"Silahkan Masuk"
"Terima Kasih Tuan" Richard hanya tersenyum kearahnya.
Mendapatkan senyuman dari pria yang tadi mendapatkan amarah sahabatnya itu tentu membuat Rahayu tidak enak hati dirinya segera menghampiri kursi untuk duduk didepan pria yang Rahayu temui sekarang dan dia duduk sesuai arahan pria yang ada didapannya.
"Tuan Maaf untuk kejadian tadi"
Rahayu tidak enak hati dan Richard hanya diam dan terlihat mengabaikan dan berwajah dingin. Richard menanyakan tentang pengalama dan kegiatan yang di lakukan Rahayu sebelumnya lalu Rahayu menjawab
"Saya pernah bekerja sambil kuliah. siang hari saya bekerja di Perusahan Wobi Persada Corporation sebagai staff Akunting dan malam hari saya ikut kuliah kelas karyawan Tuan"
"Kita Butuh seorang sekertaris bukan Akunting" Sabut Richard tampak dingin.
"Saya juga bisa menjadi seorang sekertaris Tuan"
"Heeemmm... Sepertinya kamu sangat membutuhkan Pekerjaan ini Benar?"
"itu benar Tuan"
"Bagaiamana Jika kamu tidak bisa Perushaan ini andalkan kedepannya"
"Bagaimana saya bisa menunjukan jika Saya tidak diberikan kesempatan"
"Baiklah Saya Hargai tapi saya akan membawa anda ke bos besar jika dia setuju dengan anda bekerja di sini saya menerima anda sebagai karyawan tapi jika tidak maaf anda bisa mencari kerja di tempat lain. karena posisi anda nanti sebagai sekertaris beliau"
"Baik Pak Terima Kasih" Senyum Rahayu terlihat di bibir sexinya.
"Saya antar kamu menemui bos, Silahkan ikut dengan saya"
Richard menunjuk pintu keluar dan dia berjala terlebih dahulu dengan Rahayu yang mengikuti di belakangnya.
Pintu Ruangan CEO di ketuk dan kemudian Richard berjalan masuk akan tetapi Rahayu masih berada diluar dan salam hatinya berkata
Sial gw kira udah di Terima san hari ini mulai kerja ga tahunya masih harus interview lagi ribet banget sih
Richard memberitahukan kepada Jordy jika wanita yang akan bekerja sebagai sekertaris barunya sudah datang.
"Baik suruh dia masuk" Richard mengangguk.
Kemudian Richard memanggil Rahayu untuk masuk dan saat Rahayu masuk dirinya mengedarkan pandangan ke ruangan CEO tanpa melihat wajah pemilik ruangannya.
Jordy mentap Richard yang menganggukan kepada kearahnya dan Jordy tersenyum dan mengibaskan tangannya lalu Jordy keluar dan mempersilahkan Rahayu untuk melakukan interview dengan pemilik perusahaan.
"Pagi Nona, Silahkan Duduk"
Betapa terkejutnya Rahayu melihat siapa yang duduk di kursi CEO, yang mana sebelum masuk dia membaca petunjuk yang bertuliskan
Ruang CEO
Jika dia gagal orang yang pertama akan dia salahkan adalah Tika sahabatnya yang comel dan tempramental. Kenapa harus marah tadi pagi sama kedua pria penting di perusahaan ini.
"Nona Silahkan duduk, Apa kamu mendengarkan saya"
"Eeehhh... iya Tuan maaf" Rahayu duduk di depan berhadapan dengan Jordy.
"Ya Perkenalkan dulu semua tentang anda" dengan raut wajah yang terlihat dingin dan tajam membuat hati Rahayu tidak nyaman.
"Nama Saya Adinda Putri Rahayu dan usia saya 22 Tahun. Saya lulusan Universitas **** dan Fakultas Ekonomi. Saya memiliki Pengalaman Kerja sebagai Staff Accounting. Terima Kasih" dengan nada suara yang tegas.
"Baru lulus kuliah berapa lama"
"baru 2 bulan Tuan"
"kapan jadi staff accounting"
"Terakhir bekerja 3 bulan yang lalu"
Mendengar apa yang di katakan Rahayu dahi Jordy mengkerut dan kedua alisnya menyatu.
"Maksdunya" Jordy bertanya lagi.
"Saya Kuliah sambil bekerja Tuan. Setiap siang saya bekerja dari pukul 8 pagi sampai pukul 5 sore dan malam hari saya kuliah karena sambil kelas karyawan yang mulai sari setengah 7 sampai pukul 10 malam" Rahayu menjelaskan sambil tersenyum.
"Tapi Saya butuh seseorang memiliki Pengalaman sebagai sekertaris karena saya tidak mau orang yang belajar dari awal. Saya ingin dia menguasai pekerjaannya"
Deegggg
Apa tandanya saya di tolak.
di dalam hati Rahayu bermonolog raut wajahnya sangat sedih. Dirinya sangat membutuhkan Pekerjaan karena sudah 3 bulan tidak bekerja karena terpaksa risegn dari tempat kerja karena ingin fokus menyusul skripsi dan mematangkan materi sebelum sidang.
"Anda sudah bekerja kenapa berhenti"
"Saya harus menyusun Skripsi dan mempersiapkan diri untuk sidang akhir Tuan"
"Anda mengabaikan pekerja untuk itu"
"eeehhh..." Rahayu bingung harus menjawab apa.
"Orang lain kuliah untuk bekerja akan tetapi saya saat itu kerja untuk kuliah dan saat mendapatkan ijasah Bachelor. Saya akan mencari kerja dan akan bersungguh-sungguh dalam bekerja dan akan fokus karena memang saya butuh pekerjaan karena kuliah saya juga sudah selesai Tuan"
"Kamu sangat optimis, ya sudah kamu boleh kembali ke ruangan sebelumnya dan tunggu informasi dari dia"
"Baik Tuan Terima Kasih"
Rahayu bangkit dari duduknya lalu keluar dari ruang CEO dan kembali menuju ke Ruangan kerja Richard.
Pria yang temui menyuruhnya pulang untuk mendapatkan kabar selanjutnya. Rahayu merasa kecewa hari ini dan hatinya bersedih dia kira di Terima kerja dan langsung mulai bekerja pagi ini.
Apa ini Karena Tika ya. Heeemmm awas aja tuh bocah
Hati Rahayu Menggerutu dan mengucapkan Terima Kasih sebelum meninggalkan ruangan Richard. Setelah Rahayu keluar Jordy menelpon dari ruangannya dan menyuruh Rahayu bekerja besok pagi.
"Nona Rahayu sudah pulang saya akan hubungi dia nanti siang" Panggilan telepon ditutup.
Di ruang CEO Jordy menatap arah CCTV yang ada di laptopnya dan menatap Rahayu yang masuk ke Lift khusus dan mendapatkan teguran oleh pihak keamanan sehingga dia beralih ke Lift yang biasa digunakan para staff karyawan di perusahaannya.
Jordy hanya tersenyum dan menggeleng kepala lalu notice Ponselnya berdering dan pesan video masuk memperlihatkan seorang wanita dan pria sedang berciuman mesra di sebuah restauran private yang mewah di sebuah hotel.
"Heeemmm Natasya kamu bermain-main dengan saya baiklah. Permain sesungguhnya akan kita mulai" terlihat senyum yang sulit untuk di diartikan
...****************...
Sedangkan Rahayu sudah keluar gedung Alexandrinus Group dan menuju ke jalan raya untuk menaiki transportasi umum dan sebelumnya menelpon Tika dengan nada ketus
"Gara-gara Lu gw ga jadi kerja"
"Apa sih lu marah-marah ga jelas. maksudnya apa? Oh... gw tahu baju kotor lu itu ya. jangan salahin gw dong salahin tuh dua cowok songong yang lewat karena dia baju kita berdua kotor"
"lu sok tahu banget dan ga bisa nahan emosi lu. tahu ga siapa dua cowok tadi"
"Mana gw tahu kan gw ga kerja di sono"
"Dua cowok angkuh itu pemimpin perusahaan Alexandrinus group lu tahu ga. yang lu omelin tadi asisten cowok yang pake kemeja biru. Itu Bos besarnya CEO perusahaan ini yang duduk di belakang mobil tadi" suara bergetar saat Rahayu memberitahukannya.
"Ya... Mana gw tahu. Sorry. apa lu di usir tadi"
"ya ngga tapi gw di suruh pulang dan suruh tunggu info selanjutnya"
"ya itu namanya lu di usir. kali lo di suruh pulang. ihhh songong banget tuh orang. Awas aja kalo ketemu tuh orang"
"Udah deh jangan macam-macam lagi"
"Sorry guys terus sekarang lu gimana. kirim CV ke kantor gw aja nanti gw bantu ngomong ke atasan gw buat Terima lu"
"ga usah coba gw tunggu info dari assisten tadi gw lupa namanya. apa tadi dia ga memperkenalkan dirinya ya. gw lupa saking gugup nya gw lupa namanya"
"Richard namanya"
"ko lu tahu sih"
"kan tadi bosnya sebut nama dia gitu ya gw inget emangnya pikun"
"ya udah byeee... bus sudah datang gw balik ke kost dulu ya"
Tanpa Rahayu sadari dari lantai 35, Jordy menatapnya dari atas gedung dan tersenyum.
...****************...
Rahayu sudah sampai di kost miliknya dan merebahkan diri di ranjang yang ada di kamarnya dan teringat wajah Jordy dan Ricahrd.
"Ganteng banget mereka ya Allah. Kira-kira udah nikah belum ya... Hihihi. Ga dapat bosnya setidaknya assisten juga lumayan"
Rahayu menggelengkan kepala dan menutup matanya lalu suara sering ponsel berbunyi dan nampak nomor telepon kantor menghubungi dirinya.
"Hallo selamat siang"
"Selamat siang Nona Rahayu, Saya Richard dari Perusahaan Alexandrinus Group Company saya ingin memberitahukan bahwa mulai besok hari selasa anda mulai bekerja di perusahaan kami sebagai sekertaris Tuan Jordy. Saya harap and tidak terlambat untuk besok pukul 8 anda sudah harus berada di kantor dan Tolong berpakaian yang rapi. Apa ada pertanyaan "
"Tidak pak Terima Kasih"
Rahayu berteriak di dalam kamar kost dengan sangat bahagia dan merebahkan kembali tubuhnya keatas kasur dan menelpon sahabatnya untuk memberitahukan kabar gembira ini.
Dari ujung telepon sana Tika juga terdengar sangat bahagia dan memberikan ucapan selamat dan merasa lega karena sahabatnya resmi diterima di perusahaan Alexandrinus Group. Sehingga dirinya tidak merasa bersalah.
...****************...
"Bagaimana Ricahrd apa kamu sudah menghubungi Nona tadi"
"Sudah Tuan, Dia mulai bekerja besok"
"ok" Panggilan telepon di matikan.
Kemudian dia menelpon seseorang dan mengatakan untuk tetap mengikuti gerak-gerik istrinya.
"Natasya Amira Wijaya. Kamu pikir bisa bermain di belakang Saya. Dasar wanita Mur*han tunggu waktu yang tepat saya akan membalas Perlakuan yang merusak harga diri Saya ini sebelum Menceraikan kamu... "
Wajah kesal dan marah nampak jelas kemudian Jordy melemparkan Ponselnya keatas meja kerja dengan sembarangan dan mematikan video yang dia dapat dari seseorang lalu menutup Laptopnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
kama
cerita yang sangat menarik, semangat author!
2023-07-14
1