Bab 4 : Pulang

Leticia terkejut melihat Roy berada di depan pintu UKS untuk menunggunya, ia terkejut sampai membeku.

*Kak Roy merupakan panggilan untuk Roy dari Leticia.

“hah? Kak Roy disini? Apa dia yang memberikan ku makan itu?, Tapi kenapa kak Roy bisa tau aku di UKS?”, Leticia yang bingung bertanya-tanya.

Akhirnya Leticia memutuskan untuk bertanya langsung kepada Roy.

“Kak Roy?, Kenapa kak Roy ada disini?”, tanya Leticia dengan penasaran.

“kak Roy di sini karena mendapat panggilan dari guru kamu, karena kamu menulis nama wali mu dengan nama kak Roy.” jawab lembut Roy.

“oh Iyya juga ya.. aku nulis nama dan nomor telepon kak Roy sebagai wali ku”, ucap Leticia dalam hati.

“oh iya juga ya kak.. sebelumnya terimakasih mau datang, maaf kalau aku menjadikan kakak sebagai wali ku, aku minta maaf sekali lagi telah merepotkan kakak”, ucap terimakasih Leticia kepada Roy dengan senyuman.

“Iyya gak papa kalau kamu jadiin kak Roy sebagai wali kamu, lagi pula Kak Roy hari ini sedang libur”, dengan membalas senyuman Leticia.

Roy dan Leticia berjalan bersama menuju ruang kelas, mengantar untuk mengambil tasnya yang tertinggal dan masih berada di dalam kelas.

Sesampainya mereka di ruang kelas, Roy yang berinisiatif mengambil tas Leticia. Pada saat itu Roy masih tidak tau tentang apa yang telah terjadi pada Leticia, yang Roy ketahui hanyalah Leticia yang pingsan di dalam kelas.

Lalu mereka semua terkejut ketika melihat kedatangan Roy dan Leticia di dalam kelas, termasuk Oledia dan Toma.

“bukan kah pria yang bersama dengan Leticia terlihat sangat tampan?”. Bisik Oledia kepada Toma.

Toma dan Oledia hanya terdiam melihat Roy yang datang perlahan mendekatinya.

“apa ini tas milik Leticia?”, tanya Roy untuk memastikan jawabannya.

“oh.. iya benar ini tasnya”, Oledia sambil menyodorkan tas milik Leticia.

Kemudian Roy langsung mengambil tas itu dan pergi ke ruang kelas bersama Leticia. Di ruang kelas masih tetap sunyi ketika Roy dan Leticia pergi.

*******

“wahhh..” seluruh siswa dalam kelas serentak, seperti sehabis menahan nafas mereka. Seperti mencairkan suasana yang canggung.

“bagaimana bisa, seorang Leticia berteman dengan lelaki tampan?” tanya Oledia kepada Toma.

“chihh... Segitu kamu bilang tampan?, Tampan dari mananya?”, sewot Toma.

“ahh..hh.. ttap.. tapi Toma lebih tampan dong pastinya”, Oledia sembari mengelus rambut Toma.

Toma tanpa sadar secara tidak sengaja menepis tangan Oledia dari kepala.

Oledia mencoba mengganti topik pembicaraannya, “oh ya tadi kamu sempat pergi kemana?”

“oh.. tadi? cuma ke toilet aja benerin rambut, tapi kaga gara kau, aku harus benerin rambut lagi ini!”, sembari meninggalkan ruang kelas.

*******

Roy dan Leticia pergi menuju tempat parkir melewati lapangan.

“huh? Ah mungkin salah liat”, pikir Leticia.

“ada apa Leticia?”, tanya kak Roy.

“oh engga ada apa apa kak”, sambil tersenyum.

Mereka sampai di tempat parkir dan menuju kendaraan yang Roy bawa yaitu sebuah motor.

Leticia mengambil helm dari tangan Roy dan langsung memakainya, akan tetapi Leticia kesulitan dalam mengaitkan tali helm. Roy yang melihatnya kesulitan, datang menghampiri Leticia dan membantunya

“oh.. susah ya?” tanya Roy sembari membantu Leticia

“iyya kak, sedikit sulit.. terimakasih kak”, tali helm Leticia telah selesai dikaitkan.

Roy menaiki motor dan menyalakannya. “Leticia ayo naik”.

Leticia menaikinya dan mereka berangkat pulang menggunakan motor Roy. Di dalam perjalanan pulang menuju kosan, Leticia menanyakan sesuatu kepada Roy.

“kak Roy, aku mau bertanya.. apakah kakak ada informasi tentang lowongan pekerjaan paruh waktu?” sambil mendekati telinga Roy.

“sepertinya kakak ada informasi tentang itu, tapi kenapa kamu nanya itu ke kakak? Kamu mau kerja sambil sekolah?, Tapi kamu kan sudah kelas 3 SMA.. nanti sekolah kamu bagaimana?” tanya Roy.

“oh iya kak.. aku mau kerja, soal sekolah aku bisa belajar di tempat kerja sedikit sedikit, dan soal kerja bisa aku kerjakan sehabis pulang sekolah kak”, penjelasan Leticia.

“oh gitu.. kamu yakin mau kerja?” Roy menegaskan pertanyaannya.

“iya kak Roy, kira kira pekerjaan paruh waktunya apa ya kak?” tanya penasaran Leticia.

“ada di tempat kerja kakak, sebagai kasir di sebuah kafe XX dan lokasinya tidak begitu jauh dari sekolah”, informasi dari Roy.

Leticia yang mendengarkan itu langsung bahagia. “wah.. berarti dekat ya kak, dan aku bisa langsung kerja abis sekolah tanpa mengeluarkan biaya”.

“kalau kamu yakin dengan hal itu, kamu besok bisa coba datang ke kafe XX sehabis sekolah, nanti kakak tunggu kamu di depan kafe dan mengantarkan kamu ke menejer kafe kaka”, ucap Roy sambi tersenyum kecil.

“oke, baik kak terimakasih banyak ya kak sebelumnya”, ucap Leticia dengan penuh senyuman.

Roy yang mendengar responnya seperti itu membuat Roy tidak dapat menyembunyikan senyum manisnya.

Dalam perjalanan mereka terus berbincang-bincang terkait dengan pekerjaan itu, sampai mereka sendiri tidak menyadari bahwa mereka telah sampai di depan gerbang kosan.

Mereka mulai memasuki kosan dan Roy memberhentikan motornya di depan kosan Leticia. Leticia turun dari motor dan melepaskan helm dari kepalanya.

“oh ternyata sulit”, ucap Leticia dalam hati, sambil berusaha melepaskan pengait tali helm.

Kemudian tanpa ia meminta bantuan, tangan Roy sudah berada di dagu Leticia untuk membantunya. Leticia yang terkejut dengan hal itu, langsung menjauhkan tangannya dari tangan Roy.

“Oh, maaf.. kakak cuma mau bantuin kamu, karena kak Roy tau helm ini tali pengaitnya agak sedikit sulit karena sudah lumayan karatan”, dengan kedua tangan yang berusaha membantu Leticia.

“hmm.. gak papa kak terimakasih banyak”, pengait tali helm sudah terbuka, dan Leticia langsung melepaskan helm dari kepalanya dan memberikan helm tersebut kepada Roy.

“terimakasih banyak kak atas bantuannya hari ini dan membantu aku mendapatkan pekerjaan” ucap Leticia dengan senyuman hangatnya.

Roy yang mendengarnya lang membalas dengan senyumnya dan memakirkan motornya.

******

Leticia membuka pintu kamar kos dengan kunci dan masuk ke kamarnya sembari menutup pintunya dengan perlahan.

Tanpa disadari air mata Leticia mengalir membasahi kedua pipinya dan membuat hidungnya menjadi kemerahan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!