Rahayu... Bangun. Woy Lu mau kerja kaga sih. tidur kaya orang mati aja lu" ucap Tika
"Apaan sih brisik banget lu"
"Hari ini pertama lu kerja di Alexandrinus Group bukan. Telat lu bakal di pecat. ga lucu belum juga kerja udah di pecat" Teriak Tika kembali.
"Iya... Iya. Brisik banget Lu"
Rahayu melempar bantal kearah Tika dan berjalan kearah kamar mandi dan berteriak meminta diambilkan handuk
"Makanya lu kalo mandi bawa handuk dong dih... bener-bener anak ini ga jelas banget"
"Lu Bawel udah kaya ibu kost yang minta tagihan sewa lu"
"Yeee... Nih buru deh mandinya jangan sampe lu telat. cari kerja susah. lu mau balik lagi ke panti"
"iya... Bawel"
Tika sudah rapi dan duduk di meja setelah mempersiapkan makan pagi untuk dirinya dan juga untuk Rahayu.
"Wowww... makan besar nih tumben heboh banget nih meja"
"yee... gw baik tahu siapin lu makan karena hari ini hari pertama lu kerja. gw bangga sama lu bisa ke Terima di perusahaan besar. Gajihan pertama traktir ya. Buat ganti hari ini"
"Heeeemmm... ternyata itu maksud lu ya Tika. ok gw paham tapi ga janji ya bakal traktir lu"
"Dasar Pelit. Males gw"
"Ya Allah gw becanda kali. ya pasti dong gw bakal traktir lu setelah gajihan pertama gw dapet"
"yeee... thanks ya gw tunggu. ya udah selesaikan makan terus gw anter lu ke perusahaan Alexandrinus Group. Ok"
"Thanks you" keduanya berpelukan.
Setelah sarapan pagi keduanya meninggalkan rumah kost yang sederhana dan Tika mengantarkan Rahayu ke tempat kerja sahabatnya itu.
Tinnnn... Tinnnn...
"Haduhhh... Ya Allah sial baget tuh mobil" Teriak Tika yang terkena air genangan hujan.
"Duh baju gw juga kotor gimana ini Tika mana hari pertama gw kerja. Duh kalo kotor gini gimana gw kasih kesan baik di hari pertama"
Rahayu menangis dirinya merasa panik melihat keadaan baju putih yang digunakan hari pertama kerja kotor terkena air kotor.
"Bener-bener sombong emang tuh orang. bawa mobil udah kaya jalan nenek moyangnya aja. ga bisa pelan apa"
Mobil yang melintas yang membuat baju keduanya kotor jalan begitu saja tapi Tika dan Rahayu hapal no seri dan mobil yang melintasnya tadi.
"Terus gimana kita mau terus jalan atau balik kerumah lagi. kalo balik udah pasti gw telat tahu Tika. Gimana Nih"
"Udah lu kan bawa blezer tutup pake blezer aja kali dan nanti sampe gedung perusahaan lu sebaiknya ke kamar kecil dulu buat bersihin terus tutup lagi pake blezer semoga ga kelihatan kotornya"
"Lah kalo lu gimana"
"gw santai soalnya gw pake baju seragam dan gw taroh di kantor seragamnya"
"oh... ya udah ok. lanjut deh"
Saat di depan Lobby perusahaan Tika melihat jelas mobil arrogant yang melintasi motor mereka tadi yang menyebabkan baju mereka menjadi kotor.
"Rahayu itu bukannya Mobil songong yang melintas tadi yang membuat baju kita kotor karena genangan air dilewati dengan kencang udah gitu ga minta maaf lagi"
"Terus lu mau apa. mending lu cepet pergi kerja deh jangan bikin ribut deh ini hari pertama gw"
"Lu diem deh disini" Tika melangkahkan kaki kearah mobil dan memukul badan mobil dan menyuruh pengemudi untuk turun.
"Maaf Ada apa ya Nona"
Setelah Kaca Jendela mobil terbuka dan pengemudi menanyakan perihal masalah Tika memukul badan mobil yang di kendarai olehnya
"Eh Lu jangan Songong ya... Lihat ini baju gw kotor karena lu tahu ga. tadi lu lewat di genangan air ga hati-hati jadinya lihat nih baju gw dan sahabat gw jadi kotor mana ini hari pertama sahabat gw kerja. kalo dia dipecat gara-gara lu gimana Haaa... Jawab jangan diem aja lu"
"Sebentar Nona, Anda membuat keributan tidak jelas. Saya tidak mengerti apa maksud Nona" ucap pria itu dan membuka pintu mobilnya.
"Yeeee pura-pura ga ngerti lagi lu. orang salah kaga mau disalahin. Bener-bener lu ya" Tika berkaca pinggang.
"Richard kamu urus dulu jika sudah selesai segera masuk ke kantor"
Bersamaan dengan itu Rahayu menghampiri Tika dan menyuruh sahabatnya untuk pergi kerja karena takut terlambat.
Pria yang duduk di kursi belakang berjalan dengan menggunakan kacamata dengan penampilannya yang sangat rapi menggunakan kemeja biru dan kaca mata hitam dipadukan celana bahan berwarna cream dan melintasi Rahayu.
Rahayu menatap Pria yang melewatinya dengan tidak berkedip dan Richard menatap Rahayu dan Tika dengan tatapan bingung dan dirinya juga berlalu begitu saja dari mereka berdua tanpa meminta maaf dan seakan mengabaikan protes keduanya.
"Haiii... ya Allah songong banget sih cowok tadi ya ampun"
"Udah sih lu pulang sono gw malu di perhatikan banyak orang, buruan lagian nanti lu telat gimana mau lu di sanksi sama kantor lu"
"Ya ngga lah"
"ya udah sono berangkat kerja"
"Ya udah gw pergi kerja dulu. Byeee... dih masih kesel gw" Tika masih kesal dan tampak mengoceh dan Rahayu hanya menggeleng kepala.
Segera Rahayu melangkah kaki menuju Lobby dan berlari kecil saat melihat lift terbuka. Karyawan yang ada di sekitarnya melihat dengan mata terbelalalak dan ada juga yang menutup mulutnya.
"Siapa wanita itu kenapa dia menari Lift khusus petinggi perusahaan" tanya salah satu karyawan.
"Ntahlah saya baru pertama kali melihatnya. Apa dia karyawan baru" sahut yang lainnya
"Sepertinya begitu"
"Tadi itu Tuan Jordy bukan dengan assisten Richard. Berani sekali wanita tadi"
Rahayu sudah berada di lift dan diantara Jordy dan Richard. Saat tadi Rahayu masuk ke Lift petugas keamanan berlari menghampiri tapi tangan Jordy memberikan kode dan petugas keamanan itu mengerti dan Lift tertutup.
Rahayu tidak melihat kedua pria yang berada di dalam Lift karena saat masuk Rahayu tidak menatap keduanya karena sibuk menata berkas dokumen CV yang dia bawa.
Karena sebelumnya pihak HRD yang merekrutnya meminta beberapa berkas tambahan untuk menambahkan lampiran yang ada di CV yang sebelumnya dia bawa.
Pintu Lift terbuka di lantai 35 dan Rahayu keluar dan berjalan kearah receptionist untuk menanyakan ruangan melati yang menjadi tempat dirinya dan HRD bertemu.
Jordy menatap Rahayu sekilas lalu berjalan kearah ruangannya bersama dengan Richard dan mereka berpisah di depan ruang kerja CEO
"Richard kirimkan beberapa laporan tentang customer yang baru bekerja sama dengan kita bulan ini"
"Baik Pak"
"Oh... iya apa tadi wanita yang akan menjadi Sekertaris baru saya untuk menggantikan Rosa yang cuti"
"Saya akan tanyakan kepada HRD"
"oh... Baiklah Selamat Bekerja Richard tolong segera kerjakan apa yang saya perintahkan"
"Baik Tuan"
Rahayu duduk di ruang melati dan salah satu HRD yang memperkenalkan diri sebagai Wilona meminta berkas lampiran tambahan dan kemudian mengajaknya untuk menemui Richard.
Rahayu salah mengerti dari awal interview oleh Rosa yang mengira dirinya sudah di Terima kerja di perusahaan Alexandrinus Group nyatanya dia hanya lulus diseleksi ketiga belum ke seleksi penentuan yaitu seleksi empat yang mana dirinya akan diinterview oleh Richard dan yang menentukan di Terima atau tidak adalah Richard.
Mendengar itu Rahayu menelan ludahnya secara paksa. Dia ingat nama Ricahrd tapi ragu apa benar pria tadi yang bertemu dengannya ditempat Parkir yang mana karena mobilnya melintasi genangan air membuat baju yang dia kenakan kotor.
Rahayu baru mengerti kenapa perusahaan Alexandrinus Group menjadi perusahan besar karena Seleksi masuknya sangat sulit pertama test Psikotest lalu medical ceckup kemudian interview dengan HRD kemudian penentuannya ada di tangan Asisten Pribadi Pemilik perusahaan ini.
Rahayu mengedarkan pandangannya kesegala arah, Bangunan yang sangat bagus dan mewah.
"Silahkan Masuk Nona" ucap Rosa
"Terima Kasih" menoleh kearah Rosa yang kemudian mengangguk kepala.
Lalu Rahayu menatap kembali kearah depan dan menatap Richard yang dia temui di Lobby depan perusahan ini yang tadi sempat di maki sahabatnya.
Rahayu melebarkan pupil matanya melihat Ricahard duduk dengan tenang dan nampak gagah yang tersenyum kearahnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments