Dijauhi Teman

SETELAH tiga hari bolos karena sibuk mengurus untuk

pernikahannya, hari ini Amel masuk kuliah lagi. Teman-temannya yang sudah

datang terlebih dulu, melihat Amel turun dari mobil mewah. Amel menyalami

suaminya yang mau pulang lagi setelah mengantar. Mimik teman-temannya langsung diperlihatkan.

Ada yang mengerutkan bibirnya, ada yang mengerutkan hidungnya sambil manyun.

Yang satunya, mengerutkan bibir pula dan hati siap meluncurkan cercaan kalau

Amel sudah dihadapannya.

Yang sudah siap menghadang Amel tiga orang. Padahal kalau

biasanya ngerumpi, plus Amel itu jadi lima orang. Berarti dari kelompok ini

sekarang tidak ada satu. Dan yang sudah siap menyerang Amel, hanya tiga orang.

Dan benar. Ketika Amel menghampiri, ketiganya langsung

sepakat membuli. “Hemm ! Bau darah matre…!”

“Kalian kenapa begitu aku datang langsung pada membuang

muka?”

“Karena kita muak melihat kamu yang bermuka dua…! Kita juga

tidak mau punya teman yang jadi berubah!”

“Maksudnya karena aku memutuskan menikah…?”

“Selama ini kamu berpacaran dengan Dadang..! Tapi kamu

tiba-tiba menikah dengan kakaknya…Hati kamu dimana sebenarnya Mel…? Sejak kamu

memutuskan menikah, Dadang itu murung, tahu nggak…! Kalau di kantin, dia itu

suka duduk terpisah tidak mau dengan kita…! Dan semua itu gara-gara kamu yang matre

mata duitan…!”

“Jadi itu alasan kalian tiba-tiba membuang muka ketika ada

aku…? Tapi kalian tidak tahu alasannya kenapa aku memutuskan menikah dengan

suami aku…?”

“Ah ! Jangan beralasan ! Karena itu tidak akan membuat kita

jadi iba…!”

 “Yuk teman-teman,

mendingan sekarang kita temui Dadang yang sedang pdkt dengan Tyias…”  Setelah puas mengeluarkan angan-angannya,

ketiga teman Amel itu akhirnya pergi. Tapi sebelum pergi ada pernyataannya yang

membuat Amel lumayan kaget.

“Jadi sekarang Dadang sedang berusaha melupakanaku…? Tapi

kenapa aku jadi merasa tidak rela dia dekat dengan orang lain…?”  Alasan Amel akhirnya pergi menuju kesuatu

tempat. Dan ternyata disana ada Dadang sedang bersama Tyias.

“Yas…? Di bibir kamu sepertinya ada sisa makanan tuh…?”

“Ach masa…Mau coba kulihat pakai HP ya?”

Tyias bercermin menggunakn HP nya. Ternyata di bibirnya

tidak ada apa-apa.

“Dang…? Setelah kulihat di HP, ternyata di bibirku tidak ada

apa-apa…?”

“Hahaha…Kamu tertipu Yas…Kamu mudah sekali dibohongi oleh

aku…” Dadang ngakak.

Tyias yang jadi cerberut bukan karena sudah berhasil

dibohongi, tapi Tyias ikut prihatin dengan nasib teman kencannya.

“Kenapa Yas…?”  Dadangpun jadi merasa bersalah.

“Kekasih kamu sudah menikah dengan kakakmu, tapi kamu masih

bisa ketawa-ketawa Dang ?”

“Oh, jadi itu alasan kamu tiba-tiba cemberut…? Nggak apa-apa

Yas…Karena buat aku kebahagiaan kakakku berarti kebahagiaanku juga…”

“Oh, gitu…” Tyias pura-pura mengangguk, padahal didalam

hatinya tahu Dadang itu perlu dihibur.

“Eh, Dang…Justru di bibir kmu yang ada makanan sisa…Sekarang

aku bantu untuk membuangnya ya…?”  Tangan

Tyias nyelonong. Tapi sebelum sampai ke yang dimaksud, Dadang buru-buru

memegang tangan Tyias. Amel yang melihat adegan itu buru-buru nyelinap ke

didinding tembok kantin. Ternyata benar sekarang Dadang sedang pdkt dengan

Tyias. Pikirnya. Kebetulan pas Amel sedang  cemberut, tiga temannya yang tadi lewat.

“Rasain lo…! Makan tuh wajah cantiknya yang jadi manyun…!

Emang enak kalau ditinggal pergi orang yang dicintai…! Sakit kan…?”

“Habis ini bakal terus minta cerai kesuaminya yang catat

tapi kaya itu kali…? Haha…!”  yang

lainnya enak tertawa.

Amal langsung naik pitan. “Cukup…! Dari mulai aku datang, sudah

lebih dari cukup kalian terus menghina-hina aku…! Tidak tahu duduk

persoalannya, kalian sudan mencap perempun murahan terhadap aku…! Aku juga

tidak bisa terima…!”  Amel membentak

ketiga temannya yang terus-terusan membuli.

Ketika mendengar ada yang ribut, Dadang yang sedang bersama

Tyias menoleh ke arah  terjadinya

keributan. Tapi dari sana Amel sudah pergi.Yang ditemukan Dadang akhirnya hanya

ketiga temannya.

“Devi…! Ratna…! Lala…! Kemari kalian gabung dengan

kita…!”  Dari tempatnya duduk Dadang

bangkit. Sebelum menghampiri, yang di panggil saling tanya dulu satu sama lain.

“Kamu mau kesana nggak ?”

“Kamu…?”

“Kalau kalian kesana, aku juga ikut”

“Ya udah…Kalau begitu kita gabung dengan mereka, tapi yang

terjadi barusan jangan diceritakan “

“Memangnya kenapa ?”

“Eh, kamu oon banget ya…? Kan si Amel itu menikah dengan

abangnya Dadang…? Jadi setidaknya Dadang pasti akan tetap pro ke kakak irarnya

“Iya juga ya?”

Ketiga temannya yang dipanggil Dadang, masih pada

kuwas-kuwes. Tyias memanfaatkan kesempatan yang ada.

“Dang…? Sebelum mereka kesini kita lanjutkan obrolan tadi ya

?”

“Iya Yas…Kamu masing mau ngomong apa memang…?”

Sebelum menjawab, Tyias menatap dulu lelaki manis yang ada

didepannya. Sebetulnya sudah lama Tyias suka terhadap Dadang. Tapi Dadang memilih

Amel. “ Aku bersedia menggantikan Amel dihatikamu Dang…”

Sebelum menjawab iya atau tidak, Dadang pun termenung karena

tidak menyangka Tyias berkata seperti itu. Tapi problem di keluarga, mendoronya

buka suara.

“Maaf Yas…Sampai saat ini aku belum berfikir sejauh itu…Amel

itu menikahnya dengan kakak aku sendiri…Usia pernikahannya baru satu

minggu…Selama ini aku juga selalu dilanda kekhawtiran, takut pernikahannya ada

gangguan… Dan kalau pernikahannya tidak langgeng, pasti kakak aku yang akan

lebih menderita…”

Tyias yang kecewa menelungkup tangan Dadang yang bebas di

atas meja.

“Ya, aku bisa mengerti Dang…Tapi kamu harus tahu, bahwa aku

akan selalu menunggu terbukanya hati kamu untuk cinta aku “ Kata Tyias. Kali

ini Dadang hanya bisa diam.

Terpopuler

Comments

Aprilia

Aprilia

Semangatt thor, izin mampir🤙

2024-09-28

2

Siti Mariyam

Siti Mariyam

Benar Dang jangan buru buru mencari cinta bàru

2023-07-12

6

Iki nurjaman

Iki nurjaman

Benertuh. Jadi kasihan Amel🤗🤗🤗

2023-07-12

3

lihat semua
Episodes
1 Upaya Mencari Jodoh
2 Akad Nikah
3 Malam Pertama
4 Kenangan Pohon Jambu
5 Dijauhi Teman
6 Sandiwara Bagian Ke 1
7 Sandiwara bagian 2
8 Fakta 1
9 Fakta 2
10 Wisuda
11 Sosialita
12 Purnama Ke 12
13 Tasyakuran
14 Chat
15 Ngidam Buah Jambu
16 Konflik
17 Istri Penentram Hati
18 Jaga-jaga
19 Dokumen Dari Notaris
20 Babak Baru Menanti
21 Problem Dua Saudara
22 Minder
23 Korban Yang Pindahan
24 Ujian Hari Ini
25 Melahirkan Yang Dramatis
26 Memutuskan Tali Silaturahmi
27 Pengusaha Tajir Idaman
28 Kebersamaan Terakhir
29 Uang Kembalian
30 Takziyah
31 Mau Comeback
32 Interview Plus
33 Terjebak Dalam Cinta
34 Jalan Semakin Lebar
35 Orang Bertopeng
36 Fakta Sebuah Kecelakan
37 Cinta Masih Ada
38 Buah Hati
39 Karma
40 Warisan
41 Detektif Amatir
42 Pergi Tanpa Pamit
43 Mencari Alamat
44 Jebakan
45 Papa 1 Dan Papa 2
46 Nomor Penting
47 Jalan Cinta
48 Rindu Mantan Mertua
49 Bukan Kebersamaan Terakhir
50 Ketika Memutuskan Mandiri
51 Airmata Untuk Papa
52 Menantu Berjasa
53 Demi Buah Hati
54 Perjalanan Ria
55 Google Maps
56 Melindungi
57 Baju Teka-Teki
58 Korban Perceraian Orangtua
59 Persiapan Pertunangan
60 Tukar Cincin
61 Paska Bertunangan
62 Papa Mager
63 Permohonan
64 Skenario Hari H
65 Saung Paniisan
66 Pertemauan Tidak Diduga
67 Ditengah Sukacita
68 Nilai Sebuah Kepercayaan
69 Salah Faham
70 Akhir Dari Penyamaran
71 Kasmaran
72 Harapan Hari Ini
73 Pengorbanan Demi Cinta
74 Cinta Keluarga
75 Do'a Untuk Bunda
76 Sebuah Proses
77 Cinta Pelarian
78 Proses Kesembuhan Bunda
79 Cemas
80 Cunak
81 Prioritas Untuk Si Kembar
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Upaya Mencari Jodoh
2
Akad Nikah
3
Malam Pertama
4
Kenangan Pohon Jambu
5
Dijauhi Teman
6
Sandiwara Bagian Ke 1
7
Sandiwara bagian 2
8
Fakta 1
9
Fakta 2
10
Wisuda
11
Sosialita
12
Purnama Ke 12
13
Tasyakuran
14
Chat
15
Ngidam Buah Jambu
16
Konflik
17
Istri Penentram Hati
18
Jaga-jaga
19
Dokumen Dari Notaris
20
Babak Baru Menanti
21
Problem Dua Saudara
22
Minder
23
Korban Yang Pindahan
24
Ujian Hari Ini
25
Melahirkan Yang Dramatis
26
Memutuskan Tali Silaturahmi
27
Pengusaha Tajir Idaman
28
Kebersamaan Terakhir
29
Uang Kembalian
30
Takziyah
31
Mau Comeback
32
Interview Plus
33
Terjebak Dalam Cinta
34
Jalan Semakin Lebar
35
Orang Bertopeng
36
Fakta Sebuah Kecelakan
37
Cinta Masih Ada
38
Buah Hati
39
Karma
40
Warisan
41
Detektif Amatir
42
Pergi Tanpa Pamit
43
Mencari Alamat
44
Jebakan
45
Papa 1 Dan Papa 2
46
Nomor Penting
47
Jalan Cinta
48
Rindu Mantan Mertua
49
Bukan Kebersamaan Terakhir
50
Ketika Memutuskan Mandiri
51
Airmata Untuk Papa
52
Menantu Berjasa
53
Demi Buah Hati
54
Perjalanan Ria
55
Google Maps
56
Melindungi
57
Baju Teka-Teki
58
Korban Perceraian Orangtua
59
Persiapan Pertunangan
60
Tukar Cincin
61
Paska Bertunangan
62
Papa Mager
63
Permohonan
64
Skenario Hari H
65
Saung Paniisan
66
Pertemauan Tidak Diduga
67
Ditengah Sukacita
68
Nilai Sebuah Kepercayaan
69
Salah Faham
70
Akhir Dari Penyamaran
71
Kasmaran
72
Harapan Hari Ini
73
Pengorbanan Demi Cinta
74
Cinta Keluarga
75
Do'a Untuk Bunda
76
Sebuah Proses
77
Cinta Pelarian
78
Proses Kesembuhan Bunda
79
Cemas
80
Cunak
81
Prioritas Untuk Si Kembar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!