Bab 2 : Awal Kehidupan Baru

Tanpa sinar matahari pagi, hawa dingin menyelimuti tubuh hingga menusuk ke tulang tulang. Leticia mengawali harinya dengan mempersiapkan diri untuk berangkat ke sekolah.

Leticia menyiapkan seragam dan alat tulis lamanya, dan ia menyiapkan diri untuk awal kehidupan barunya menjadi Leticia.

*******

Pemilik kos mendatanginya di pagi hari ini untuk minta uang muka, sebelum itu mereka sempat ada perbincangan yang cukup lama yang membahas tentang keadaan dan kehidupa Leticia.

“Karena di telpon waktu itu kita hanya berbincang bincang sebentar, sekarang saya ingin mengenal kamu lebih jauh. Sebelum itu perkenalkan nama saya Rosa, saya pemilik kos ini. Jika boleh tahu siapa nama kamu? profesi mu apa? dan bagaimana cara kamu akan membayar uang bulanan kosan ini?” tanya Bu Rosa sebagai pemilik kos ini.

“Namaku Leticia, profesi ku sebagai pelajar yang duduk di bangku SMA kelas 3, dan cara pembayarannya aku akan mencari pekerjaan”. Ucap Leticia menjawab pertanyaan Bu Rosa.

“Oke baik, saya melihat ketulusan kamu di sini dan pembayaran kamu bisa melalui Roy. Jika kamu perlu bantuan, kamu juga bisa bertanya kepada Roy. Roy anak muda yang baik ia sudah di sini selama 3 tahun, dan pengalaman ia sudah banyak di lingkungan ini jadi tidak perlu sungkan untuk meminta bantuan kepada Roy”. Penjelasan Bu Rosa

“Baik Bu Rosa, terimakasih banyak atas pengertiannya. Saya pergi duluan ya Bu mau sekolah”. Leticia mengunci pintu sambil tersenyum kecil.

“Ya sudah kamu berangkat dan hati hati di jalan”. Semangat dari Bu Rosa.

Leticia pun meninggalkan kosan dan pergi menuju sekolah.

*******

Leticia sudah mulai memasuki lingkungan sekolah barunya, ia berjalan kaki menuju sekolah. Jarak tempuh yang cukup jauh dengan keadaan kakinya yang masih terluka akibat kejadian hari itu.

Leticia memasuki ruang TU untuk mendaftarkan sekolah dengan melengkapi data data dirinya. Sekolah di sini merupakan sekolah yang favorit, jadi Leticia sekarang sedang mencoba untuk mendaftar sekolah dengan beasiswa yang berasal dari jalur prestasi yang ia miliki.

Leticia membawa sisa uang kemarin sebagai persiapan untuk keperluannya di sekolah hari ini. Setelah selesai semuanya, akhirnya Leticia mendapatkan kesempatan untuk belajar di sekolah itu, dengan catatan prestasi Leticia harus bagus dan tetap stabil.

Di TU Leticia diantar ke ruang guru untuk menemui wali kelasnya yang bernama Pak Salem. Pak Salem wali kelasnya yang mengajar sebagai guru BK untuk kelas 3, beliau pergi bareng bersama Leticia menuju ruang kelas dengan ruang kelas jurusan IPA.

Di dalam perjalanan mereka berbincang bincang.

“Namamu siapa? Pelajaran apa yang kamu sukai? Tadi bapak lihat lihat nilai mu bagus, dan pantas mendapatkan beasiswa di sekolah ini”. Ujar pak Salem.

“Nama saya Leticia pak, pelajaran yang saya sukai biologi, sebelumnya terimakasih pak”, Leticia menjawab pertanyaan pak Salem.

“Wah biologi.. Toma akan tersaingi oleh kamu nih.. hahaha”. Ledek pak Salem.

“Ha? Tom... Toma...? Siapa pak Toma kalau boleh tau”, dengan terbata-bata Leticia bertanya dengan penasaran.

“oh Toma adalah anak terpintar di kelas bapak dan pelajaran favoritnya adalah biologi.. Dan dia merupakan tipe anak yang tidak ingin disaingi”. Jawab pak Salem.

//“kalau begini caranya bagaimana dengan ku?, Aku harus mempertahankan beasiswa ku”, pikirnya dalam hati.//

Melihat Leticia diam saja tanpa merespon pak Salem berusaha memberi tahunya hal lain.

“kamu tenang saja tentang Toma, ia pemuda yang baik kok”. Ucap lembut pak Salem.

“oh... begitu ya pak”, ujar Leticia merespon pernyataan pak Salem.

Setelah melewati beberapa ruang, akhirnya mereka sampai di depan ruang kelas yang di dalamnya sedang ada aktivitas mengajar dan belajar.

“kamu tunggu sebentar di sini dulu, bapak akan masuk terlebih dahulu”. Perintah pak Salem.

Pak Salem memasuki ruang kelas, dan Leticia mendekati pintu kelas untuk mendengarkan percakapan mereka yang ada didalam

“pagi anak-anak, hari ini bapak ingin mengumumkan sesuatu kepada kalian, bahwa ada murid baru yang akan bergabung di kelas kita”. Pak Salem menyiarkannya di depan kelas.

“Yahhhhh” entah kenapa sorakan itu muncul tiba-tiba dan berbarengan seperti ada rasa ketidaksukaannya kepada Leticia.

Leticia bingung, cemas, dan gemetar setelah mendengar responnya seperti itu. Tidak lama setelah itu pak Salem menyuruhnya masuk ke dalam ruang kelas.

Leticia berjalan membuka pintu kelas dengan tubuh yang bergemetar ketakutan.

Leticia memasuki kelas itu, seketika ia langsung disambut dengan mata mata yang menyorot tajam ke arahnya seakan-akan mereka menolak kedatangannya.

“baik tolong perkenalkan nama mu nak”,suruh pak Salem.

“ehmmm.. mm Perkenalkan nama saya Leticia, di mohon kerjasamanya”. Leticia memperkenalkan dirinya dengan tubuh dan pikiran cemas.

Tidak ada respon sedikitpun dari mereka, mereka masih menatap Leticia dengan tatapan yang sinis tanpa berbicara.

“baik.. tolong jaga dan berteman dengan teman baru kalian.. bapak harap kalian dapat akur di sini. Kamu Leticia.. kamu dapat duduk di sebelahnya Oledia” ucap pak Salem sambil menunjuk kearah kursi itu.

“pak kok dia duduk sama saya pak! Ini gak adil dong!” ucap penolakan Odelia terhadap Leticia.

“Bapak harap kalian akur ya.. selamat pagi anak-anak”, pak Salem sambil meninggalkan kelas.

Leticia pun hanya bisa berjalan perlahan-lahan mendekati kursi kosong itu, karena hanya ada satu kursi kosong yang tersisa di kelas itu.

Leticia pun mendudukinya dan guru yang mengajar tadi meninggalkan kelas bersama pak Salem dikarenakan akan mengikuti rapat.

//“aku harus bagaimana?, Semua mata tertuju padaku”, Leticia yang cemas di dalam hati.//

“brakk...” sesuatu menghantam Leticia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!