bersandar di tempat tidur dengan baju tidurnya yang berwarna hitam dengan garis benang berwarna merah.
Toma terdiam dan berfikir tentang apa yang terjadi di sekolah hari ini.
“hah? Menurut Odelia 'Dia' tampan?!”, Toma yang berbicara sendiri dengan suara yang cukup keras, kemudian Toma langsung bangkit dari tempat tidur menuju cermin.
Toma bercermin cukup lama dengan mencoba beberapa model rambut yang ia tata sendiri. Kemudian berfikir kembali.
“hah? Oledia jarang memuji pria lain tampan! Bisa bisanya dia di bilang tampan oleh Oledia!” kesal Toma sambil berbicara sendiri di cermin.
“besok di sekolah aku akan pakai model rambut ini!” tekatnya yang kuat kepada dirinya sendiri.
Kemudian Toma kembali lagi bersandar di tempat tidurnya dan mencoba untuk tidur.
“karena besok Mama dan Papah pergi pagi, mereka tidak akan tau kan perubahan model rambut ini? Nanti aku di marahin sama mereka” ucap Toma dalam hati sembari menyelimuti tubuhnya.
Mama dan Papah Toma merupakan tipe orang tua yang ingin anaknya harus mengikuti keinginannya jika belum bisa mencari uang sendiri, maka dari itu Toma mempunyai kesempatan yang baik untuk ia merubah model rambutnya.
Toma berhasil tidur setelah sibuk dengan rambutnya.
******
“apa nanti Leticia akan suka dengan nasi goreng buatan ku? dia juga udah makan belum ya?” Roy berbicara dalam hati sembari menyiapkan piring.//
Roy membuat nasi goreng untuk makan malamnya, mengingat apa yang terjadi di sekolah hari ini, Roy kemudian berinisiatif untuk membagi nasi gorengnya untuk Leticia.
Nasi goreng buatan Roy telah siap dan Roy mulai menatanya kedalam piring. Kemudian Roy membuat tiga telur goreng mata sapi, dan memberikan dua telur itu untuk Leticia.
“beri Leticia dua telur goreng mata sapi, agar Leticia lebih semangat besok sekolahnya”, sambil menaruh telur itu di piring yang akan diberikan kepada Leticia.
“semoga Leticia belum makan, dan semoga Leticia suka dengan nasi goreng buatan aku”, harapan Roy dalam hati.
Roy menuju kamar Leticia dan mengetuk pintunya.
“tok..tok..tok..” suara ketukan pintu.
“kryekk...” Leticia membuka pintu.
“?!!?”, Roy terkejut melihat Leticia keluar dengan rambutnya yang basah seakan akan baru selesai mandi.
“ada apa kak Roy?” tanya Leticia.
“ini kakak bawain kamu makanan, ini nasi goreng buatan kakak”. Jawab Roy sembari memberikan piring itu.
“wah.. kebetulan banget kak aku belum makan, terimakasih ya kak”, mengambil piringnya dan memberikan senyuman hangat kepada Roy.
“kira-kira kalau aku nanya Leticia tentang ini sopan tidak ya?, tapi mau gimana lagi.. soalnya aku khawatir”, ucap penasaran Roy dalam hati.
akhirnya Roy memutuskan untuk memberantas dirinya untuk bertanya kepada Leticia mengenai rambut Leticia yang basah itu.
“hmm.. omong-omong aku mau tanya ke kamu boleh?, Kamu baru selesai mandi?, Mandi jam segini? emang kamu gak papa?”, tanya penasaran Roy.
“oh iya kak, biar seger aja.. soalnya di sini juga beluman ada kipas, biar gak gerah”, jawab Leticia sembari mengelus rambutnya.
“oh gitu ya.. ya sudah jangan sampai sakit dan kecapean lagi ya biar kamu di sekolah gak pingsan.. biar kejadian hari ini tidak ke ulang lagi.. kalau gitu Kaka kembali ke kosan kakak ya..”, ucap Roy sembari memberikan perhatiannya.
“iyya kak, sekali lagi terimakasih banyak ya kak”, dengan memberikan senyum yang manis.
Roy kemudian meninggalkan kamar Leticia, dan Leticia menutup kembali pintunya.
******
“hiks...hiks...hiks” Isak tangis Leticia.
“kak Roy baik banget sama aku, dia selalu bantu aku disaat seperti ini”, ucap Leticia dalam hati.
“maafkan aku kak Roy, aku udah bohong sama kakak, hiks.. hiks...”, ucap Leticia dalam hati.
Leticia berbohong kepada Roy, karena sebenarnya ia sudah berada di dalam kamar mandi selama empat jam penuh untuk meredakan kesedihannya dengan cara terus menerus membasahi tubuhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments