Bab 3 : Hari Pertama di Sekolah

Ternyata sebuh buku menghantam Leticia dari belakang, Leticia hanya bisa diam saja karena ia terkejut dengan apa yang terjadi. Secara tiba-tiba sebuah tangan menarik rambut kepala Leticia dengan kencang.

“kenapa kamu mau aja di suru pak Salem untuk duduk di sini hah? Kenapa kamu harus pindah ke sekolah ini dan masuk ke kelas ini?.. kamu tau ini sekolah favorit! Kamu tau ini kelas favorit! Kamu tau ini sekolah hanya untuk orang yang kaya?”, bentak Oledia dengan keadaan tangan yang masih menarik rambut Leticia.

Leticia tidak tau harus berbuat dan melakukan apa, Leticia sangat takut sehingga ia tidak dapat menggerakkan tubuhnya, untuk bernafas saja Leticia sulit karena dadanya terasa sesak.

//“apa yang harus aku lakukan.. aku sangat amat takut.. tenaga ku untuk melawanku tidak ada, aku pun belum makan dari semalam”. Leticia saat dalam kesakitan.//

“Hei... hei... hei... Sudah cukup!” seseorang berteriak cukup keras dan tegas.

Leticia merasa seakan ia terselamatkan, walaupun Leticia masih merasa sangat takut. Genggaman tangan yang menarik rambutnya masih tidak ingin Oledia lepaskan, yang membuat Oledia semakin menarik rambut Leticia semakin kencang.

“sudah aku bilang cukup ya!” ucapnya sekali lagi.

Yang bahkan Leticia tidak tau siapa dia dan mengapa dia ingin membantunya.

//“siapa dia? Mengapa dia berusa membantuku?” pikir Leticia dengan memasang wajah yang kesakitan.//

Perlahan genggaman tangan Oledia lepas dari rambut Leticia. Leticia secepatnya langsung perlahan merapihkan rambutnya dan ia mulai susun kembali rambutnya dengan serapih mungkin.

Kemudian seseorang mendekati Leticia dari belakang dan memotong rambutnya dengan jumlah yang terbilang lumayan banyak, sehingga orang akan mudah menyadari hal itu.

“HAHAHAHAHAHA” Orang yang menyelamatkan Leticia tertawa?.

//“ada apa ini, aku tidak berani menoleh.. mengapa ia tertawa?, Bukankah dia berusaha membantu ku?”. Leticia yang penuh pertanyaan.//

“Hei Toma kenapa kamu memberhentikan ku tadi hah? Kalau ternyata kamu ngelakuin hal yang sama ke anak baru?!” ucap kesal Oledia.

//“ Hah siapa Toma?.. anak yang pintar biologi itu? Mengapa dia melakukan ini padaku?, Mengapa pak Salem berbohong kepada ku?” air mata Leticia yang perlahan menetes dengan sendirinya.

“Hahaha, bukankah ini lebih menakjubkan? Aku berusaha memberhentikan kamu agar rambut indahnya tidak tercabut dan membuatnya menjadi pitak.. bukannya ini lebih baik? ” ucap Toma kepada Oledia.

“HAHAHAHAHA” seketika semua orang di dalam kelas tertawa setelah mendengar kata-katanya.

“Hei! Nama kamu tadi siapa? Leti.. Leti.. Leticia? Hahaha nama kamu itu gak cocok buat kamu yang dekil ini”, ledek Toma.

“Hahaha iya, kamu itu gak cocok pake nama itu!, Penampilan kamu, aku liat liat dekil kumel.. Upssss.. untungnya gak bau Hahaha.. masih tau mandi?”. Sambung Oledia.

Air mata Leticia mengalir dengan deras, tiada henti. Leticia bingung harus apa, dan ia semakin sulit untuk bernafas.

“HEI!! JAWAB!” teriak Toma.

“Aku... A.. ku..”, Leticia yang hanya bisa mengeluarkan beberapa kata.

//”Sangat sulit untuk aku berbicara, aku benar benar-benar tidak bisa bernafas”, khawatir Leticia dalam hati.//

Perlahan suara kebisingan itu mereda dan malaku perlahan menutup dan gelap.

*******

“Tik..tik...tik...” terdengar suara jam dinding di dalam ruangan putih.

Leticia perlahan membuka matanya, dan mulai melihat keadaan sekitarnya. Leticia menyadari bahwa ruangan yang ia tempati bukanlah rumah kelas, tetapi ruang UKS.

Karena ruangan itu di penuhi dengan gorden yang mengelilingi kasurnya.

Leticia diberikan infus vitamin dikarenakan ia kelelahan dan kekurangan nutrisi, akibat kejadian malam itu.

//“mengapa mereka melakukan ini semua kepada ku? Mengapa mereka semu melakukan ini..”, ucap Leticia dalam hati yang bertanya tanya//

“hiks..hiks..hiks..” suara tangisnya yang tidak terbendung lagi.

//“mengapa?.. aku sudah berusaha bersembunyi dari mereka dan 'Dia'...tapi mengapa ini terjadi kembali.. hiks.. hiks...”, Isak tangis Leticia.//

“kryekkkk...” suara pintu terbuka.

Leticia yang mendengar itu langsung menghapus air matanya, dan langsung menutupi wajahnya yang membuatnya seakan akan ia tertidur.

“apakah ia tertidur?”, terdengar suara seseorang.

“aku membawa sedikit makanan untuknya.. aku harap ia memakannya”, sambil menaruh sebuah kantong makanan di atas meja.

“kryekkkk.....” suara pintu terbuka.

//“sepertinya dia sudah keluar”, ucap Leticia dalam hati sambil menyingkirkan selimut dari wajahnya.//

//“siapa dia?, Aku tidak dapat mengenali suaranya dengan baik... Mengapa ia melakukan ini padaku?”, tanya Leticia dengan kedua tangan yang memegang Katong tersebut.//

Leticia yang lapar segera membuka kantong itu dan mulai memakannya.

Setelah Leticia telah menghabiskan makanan itu, ia pun pergi keluar dari ruang UKS. Kemudian seseorang menghampirinya.

“kamu sudah bangun?, Aku menunggumu dari tadi.. kamu di izinkan pulang di hari pertama mu sekolah hari ini karena keadaan kamu seperti ini”. Cemasnya terhadap Leticia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!